1 / 42

ANALISIS STRATEGI MENGGAET WISATAWAN MENGUNJUNGI ACEH OLEH : H.M.DAHLAN SULAIMAN,SE

ANALISIS STRATEGI MENGGAET WISATAWAN MENGUNJUNGI ACEH OLEH : H.M.DAHLAN SULAIMAN,SE (KETUA DPD ASITA NAD). PENDAHULUAN

malory
Download Presentation

ANALISIS STRATEGI MENGGAET WISATAWAN MENGUNJUNGI ACEH OLEH : H.M.DAHLAN SULAIMAN,SE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISIS STRATEGI MENGGAET WISATAWAN MENGUNJUNGI ACEH OLEH : H.M.DAHLAN SULAIMAN,SE (KETUA DPD ASITA NAD)

  2. PENDAHULUAN SESUAI DENGAN SURAT KOORDINATOR SEMINAR WORLD BANK OFFICE BANDA ACEH TERTANGGAL 04 APRIL 2008, KEPADA KAMI DIHARAPKAN DAPAT MENYAJIKAN MATERI SEMINAR INI DENGAN TAJUK “ANALISIS STRATEGI MENGGAET WISATAWAN ACEH” DALAM KONTEKS “POTENSI EKONOMI PARIWISATA DALAM MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN ACEH” (ECO-TOURISM POTENTIAL IN DRIVING ACEH’S ECONOMY). UNTUK ITU PENYAJI INSYA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI PEMIKIRAN DALAM BEBERAPA ITEM PEMBAHASAN PENTING, SATU DAN LAIN HAL DIDASARKAN ATAS PENGALAMAN PENYAJI SEBAGAI KETUA DPP ASOSIATION OF THE INDONESIAN TOUR AND TRAVEL AGENCIES (ASITA) ACEH.

  3. UNDANG-UNDANG NO.09 TAHUN 1990, TENTANG KEPARIWISATAAN, TELAH MEMBUKA PELUANG SEKALIGUS TANTANGAN BAGI DAERAH-DAERAH YANG MEMILIKI POTENSI WISATA UNTUK MENGEMBANGKAN OBYEK WISATANYA SEBAGAI SUMBER DEVISA (KEUNTUNGAN EKONOMI).

  4. PROVINSI ACEH MERUPAKAN SALAH SATU DAERAH DESTINASI WISATAWAN DI INDONESIA. KARENA ACEH MEMILIKI RAGAM WISATA DAN KEUNIKAN TERSENDIRI DIBANDINGKAN DENGAN PROVINSI LAIN. SEPERTI TAMAN LAUT PULAU RUBIAH DI SABANG, KAWASAN EKOSISTEM LAUSER DI ACEH TENGGARA, DANAU LAUT TAWAR DI ACEH TENGAH, DANAU PARIS DI SINGKIL. SEMUA OBYEK WISATA TERSEBUT MERUPAKAN KEKAYAAN ALAM ACEH SEMULA JADI YANG INDAH PERMAI. DISAMPING ITU KEKAYAAN KHAZANAH BUDAYA ACEH YANG GEMILANG SEPERTI GUNONGAN, PINTO KHOP, MESJID RAYA BAITURRAHMAN, MAKAM SULTAN ISKANDAR MUDA DAN KELUARGA SULTAN/SULTANAT ACEH, MAKAM RAJA-RAJA PASAI, MAKAM RAJA-RAJA PEUREULAK, MAKAM SYEKH ABDUL RAUF ASSINGKILI, MAKAM LAKSEUMANA KEUMALA HAYATI, BENTENG INONG BALEE, KEURKHOP, INDRA PATRA DAN LEGENDA ANEUK RAHMANYANG. DITAMBAH LAGI DENGAN OBYEK WISATA AKIBAT KEGANASAN ALAM GEMPA DAN TSUNAMI ACEH TAHUN 2004 DAN BERBAGAI MOTIF KERAJINAN DAN MENU PENGANAN KHAS ACEH SERTA BERAGAMNYA SENI BUDAYA ACEH YANG TERCERMIN DARI SUB ETNIS ACEH MENJADIKAN ACEH SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DAN DAYA TARIK KUNJUNGAN WISATA TIDAK HANYA PARA WISATAWAN MANCA NEGARA, SEYOGIANYA JUGA WISATAWAN NUSANTARA.

  5. ACEH DIPANGGUNG SEJARAH BANGSA JUGA MEMILIKI KEKAYAAN SPIRITUAL YANG TAK TERNILAI, RAKYAT ACEH DIKENAL HEROIK DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NEGARA DAN TELAH MEMPERSEMBAHKAN RIBUAN SYUHADA DAN PULUHAN KESUMA BANGSA SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL DARI ACEH, BERBAGAI KARYA ULAMA DALAM BENTUK KITAB-KITAB MUKTABAR DAN TRANSKRIP ILMIAH, DIMANA KEBESARAN ACEH SUDAH TERMASYHUR KE SEANTERO DUNIA, SEHINGGA MENARIK UNTUK DITULIS DALAM BERBAGAI PUBLIKASI DAN BAHASA. KARENA KEBESARANNYA, ACEH MENYANDANG BERBAGAI PREDIKAT SEPERTI ACEH SERAMBI MEKAH, DAERAH ISTIMEWA, ACEH DAERAH MODAL, ACEH TANAH RENCONG DAN BUMI ISKANDAR MUDA. KEKAYAAN SPIRITUAL TERSEBUT MENJANJIKAN ACEH SEBAGAI DESTINASI WISATA YANG STRATEGIS DIKAWASAN INDONESIA BAGIAN BARAT.

  6. KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR YANG RELATIF BAIK UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN ACEH SEPERTI SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI UDARA, DARAT DAN LAUT/SUNGAI, FASILITAS AKOMODASI DALAM BENTUK HOTEL/HOSTEL DAN RESTORAN DAN PUSAT-PUSAT PERBELANJAAN SERTA SEMAKIN BANYAKNYA AGEN-AGEN PERJALANAN WISATA ATAU TRAVEL AGENT DI HAMPIR SEMUA IBUKOTA KABUPATEN/KOTA MENUNJUKKAN TINGKAT PROSPEKTIF YANG MENGGEMBIRAKAN BAGI PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI ACEH. WALAU DISADARI BAHWA TIDAK SEMUA OBYEK WISATA YANG ADA DAPAT DIJANGKAU DENGAN MUDAH, KARENA FAKTOR TRANSPORTASI YANG TERBATAS DAN MASIH BANYAK OBYEK WISATA YANG BELUM DIBENAHI SECARA PROFESIONAL.

  7. KEBERADAAN MASYARAKAT ACEH DENGAN KULTUR KEISLAMAN DAN KEACEHAN UNTUK MEWUJUDKAN DESTINASI WISATA ISLAMI SEPERTI YANG DICANANGKAN OLEH PEMKO BANDA ACEH, DIKAITKAN DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI ERA GLOBALISASI DIMANA MOBILITAS KUNJUNGAN WISATAWAN ANTAR NEGARA SEMAKIN TINGGI, MAKA DENGAN MEMPERHATIKAN PLUS MINUS PENGEMBANGAN DUNIA WISATA ACEH SEBAGAI REALITAS SEKARANG INI, TERLEBIH-LEBIH UNTUK MENGGAET WISATAWAN DALAM NEGERI DAN MANCA NEGARA DATANG KE ACEH MEMERLUKAN PENELAHAAN MASALAH, KIAT DAN PERUMUSAN KEBIJAKAN YANG KONDUSIF DAN SIGNIFIKAN ANTARA PEMERINTAH ACEH, MASYARAKAT DAN PEMBISNIS WISATA.

  8. PERSEPSI DAN KULTUR KEACEHAN • PENYAMAAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP WISATAWAN, UTAMANYA WISATAWAN ASING TERLEBIH LAGI TERHADAP MEREKA YANG NON MUSLIM SANGAT PENTING UNTUK MENGHILANGKAN KESAN “KETAKUTAN” WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE ACEH. SESUNGGUHNYA WISATAWAN DARI MANAPUN ASALNYA ADALAH TAMU YANG HARUS DIHORMATI TANPA DISKRIMINATIF. SEBAGAI TAMU TENTU SEMUA PIHAK HARUS MEMBERIKAN PELAYANAN YANG MEMUASKAN. DISINILAH SIKAP DAN PERBUATAN MASYARAKAT TERHADAP WISATAWAN HARUS TERSOSIALISASI SEBAGAI SIKAP DAN NILAI ISLAMI YANG MEMULIAKAN TAMU.

  9. KEBERADAAN WISATAWAN BAIK DALAM NEGERI MAUPUN MANCA NEGARA TIDAK TERBATAS SEBAGAI PELANCONG UNTUK MENIKMATI OBYEK WISATA ATAU MENYAKSIKAN SUGUHAN SENI BUDAYA SUATU DAERAH. SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN KE SUATU DAERAH UNTUK MENDAPATKAN HAL-HAL YANG BERGUNA BAGI DIRINYA, BAIK SECARA EKONOMI ATAU SPIRITUAL TERGOLONG SEBAGAI WISATAWAN. DENGAN DEMIKIAN WISATAWAN DAPAT DIKLASIFIKASI SEBAGAI WISATAWAN MENCARI HIBURAN, WISATAWAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH, WISATAWAN UNTUK MENJAJAKI KESEMPATAN BERBISNIS DAN PEKERJAAN, WISATAWAN UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN KEDINASAN DAN WISATAWAN KEAGAMAAN.

  10. KEHADIRAN WISATAWAN KE SUATU DAERAH AKAN BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT. KARENA SETIAP WISATAWAN DISAMPING BERTUJUAN UNTUK MEMPEROLEH KEPUASAN BATIN ATAS OBYEK WISATA YANG DIKUNJUNGI (PEMANDANGAN ATAU SPIRITUAL, PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN), JUGA MEMERLUKAN JASA YANG HARUS DIBAYAR SECARA EKONOMI. DENGAN DEMIKIAN AKAN TERJADI TRANSAKSI EKONOMI SEBAGAI DISTRIBUSI PENDAPATAN KEPADA MASYARAKAT DAN SECARA MAKRO EKONOMI AKAN BERPENGARUH TERHADAP PROSES AKSELARASI DAN MULTIPLIER EFFECT SECARA LEBIH LUAS.

  11. KONDISI RIEL MASYARAKAT ACEH YANG MENJUNJUNG TINGGI NILAI SYARIAT ISLAM DAN ADAT-ISTIADAT ACEH YANG TERPELIHARA SECARA TURUN TEMURUN MERUPAKAN KHAZANAH DAN TAMADDUN, HARUS DIJADIKAN SEBAGAI MODAL DASAR DALAM MENINGKATKAN KEPARIWISATAAN ACEH DAN KEGEMILANGAN ACEH DIMASA DEPAN. ARTINYA, PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN PENGGIAT BISNIS WISATA BERSINERJI UNTUK MEMELIHARA KEDAMAIAN ACEH, MEMBERI KESEJUKAN, KENYAMANAN DAN KEAMANAN TERHADAP WISATAWAN ACEH.

  12. MINIMNYA PUBLIKASI KEPARIWISATAAN ACEH KHUSUSNYA DAN TENTANG ACEH PADA UMUMNYA BAIK PUBLIKASI BUKU/BUKLET DAN LAIN-LAIN MAUPUN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK DAN INTERNET, PADA DASARNYA AKAN BERPENGARUH KEPADA MINIMNYA KUNJUNGAN WISATAWAN ACEH. SEBAGAI ILLUSTRASI PAGELARAN DIWANA CAKRADONYA BEBERAPA WAKTU YANG LALU DI BANDA ACEH KURANG GAUNGNYA APALAGI KEHADIRAN WISATAWAN ASING, SEBENARNYA EVEN TERSEBUT BISA MENJADI MOMENTUM UNTUK MENGGAET WISTAWAN DATANG KE ACEH. NAMUN, SELAMA INI FREKWENSI KUNJUNGAN WISATAWAN KE ACEH RELATIF BESAR, HANYA SEBAGAI EMPATY KEMANUSIAAN MASYARAKAT DUNIA (ORGANISASI-ORGANISASI INTERNASIONAL KOORDINASI PBB DAN LSM ASING) TERHADAP KORBAN TSUNAMI ACEH. WALAUPUN DEMIKIAN MOMENTUM PERINGATAN BENCANA TSUNAMI PADA TANGGAL 26 DESEMBER SETIAP TAHUN, AKAN TETAP MENARIK MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG KE ACEH DENGAN BERBAGAI ALASAN.

  13. MEMAHAMI WISATAWAN • PSIKOLOGI WISATAWAN MEMILIKI ASPEK KESAMAAN DAN PERBEDAAN. HAL INI SEBAGAI AKIBAT PERBEDAAN KULTUR, RAS, AGAMA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PARA WISATAWAN ITU. NAMUN, SECARA UMUM TERDAPAT PERSAMAAN PERSEPSI, DIMANA MEREKA AKAN MEMILIH DAERAH DESTINASI WISATA KARENA FAKTOR STABILATAS KEAMANAN, TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR WISATA YANG MEMADAI, KONDISI OBYEK WISATA YANG MENARIK, KULTUR MASYARAKATNYA YANG KONDUSIF DAN KENYAMANAN PELAYANAN YANG DIPEROLEH. SEDANGKAN PERBEDAAN ANTARA WISATAWAN LEBIH PADA TUJUAN INDIVIDUAL DAN FAKTOR FINANSIAL. SEBAGAI ILLUSTRASI, MISALNYA WISATAWAN YANG MENGINGINKAN KEPUASAN ALAMI DI KAWASAN GAPANG KOTA SABANG, TIDAK MAU MENGGUNAKAN FASILITAS HOTEL MEWAH, TETAPI LEBIH MENGGANDRUNGI RUMAH-RUMAH PENDUDUK YANG RELATIF SEDERHANA DI KAWASAN ITU.

  14. PRAMU WISATA ATAU LEBIH POPULER DENGAN TOLOP ATAU PENTERJEMAH (BAHASA INGGERIS), SANGAT BERPERAN UNTUK MENGGAET WISATAWAN. KARENA PADA UMUMNYA MEREKA MINIM DAPAT BERKOMUNIKASI DALAM BAHASA INDONESIA. KEBERADAAN PRAMU WISATA SANGAT MEMBANTU WISATAWAN, MEREKA AKAN MERASA PUAS BILA YANG DIINGINKAN DAPAT DIKOMUNIKASIKAN DAN DIPEROLEH DENGAN MUDAH. SEDANGKAN BAGI WISATAWAN DALAM NEGERI LEBIH MENGANDALKAN KEPADA PELAYANAN GROUP, INSTANSI PENYELENGGARA ATAU KELUARGA SETEMPAT.

  15. PADA UMUMNYA PARA WISATAWAN TIDAK MAU TERLIBAT DALAM HAL-HAL POLITIK, AGAMA, SENTIMEN RAS DAN MASALAH LOKAL LAINNYA. MEREKA LEBIH FOKUS PADA PAKET ACARA YANG TERSEDIA DAN MEREKA AKAN MERASA SENANG BERBAUR DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT ATAS DASAR SALING MENGHORMATI DAN TOLERANSI.

  16. WISATAWAN AKAN LEBIH BETAH BERADA DI DAERAH DESTINASI WISATA BAHKAN AKAN MENGINFORMASIKAN PADA REKAN-REKANNYA DAN AKAN MENGUNJUNGI BERULANG-ULANG, KETIKA PELAYANAN YANG DIPEROLEHNYA MEMUASKAN DAN MUDAH MEMPEROLEH INFORMASI YANG DIBUTUHKAN SERTA YANG PALING PENTING BAHWA MASYARAKAT DI SEKITARNYA SANGAT BERSAHABAT DAN TIDAK PERNAH MERASA DITIPU.

  17. STRATEGI MENGGAET WISATAWAN • PEMERINTAH • MENERBITKAN REGULASI YANG KONDUSIF UNTUK MENCIPTAKAN DEBIROKRATISASI YANG MEMIHAK KEPADA PELAKU BISNIS BIDANG PARIWISATA TERUTAMA DALAM PENGURUSAN IZIN USAHA, PEMBANGUNAN OBJEK WISATA DAN KERJASAMA (JOINT VENTURE).

  18. MENETAPKAN AGENDA KUNJUNGAN WISATA ACEH DENGAN BERBAGAI PAGELARAN SENI DAN EVEN FESTIVAL BUDAYA YANG DIKEMAS DALAM VISIT ACEH YEAR 2008 DAN SETERUSNYA. • MENYELENGGARAKAN BERBAGAI KEGIATAN YANG BERSIFAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL DI ACEH.

  19. MENGKOORDINASIKAN DAN MEMBENTUK FORUM KOMUNIKASI INDUSTRI PARIWISATA ACEH DAN PUSAT INFORMASI PARIWISATA ACEH SEBAGAI LEMBAGA YANG BERTANGGUNG JAWAB DISAMPING DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN ACEH UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PARIWISATA.

  20. MENGALOKASIKAN APBD YANG MAKSIMAL UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN OBYEK WISATA YANG POTENSIAL. • MENERBITKAN PUBLIKASI PARIWISATA DALAM BERBAGAI VERSI DAN MENINGKATKAN PROMOSI WISATA MELALUI MEDIA CETAK, ELEKTRONIK DAN INTERNET.

  21. MELAKUKAN KERJASAMA (MoU) DENGAN LEMBAGA INTERNASIONAL DAN PEMERINTAH NEGARA–NEGARA SAHABAT DIBIDANG PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PADA UMUMNYA. • MEMUGAR SITUS BUDAYA YANG MASIH TERBENGKALAI, MENCETAK ULANG KITAB-KITAB LAMA KARYA ULAMA DAN SASTRAWAN ISLAM KERAJAAN ACEH, MENERBITKAN MUSHAF ALQURAN BAITURRAHMAN ACEH DAN MEMBANGUN KEMBALI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ACEH (PDIA) YANG TELAH HANCUR DIHANTAM TSUNAMI UNTUK MEMPERKUAT POTENSI OBYEK WISATA ACEH.

  22. MENINDAK LANJUTI HASIL SEMINAR INTERNASIONAL MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA TAHUN 1980 DI RANTAU KUALA SIMPANG ACEH TAMIANG (D/H ACEH TIMUR) DAN MEMPERJUANGKAN PEMBANGUNAN MANUMEN ISLAM ASIA TENGGARA (MONISA) DI PEUREULAK ACEH TIMUR SEBAGAI BADAN OTORITA MONISA (BERSIFAT SPIRITUAL) MELALUI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

  23. MENDORONG DAN MENFASILITASI TERBENTUKNYA LEMBAGA-LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT KHUSUS SEBAGAI PENGGIAT SENI BUDAYA DAN MEMBERIKAN APRESIASI KEPADA SENIMAN DAN BUDAYAWAN YANG BERJASA DALAM BENTUK REWARD (PENGHARGAAN DAN DANA).

  24. SEKTOR SWASTA • MEMPERBANYAK DAN MENCIPTAKAN KEMUDAHAN DALAM PELAYANAN KEPADA WISATAWAN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI, AKOMODASI DAN PAKET TOUR BAGI WISATAWAN DENGAN MEMBERIKAN FASILITAS DISKON YANG KOMPETITIF.

  25. MEREKRUT PEMUDA/I DAN MELATIH MENJADI PRAMU WISATA UNTUK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA BARU DAN MENJANJIKAN. • MELAKUKAN KERJASAMA ANTAR DENGAN PERUSAHAAN PARIWISATA DALAM DAN LUAR NEGERI DAN MENYELENGGARAKAN PAKET WISATA (GROUP) ANTAR KABUPATEN/KOTA DI DALAM DAERAH ACEH.

  26. MEMBERI KONTRIBUSI YANG MAKSIMAL TERHADAP PENYELENGGARAAN KEGIATAN PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BAIK EVEN NASIONAL MAUPUN EVEN INTERNASIONAL. • MENERBITKAN DIRECTORY INDUSTRY WISATA DAN BERBAGAI PUBLIKASI LAINNYA YANG MENUNJANG PENGEMBANGAN DUNIA KEPARIWISATAAN ACEH

  27. MENYAMPAIKAN INFORMASI, SARAN DAN PENDAPAT KEPADA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERUTAMA DALAM PELAYANAN WISATAWAN UNTUK MENCIPTAKAN KESEJUKAN, KENYAMANAN DAN KEAMANAN SERTA PENYUSUNAN REGULASI DAN REVITALISASI BIDANG KEPARIWISATAAN ACEH.

  28. MENGUSAHAKAN PERTAMBAHAN ALAT TRANSPORTASI PARIWISATA YANG REPRESENTATIF DAN PEMBANGUNAN SARANA AKOMODASI WISATA YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN WISATAWAN.

  29. MENGEMBANGKAN DAN MEMBANGUN OBYEK-OBYEK WISATA UNTUK KEPERLUAN WISATAWAN LOKAL, NASIONAL DAN INTERNASIONAL YANG BERSIFAT USAHA MANDIRI DALAM RANGKA PEMERATAAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

  30. MEMBANTU PENGUATAN JARINGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT BIDANG KEPARIWISATAAN BAIK PERMODALAN DAN MANAJEMEN. • MEMANFAATKAN SECARA MAKSIMAL UNTUK OPERASIONAL PERUSAHAAN JASA PARIWISATA DARI ANGKATAN KERJA (SUMBER DAYA MANUSIA) HASIL PENDIDIKAN KEJURUAN DAN AKADEMI TERKAIT DI ACEH.

  31. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT • MENGGIATKAN USAHA MANDIRI DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA ACEH DI SETIAP OBYEK WISATA. • MENCIPTAKAN SITUASI DAN KONDISI YANG KONDUSIF BAGI KESEJUKAN, KENYAMANAN DAN KEAMANAN WISATAWAN DI OBYEK-OBYEK WISATA.

  32. MENGGALANG KERJASAMA DENGAN BERBAGAI ELEMEN MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN JASA WISATA UNTUK MEMBUKA OBYEK BARU ATAU MEMUGAR OBYEK YANG ADA DAN MENJAMIN KELANGSUNGAN OPERASIONAL OBYEK-OBYEK WISATA TERSEBUT. • MEMBERI KONTRIBUSI DAN KERJASAMA DALAM BENTUK PENYEDIAAN TENAGA (SDM) BAIK UNTUK PRAMU WISATA, TENAGA KERJA MAUPUN TENAGA SATUAN PENGAMANAN DARI ANGGOTA MASYARAKAT SETEMPAT.

  33. MEMBANTU PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA ACEH, DENGAN MEMBERIKAN ASISTENSI DAN SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT BAIK ASPEK HUKUM MAUPUN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.

  34. P E N U T U P TERIMA KASIH KEPADA KOORDINATOR SEMINAR WORLD BANK OFFICE BANDA ACEH ATAS KEPERCAYAANNYA KEPADA KAMI SEBAGAI PAMATERI DALAM SEMINAR INI. STRATEGI MENGGAET WISATAWAN ACEH AKAN MEMBERI HASIL YANG YANG OPTIMAL, KETIKA PRINSIP KEMITRAAN PEMERINTAH, PEMBISNIS WISATA DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT BERSINERJI SECARA MAKSIMAL DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN ACEH.

  35. SEMOGA KONTRIBUSI PEMIKIRAN (MATERI) YANG KAMI PAPARKAN DALAM SEMINAR INI ADA MANFAATNYA BAGI SEBESAR-BESAR PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA ACEH DIMASA DEPAN. • PENUH HARAPAN KAMI AGAR MATERI YANG SEDERHANA INI DAPAT DIPERKAYA DAN DIDISKUSIKAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER PEMIKIRAN YANG KONSTRUKTIF

  36. PENUH HARAPAN KAMI AGAR MATERI YANG SEDERHANA INI DAPAT DIPERKAYA DAN DIDISKUSIKAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER PEMIKIRAN YANG KONSTRUKTIF DARI SEMUA PIHAK KHUSUSNYA PESERTA SEMINAR. SEMOGA SEMUANYA MENJADI AMAL SALEH KITA DISISI ALLAH SWT, ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KELEMAHANNYA KAMI MOHON MAAF. TERIMA KASIH.

  37. SEMOGA KONTRIBUSI PEMIKIRAN (MATERI) YANG KAMI PAPARKAN DALAM SEMINAR INI ADA MANFAATNYA BAGI SEBESAR-BESAR PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA ACEH DIMASA DEPAN. PENUH HARAPAN KAMI AGAR MATERI YANG SEDERHANA INI DAPAT DIPERKAYA DAN DIDISKUSIKAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER PEMIKIRAN YANG KONSTRUKTIF

  38. PENUH HARAPAN KAMI AGAR MATERI YANG SEDERHANA INI DAPAT DIPERKAYA DAN DIDISKUSIKAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER PEMIKIRAN YANG KONSTRUKTIF DARI SEMUA PIHAK KHUSUSNYA PESERTA SEMINAR. SEMOGA SEMUANYA MENJADI AMAL SALEH KITA DISISI ALLAH SWT, ATAS SEGALA KEKURANGAN DAN KELEMAHANNYA KAMI MOHON MAAF. TERIMA KASIH.

More Related