1 / 20

Tinjauan Kinerja Pelayanan Angkutan Massal

Tinjauan Kinerja Pelayanan Angkutan Massal. Oleh : Dr. Kuncoro Harto Widodo. 3 September 2013 Aula Plaza Informasi DIY. Pendahuluan. Indikator s istem pelayanan transportasi yang efektif dan efisien : selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi,

mariel
Download Presentation

Tinjauan Kinerja Pelayanan Angkutan Massal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TinjauanKinerjaPelayananAngkutanMassal Oleh: Dr. KuncoroHartoWidodo 3 September 2013 Aula Plaza Informasi DIY

  2. Pendahuluan • Indikator sistem pelayanan transportasi yang efektif dan efisien : • selamat, • aksesibilitas tinggi, • terpadu, • kapasitas mencukupi, • teratur, lancar dan cepat, • mudah dicapai, • tepat waktu, • Jumlahpenumpang yang melebihikapasitas yang disediakan angkutanumummassaldiharapkanmenjadipilihanutama • Kondisidanpelayananangkutanumummemburuk (kenyamanan, keandalan, keamanan)  Penumpangberalihkekendaraanpribadi (sepeda motor danmobil) • nyaman, • tarif terjangkau, • tertib, • aman, • rendah polusi, • beban publik rendah, • utilitas tinggi

  3. AngkutanUmumMassal • AngkutanUmumMassalterkaitdenganAngkutanLebaran KeretaApidan BRT • Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan PenyelenggaraanAngkutanMassaldidukungoleh • Mobil bus yang berkapasitasangkutmassal • Lajurkhusus • Trayekangkutanumum lain yang tidakberhimpitandengantrayekangkutanmassal • Angkutanpengumpan Yogyakarta memilikiangkutanumummassalKeretaApi. BagaimanadenganTransjogja???

  4. MengapadisebutMassal? • Kapasitasangkut (pphd/passenger per hour per direction) besar Metro, BRT • Mengapa BRT? BiayapembangunanMurah: hampirseluruhsistem BRT diiduniadibangunmenggunakandanalokal, bukanpinjamanluarnegeri. • Jogja?  KA danTransjogja Sumber : BRT Planning Guide 2007

  5. TransJogjatermasuk yang mana? Dan akanmenuju yang mana???

  6. Sarana Bus Rapid Transit (BRT) Mobil bus yang berkapasitasangkutmassal • Kapasitaskendaraan bus ukuranstandar (single) 12 m  60 – 75 penumpang • Kapasitaskendaraan bus gandeng (articulated) 18,5 m  140 – 170 penumpang • Kapasitaskendaraan bus gandengganda (bi-articulated) 24 m  240 – 270 penumpang

  7. KondisiEksistingTransjogja • Bus yang melayani berukuran sedang, menyesuaikan ukuran jalan, dengan kapasitas 22 orang duduk dan 19 orang berdiri.

  8. FactFinding • TransjogjaadalahangkutanumumnamunBELUMmassal bus sedang, mix traffic, headway lama, waktutunggu lama • Kinerja bus perkotaan yang terus menurun (load factor bus perkotaan pada 2005 sangatrendah = 27,22 %) • Jumlah Bus Perkotaandi DIY (th 2005) : 591 unit, denganusiakendaraan rata-rata 13 – 15 tahun (meskipunsudahdibatasiolehKepgub DIY No 78/KEP/2006 tentangPembatasanIzinTrayekdanIzinOperasiAngkutanUmumdi Prov. DIY • TujuandiselenggarakanTransjogja? • Mengatasikemacetan?? • Perbaikanangkutanumum?? Hal iniakanmempengaruhikebutuhansaranadan prasaranapendukungnya.

  9. IsuPentingTerkaitLebaran • Lebaran, tradisitahunan yang sangatfenomenal, seringkalimenyitaenergi (modal) danperhatian yang cukupbesardariseluruh stakeholders termasukmasyarakatsebagaipelaku. • Kondisinyamasihsajamenuaipermasalahan, sepertikemacetan, kurangnyakapasitasangkutanumumyang berakibatpadakenaikantarifdanmenurunnyakualitaspelayanan, dan yang paling mendasaradalahaspekkeselamatan yang masihterabaikan. • Jumlahdanfatalitaskorbankecelakaanselamamasalebaran yang cukuptinggitelahmeningkatkankerugiannegaraberupaeconomic loss yang dihitungdariproductivity loss masyarakat yang menjadikorbankecelakaan. • Upayakebijakanpenangananmasalahangkutanlebarandaritahunketahunnampaknyabelumcukupefektifuntukmenekanproductivity loss nasional. • Kebijakan-kebijakan yang ditempuhselamainimasihsangatnormatif, belummenyentuhpadapermasalahanmendasar (keselamatan).

  10. FAKTA DI LAPANGAN • Kegiatanmudik LEBARAN membutuhkankapasitasfasilitastransportasi yang jauhlebihbesardaripadakebutuhanreguler, pd 2008-2009, terdapat+24 juta org bergerakdalamwaktu 16 hari. SUMBER: DEPHUB, 2009

  11. FAKTA DI LAPANGAN (2) Jumlahkedatangandankeberangkatanpenumpangdi DIY selamamasalebaran (2009) • DIY  salahsatutujuanpemudik • Fenomenaangkutanumum “GRATIS” ygdisediakanperusahaanuntukkaryawan (pemudik marginal) Sumber: Dishub Provinsi DIY, 2009

  12. FAKTA DI LAPANGAN (2) • PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR sbgangkutanlebaranmakinmeningkat, karena: • Alasan/faktoraksesibilitasdanfleksibilitas (door-to-door). • Waktu manuverlebihfleksibel • Biayatransportasi yang lebihmurah (50% lebihmurahdrangkutanumum). • Perbandingan Biaya Transportasi per orang untuk tujuan mudik (diJawa): • Sepedamotor : rata-rata Rp 80,-/km, • angkutan umum (bus) Rp 165,-/km. • Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ”Laporan Kajian Kebijakan Transportasi Multimoda pada Hari Libur Nasional”, 2008

  13. LEBARAN ……. PENUMPANG DAN KENDARAAN PRIBADI SAMA-SAMA BERJUBEL

  14. Lebaran ……. DimanakanPeranAngkutanMassal???

  15. Yang dibutuhkanadalahKeterpaduanModaLayanan KonsepIntermoda

  16. Sistemintermodaadalahmendorongterjadinyatransportasitanpahambatan (seamless), efisiendanberlanjut (sustainable), yang mencakup: • mengurangibiayadanmeningkatkantingkatpelayanan yang dimintadalamangkutanbarangdanpenumpangdenganmenggunakanmasing-masingmodadalamfungsinya yang paling tepat, • mengurangibebandariinfrastrukturdanmeningkatkanefisiensi total denganbergantipadamoda yang memilikikapasitaslebihbesar, • mengurangibiayadanwaktusertaketidaknyamananberkaitandenganperpindahanantarmoda, • meningkatkanproduktifitasekonomidanefisiensi, sehinggameningkatkannilaikompetitifdariprodukpadatingkat regional dannasional, • mengurangitingkatpenggunaanenergi, sertameningkatkankualitaslingkungan.

  17. Benchmark

  18. CakupanTransJogjasangatmemadai perluOptimalisasi

  19. Critical Review • OptimalisasiAngkutanUmummasing-masingkota (TransJogja, etc) sehinggamampu “menjemput” danmelayanikebutuhanlayanandikotatujuan • Keterbatasan armada dan jam operasi tidakadapilihanmoda yang dapatdigunakanpadasaatpemudiksampaidisimpultransportasi (Bandara, Stasiun, Terminal) yang dilayani optimal denganlayananmenerus • Layananpendukung (angkutanumumtermasukTransjogja) belummampumemenuhikebutuhanparapemudik yang rata-rata membawakeluargadandaerah yang tersebar • Sebagianbesarsimpultransportasi (BandaraAdisucipto, Terminal Giwangan, Terminal Jombor, StasiunTugu Yogyakarta) telahdilayaniTransJogja, hanyastasiunLempuyangan yang masihbelumterlayanipadahalpadasaatlebaranjumlahpenumpangsangatbanyaknamunbelumadalayananTransjogjadisini.

  20. Salahsatukuncikeberhasilandariimplementasikebijakanpenangananangkutanlebaran yang diusulkanadalahadanyausaha yang terusmenerusuntukmelakukanperbaikanterhadapapa yang sudahdilaksanakan. Olehsebabitu, proses monitoring danevaluasimenjadikegiatan yang wajibdilakukan. Pelibatanmasyarakatdalamprosesinimerupakanwujuddaripartisipasimasyarakatsertasebagaibentuknyatadariakuntabilitaspenyelenggaralayananangkutanlebarankepadapublik. TERIMA KASIH Mari Berdiskusi…..

More Related