1 / 44

Chem-is-try Technology based Learning

Chem-is-try Technology based Learning. By Eko pH. Sistem Koloid. Oleh Eko Prabowo H. Kenalkan. Nama : Eko Prabowo H. Istri : Hilda Sari NF. Anak : Faqih Al-farisi Muyassar Tempat tinggal : BMI (Bumi Mertua Indah) Jl. Sriwijaya IX No. 33 KPAD Sriwijaya Cimahi

marvel
Download Presentation

Chem-is-try Technology based Learning

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Chem-is-try Technology based Learning By Eko pH

  2. Sistem Koloid Oleh Eko Prabowo H

  3. Kenalkan Nama : Eko Prabowo H. Istri : Hilda Sari NF. Anak : Faqih Al-farisi Muyassar Tempat tinggal : BMI (Bumi Mertua Indah) Jl. Sriwijaya IX No. 33 KPAD Sriwijaya Cimahi Email : ekoph281@yahoo.com Web : ekoph.wordpress.com Rumahkimia.wordpress.com

  4. Sistem Dispersi Dispersi adalah penyebaran yang merata dari dua buah fasa. Kedua fasa tersebut adalah : • Fasa zat yang didispersikan (zat terlarut), dikenal juga dengan istilah fasa terdispersi atau fasa dalam • Fasa pendispersi (zat pelarut), dikenal juga dengan istilah medium pendispersi atau fasa luar

  5. Terdapat tiga jenis sistem dispersi, yaitu : • Larutan sejati • Suspensi • Koloid

  6. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi

  7. Larutan Suspensi Homogen Heterogen Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Bentuk campuran

  8. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Kestabilan Larutan Stabil Suspensi Tidak Stabil Koloid Stabil

  9. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Pengamatan mikroskop Larutan Homogen Suspensi Heterogen Koloid Heterogen

  10. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Jumlah fasa Larutan Satu fasa Suspensi Dua fasa Koloid Dua fasa

  11. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Sistem dispersi Larutan Molekuler Suspensi Padatan kasar Koloid Padatan halus

  12. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Penyaringan Larutan Tidak dapat disaring Suspensi Dapat disaring Koloid Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra

  13. Perbedaan Larutan, koloid dan suspensi Ukuran partikel Larutan < 10-7 cm atau < 1 nm Suspensi > 10-5 cm atau > 100 nm Koloid 10-7 cm s.d. 10-5 cm atau 1 nm s.d. 100 nm

  14. Larutan, koloid dan suspensi

  15. Pengelompokan Sistem Koloid

  16. Pengelompokan sistem koloid Sol Padat Emulsi Padat Busa Padat Sol Cair Emulsi Cair Buih Aerosol Padat Aerosol Cair Larutan Sejati Kombinasi antara zat terdispersi gas dan medium pendispersi gas, selalu dan pasti akan membentuk larutan sejati, bukan koloid. ingat !

  17. Sol padat (padat-padat) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa padatan.

  18. Emulsi Padat (cair-padat) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan.

  19. Busa padat (gas-padat) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan.

  20. Sol (padat-cair) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan.

  21. Emulsi (cair-cair) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa cairan.

  22. Buih / Busa (gas-cair) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan.

  23. Arosol Padat (padat-gas) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas.

  24. Areosol (cair-gas) Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas.

  25. Sifat Koloid

  26. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak atau gerak zig zag dari partikel koloid. Gerakan ini merupakan gerakan tidak beraturan. Terjadi karena adanya tumbukan antara partikel medium pendispersi dan partikel zat terdispersi

  27. Efek Tyndall Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid

  28. Adsopsi Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion pada permukaannya. Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air

  29. Elektroforesis Suatu proses pemisahan koloid bermuatan dengan menggunakan beda potensial yang cukup tinggi

  30. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid karena rusaknya stabilitas sistem • Penyebab koagulasi : • pemanasan atau pendinginan • penambahan elektrolit • penggabungan koloid yang berbeda muatan • proses elektroforesis

  31. Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari Pembentukan Delta sungai Pembuatan Tahu

  32. Koloid liofil dan liofob • Koloid liofil adalah koloid yang di dalamnya terdapat gaya tarik menarik cukup kuat antara zat terdispersi dengan mediumnya • Conton : agar – agar, sol kanji

  33. Koloid liofil dan liofob • Koloid liofob adalah koloid yang di dalamnya terdapat gaya tarik menarik lemah antara zat terdispersi dengan mediumnya • Contoh : susu, sol belerang, sol Fe(OH)3

  34. Dialisis Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-ion yang teradsorpsi.

  35. PEMBUATAN KOLOID

  36. Dua cara pembuatan koloid Larutan Koloid Dispersi Kondensasi Suspensi

  37. Cara kondensasi • Reaksi redoks • Pembuatan sol belerang 2H2S (g) + SO2 (aq)  3S (s) + 2H2O (l) • Pembuatan sol emas AuCl3 (aq) + 3FeSO4 (aq)  Au (s) + Fe2(SO4)3 (aq) + FeCl3 (aq) • Reaksi hidrolisis • Pembuatan sol Al(OH)3 AlCl3 (aq) + 3H2O (l)  Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq) • Pembuatan sol Fe(OH)3 FeCl3 (aq) + 3H2O (l)  Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)

  38. Cara kondensasi • Reaksi penggaraman • AgNO3 (aq) + NaCl (aq)  AgCl (s) + NaNO3 (aq) • Na2SO4 (aq) + Ba(NO3)2 (aq)  BaSO4 (s) + 2NaNO3 (aq) • Proses penjenuhan larutan • Ke dalam larutan jenuh kalium asetat dalam air ditambahkan alkohol, maka akan terbentuk koloid berupa gel

  39. Cara dispersi • Cara mekanik • Koloid dibuat dengan cara penggerusan partikel yang akan dibuat koloid • Busur bredig • Digunakan untuk pembuatan sol logam

  40. Cara dispersi • Peptisasi • Endapan diubah menjadi partikel koloid dengan bantuan zat pempeptisasi (zat pemecah) • Homogenisasi • Mirip dengan cara mekanik, pada homogenesasi elmulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homogenizer.

  41. Baca Buku Untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak

  42. Alhamdulillah…. Terima kasih untuk kebersamaan yang indah ini.

More Related