1 / 24

PENGERTIAN PERENCANAAN Hariri Hady

PENGERTIAN PERENCANAAN Hariri Hady. WHY ? MENGAPA KITA PERLU MEMBUAT PERENCANAAN?. MEKANISME PASAR (MARKET MECHANISM).

melora
Download Presentation

PENGERTIAN PERENCANAAN Hariri Hady

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGERTIAN PERENCANAANHariri Hady WHY ? MENGAPA KITA PERLU MEMBUAT PERENCANAAN?

  2. MEKANISME PASAR(MARKET MECHANISM) • Karena Mekanisma Pasar tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga terjadilah berbagai distorsi, yang menyebabkan timbulnya berbagai ketidak adilan dan kesengsaraan masyarakat luas. • Semula adalah Adam Smith*), mengajarkan bahwa Mekanisme Pasar yang berjalan secara murni akan memecahkan semua masalah ekonomi secara baik dan adil.(* The Wealth of Nations, J.M.Dent & Sons Lmt.,London 1957).

  3. Mekanisma Pasar atau Persaingan Bebas (free competition) akan memecahkan masalah2 ekonomi dengan baik dan adil, • Para Produsen (pemilik barang modal atau produsen) tidak bisa menjual produksinya dengan menentukan sendiri harganya. Mereka harus pergi ke pasar untuk melihat berapa harga barang yang diproduksinya. Mereka harus tunduk pada harga yang ditetapkan oleh pasar , yaitu harga pasar.(market price/Normal Price). • Produsen akan memperoleh Keuntungan Layak (Normal Profit).

  4. Para Konsumen, sebagai pembeli, pemakai barang. Meskipun Consument is king, juga tidak bisa menentukan sendiri harga barang yang akan dibelinya. Mereka hanya akan memperoleh barang apabila mereka membayar sesuai dengan harga pasar (market price) yang ditentukan oleh mekanisma pasar.

  5. Para Tuan Tanah(Land Owners) juga tidak bisa menentukan sendiri besarnya sewa atas tanahnya. Mereka harus tunduk pada besarnya sewa yang wajar yang ditentukan oleh pasar (Normal- Rent).

  6. Kaum Buruh, pemilik tenaga kerja juga tidak bisa menentukan sendiri upahnya, tetapi harus tunduk kepada tingkat upah yang ditentukan oleh Mekanisma Pasar. Mereka akan menerima Upah yang Wajar (Normal Wage) .

  7. KESIMPULAN: • Semua pelaku ekonomi, terikat dengan Mekanisma Pasar, dan masing-2 akan mendapat bagiannya yang wajar/normal. • Terjadilah: Normal Price, Normal Profit, Normal Wage, Normal Rent. • Jika terjadi ketidak seimbangan, maka Mekanisma Pasar akan memperbaikinya, sehingga terjadi keseimbangan baru.

  8. Theory Adam Smith (1723-1790) mengajarkan prinsip2 Ekonomi Liberal, Ekonomi Persaingan Bebas (Free Market Economy, Capitalistic Economic System) • Jika pada suatu ketika para Pengusaha menerima keuntungan yang berlebihan (lebih dari wajar), maka akan masuklah pengusaha2 baru, sehingga keuntungan akan menurun dan menjadi keuntungan wajar kembali. Begitu pula sebaliknya.

  9. Jika pada suatu ketika Upah Buruh tinggi lebih dari wajar, maka akan datang buruh-buruh baru, sehingga Upah akan turun sampai tingkat Upah yang Wajar kembali.(Begitu pula sebaliknya) • Jika pada suatu ketika Harga sesuatu barang lebih tinggi dari pada Harga yang Wajar, maka banyak Konsumen yang tidak membeli, sehingga harga menurun dan kembali ke Harga yang Wajar.(Begitu pula sebaliknya)

  10. Jika pada suatu ketika Sewa Tanah naik maka banyak pemilik tanah yang mau menyewakan tanahnya, sehingga Sewa Tanah turun ke tingkat Sewa Tanah yang normal kembali. (Begitu pula sebaliknya). • KESIMPULAN: Mekanisma Pasar mengatur jalannya perekonomian sedemikian rupa sehingga tetap dalam keseimbangan dan adil bagi semua pelaku pasar.

  11. PERANAN PEMERINTAH • Berdasarkan doktrin/theory Adam Smith itu, maka PERANAN PEMERINTAH tidak diperlukan. Pemerintah harus Hand Off (lepas tangan) dari mengatur bidang ekonomi, karena sudah diatur oleh The Invisible Hands, yang berupa Market Mechanism. Bahkan jika Pemerintah mencoba2 ikut mengatur atau campur tangan, dikewatirkan perekonomi malah menjadi kacau. • Pada waktu itu Pemerintah Inggeris mengikuti theory Adam Smith itu, namun ternyata persaingan bebas itu menimbulkan banyak ketidak adilan dan kesengsaraan rakyat. • Dalam sejarah Revolusi Industri di Ingeris (1750-1800) yang terkenal itu terjadi berbagai penindasan terhadap kaum buruh (upah buruh rendah, jam kerja panjang, lingkungan kerja buruk, jaminan sosial tidak ada), kesengsaraan masyarakat (krn harga-2 tinggi) dsbnya.

  12. Ternyata theory Adam Smith yang bagus dalam buku itu tidak sesuai dengan dunia kenyataan. Persaingan bebas hanya akan baik, apabila para pelaku pasar memiliki kekuatan yang seimbang. Tetapi dalam dunia kenyataan justru hal tsb. tidak ada. • Produsen dan Tuan Tanah yang jumlahnya tidak banyak, tetapi mempunyai kekuatan ekonomi yang besar, sehingga selalu unggul dalam persaingan. • Sebaliknya Kaum Buruh dan Konsumen yang jumlahnya besar, tetapi kekuatan ekonominya lemah, selalu kalah dlm persaingan. • Maka terjadilah persaingan yang tidak seimbang yang menyebabkan kekalahan pada fihak Buruh dan Konsumen, maka timbullah ketidak adilan dan kesengsaraan yang luas. • Buruknya keadaan Masyarakat waktu itu banyak ditulis oleh para penulis, a.l. Charles Dickens,

  13. UPAYA-UPAYA PERBAIKAN: • Menghadapi buruknya kesengsaraan masyarakat itu timbullah berbagai pemikiran dan gerakan untuk memperbaiki keadaan, a.l. Gerakan Kaum Sosialis Utopis, Sosialis Ilmiah, spt Saint Simon (1760-1825), Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), Louis Blanc (1813-1882). • Gerakan Koperasi (a.l. Rochdale Cooperative Principles ) yang sampai sekarang masih diikuti.

  14. UPAYA PEMIKIRAN RADIKAL • Upaya Pemikiran yang dikemukakan di atas merupakan upaya pemikiran konvensional, mengikuti sistem masyakat yang berlaku. • Suatu historical coincident pada waktu itu Karl Marx (1818-1883) sedang bermukim di Inggeris. Menyaksikan kesengsaraan besar masyarakat, khususnya kaum buruh ia merumuskan jalan keluar yang radikal.

  15. RUMUSAN KARL MARX : • Marx melihat secara tajam, bahwa penyebab utama kesengsaraan masyarakat, khususnya kaum buruh adalah kaum Kapitalis, yaitu Pemilik Modal dan Tuan Tanah. • Oleh sebab itu untuk mengatasi kesengsaraan masyarakat ia merumuskan satu Sistim Masyarakat Baru tanpa Kapitalis dan Tuan Tanah, yaitu Satu Sistem Masyarakat Baru dimana semua Modal dan Tanah dikuasai Negara (Atas Nama Rakyat), dan semua orang adalah Buruh (classless society). Sistim Ekonomi Sosialis/Komunis.

  16. SISTEM PERENCANAAN • Di Negara2 Kapitalis, di mana masyarakat dapat memiliki modal, maka Perencanaan dilakukan oleh setiap pengusaha pada setiap hari dan setiap saat. • Pemerintah dapat melakukan Intervensi, kebijakan2 ekonomi secara terbatas di bidang2 yang dirasa perlu, bahkan suatu Perencanaan Ekonomi.

  17. Di Negara Sosialis/Komunis, hanya Negara yang memiliki/menguasai modal, jadi hanya Negara yang bisa berproduksi. Semua rakyat adalah buruh. Untuk itu maka didirikanlah Badan2 Usaha Milik Negara (BUMN) di semua bidang atau sektor. • Di negara sosialis Perencanaan adalah suatu keharusan (a must), maka dibentuklah Badan Perencanaan Nasional Pusat(Central National Planning Agency/Board).

  18. BADAN PERENCANAAN NASIONAL PUSAT (BPNP) • BPNP merupakan badan yg merencanakan produksi semua kebutuhan masyarakat, krn hanya Negara yang memiliki modal. • Harga ditentukan oleh BPNP/Negara, krn hanya Negara sebagai pelaku pasar. Tidak ada Mekanisma Pasar (tidak ada persaingan). Harga ditentukan oleh kebijakan/policy Pemerintah.

  19. MASALAH2 YG DIHADAPI • Kebutuhan Masyarakat sangat banyak dan beragam, sehingga kalau dipenuhi semua kebutuhan/kemauan akan sangat sulit, memerlukan perhitungan yang rumit. • Contoh: Produksi Teksil, berapa banyak, berapa macam, berapa warna, kwalitas, ds.nya. Memerlukan perhitungan yang rumit dan besar. Oleh sebab itu, ada kecendrungan para perencana menyederhanakan target2 kebutuhan masyarakat.

  20. Pruduksi Teksil: • . Berapa banyak?Penduduk Indonesia 200 juta, jika kebutuhan ditentukan 10 m/setahun, maka perlu diproduksi 2000 juta m. . Berapa warna? Mulai timbul masalah. Berapa? Warna apa saja. . YangBerkembang? Bergaris? Dsbnya. Mulailah timbul masalah2 yang rumit dalam menghadapi produksi. Maka timbullah sikap penyederhanaan target (simplification of targets). Maka semua target disederhanakan, baik jumlah, bentuk, warna, dsb.nya. Akibatnya? Masyarakat/konsumen tidak puas.

  21. Kwalitas Produk. Pengawasan kwalitas sangat sulit. Memerlukan disiplin tinggi, tetapi insentif tidak ada. • Produksi oleh BUMN. Pimpinan BUMN bukan usahawan(entrepreneur), mereka adalah Birokrat. Tidak mengherankan jika kinerja BUMN lemah, inefficient, unproductive, high costs, dsbnya. • Dlm sistem ek. Centralistic itu tidak ada: • Persaingan • Profit motives Akibatnya: 1. Macamnya Produk terbatas (limited choice) 2. Kwalitas Produksi rendah 3. Masyarakat/konsumen tidak puas

  22. Runtuhnya Centralistic Planning System • Dengan kelemahan2 tsb. maka Sistem Perencanaan Sentralistik tidak bisa bertahan dan runtuh (1981). (Union States of the Sovyet Russia, (USSR).bubar dan anggautanya menjadi negara2 baru.

  23. KESIMPULAN: Jalan Tengah (Kompromi)Mixed Ec. System • Kita tlh menyaksikan bahwa kedua sistem ekonomi yang ektreem: Full Liberal Economic System & Centralistic Economic System tidak bisa menghasilkan Ekonomi yang Adil dan Makmur. Maka kedua sistem itu ditinggalkan dan mencoba merumus-kan sistem ekonomi kompromi, yaitu mengambil hal2 yg baik dari kedua sistem.

  24. . Sistem ekonomi liberal tidak dibiarkan berjalan sendiri, tapi di-kontrol oleh Pemerintah dengan Government Intervention, berupa berbagai Kebijakan, bahkan Perencanaan Ekonomi dgn memanfaatkan Mekanisma Pasar (Planning through Market). . Sistem ekonomi sentralistik juga ditinggalkan dengan memasukkan unsur2 mekanisma pasar dan persaingan. Pemerintah melepaskan kedudukannya yg dominan, dan membiarkan mekanisma pasar berjalan sesuai dengan kebijakan Pemerintah.

More Related