1 / 20

ETIKA DAN PROFESIONALISME KERJA

Gusjandjara Arni , Nama Pemberian Ortu Saya di Prabumulih 12 Februari Lima Puluh Enam Tahunnya Aku Pertama Kali Menghirup Udara Bumi Persada. Bersama Isteri dan Ketiga Putraku di Jalan Putri Kembang Dadar Nomor 12 RT. 52 RW. 16 Bkt. Lama. Itulah Tempat Kediamanku.

mercer
Download Presentation

ETIKA DAN PROFESIONALISME KERJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Gusjandjara Arni, Nama Pemberian Ortu Saya di Prabumulih 12 Februari Lima Puluh Enam Tahunnya Aku Pertama Kali Menghirup Udara Bumi Persada. Bersama Isteri dan Ketiga Putraku di Jalan Putri Kembang Dadar Nomor 12 RT. 52 RW. 16 Bkt. Lama. Itulah Tempat Kediamanku. HP. 0813 67695502, Angka 440949 Nomor TelephonekudanEmailku anjargusan@yahoo.co.id sebagai media untuk saling bersilaturrahim. “Bekerja Sambil Beribadah” Itulah Motivasiku Bersemayam di Dadaku yang senantiasa kutanamkan

  2. ETIKA DAN PROFESIONALISME KERJA Drs. Gusjandjara Arni. Msi

  3. RUJUKAN BAHASA FRANCIS YUNANI INGGRIS ETHOS = KEBIASAAN ADAT ISTIADAT ETIQUETE ETIKET = KEBIASAAN / PERILAKU ATTITUDE SIKAP ATAU PERILAKU ETIKA NORMA-NORMA TERTENTU YANG MEMBUAT SESEORANG / KELOMPOK BERPRILAKU JIKA MENYIMPANG DISEBUT TIDAK BERETIKA <-> TIDAK ETIS

  4. AGAMA ISLAM HADIS SESUNGGUHNYA SAYA ( NABI MUHAMMAD ) DIUTUS KE MUKA BUMI UNTUK MENYEMPURNAKAN AHLAK MANUSIA ALLAH TIDAK MEMANDANG PADA MANUSIA, RUPAWAN, HARTAWAN, JABATAN, TURUNAN, KECUALI AHLAKUL KARIMAH ( PERILAKU YANG BAIK )

  5. DALAM ENSIKLOPEDIA INDONESIA ETIKA SEBAGAI ILMU TENTANG KESUSILAAN YANG MENENTUKAN BAGAIMANA PATUTNYA MANUSIA HIDUP DALAM MASYARAKAT, APA YANG BAIK DAN APA YANG BURUK ( SIKAP MANUSIA DALAM BERINTERAKSI ). INTERAKSI SOSIAL ( ASAL SOCIUS = BERKAWAN ), YAITU HUBUNGAN ANTAR INDIVIDU ATAU LEBIH YANG SALING PENGARUH MEMPENGARUHI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN TERTENTU. JIKA TERJADI PENYIMPANGAN DISEBUT TIDAK SOSIAL ATAU TIDAK SUSILA ( ASUSILA ) KESUSILAAN -> KESANTUNAN / SOPAN BERADAB – BERMARTABAT

  6. BARTENS ( 2004 ) DALAM BUKUNYA ETIKA MEMBAGI PADA TIGA KATEGORI PERTAMA NORMA-NORMA YANG MENJADI PEGANGAN SESEORANG / KELOMPOK DALAM MENGATUR TINGKAH LAKUNYA ex: SAPAAN -> JUMPA DENGAN ORANG MRNGUCAP SALAM. KEDUA KUMPULAN NORMA-NORMA YANG DISEPAKATI (KODE ETIK – PROFESI / ORGANISASI ) ex : DASAR YURIDIS UNTUK PERATURAN TATA TERTIB. KETIGA ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PRILAKU MANUSIA YANG BAIK DAN BURUK.

  7. KESIMPULAN PRAKTIK ETIKA PERTAMA – INDIVIDU MENYANGKUT KEWAJIBAN DAN HAK MANUSIA TERHADAP DIRINYA SENDIRI ( MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN CITRA PRIBADI ) ex : MENUNTUT ILMU KEDUA – SOSIAL MENYANGKUT KEWAJIBAN DAN HAK PRILAKU MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL ex : TOLERANSI KETIGA – LINGKUNGAN MENYANGKUT KEWAJIBAN DAN HAK HUBUNGAN SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU-KELOMPOK DENGAN LINGKUNGAN ALAM DENGAN SEGALA ISINYA ( HABLUMINALLAH – HABLUMINANNAS )

  8. REFLEKSI ETIKA SUMBER AGAMA ( KITAB SUCI, HADIST, dll ) INSTITUSI ( PERUNDANG-UNDANGAN, HUKUM TERTULIS ) ADAT KEBIASAAN TURUN TEMURUN ( HUKUM TERTULIS ) EXPRESI WIRAGA / BAHASA TUBUH ( DUDUK, TUNJUK, JABAT TANGAN ) WICARA / KESANTUNAN UCAPAN ( SAPAAN ) BUSANA ( MENUNJUKKAN STRATA TERTENTU ) PAKAIAN ADAT SERAGAM / UNIFORM

  9. REFLEKSI ETIKA SIFAT LOKAL ( REGIONAL ) NASIONAL INTERNASONAL SANGSI MORAL ( DICIBIRKAN ) FISIK ( RAJAM ) PIDANA ( KASUS-KASUS HUKUM)

  10. ▪PENCITRAAN KONDISI TERTENTU YANG MEMPUNYAI NILAI-NILAI KESAN TERSENDIRI SECARA INDIVIDU / KELOMPOK NEGATIF MAUPUN POSITIF ( IMAGE ) ▪PROFESIONALISME BANYAK ORANG BEKERJA TAPI BELUM TENTU SESUAI DENGAN PROFESI ▪PROFESIONALISME SUATU RANGKAIAN KUALITAS PRILAKU YANG MENANDAI SUATU PROFESI PROFESI BERKAITAN JENIS PEKERJAAN TERTENTU ( OCCUPATION )YANG DIPENGARUHI OLEH PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN

  11. PROFESIONAL • RANGKAIAN PEKERJAAN YANG DITEKUNI YANG MAMPU MEMENUHI HIDUPNYA SECARA TOTAL • PELAKSANAAN SUATU PROFESI ( AKTIVITAS PEKERJAAN ) SESUAI DENGAN MEKANISME DAN STANDARISASI YANG BERLAKU • SEMUA KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA ( ANAK, ISTRI, SUAMI ) TERPENUHI DARI PROFESI YANG IA LAKUKAN

  12. PROFESSION BERASAL DARI BAHASA ANGGLO SAXON “ PEKERJAAN SAYA “ TAPI JUGA BERMAKNA KEAHLIAN KHUSUS DAN PENGETAHUAN YANG DIPADUKAN DENGAN PANGGILAN HATI NURANI PRIBADI YANG MENGANDUNG UNSUR ETIKA / KODE ETIK PROFESI. JADI ETIKA DAN PENCITRAAN PROFESIONALISME NILAI-NILAI ATAU NORMA TERTENTU YANG DIRUJUK DALAM RANGKAIAN CITRA INDIVIDU / ORGANISASI DENGAN ORIENTASI UTAMA KEAHLIANNYA ( PROFESI ) BAGI KEPENTINGAN PUBLIK.

  13. PAKSAAN ( CEORUVE POWER )KEPATUHAN KARENA TAKUT ANCAMAN HUKUMAN ( TINDAKAN DISIPLIN, TUNDA GAJI, dll ) SUMBER KEKUASAAN KEKUASAAN AHLI ( EXPERT POWER )SESEORANG YANG MEMPUNYAI KEAHLIAN TERTENTU, DI IKUTI YANG LAIN ( PERNYATAAN AHLI BENCANA ) LEGITIMASI SESEORANG YANG MEMPUNYAI KEDUDUKAN SECARA JENJANG HERARKI ( ESELONISASI ) IMBALAN ( REWARD POWER )PEMBERIAN IMBALAN PADA BAWAHAN ( GAJI, UPAH, JAMINAN LAIN – FASILITAS )MEMPUNYAI MAKNA KHUSUS INFORMATION POWERSESEORANG YANG MENGUASAI MEMILIKI INFORMASI YANG EKSIS TENTANG LEMABAGA REFERN POWERATAS DASAR KHARISMA WIBAWA

  14. PRILAKU KELOMPOKKESELURUHAN PRILAKU YANG DILAKUKAN SEJUMLAH ORANG-ORANG DENGAN SALING KETERGANTUNGAN UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN ORGANISASI YANG SUDAH DISEPAKATI BERSAMA KELOMPOK TERDIRI DARI KELOMPOK FORMAL KELOMPOK NON FORMAL 1. KELOMPOK KOMANDO DITENTUKAN ATAS ATURAN JENJANG ORGANISASI 2. KELOMPOK TUGAS SEJUMLAH ORANG YANG MELAKSANAKAN TUGAS ATAU PROYEK-PROYEK TERTENTU ex : KEPANITIAN 1. KELOMPOK KEPENTINGAN IKATAN KERJA ATAS PIJAKAN KEPENTINGAN TERTENTU ( INSINDENTIL / SPONTAN ) 2. KELOMPOK PERSAHABATAN / KEKERABATAN TERKUMPUL KARENA KESAMAAN KARAKTER ( ALUMNI – SUKU – PROFESI )

  15. NORMA YANG MEMPENGARUHI PRILAKU ▪NORMA PROSES = PETUNJUK & ATURAN DITETAPKAN SECARA IMPLISIT, SEBAGAI RUJUKAN KERJA ( KUALITAS-KUANTITAS-FASILITAS HAK DAN KEWAJIBAN -> TUPOKSI ) KINERJA INDIVIDU ( KARYAWAN ) ▪ NORMA PENAMPILAN ( FIRST IMPRESSION ) = KESAN PERTAMA MENGHARUSKAN TAMPILAN FISIK POSTUR TUBUH TAMPAN-RUPAWAN BUSANA-UNIFORM SERAGAM-WARNA & MODIS PERANGKAT KERAS-MATRIAL -> GEDUNG YANG SPESIFIK AKTIFITAS KERJA YANG TERMOTIVASI ( SUPER SIBUK-SANTAI) ▪ NORMA SOSIAL DAN TEKNIS NORMA SOSIAL CENDERUNG INTERAKSI SESAMA ANGGOTA DAN LUAR ANGGOTA ( HUMAN RELATION-KEMITRAAN)

  16. CIRI-CIRI PROFESIOANALISME 1. KUALITAS MUTU ( PENINGKATAN SKILL ) MENERIMA PEMBAHARUAN ( INOVATIF ) CIUM ( CEKATAN – INISIATIF – ULET – MAJU ) 2. TEGAR / PENYALAHGUNAAN WEWENANG TIDAK GOYAH GODAAN HARTA, JABATAN, WANITA, dsb 3. SEIRAMA UCAPAN DAN PRILAKU 4. MENGHARGAI PRESTASI ORANG LAIN, BERJIWA BESAR MENGAKUI KEKURANGAN 5. SEGALA SESUATUNYA KARENA BAROKAH DARI SANG PENCIPTA ( SIFAT QANAAH TAWADU’ )

  17. APAKAH DIRIKU PROFESIONAL ? 1. KUALITAS / PENINGKATAN SKILL MENERIMA PEMBAHARUAN INOVATIF MENGERTI DAN MENGUASAI PEKERJAAN ARTINYA : SESEORANG PEMECAH MASALAH ( PROBLEM SOLVER ) BUKAN PENCIPTA MASALAH ( PROBLEM MAKER ) NALURI CIUM YANG TINGGI ( CEKATAN-INISIATIF-ULET-MAJU ) 2. KOMITMEN SEMAKIN TINGGI KOMITMEN SEMAKIN TINGGI MENCINTAI PEKERJAAN SEMAKIN TINGGI PULA RASA TANGGUNG JAWAB PADA PEKERJAAN, MERASA TIDAK TERBEBANI ( LOYALITAS ) 3. MOTIVASI TINGGI MAMPU MENJADI MOTIVASI BAGI DIRINYA, TIDAK DOWN, MALAS, SUNTUK KETIKA MENGHADAPI SITUASI SULIT TEGAR BERSEMANGAT, SAAT YANG LAIN TERKULAI KEHILANGAN GAIRAH KERJA, DAPAT MEMBEDAKAN PENGGUNAAN FASILITAS UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KANTOR TIDAK GOYAH GODAAN HARTA, JABATAN, WANITA, DAN CS LAINNYA

  18. APAKAH DIRIKU PROFESIONAL ? 4. BERMARTABAT BEKERJA SENANTIASA DILANDASI OLEH NILAI-NILAI KEJUJURAN, KARENA TIDAK CUKUP MENGANDALKAN KEAHLIAN DAN KEPANDAIAN HARUS DIDUKUNG OLEH MORAL, PIKIRAN DAN PERBUATAN SEIRAMA 5. BEKERJA SAMA TETAP MEMBUTUHKAN BANTUAN ORANG LAIN ( TIDAK ADA SESUATU YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH DIRI SENDIRI ) MENGHARGAI SEKECIL APAPUN BANTAUN ORANG LAIN, MENGHARGAI PRESTASI ORANG LAIN, BERJIWA BESAR MENGAKUI KELEMAHAN DIRI SENDIRI ( HUMAN RELATION ) 6. MEMANDANG SEGALA SESUATU KARENA KEKUASAAN SANG PENCIPTA ( QANAAH, TAWADU’ ) KETERAMPILAN ILMU PENGETAHUAN YANG DIMILIKI MANUSIA HANYA SEDIKIT ( AL-QUR’AN )

  19. PENCITRAAN PRFOFESI NORMA / NILAI YANG BERLAKU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN AGAMA ADAT WIRAGA BUSANA WICARA INTERNAL SESAMA ANGGOTA DAN KELUARGA E X P R E S I INDIVIDU ORGANISASI INTERAKSI EXTERNAL KEMITRAAN SPONSORSHIP NEGATIF PENGAKUAN CITRA / IMAGAE POSITIF

  20. TERIMA KASIH Sua Dilain Suasana

More Related