1 / 24

Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP)

Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP). Oleh : Eka Wulandari NIM : 20504012. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang  Permintaan konsumen akan sayuran siap olah (ready to use) dengan proses Minimally Processed (MP)

micah
Download Presentation

Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP) Oleh : Eka Wulandari NIM : 20504012

  2. BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Permintaan konsumen akan sayuran siap olah(ready to use) dengan proses Minimally Processed (MP)  Bawang memerlukan perlakuan pada pengemas untuk memperpanjang waktu hidupnya

  3. 1.2 Tujuan Mengetahui pengaruh perlakuan pada proses pengemasan secara pasif MAP (Modified Atmosphere Packaging), aktif MAP dan MVP (Modified Vacum Packaging) pada kualitas bawang yang diperlakukan dengan Minimally Processed (MP).

  4. BAB IITINJAUAN PUSTAKA 1. Makanan Siap Olah dengan MP Makanan siap olah dengan MP adalah makanan yang disiapkan dengan proses yang ringan dengan tidak mengurangi nilai nutrisinya, tetap segar dan siap diolah. Yang harus diperhatikan dalam kualitas dan keamanan sayur dan buah-buahan tersebut adalah : 1.Produk tersebut adalah mentah dengan jaringan tumbuhan yang masih tetap hidup 2.Jaringan tumbuhan dapat rusak karena proses minimalis 3.Pengamanan kemasan produk dari kontaminasi mikrobiologikal

  5. 2.Kerusakan Bahan Pangan Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pangan: Perubahan Fisik, Biokimia dan Kimia (Kerusakan secara mekanis, Perubahan kadar air bahan, Penyerapan dari dan interaksi dengan oksigen, Mikroorganisme,Hilang atau bertambahnya cita rasa)

  6. 3.Pengemasan Bahan Pangan  Bahan Pengemas yang tepat dapat mengurangi kerusakan bahan pangan • Pada produk MP digunakan bahan pengemas film polimer • Faktor-faktor utama yang mempengaruhi daya awet bahan pangan yang telah dikemas adalah sifat alamiah bahan pangan, ukuran bahan pengemas, kondisi atmosfer dalam pengemas, ketahanan bahan pengemas thp udara dan air

  7. BAB IIIMetoda Penelitian 1. Persiapan Sampel Bawang diperoleh dari Seoul, Korea. Disortir, dipangkas akarnya,dicuci dg air (pada suhu 5oC), daun bawang disisakan 10 cm, sisa air dilap. 2. Pengemasan dan Penyimpanan Bawang 150g yang telah dipotong dikemas rapat menggunakan electric impulse sealer atau sistem vacum chamber pada dua plastik film

  8. Lima perlakuan pada pengemasan dilakukan untuk memodifikasi pertukaran udara : MAP pasif : 1) 63 μm LDPE 2) 18 μm PP MAP aktif menggunakan 63 μm LDPE : 3) Diisi dengan campuran 18,2 kPa O2; 9,5 kPa CO2 ; disetimbangkan dengan N2 4)Menggunakan permanganate-base etylene scavenger MVP menggunakan 63 μm LDPE 5) Menggunakan vakum dengan tekanan 30,3 kPa

  9.  Penentuan Komposisi Gas : Gas kromatografi  Penentuan Kehilangan Berat Dan Perubahan Warna : Chromameter  Analisis Mikrobiologi : Perhitungan jumlah mikroba psikrofilik dan mesofilik  Analisis Sensor (Indera Perasa) :dilakukan oleh panelis melakukan penilaian terhadap penghilangan warna, pelayuan, kerusakan produk dan kualitas secara visual. Dengan skoring.

  10. Komposisi Gas BAB IV PEMBAHASAN

  11. Bawang MP untuk proses respirasi aerobik normal : limit terendah kandungan O2 1,0 kPa  limit atas kandungan CO2 sampai 20 kPa Dari grafik : PE, PP, MA dan PE + ES mencapai kesetimbangan pada 1,5-3,0 kPa O2 dan 4,1-6,6 kPa CO2 MVP mencapai kesetimbangan 1,0 kPa O2 dan 2,6 kPa CO2 TIDAK AKAN TERJADI RESPIRASI ANAEROBIK

  12. Kehilangan Berat, Perubahan Warna dan Timbulnya Kerusakan

  13.  Kehilangan berat pada lima pengemasan naik 1,5 – 3,0 % selama penyimpanan pada suhu 100C selama 14 hari setelah itu grafiknya menjadi datar PE + ES kehilangan berat paling tinggi, karena kemampuan granula etilen yang berada dalam PE + ES untuk menyerap air. Diharapkan kehilangan berat yang tidak tinggi

  14. Perubahan Warna Jaringan Daging Pada Bawang

  15. Untuk bagian daging bawang berwarna putih : Harga L* untuk semua pengemasan menurun sedikit dari 82 menjadi 77-80 kecuali untuk MVP. Harga H0 (hue angle) berfluktuatif antara 95-101 selama penyimpanan.

  16. Perubahan Warna Jaringan Hijau Daun Pada Bawang

  17. Untuk bagian hijau daun pada bawang : Nilai L* berangsur naik dari 37 menjadi 40-44 Nilai H0(Hue angle) menurun dari 133 menjadi 119-129 tergantung pengemasan  28 hari warna kuning pada bagian hijau daun bawang, perubahan ini diperlihatkan juga oleh harga H0 yang menurun. Perubahan warna krn pencegahan penguapan uap air atau degradasi klorofil. Atmosfer yang dimodifikasi dengan O2 yang rendah dan CO2 tinggi menurunkan kecepatan respirasi selama keberadaan O2 dan CO2 tidak mengganggu produk segar.

  18. Grafik Timbulnya Kerusakan Pada Bawang

  19. PE, PP dan MA mengalami kerusakan sebesar 30-40%, dengan MA yang palling tinggi. • MVP hanya mengalami kerusakan sedikit kurang dari 10%.Hal ini dikarenakan tekanan parsial O2 yang rendah pada keadaan vakum memperlambat pembiakan mikroflora aerobik dan menginhibisi oksidasi dari jaringan tumbuhan yang tergores.

  20. Analisis Mikrobiologi

  21.  Jumlah maksimum mikroba pada sayuran dengan proses minimal adalah 5 x 107 CFU g-1 untuk keperluan dagang • 21 hari penyimpanan didapatkan 106 CFU g-1 untuk mikroba aerob mesofilik dan psikotropik,paling sedikit pada MVP • Tingginya kandungan CO2 dapat memperpanjang fase lag atau fasa log terutama pada keadaan O2 yang rendah.

  22. Kualitas Inderawi MVP mempunyai kualitas fisik yang lebih baik dibandingkan pengemasan lainnya dengan tingkat perubahan warna dan kerusakan yang lebih rendah. Pengemasan MA hanya dapat bertahan baik dibawah 14 hari penyimpanan, PE dan PP diatas 14 hari, PE + ES berkisar 21 hari dan MVP 21 hari.

  23. Kesimpulan 1. Pengemasan untuk produk dengan proses minimalis (MP) harus disesuaikan dengan sifat fisiologis dan mikrobiologi dari produk. • 2. Pengemasan bawang menggunakan MVP dengan suhu penyimpanan 100C merupakan pengemasan yang paling efisien dengan daya hidup sampai lebih dari 21 hari.

More Related