1 / 32

MANAGEMENT OF NEONATAL SEPSIS

MANAGEMENT OF NEONATAL SEPSIS. o Divisi Perinatologi – Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM. Penyebab Kematian Neonatus di Indonesia. Mortality profiles. Geneva, World Health Organization, 2007. Sepsis di Perawatan Neonatus. Setelah ada JAMPERSAL. Sepsis di Perawatan Neonatal.

Download Presentation

MANAGEMENT OF NEONATAL SEPSIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAGEMENT OF NEONATAL SEPSIS o DivisiPerinatologi – DepartemenIlmuKesehatanAnak FKUI – RSCM

  2. PenyebabKematianNeonatusdi Indonesia Mortality profiles. Geneva, World Health Organization, 2007

  3. Sepsis diPerawatanNeonatus Setelahada JAMPERSAL

  4. Sepsis diPerawatan Neonatal

  5. sepsis • Sindromatausekumpulangejaladariresponsinflamasisistemik(SIRS) terhadapprosesinfeksipadabulanpertamakehidupan • Systemic inflammatory response syndrome (SIRS) : responsinflamasisistemikterhadap trauma, lukabakar, pankreatitisdaninfeksi • Etiologi  mikroorganisme (bakteri, virus, jamur) Bone RC, et al. Chest 1992; 101:1644- Child Health Research Project.Baltimore, Maryland, 1999; 3(1):6-12

  6. HEALTHCARE-ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) Infeksi yang didapatpadawaktuintrapartum, selamaperawatanataukurangdari 48 jam setelahkeluardarirumahsakitdantidaktermasukinfeksitransplasental (seperti: TORCH, HIV, sifilis) The Center for Disease Control and Prevention (CDC), 2002

  7. AWITAN TERJADINYA SEPSIS NEONATORUM • Late Onset • ≥ 72 jam • berkaitandenganinfeksi • nosokomial / HAI – Healthcare-AssociatedInfection) • Early Onset • < 72 jam • berkaitandenganinfeksivertikal/maternal genital tract • Dapat juga berkaitan dengan kondisi lingkungan persalinan yang buruk, atau prosedur obstetri yang kurang memperhatikan faktor a/antisepsis Zaidi AKM, Huskins WC, Thaver D, Bhutta ZA, Abbas Z, Goldmann DA. Hospital-acquired neonatal infections in developing countries. The Lancet 2005;365:1175-1185 7

  8. SEPSIS AWITAN DINI VS AWITAN LAMBAT • Sepsis neonatorum awitan dini memiliki kekerapan 3,5 kasus per 1000 kelahiran hidup dengan angka mortalitas sebesar 15-50%. • Angka mortalitas SAL lebih rendah daripada SAD yaitu kira-kira 10-20%. Schuchat A, Zywicki SS, Dinsmoor MJ, Mercer B, Romaguera J, O’Sullivan MJ, et al. Risk Factors and Opportunities for Prevention of Early-onset Neonatal Sepsis: A Multicenter Case-Control Study. Pediatrics 2000; 105: 21-26

  9. FAKTOR RISIKO

  10. DIAGNOSIS • Gambaran klinis • Gambaran klinis pasien sepsis neonatorum tidak spesifik, mirip sekali dengan kelainan lainnya • Gejala yang terlihat sangat berhubungan dengan karakteristik kuman penyebab dan respon tubuh terhadap masuknya kuman • Bervariasi dari mulai sederhana komplikasi HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum

  11. DIAGNOSIS • Gambaran klinis HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum

  12. DIAGNOSIS Bayi tidak mampu menyusu Refleks hisap tidak ada/lemah Temperatur >37,7 OC atau <35,5 OC Laju napas >60x/menit Retraksi dada yang berat Napas cuping hidung Merintih Krepitasi Letargis atau kesadaran menurun Kejang Ubun-ubun membonjol Sianosis Waktu pengisian kapilerlambat Keluarnya pus dari telinga Kemerahan di sekitar umbilikus yang meluas ke kulit Gejala & tanda klinis (NON SPESIFIK)

  13. DIAGNOSIS • Laboratorium Penunjang • Baku Emas : Kultur Darah •  Spesifitas : 96%  Sensitivitas : 82% • Leukositosis (Leukosit > 34.000/L) • Leukopenia (Leukosit< 5.000/L) • Netrofilimatur > 10% • Imatur: total neutrofil (IT) Ratio > 0,2 • Trombositopenia < 100.000/L • CRP > 10mg/dL atau> 2 SDdiatasnilai normal • Prokalsitonin > 8,1 mg/dL atau > 2 SDdiatasnilai normal • IL-6 or IL-8 > 70 pg/mL • PCR positif • Toll Like Receptor (TLR) 2 & 4 HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum

  14. PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATAL • TATA LAKSANA UMUM • Termoregulasi • Pertahankankeseimbangancairandanelektrolit • Pemantauanventilasidansistemkardiovaskuler • Perbaikiperfusijaringan (NaClloading, darah/plasma, obatinotropik, dll) • Obat anti kejangbilaterjadineonatal fit, jitteriness, dll

  15. Pemakaianantibiotikrasional HTA Indonesia 2008. Sepsis Neonatorum

  16. PENCEGAHAN SEPSIS

  17. NUTRISI PARENTERAL PADA BAYI SEPSIS • Makin sakit dan kecil seorang bayi  cadangan nutrisi minimal dan perlu dukungan nutrisi lebih besar • Bayi sepsis mempunyai kebutuhan energi lebih tinggi karena katabolisme minimal 60 kkal/kg/hari selama sepsis akutdan 25-30% padapenyakitparukronik

  18. NUTRISI PARENTERAL... • Pemberian lipid parenteraljangkapendek, tidakmemilikidampakbermaknaterhadapaktivitasdanjumlahtrombositpadaneonatus sepsis. • Pemberian lipid parenteralbukankontraindikasipadaneonatus sepsis dengantrombositopenia. Porta I, Planas M, Padro JB. Effect of two lipid emulsions on platelet function. Infusionsther Transfusionsmed 1994;21:36-21.

  19. KEBUTUHAN KALORI TERKAIT BALANS NITROGEN Balans Nitrogen Positif (kondisianabolik) tercapaidengan 60 kkal/kg/haridanasupanasam amino 2,5-3 g/kg/hari Pertumbuhanjaninmemerlukan 80-85 kkal/kg/haridanasupanasam amino 2,7-3,5 g/kg/hari Pertumbuhanekstrauterinmemerlukan 90-120 kkal/kg/hari (minimal 70 kkal) danasupanasam amino 2,5-3 g/kg/hari

  20. NUTRISI PARENTERAL... • Protein 1 g = 4 kkal • Lipid 1 g = 9 kkal • Karbohidrat : GIR (mg/kg/min) = Kecepatancairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose (%) 6 x berat (Kg)

  21. PRAKTIK PENCEGAHAN INFEKSI YANG DINILAI EFEKTIF DI UNIT PERINATAL RSCM

  22. 6 LANGKAH HIGIENE TANGAN

  23. JALUR INTRAVENA PERIFER (denganinfusion pump)

  24. JALUR INTRAVENA PERIFER (dengansyringe pump)

  25. LONG LINE

  26. ARTERIAL LINE

  27. simpulan • Sepsis neonatorummerupakansalahsatupenyebabkematianneonatusterbesardinegaraberkembangkarenakesulitandalammendiagnosadankontroversidalamtatalaksananya. • Penggunaanantibiotika yang irasionaldapatmenimbulkanresistensidanmempersulitpengobatan sepsis • Salahsatucara yang efektifuntukmencegah sepsis neonatorumakibatHealthcare-associated Infectionsadalahcucitangan

  28. TERIMA KASIH

  29. KASUS 1 • Bayi ♂ cukup bulan, berat lahir : 3500 gram, ketuban hijau kental. Lahir spontan, langsung menangis, aktif. Setelah beberapa detik retraksi (+), napas cuping hidung. Dilakukan pembersihan jalan napas, dihangatkan dan diberikan CPAP PEEP 7 oksigen 25%, kemudian bayi terlihat nyaman. Dipasang jalur intravena dengan kebutuhan cairan rumatan. • Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan ? • Terapi medikamentosa apa yang harus diberikan ?

  30. KASUS 2 • Bayi ♀ usia gestasi 34 minggu, berat lahir 1200 gram. Lahir SC atas indikasi ibu PEB, tekanan darah sulit dikendalikan dengan obat-obatan. Sudah diberikan pematangan paru 1 kali, 12 jam ante natal. Ketuban utuh. Saat lahir bayi menangis, aktif. Bayi dikeringkan dan dibungkus plastik. 10 menit kemudian, bayi retraksi, merintih. Diberikan CPAP dengan PEEP 8 oksigen 21%. Dipasang infus dan diberikan cairan maintenance. • Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan ? • Terapi medikamentosa apakah yang harus diberikan ?

  31. KASUS 3 • Bayi ♂ lahir SC cito karena kontraksi (+). Air ketuban (-), ibu tidak demam. Usia gestasi 28 minggu, berat lahir 1160 gram. Saat lahir, bayi menangis, aktif. Usia 5 menit, bayi retraksi, merintih. Diberikan CPAP PEEP 7 dan oksigen 25%. Kebutuhan cairan diberikan melalui jalur intravena perifer. Hasil lab : leukosit : 45.000/mm3, trombosit : 300.000/mm3 Hb : 12g/dl, CRP : +6, IT ratio : 0,08, Prokalsitonin : 0,51 • Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan ? • Terapi medikamentosa apakah yang dapat diberikan ?

More Related