1 / 53

HEMOFILIA SITUASI, TATALAKSANA & PERMASALAHANNYA

HEMOFILIA SITUASI, TATALAKSANA & PERMASALAHANNYA. Djajadiman Gatot , Novie Amelia Chozie , Fitri Primaćakti Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI- RSCM, Jakarta.

monroes
Download Presentation

HEMOFILIA SITUASI, TATALAKSANA & PERMASALAHANNYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HEMOFILIA SITUASI, TATALAKSANA & PERMASALAHANNYA DjajadimanGatot, Novie Amelia Chozie, FitriPrimaćakti DivisiHematologiOnkologi DepartemenIlmuKesehatanAnak FKUI- RSCM, Jakarta

  2. Hemophiliaadalahkelainanperdarahanataugangguanpembekuandarah yang bersifatherediterdan paling banyakdijumpaiolehkarenaitusampaisaatinipenangananatautatalaksananyaialahseumurhidup

  3. Perdarahansendi

  4. Perdarahan sendi (hemarthrosis) Kerusakan sendi (arthropathy)

  5. Dibedakanmenjadi: • Hemophilia A : defisiensifaktor VIII • Hemophilia B : defisiensifaktor IX • Hemophilia C : defisiensifaktor XI Hemophilia A dan B diturunkansecaraX-linked recessive (wanitasebagaipembawasifat) Gejaladapattimbulsejakpasienbisamerangkak (hemofiliaberat)

  6. Kriteria Obligate Carrier(‘pembawasifat’) Seorang perempuan dinyatakan obligate carrier apabila memenuhi kriteria ≥ 1 : • Ayahnyapenyandang hemofilia • Mempunyai ≥ 2 anak lelaki hemofilia • Mempunyai 1anak lelaki hemofilia dan saudara lelaki hemofilia atau riwayat hemofilia dari keluarganya

  7. Angka Kejadian • Hemofilia A • ± 85% 1 : 5.000 – 10.000 lelaki • 1 : 10,000 kelahiranbayilelaki • Hemofilia B • ± 15% 1 : 23.000 – 30.000 lelaki • 1 : 50,000 kelahiranbayilelaki • sekitar 70% mempunyairiwayatkeluarga denganmasalahperdarahan • kuranglebih30% karenamutasi genetik

  8. Indonesia, denganpopulasisekitar265 jutaorang, ber- • dasarkanperhitunganstatistikinternasionaldiperkirakan • akanmempunyaisekitar20-25 jutapenyandanghemofilia • Namunsaatinibarutercatatsekitar2092penyandang • hemofilia • Identifikasimasihsulitkarenapenduduktersebardiber- bagaipulaudenganfasilitaskesehatan yang kebanyakanmasihsangatterbatas • Pemetaandandistribusipenyandanghemofiliamasih • terbataspadarumahsakitpropinsi AngkakejadianHemofiliadi Indonesia

  9. Number of patients registered in IHS

  10. Hemostasis Hemostasis primer: Perdarahanberhentisetelahterbentuksumbattrombosit Kelainantrombosit (jumlah/fungsi) akanmenyebabkanmasaperdarahanmemanjang(prolonged bleeding) Hemostasis sekunder: 1. Aktivasisistemkoagulasidenganhasilakhirterbentuknya fibrin untukmemperkuatsumbattrombosit 2. Kelainankoagulasimenyebabkanperdarahanterlambat (delayed bleeding)

  11. www.irvingcrowley.com

  12. Intrinsic pathway Extrinsic pathway XII Prekallikrein HMWK XI IX VIII tissue factor VII Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) Common pathway X V Prothrombin Fibrinogen Prothrombin time (PT) Thrombin time Fibrin

  13. PROSES PEMBEKUAN NORMAL: • Pembuluhdarah • Trombosit • Faktorpembekuan HEMOFILIA : DefisiensifaktorVIII/IX Pembekuan abnormal

  14. Diagnosis hemofilia Diagnosis dapatditegakkandirumahsakitataupusatpengobatan yang mempunyaifasilitaslaboratoriummemadai, minimal dapatmemeriksa PT danaPTT, dantersedianyareagenskhusus(factors deficient plasma) Pelatihanpemeriksaankadar factor VIII/IX telahcukupbanyakdilakukandenganbantuankonsultanlaboratoriumpatologikliniknamundukungan RS minim karenareagensmahalsehinggabelumsemua RS dapatmelakukannya Sampaisaatinihanyalaboratoriumklinik RSCM yang dapatmengerjakanpemeriksaanadanya inhibitor

  15. Diagnosis • riwayatperdarahan abnormal padaanaklelaki • jumlahtrombosit normal • biasanyamasaperdarahan normal • masapembekuanmemanjang • masaprotrombin normal • masatromboplastinparsialmemanjang • kadarfaktorantihemofiliarendah

  16. HemophiliaKlasifikasi * Hemophilia A atau B WFH, 2005

  17. Perdarahanpadahemofilia • perdarahanototataujaringanlunak • perdarahansendi • perdarahanalat/organ dalam

  18. 8% 25% 5% 44% lain-lain 3% 15%

  19. Perdarahanberisikotinggipadahemofilia • Perdarahan SSP (intrakranial/spinal) • Perdarahanjaringanlunakdidaerahleher • Perdarahansalurancerna • Perdarahanakibatruptur organ intraabdomen • Sindromkompartemenakut • Perdarahandidalam/sekitarmata Hoots WK. Emergency care issues in hemophilia. WFH, 2007

  20. Perdarahanotot Pembengkakanleher: EMERGENCY !! -Potensisumbatansalurannapas • Memar & perdarahanjaringanlunak: • -Jarangnyerihebat, • Takadaggnfungsi • Takperlufaktor • koagulasi Perdarahanototlenganatas/bawah -hati-hatisindromkompartemen Perdarahaniliopsoas -takdapatmeluruskan tungkai/fleksisendi panggul Perdarahanotot gluteus -nyeri -bengkak -gangguanmobilitas Perdarahanototpaha/betis -nyeri -gangguanmobilitas -hati-hati : sindrom kompartemen Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3rd ed. 2010 . 

  21. Perdarahansendi (hemartrosis) Advanced hemarthrosis -bengkak, nyeri -palpasi : lebihhangat drpddaerahsekitarnya -senditidakdapatdi- gerakkan Gunakanalat bantu/ crutches Early onset hemarthrosis -sensasiawal/aura -bengkak, nyeri -gerakansenditerbatas Jaritangan & kaki juga dapatmengalami hemartrosis Wulff , Zappa, Womack. Emergency care for patients with hemophilia.3rd ed. 2010 . 

  22. R-I-C-E R = Rest C = Compression E = Elevation I = Ice

  23. Tatalaksanahemofilia R I C E Terapisulih(replacement therapy) Obat anti-fibrinolitik Fisioterapi Terapioperatif (invasive) Pengobatan inhibitor

  24. Tatalaksanaterpadu Seyogyanyadikelolabersamasecarakomprehensif • HematologiAnak • HematologiDewasa • BedahTulangdanTraumatologi • Unit RehabilitasiFisik • GigiMulut • Psikiatri • PatologiKlinik • BankDarah • Ahligizi(dietetician) • PerawatHemofilia • Farmasidan lain-lain

  25. Tatalaksanaterpadu • Di RSCM dibentukpadatahun 1997 (TPTH)

  26. Tatalaksanaperdarahan Terapisulih/Replacement (definitif) Cryoprecipitate Konsentratfaktor VIII/IX Bypassing agent (factor VIIa) inhibitor

  27. Penanganankomplikasi Perdarahanyang perlumendapatperhatiankhusus: perdarahanintrakranial, iliopsoas, hemarthrosis berulang(target joint) Berbagaikegagalandalampenanganannya karenalokasikejadianperdarahancukupjauh dantidaktersedianyafaktorpembekuandalam jumlahyang cukupsehinggamengakibatkan keterlambatandalamtatalaksananya (cacatmenetap) Penanganankhususbilaterdapat inhibitor

  28. Faktorpembekuan/anti hemofilia Cryoprecipitate Faktor VIII (plasma derived, recombinant) Faktor IX (plasma derived, recombinant) (BPJS dandonasi WFH) FaktorVIIa(recomb., bypassing activity), khusus bilaterdapat inhibitor

  29. Permasalahan yang masihada Informasimengenaihemofiliamasihterbatas Laboratorium: diagnosis dandeteksi inhibitor Tatalaksana (terpadu) Faktorpembekuan/antihemofilia Penanganankomplikasi RegistriNasional(aplikasi android)

  30. KeterbatasanFasilitas Pemeriksaan PT/APTT tidaktersedia di faskeslinipertama Factor assay hanyadapatdilakukan di beberapa RS tingkatpropinsi & tidakdapatdilakukansetiapsaat Pemeriksaan inhibitor F VIII, sementarainihanyadapatdilakukandi RSCM Jakarta

  31. KETERBATASAN TERAPI

  32. RegistriNasional Sudahberjalancukupbaik Pelaporandaricabangbelumlancar Perlutenagakhususdukungan dankerjasama NNHF (Novo Nordisk Haemophilia Foundation) Penggunaanaplikasi android

  33. PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL

  34. Instansi & Profesi yang terlibat Health Technology Assessment (HTA)

  35. PERAN KOMITE NASIONAL PemangkuKebijakanTertinggi PenangananHemofilia di Indonesia Monitoring & Advisory Perencanaan/ Strategic Plan Policy Evaluasi

  36. Program Kerja

  37. TUJUAN • Pemetaan sumber daya kesehatan (baik dokter anak, penyakit dalam, rehabilitasi medik, ortopedi, dokter gigi, patologi klinik, perawat fisioterapi, dan teknisi laboratorium) • Memiliki data hemofilia yang akurat, detail, terkini • Pemerataan fasilitas diagnostik dan terapi hemofilia di seluruh daerah di Indonesia • Pengembangan Tata Laksana Hemofilia Terpadu di faskes III di seluruh Indonesia • Kajian dan pengembangan riset kedokteran di bidang hemofilia • Pengembangan analisis healtheconomics pengobatan hemofilia • Semua RS menerapkan kebijakan yang sama terkait hemofilia KualitaspenyandangHemofilialebihbaik

  38. Informasimengenaihemofilia Informasisebetulnyatelahdilakukanmelaluiceramah, seminar ataupun media masa, namundemikianmasihbanyak yang belummemahaminyatermasuk: kalanganmedis, walaupunadadalamkurikulum pendidikan pengeloladanpengambilkebijakandibidang kesehatan keluargapenyandanghemofilia masyarakat perluinformasidanpelatihanberkesinambungan

  39. HMHI HimpunanMasyarakatHemofilia Indonesia

  40. HMHI (National Member Organization) OrganisasiHemofilia yang beranggotakan tenagakesehatanprofesional, relawan, laymen,penyandangHemofiliadankeluarga SebagaianggotaWorld Federation of Hemophilia, kedepandiharapkandikelolaolehawam (laymen)dantenagakesehatansebagaitimmedis

  41. HimpunanMasyarakatHemofilia Indonesia (HMHI) 1997 : Hemophilia Care Center in CMH, Jakarta  2005 : 1st National Congress (Jakarta)  2008 : 2nd National Congress (Yogyakarta)  2011 : 3rd National Congress (Surabaya)  2014 : 4th National Congress (Bandung)  2017 : 5th National Congress (Denpasar)

More Related