1 / 58

TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat

TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat. ?. Bagaimana cara mengambil sample untuk penelitian ? Berapa besar sampel minimal yang diperlukan agar diperoleh hasil penelitian dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan? (sudah pada pertemuan ke tiga). Definisi.

morela
Download Presentation

TEKNIK SAMPLING kuliah ke empat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNIK SAMPLINGkuliah ke empat

  2. ? Bagaimana cara mengambil sample untuk penelitian ? Berapa besar sampel minimal yang diperlukan agar diperoleh hasil penelitian dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan? (sudah pada pertemuan ke tiga)

  3. Definisi “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79) “ Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)

  4. POPULASI vs SAMPEL Teknik Sampling Populasi: parameter Sampel:statistik Diolah di analisis Inferensial

  5. Populasi VS Sampel(lanjutan) Kelemahan Populasi : • Memerlukan biaya yang sangat mahal • Memerlukan waktu yang lama • Memerlukan tenaga dalam jumlah yang besar • Data yang diperoleh tidak akurat

  6. Populasi VS Sampel(lanjutan) Sampel • Mengambil sebagian anggota dari populasi. • Sampel ada 2, sampel besar dan sampel kecil. • Fungsinya untuk menyimpulkan atau mengetahui karakteristik atau parameter dari populasi (potret / gambaran dari populasi). • Ukuran sampel : banyaknya pengamatan (n) • Statistik : hasil pengukuran karakteristik (X dan S) • Sampling : cara mengumpulkan data

  7. Populasi VS Sampel(lanjutan) Sampling Sampel Populasi

  8. Sampling • Untuk pengambilan data • Memperhatikan • Populasi penelitian • Cara pemilihan sample • Penetapan besar sample

  9. Mengapa sampel penting Menghemat biaya kos Menghemat masa - mempercepatkan proses pengumpulan dan analisis data Menghemat tenaga Mendapatkan informasi yang lebih terperinci daripada sebahagian kecil populasi Memberi kelonggaran dan skop yang lebih luas tentang sesuatu topik yang di kaji dll

  10. Alasan sampel • Karena diperlukan percobaan yang sifatnya merusak • Populasi tidak terbatas • Ketelitian dalam penyelidikan • Biaya dan ekonomi • Menghemat waktu

  11. Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel • Seberapa besar keragaman populasi • Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan • Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima • Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan • Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti

  12. SAMPEL Sampel adalah sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian. Digunakan apabila ukuran populasinya relatif besar. Sampel yang diambil dari sebuah populasi harus benar-benar mewakili populasinya, sehingga data yang diperoleh dari sampel tersebut dapat digunakan untuk menaksir ciri-ciri karakteristik populasinya. Sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri karakteristik populasinya disebut sampel representatif. Ciri karakteristik sampel disebut statistik. dadang sugiana/materi kuliah mpk kuantitatif/2008 12

  13. Jenis sampling (Secara umum di bagi 2) Probability Sampling: • Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Representatif ini penting untuk generalisasi

  14. Nonprobability Sampling: • Setiap elemen dalam populasi belum tentu mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Dalam hal ini waktu adalah yang utama

  15. Bentuk pengambilan sampel Sampel Acak Sampel Tidak Acak Setiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel Setiap unsur yang ada dalam populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel

  16. Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel secara acak dan tidak acak? Ketika peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya maka ambilah sampel secara acak dan representatif Ketika peneliti tidak bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya atau ketika jumlah populasi tidak di- ketahui secara pasti maka ambilah sampel secara tidak acak

  17. Types of Sampling Methods Samples Probability Samples Non-Probability Samples Simple Random Quota Stratified Convenience Judgement Cluster Systematic Snow ball Area Purposive

  18. Populasi Sampel Simple Random Sampling (I)

  19. Simple Random Sampling • Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah responden/objek yang ada dalam populasi penelitian • Cara pengambilan sampel bisa melalui undian • Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi

  20. BAGAIMANA MENENTUKAN ANGGOTA SAMPEL / YANG AKAN DIPILIH MENJADI SAMPEL DENGAN SIMPLE RANDOM SAMPLING • ?????????????????????? • MENGGUNAKAN TABEL BILANGAN RANDOM • PILIH SECARA ACAK

  21. Tabel bilangan random (ada yang 5 digit)

  22. Langkah – Memilih anggota sampel MISALKAN JUMLAH SAMPEL SAMPAI 3 DIGIT, MAKA PILIH 3 DIGIT PERTAMA PADA BILANGAN RANDOMDIMULAI DENGAN MENENTUKAN SECARA RANDOM ANGGOTA SAMPEL YANG PERTAMA, LALU URUTKAN KE BAWAH DAN DITERUSKAN PADA KOLOM BERIKUTNYA

  23. YANG MENJADI ANGGOTA SAMPLE

  24. Sampel yang terpilih adalah rumah yang mempunyai no. (001-359) seperti berikut: 158, 092, 411, 745, 009, 224, 674, 550, 716, 359, 192, 810,207, 747, 952, 517, 924, 316, 426, 396, 239, 558, 755, 746, 085, 484, 038, 101, 893, 952, ………………………… (pilih sampel sehingga berjumlah 36 buah rumah)

  25. Sistematis Random Sampling (II) Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

  26. Sistematic Rancom Sampling • Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad • Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi • Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias

  27. SAMPEL DENGAN INTERVAL Contohnya bilangan populasi ialah 5,000 orang dan sampel yang dikehendaki = 200 Populasi akan diberi nombor siri 0001-5000 Urutan atau selang yang hendak dipilih berdasarkan kepada pengiraan selang pilihan di mana ukuran populasi (N) dibahagikan dengan ukuran sampel (n), maka selang pilihan (k) = k = N/n = 5000/200 = 25 Seterusnya, satu nombor antara 1 hingga 25 akan dipilih secara random menggunakan urutan Nomor Random Katakan nobor yang terpilih = 7

  28. Ini bermakna sampel yang pertama dipilih ialah = nomor urutan ke 7 • Sampel yang kedua, ketiga dan seterusnya akan dipilih secara sistematik, di mana sampel ke r yang terpilih ialah: a + (r – 1)k di mana a = sampel pertama k = selang pilihan (N/n)

  29. Contoh – sampel ke 2 ialah 7 + (2-1)25 = 32 • Contoh – sampel ke 3 ialah 7 + (3-1)25 = 57 Dengan itu, sampel yang akan dipilih ialah: 7, 32, 57, 82, 107, …………………..

  30. Stratified Random Sampling (III) • Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya. • Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll. • Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.

  31. Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel 1 2 3 4 SD 150 37,5 19 SMP 125 31,25 16 SMU 75 18,75 9 Sarjana 50 12,5 6 Jumlah 400 100 50 Stratified Random Sampling • Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri

  32. Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proprsional 1 2 3 4 5 SD 150 37,5 19 18 SMP 125 31,25 16 15 SMU 122 30,5 15 14 Sarjana 3 0,75 0 3 Jumlah 400 100 50 50 Disproposional Random Sampling (awas terjadi galat, )

  33. Cluster Sampling (IV) • Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas. • Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum

  34. APA PERBEDAAN CLUSTER SAMPLING DENGAN Stratified Random Sampling

  35. Riau • Pekanbaru • Kampar • Rohul • Rohil • Inhu • Inhil • Siak • Dumai • Bengkalis • Pelalawan • Kuansing • Riau • Pekanbaru • Kampar • Siak Cluster Sampling • Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen

  36. Riau Pekanbaru Kampar Rohul Rohil Inhu Inhil Siak Dumai Bengkalis Pelalawan Kuansing Pekanbaru Kampar Siak Ke Sukajadi Kec Tampan Kec Tapung Kec Tambang Kec . . . Double Sampng/Multyphase Sampling • Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap).

  37. Alasanmenggunakannonprobability sampling : • Total populasitidakdiketahuidenganpasti • Penggunaan probability tidakoperasionaldilapangan, karenasampelcenderungakan bias • Analisisantarseksi (cross section) tidakdipergunakandalampenelitian • Biayadanwaktu yang tersediatidakmemungkinkanoperasipenelitianmenggunakan probability sampling.

  38. NON-PROBABILITY SAMPLING • Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. • Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. • Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

  39. Alasan menggunakan nonprobability sampling : • Total populasi tidak diketahui dengan pasti • Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias • Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian • Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

  40. Di awalpenelitiansuatupermasalahan, dimanatujuannyabarumengumpulkaninformasimengenaigejala (tujuaneksploratif), cukuplahmenggunakannonprobability sampling, belumdiperlukangeneralisasistatistik yang akurat. • Kalaupopulasinyasendirijumlahanggotanyakecil (misalnyadibawah 100).

  41. CARA-CARA a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambilsampeldenganmelakukanpertimbangan Bilainginmengetahuipendapatkaryawantentangsuatuproduk yang akandibuat, penelititelahberanggapanbahwakaryawanakanlebihbanyaktahudaripadaorang-orang lain, sehinggapenelititelahmelakukanpertimbangan. Cara inicocokuntukdipakaipadasaattahapawalstudieksploratif.

  42. B. Cara kuota (Quota sampling) • Mengambilsampelsebanyakjumlahtertentu yang dianggapdapatmerefleksikanciripopulasi. • Padacarainitidakadajaminanbahwaciri-ciripopulasiakanterwakilidalamsampel yang terpilihdankitatidakdapatmengestimasi error yang terjadi. • Hasilpenelitianterhadapsampelinitidaklahdapatdigeneralisasikansecara valid padapopulasinya. • Cara inidapatdipergunakanapabila : • penelitimenghadapiketerbatasandana • tujuanpenelitianbukanuntukmemperolehgambaranmengenaipopulasimelainkanuntukpengujianhipotesis-hipotesisdalampenelitianawal.

  43. Contoh : • Tujuanpenelitiinginmengetahuipenggunaan internet dikampus ASIA bagimahasiswamasing-masingjurusan semester 5 • Penelitimenetapkan 20 mahasiswauntukmasing-masingjurusan semester 5 sebagairesponden • Angka 20 merupakanperkiraanpeneliti yang diyakinidapatmewakilimahasiswadilokasipenelitian.

  44. C. Cara Dipermudah (Convinience sampling) • Sampeldengancarainiadalah yang paling murahdancepatdilakukankarenapenelitimemilikikebebasanuntukmemilihsiapasaja yang merekatemui. • Kurangbisadiandalkan • Bermanfaatuntuktahapawalpenelitianeksploratifsaatmencaripetunjuk-petunjukpenelitian, yang akanmenghasilkanbukti-bukti yang cukupmelimpahsehinggaprosedurpengambilansampel yang lebihcanggihtidakdiperlukanlagi.

  45. D. Cara bola salju (Snowball sampling) • Merupakanteknikpenentuansampel yang mula-mulajumlahnyakecil, kemudiansampelinidisuruhmemilihresponden lain untukdijadikansampellagi, begituseterusnyasehinggajumlahsampelmenjadibanyak.

  46. E. Area Sampling • Populasidibagiatasbeberapabagianpopulasidimanabagianpopulasiinidapatdibagi-bagilagi. • daribagianpopulasi yang terkecildiambilsampelsebagaiwakilnyauntukmasukkepadabagianpopulasi yang lebihbesar. • Dari bagianpopulasi yang lebihbesariniakandiambillagisampel yang akandipakailagidanseterusnya.

  47. F. Purposive Sampling • Pemilihansampeldidasarkanpadakarakteristiktertentu yang dianggapmempunyaihubungandengankarakteristikpopulasi yang sudahdiketahuisebelumnya. • Memilihsampelberdasarkankelompok, wilayahatausekelompokindividumelaluipertimbangantertentuyang diyakinimewakilisemua unit analisis yang ada.

  48. Contoh : • Penelitianuntukmenelitisikapmahasiswaterhadapperaturanpemerintahmengenai UU HakCipta • MakadipilihbeberapaPerguruanTinggidanUniversitas yang dianggapdapatmewakilibedasarkanpenyelidikanataukenyataansebelumnya.

  49. Kekeliruan Sampling • Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset • Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

  50. Variabel-variabel yang akan menentukan jumlah sampel Tingkat kemaknaan statistik (α) Kuasa statistik (1-β) Besarnya pengaruh variabel terhadap efek Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort) Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol) Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang dikehendaki

More Related