1 / 29

Misalnya : A = 10 B = 15 C = 5

PEMROGRAMAN Belajar memrogram : belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi yang mudah dipahami Belajar bahasa pemrograman : belajar memakai suatu bahasa pemrograman, aturan tatabahasanya (syntaxis), instruksi, tatacara pengoperasian “compiler”.

morwen
Download Presentation

Misalnya : A = 10 B = 15 C = 5

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMROGRAMANBelajar memrogram :belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi yang mudah dipahamiBelajar bahasa pemrograman :belajar memakai suatu bahasa pemrograman, aturan tatabahasanya (syntaxis), instruksi, tatacara pengoperasian “compiler”

  2. Urutan pekerjaan dalam pembuatan program :1. Pendefinisian masalah  apa input & outputnya2. Penyusunan algoritma  diagram alir/ flowchart3. Pengkodean (coding)  menerjemahkan algoritma kedalam bahasa pemrograman4. Runing & debugging  menjalankan program dan memperbaiki kesalahan yang ada5. Dokumentasi program  arsip program, termasuk listing program dan penjelasannya

  3. Algoritma :adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah (KBBI – Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai Pustaka, 1988)  urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis

  4. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut  pemroses harus mengerti setiap langkah dalam algoritmaBila pemrosesnya adalah komputer, maka algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman  disebut sebagai program komputerJadi :* algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah* program komputer adalah realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman

  5. Contoh persoalan (1) :ada 2 buah bejana, sebut saja bejana A dan bejana B, dimana bejana A berisi larutan berwarna merah dan bejana B berisi larutan berwarna biru. Kedua isi bejana tersebut akan dipertukarkan, sehingga bejana A akan berisi larutan berwarna biru dan bejana B berisi larutan berwarna merah.Buatlah algoritma pemecahan masalahnya !

  6. Pendefinisian masalah : - masukan (input) :bejana A berisi larutan berwarna merah bejana B berisi larutan berwarna biru- keluaran (output) : bejana A berisi larutan berwarna biru bejana B berisi larutan berwarna merah* Algoritma : 1) tuangkan larutan dari bejana A ke dalam bejana B 2) tuangkan larutan dari bejana B ke dalam bejana A

  7. Algoritma di muka tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan  hasil akhir yang diperoleh adalah bejana A berisi campuran dari larutan berwarna merah dan biru, sedangkan bejana B kosong.Seharusnya :1) tuangkan larutan dari bejana A ke dalam bejana kosong C2) tuangkan larutan dari bejana B ke dalam bejana A3) tuangkan larutan dari bejana C ke dalam bejana B

  8. Contoh persoalan (2) :diberikan 5 buah bilangan bulat positif, sebut saja bilangan A, B, C, D, dan E.Carilah bilangan terkecil diantara kelima bilangan tersebut !* Pendefinisian masalah : - input : bilang bulat positif A, B, C, D, E - output : bilangan terkecil diantara kelima bilangan tersebut

  9. Algoritma :1. ambil X = A2. bila X > B , maka X = B bila X <= B , maka X tetap3. bila X > C , maka X = C bila X <= C , maka X tetap4. bila X > D , maka X = D bila X <= D , maka X tetap5. bila X > E , maka X = E bila X <= E , maka X tetap6. bilangan terkecil adalah X

  10. Contoh persoalan (3) :Diberikan 2 buah bilangan bulat positif m dan n, dimana m > n.Carilah bilangan pembagi bersama terbesar (PBT) dari kedua bilangan tersebut (PBT = bilangan bulat positif terbesar yang membagi habis bilangan m dan n)* Pendefinisian masalah : - input : bilangan bulat positif m dan n, m>n - output : bilangan pembagi bersama terbesar untuk bilangan m dan n

  11. Algoritma :1) bagilah bilangan m dengan n, sebut saja sisanya adalah s2) jika s = 0, maka PBT = n, selesai jika s ≠ 0, maka lanjutkan ke langkah 33) ganti nilai m dengan n, ganti nilai n dengan s4) kembali ke langkah 1

  12. STRUKTUR DASAR ALGORITMA1. SEQUENCE  BERURUTAN2. SELECTION  PEMILIHAN3. REPETITION  PENGULANGAN

  13. Contoh persoalan (4) :Diberikan 5 buah bilangan bulat positif A, B, C, D, E.Buatlah algoritma agar kelima buah bilangan tersebut tersusun berurutan dari yang terkecil sampai yang terbesar ! Misalnya : A = 10 B = 15 C = 5 D = 17 E = 2

  14. Putaran ke-1 : 10 15 5 17 2 Cari elemen terkecil dari elemen ke-1 sampai ke-5  Elemen ke-5, nilai 2 2 15 5 17 10 Pertukarkan nilai elemen ke-5 dengan elemen ke-1 Putaran ke-2 : 2 15 5 17 10 Cari elemen terkecil dari elemen ke-2 sampai ke-5  Elemen ke-3, nilai 5 2 5 15 17 10 Pertukarkan nilai elemen ke-3 dengan elemen ke-2

  15. Putaran ke-3 : 2 5 15 17 10 Cari elemen terkecil dari elemen ke-3 sampai ke-5  Elemen ke-5, nilai 10 2 5 10 17 15 Pertukarkan nilai elemen ke-5 dengan elemen ke-3 Putaran ke-4 : 2 5 10 17 15 Cari elemen terkecil dari elemen ke-4 sampai ke-5  Elemen ke-5, nilai 15 2 5 10 15 17 Pertukarkan nilai elemen ke-5 dengan elemen ke-4

  16. Algoritma dari penyelesaian masalah pengurutan data : T0 : kumpulan data ke-1 sampai ke-n belum terurut membesaralgoritma pengurutan data T1 : kumpulan data ke-1 sampai ke-n sudah terurut membesar

  17. Algoritma pengurutan data :diberikan N buah data yang tersusun secara acak, urutkan kumpulan data tersebut sehingga :data ke-1≤ data ke-2 ≤ ……… ≤ data ke-N* Deskripsi :untuk putaran K=1,2, ….. ,N-1, lakukan :1) cari data dengan nilai terkecil mulai dari data ke-K sampai data ke-N 2) pertukarkan data dengan nilai terkecil dengan data ke-K

  18. 1.1 Data ke-K dianggap data terkecil (min)1.2 Bandingkan min dengan data ke-J=K+1,K+2, ….. ,N1.2.1 untuk J=K+1,K+2, ….. , N lakukan :jika data ke-J lebih kecil darimin , maka isikan data ke-J sebagaiminyang baru2.1Tempatkan data ke-K disebuah tempat sementara (temp)2.2 Tempatkan min di tempat data ke-k (ini akan berakibat nilai lama terhapus)2.3 Tempatkan nilai yang tersimpan di temp di tempat min yang lama

  19. DESKRIPSI SECARA LENGKAPUntuk putaran ke-K=1,2, ……. ,N-1 , lakukan :1. Data ke-K dianggap data terkecil sementara (min)2. Untuk J=K+1,K+2, ……. , N , lakukan :jika data ke-J lebih kecil dari min, maka isikan data ke-J sebagai min yang baru3. Tempatkan data ke-K di sebuah tempat sementara (temp), tempatkan min di tempat data ke-K yang lama, tempatkan temp di tempat min yang lama

  20. Pengurutan data metode Bubble sort (pengurutan gelembung) :untuk setiap putaran ke-I=1,2,…..,N-1 , lakukan :mulai dari elemen K=N,N-1, …. , I+1 lakukan :1. Bandingkan L(K) dengan L(K-1) 2. Pertukarkan L(K) dengan L(K-1) jika L(K)<L(K-1)Contoh :N=6  25 , 27 , 10 , 8 , 76 , 21Putaran ke-1 : K=6 : 25 27 10 8 21 76 K=5 : 25 27 10 8 21 76 K=4 : 25 27 8 10 21 76 K=3 : 25 8 27 10 21 76 K=2 : 8 25 27 10 21 76

  21. Putaran ke-2 : K=6 : 8 25 27 10 21 76 K=5 : 8 25 27 10 21 76 K=4 : 8 25 10 27 21 76 K=3 : 8 10 25 27 21 76Putaran ke-3 :K=6 : 8 10 25 27 21 76 K=5 : 8 10 25 21 27 76 K=4 : 8 10 21 25 27 76Putaran ke-4 :K=6 : 8 10 21 25 27 76 K=5 : 8 10 21 25 27 76 Putaran ke-5 :K=6 : 8 10 21 25 27 76

  22. Pengurutan data metode Selection sort (pengurutan pilih) :1. Jumlah putaran = N – 12. Untuk setiap putaran ke-I = 1,2, …. ,jumlah putaran ; lakukan : - cari elemen terbesar mulai dari elemen ke-1 sampai elemen ke-N - pertukarkan elemen terbesar dengan elemen ke-N - nilai N kurangi satu

  23. Pengurutan data metode Insertion sort (pengurutan sisip) :Untuk setiap putaran ke-I=2,3, … , N ; lakukan : * berikan nilai D(I) kepada x * sisipkan x pada tempat yang sesuai antara D(1) …. D(I)Contoh : N=6  25 , 27 , 10 , 8 , 76 , 21D(1) D(2) D(3) D(4) D(5) D(6)Putaran ke-2 : x=D(2)=27 harus dicari tempat yang tepat diantara D(1) dan D(2) dengan cara menggeser elemen-elemen disebelah kanannya 25 , 27 , 10 , 8 , 76 , 21Putaran ke-3 : x=D(3)=10 harus dicari tempat yang tepat diantara D(1) dan D(3) dengan cara menggeser elemen-elemen disebelah kanannya 10 , 25 , 27 , 8 , 76 , 21Putaran ke-4 : x=D(4)=8 harus dicari tempat yang tepat diantara D(1) dan D(4) dengan cara menggeser elemen-elemen disebelah kanannya 8 ,10 , 25 , 27 , 76 , 21Putaran ke-5 : x=D(5)=76 harus dicari tempat yang tepat diantara D(1) dan D(5) dengan cara menggeser elemen-elemen disebelah kanannya 8 ,10 , 25 , 27 , 76 , 21Putaran ke-6 : x=D(6)=21 harus dicari tempat yang tepat diantara D(1) dan D(6) dengan cara menggeser elemen-elemen disebelah kanannya 8 ,10 , 21 , 25 , 27 , 76

  24. Contoh : N=6  25 , 27 , 10 , 8 , 76 , 21D(1) D(2) D(3) D(4) D(5) D(6) banyak putaran adalah 5 kaliPutaran ke-1 (N=6) : elemen terbesar D(5) = 76  pertukarkan dengan elemen ke-6 : 25 27 10 8 21 76Putaran ke-2 (N=5) : elemen terbesar D(2) = 27  pertukarkan dengan elemen ke-5 : 25 21 10 8 27 76 Putaran ke-3 (N=4) : elemen terbesar D(1) = 25  pertukarkan dengan elemen ke-4 : 8 21 10 25 27 76 Putaran ke-4 (N=3) : elemen terbesar D(2) = 21  pertukarkan dengan elemen ke-3 : 8 10 21 25 27 76 Putaran ke-5 (N=2) : elemen terbesar D(2) = 10  pertukarkan dengan elemen ke-2 : 8 10 21 25 27 76

  25. Tinjauan :metode Bubble sort : * tidak efisien karena banyaknya operasi pertukaran yang dilakukan pada setiap langkah pencarian elemen terbesar  memerlukan waktu yang (relatif) lebih lama dibandingkan metode lain * sederhana dan mudah dipahamimetode Selection sort : * dibandingkan dengan metode Bubble sort, metode ini memiliki kinerja lebih baik  operasi pertukaran hanya satu kali pada setiap putaran  waktu yang diperlukan lebih singkatmetode Insertion sort : * diperlukan banyak operasi pergeseran untuk mencari posisi yang tepat  untuk data yang banyak, jumlah operasi pergeseran meningkat secara kuadratik  tidak praktis untuk data yang banyak

  26. Algoritma Penjumlahan Bilangan Genap1) Sediakan tempat untuk menampung jumlah bilangan genap dan banyak bilangan genap  sebut Jum dan Jdat2)masukkan nilai banyak bilangan  sebut N3) masukkan nilai bilangan ( sebanyak N bilangan, yaitu D(1) sampai dengan D(N))4) periksalah jenis setiap bilangan, apakah bilangan genap atau gasal. Bila bilangan adalah bilangan genap, tambahkan nilai bilangan tersebut ke Jum , dan tambahkan nilai 1 ke Jdat

  27. Mulai Tulis Jdat, Jum Jdat = 0 Jum = 0 Selesai ya tidak I > N Input N I = I + 1 I = 1 , N tidak ya Jdat=Jdat+1 Jum=Jum+1 Input D(I) D(I) habis dibagi 2 I = 1

  28. Algoritma Penjumlahan Bilangan Genap1) Sediakan tempat untuk menampung jumlah bilangan genap dan banyak bilangan genap  sebut Jum dan Jdat2) untuk putaran I=1,2, …..,N : - baca/masukkan data nilai bilangan ke-I - Bila jenis bilangan adalah bilangan genap, tambahkan nilai bilangan ke Jum dan nilai Jdat dinaikkan 1

  29. Mulai Selesai Jdat = 0 Jum = 0 Tulis Jdat,Jum Input N I = 1 , N tidak Bil Habis dibagi 2 ya Jdat=Jdat+1 Jum=Jum+Bil Input Bil

More Related