1 / 15

JANUARI 2002

KAJIAN AWAL USULAN PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA. JANUARI 2002. Unpublished paper. DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Tanjung Balai. S. Asahan. Labuhan Bilik. Kampung Melayu. Bagan Si Api-api. S. Rokan. Dumai. Bengkalis.

nathan
Download Presentation

JANUARI 2002

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KAJIAN AWAL USULAN PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA JANUARI 2002 Unpublished paper DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

  2. Tanjung Balai S. Asahan Labuhan Bilik Kampung Melayu Bagan Si Api-api S. Rokan Dumai Bengkalis Sungai Pakning Pekanbaru Siak Indrapura S. Siak Teluk Dalam S. Kampar Sungai Guntung S. Indragiri Tembilahan Rengat Kuala Enok Kuala Tungkal Muara Sabak Kampung Laut Jambi S. Batanghari Nipah Panjang Nipah Panjang Karang Agung Palembang Sungsang S. Musi Kawasan Andalan Kawasan Lindungl Kawasan Budidaya (Produksi) Outlet Rencana Kanal Jalaan Arteri lintas Timur Way Seputih SKEMATIK PENGEMBANGAN KANAL TIMUR SUMATERA

  3. I. LATAR BELAKANG • PANTAI TIMUR PULAU SUMATERA MERUPAKAN KAWASAN YANG POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN, MERUPAKAN DAERAH PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PERTANIAN TANAMAN PANGAN, KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA PANTAI/ PERIKANAN. • MEMPUNYAI KEDUDUKAN YG. STRATEGIS, SEBAGAI FRONTIER YG. BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PASAR GLOBAL • KENDALA PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN DARAT DISEBABKAN OLEH KONDISI TANAH YANG SULIT UNTUK KONSTRUKSI JALAN, • BELUM MEMADAINYA PRASARANA TRANSPORT, TERUTAMA UNTUK MENGANG-KUT PRODUK-PRODUK PERTANIAN, KEHUTANAN DAN SUMBER-SUMBER DAYA ALAM LAINNYA. • DIPERLUKAN ALTERNATIF PENYEDIAAN PRASARANA TRANSPORT TERUTAMA UNTUK MENGANGKUT PRODUK-PRODUK PERTANIAN, KEHUTANAN DAN SUMBER DAYA ALAM LAINNYA KELUAR KAWASAN (EKSPORT) ATAU ANTAR WILAYAH. • PADA SAAT INI DIUSULKAN PEMBANGUNAN KANAL SEPANJANG + 1.500 KM DARI TANJUNG BALAI (ASAHAN) SAMPAI WAY SEPUTIH PROPINSI LAMPUNG, DENGAN LEBAR DASAR SALURAN 60 METER, KEDALAMAN 4 - 10 METER. • PEMBANGUNAN KANAL TSB. MEMPUNYAI DAMPAK TERJADINYA PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG KAWASAN.

  4. II. TUJUAN PENGKAJIAN • MENGIDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK PENTING DAMPAK PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA THD. STRUKTUR DAN POLA TATA RUANG KAWASAN, PERMASALAHAN DAN PELUANG SERTA, SERTA USULAN-USULAN PERENCANAAN-NYA. KAJIAN INI TIDAK MEMBERIKAN JUSTIFIKASI TENTANG KELAYAKAN PEMBA-NGUNAN KANAL TERSEBUT, NAMUN HANYA MEMBERIKAN GAMBARAN UMUM DAMPAK DARI PEMBANGUNAN KANAL TERUTAMA TERHADAP TATA RUANG YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGEMBANGAN SOSIAL-EKONOMI DAN BUDAYA, DAMPAK LINGKUNGAN, DAN ASPEK TEKNIS. • STUDI YANG SUDAH ADA: • 1. STUDI PERENCANAAN UMUM KANALISASI PESISIR TIMUR PULAU SUMATERA (ZONA ASAHAN-BATANGHARI), PT. BWK, MARET 1995 • 2. STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN SALURAN (KANALISASI) UNTUK TRANSPORTASI AIR, PENGENDALI BANJIR, DAN REKLAMASI RAWA PERKEBUNAN DI RIAU (ZONA KAMPAR-INDRAGIRI), PT. BWK MARET 1994 • 3. THE STUDY ON THE INTEGRATED DEVELOPMENT PLAN FOR THE NORTHERN PART OF SUMATERA, JICA, MARCH 1993 • 4. THE STUDY ON THE INTEGRATED DEVELOPMENT PLAN FOR THE SOUTHERN PART OF SUMATERA, JICA MARCG 1992.

  5. PENATAAN RUANG/ PENGEMB. WIL. ASPEK SOS-BUD-EKO PEMBANGUNAN KANAL PERUBAHAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TIMUR SUMATERA POLA TRANSPORT ASPEK TEKNIS TANPA PEMBANGUNAN KANAL METODA PENDEKATAN KAJIAN AWAL PEMBANGUNAN KANAL SUMATERA TIMUR • Meningkatnya Aksesibilitas Kawasan • Prubahan Penggunaan Lahan • Berkembang Pusat-Pusat Pertumbuhan lama/baru • Perluasan Kawasan Produktif • Perubahan Struktur dan Pola Sistem Kota • Terpisah hubungan sosial-ekonomi antar kawasan • Meningkatnya aktivitas masyarakat • Adaptasi budaya transport darat ke air • Perubahan Ekosistem Rawa • Perubahan Tata Air/Perubahan Pola Sungai • Peningkatan Endapan • Pendangkalan Rawa/Reklamasi • Gangguan terhadap Pergerakan Fauna • Peningkatan Erosi • Banjir • Initial Cost perubahan moda transport • Perlu pembangunan jembatan • Tingginya biaya Operational dan • Pemeliharaan

  6. III. GAMBARAN SPESIFIK PANTAI TIMUR SUMATERA. • LOKASI : BAGIAN UTARA DIBATASI OLEH SUNGAI ASAHAN (KOTA TANJUNG BALAI), SEBELAH SELATAN WAY SEPUTIH (LAMPUNG), SEBELAH TIMUR LAUT SELAT MALAKA /LAUT JAWA, SEBELAH BARAT PADA GARIS KETINGGIAN 25 METER. KAWASAN INI MERUPAKAN FRONTIER YANG BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PASAR GLOBAL • IKLIM/CURAH HUJAN : TROPIS BASAH, HUJAN SEPANJANG TAHUN DENGAN INTENSITAS CURAH HUJAN ANTARA 1500 - 3000 MM/TAHUN. • BENTANG ALAM : KAWASAN PANTAI TIMUR SUMATERA MERUPAKAN DAERAH DATAR, SEBAGIAN BESAR MERUPAKAN RAWA • SISTEM SUNGAI : SEMUA SUNGAI YANG MENGALIR DI KAWASAN TIMUR SUMATERA ADALAH UNPERENIAL (MENGALIR SEPANJANG TAHUN) & BISA DILAYARI, BERHULU DI BUKIT BARISAN. • POLA DAN STRUKTUR RUANG: • PENGGUNAAN TANAH : HAMPIR SEBAGIAN DARI KAWASAN INI MERUPAKAN KAWASAN-KAWASAN LINDUNG LAHAN BASAH/HUTAN RAWA. USAHA EXPLOITASI LAHAN SUDAH CUKUP INTENSIF DALAM BENTUK USAHA PERTANIAN TANAMAN PANGAN (PASANG SURUT), PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN. • SISTEM PERMUKIMAN/PUSAT-PUSAT PELAYANAN : KONDISI GEOMORFOLOGI SANGAT SIGNI-FIKAN MEMPENGARUI POLA PERMUKIMAN DI KWS. INI. PADA UMUMNYA KOTA-KOTA BESAR TUMBUH JAUH KE ARAH DARATAN SEPERTI PEKANBARU, RENGAT, JAMBI DAN PALEMBANG, SEDANGKAN KOTA-KOTA SEPERTI TANJUNG BALAI, TEMBILAHAN, KUALA ENOK, DUMAI, KUALA TUNGKAL & KOTA-KOTA KECIL PD. UMUMNYA TERLETAK DI TEPI PANTAI ATAU MUARA. • SISTEM JARINGAN TRANSPORT : SUMATERA BAGIAN TIMUR MERUPAKAN KAWASAN YANG RELATIF TERTINGGAL DALAM MENYEDIAAN PRASARANA TRANSNPORT, YANG DISEBABKAN OLEH KONDISI ALAM YANG SEBAGAIN MERUPAKAN DAERAH RAWA.

  7. PERMASALAHAN • PADA LINGKUP PULAU, PERTUMBUHAN SUMATERA BAGIAN BARAT TERTINGGAL DARI SUMATERA BAGIAN TIMUR. PEMBANGUNAN KANAL DI BAGIAN TIMUR SUMATERA PADA DASARNYA AKAN SEMAKIN MEMPERTAJAM KESENJANGAN ANTAR BARAT DAN TIMUR. • DENGAN DIBANGUNNYA SALURAN KANAL SEPANJANG 1 500 KM AKAN MEMBELAH KAWASAN MENJADI DUA KAWASAN YANG TERPISAH. PERUBAHAN INI JUGA AKAN MEMISAHKAN HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT. • PERSAINGAN MODA ANGKUTAN ANTARA ANGKUTAN DARAT DAN AIR. APABILA ANGKUTAN DARAT LEBIH EFFISIEN MAKA FUNGSI KANAL SEBAGAI PRASARANA TRANSPORT AKAN MENURUN & TIDAK TERBENTUK SIMPUL-SIMPUL PUSAT PELAYANAN • PERUBAHAN LAND USE SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN EKOSISTEM RAWA. SEBAGAIMANA DIKETAHUI BAHWA LAHAN BASAH MERUPAKAN EKOSISTEM YANG RENTAN AKAN PERUBAHAN. PEMBANGUNAN KANAL TERSEBUT TENTU AKAN MENGUBAH EKOSISTEM RAWA, POLA ALIRAN/GENANGAN, PENGENDAPAN, PERUNTUKAN LAHAN. . • KANAL AKAN MEMOTONG JARINGAN JALAN YANG ADA, DIPERLUKAN JEMBATAN-JEMBATAN SELAIN JUGA JEMBATAN-JEMBATAN BARU UNTUK MENGHUBUNGAN PERMUKIMAN YANG TERPISAH. • KEMUNGKINAN SALURAN TIDAK DAPAT DIBANGUN MENERUS, TERGANTUNG KETERKAITAN ANTAR SUNGAI.

  8. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN KANAL TERHADAP TATA RUANG DAMPAK POSITIP DAMPAK NEGATIF • Terpisahnya hubungan sosial-ekonomi masy. disebabkan oleh kanal sbg. pembatas hubu – ngan transporta dan komunikasi. • Perubahan Ekosistem Kawasan, yg. berakibat berkurangnya kawasan lindung, preservasi dan dan terganggunya ruang gerak fauna dan sistem ekologi lainnya. • Peningkatan Endapan terutama pada saat kon- struksi,karena buangan konstruksi yang bera- kibat terjadi pendangkalanan pd. bagian hilir sungai. • Meningkatkan biaya perubahan moda trans- port • Perlunya hubungan jembatan-jembatan yang menghubungkan dua kawasan, simpul-simpul jasa. • Terjadi perubahan orientasi pusat-pusat pela- yanan yang semula berorientasi ke laut akan beralih ke darat/kanal. • Terjadi kompetisi moda transport antara jalan darat dan jalan air/kanal. • Tertingkatnya aksesibilitas Kawasan, akibat pem- bangunan kanal sebagai prasarana transport • Terjadi ekstensifikasi lahan pertanian, akibat ke - mudahan pencapaian ke lahan-lahan pertanian • Tumbuh pusat-pusat permukiman baru, teruta- ma persimpangan & tempat perpindahan moda. • Tersedianya Sumber Daya Air dan terjaminnya suplesi air antar sungai • Terkendalinya Banjir • Kemudahan angkutan produk-produk pertanian dan kehutanan.

  9. ISUE-ISUE STRATEGIS PENGEMBANGAN KANAL • PENATAAN RUANG : • DENGAN DIBANGUNNYA KANAL AKAN MEMICU PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN PERTUMBUHAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN TERUTA-MA PADA INTERSECTION/INTERMODA JARINGAN TRANSPORT. SEKALIGUS PERKEMBANGAN INI AKAN MENGUBAH ORIENTASI KAWASAN YANG SEMULA KE KOTA-KOTA KECIL YANG ADA AKAN BERALIH PADA PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI SEPANJANG KANAL. • PERLU PERHATIAN PENANGANAN AKIBAT TERPISAHNYA KETERKAITAN SOSIAL EKONOMI YANG DIBELAH OLEH BANGUAN KANAL YANG MEMBAGI KAWASAN TIMUR SUMATERA TERSEBUT MENJADI DUA BAGIAN YANG TERPISAH. • PERLU PERHATIAN DALAM KETERPADUAN PENGEMBANGANNYA DIMANA KEBI-JAKAN PULAU SUMATERA DIARAHKAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERKAITAN POROS BARAT DAN TIMUR MELALUI PENGEMBANGAN SABUK TENGAH (PENING-KATAN AKSES BARAT-TIMUR) • LINGKUNGAN: KAWASAN DATAR DAN BERRAWA MERUPAKAN KAWASAN YANG RENTAN AKAN PERUBAHAN LINGK. OLEH KARENA ITU SEGALA BENTUK-BENTUK USA- HA BUDIDAYA DAN EKSPLOITASI KAWASAN PERLU DILAKUKAN SECARA HATI-HATI AGAR TIDAK TERJADI PERUBAHAN LINGKUNGAN SECARA DRASTIS.

  10. TRANSAKSI PRODUK :PERLU PENGKAJIAN YG. LEBIH DLM. MENGENAI POLA TRANSAKSI ANTARA KAWASAN & KELUAR KAWASAN UTK. MELIHAT POLA TRANSPORTASI DI WILAYAH STUDI. • PRASARANA WILAYAH : PERLUNYA PENYEDIAAN PRASARANA YANG MENGHUBUNGAN KAWASAN-KAWASAN YANG TERPISAH OLEH SALURAN KANAL DALAM BENTUK JEMBATAN-JEMBATAN ANTARA KAWASAN, JALAN PENGUMPUL DAN OFF FARM ROAD. • POLA ALIRAN SUNGAI : PERLU DILAKUKAN PENGAMATAN YANG CERMAT, TERUTAMA UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK SUNGAI DAN KETERHUBUNGAN ANTAR SUNGAI. • BERTAHAP : PERLU PEMIKIRAN BAHWA PEMBANGUNAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP SESUAI DENGAN PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN HUBUNGAN HIDROOROLOGI ANTARA SUNGAI. • PEMBEBASAN TANAH :PERLU PEMBEBASAN LAHAN SELUAS 125 M X 1.500.000 M= 187.500.000 M2.

  11. K E S I M P U L A N DAN REKOMENDASI • PEMBANGUNAN KANAL SEHARUSNYA DILAKUKAN MELALUI PENDEKATAN YANG MENYELURUH DAN TERPADU MELALUI PENATAAN RUANG, DALAM ARTI PERLU MEMPERHATIKAN SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN/PELAYANAN, SENTRA-SENTRA PRODUKSI, INTEGRASI DENGAN SISTEM DAN EXISTENSI JARINGAN TRANSPORTASI YANG ADA, ASPEK LINGKUNGAN SERTA DAMPAK SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI • KANAL SEHARUSNYA TIDAK HANYA BERFUNGSI SBG. PRASARANA TRANSPORTASI SAJA, NAMUN MEMPUNYAI FUNGSI-FUNGSI YANG LAIN (MULTIFUNGSI) SEBAGAI LONG STORAGE, PENGENDALI BANJIR, PERIKANAN, PARIWISATA, FUNGSI IRIGA-SI DAN FUNGSI LAINNYA. • PENGEMBANGAN KAWASAN SEPANJANG KANAL PERLU MEMPERHATIKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG ADA BAIK DARI TINGKAT NASIONAL (RTRWN), PULAU DAN PROPINSI SEPERTI INTEGRASI DENGAN PENGEMBANGAN KAWASAN-KAWASAN ANDALAN, PUSAT-PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH (PKN,PKW DAN PKL), PELABUHAN-PELABUHAN. • PEMBANGUNAN KANAL PERLU DILAKUKAN SECARA HATI-HATI, SEHUBUNGAN EKOSISTEM RAWA MERUPAKAN EKOSISTEM YG. RENTAN DAN KAYA AKAN BIOTA

  12. APABILA PROGRAM INI TETAP DILANJUTKAN, HARUS DILAKUKAN STUDI YANG KOMPREHENSIVE DAN MENGIKUTI AZAS PERENCANAAN YANG MANTAP, DIMULAI DARI STUDI IDENTIFIKASI, RECONAISANCE, MASTERPLAN, PRE FS, FS, DED SAMPAI APPRAISAL.

  13. Kisaran Tj.Balai Labuhan Bilik S Asahan Kampung Melayu Bagan Si Api-api SKEMATIK RENCANA KANAL TIMUR SUMATERA Bengkalis Dumai Sungai Pakning S Rokan S Siak Siak Indrapura Teluk Dalam PEKANBARU Sungai Guntung S Kampar Tembilahan S Indragiri Kuala Enok Rengat Kuala Tungkal Muara Sabak Nipah Panjang S Gangsal S Batanghari JAMBI Karang Agung Sunsang S Musi PALEMBANG Prabumulih Sungai Buntu Kawasan Andalan Tj. Kenam S W. Seputih Pelabuhan/Outlet Kotabumi Rencana Alignment Kanal Jalan Arteri Metro Jalan Kolektor BANDAR LAMPUNG Sungai Kawasan Lindung

  14. POLA PEMANFAATAN RUANG P. SUMATERA Rencana Pembangunan Kanal Timur Sumatera DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH BARAT

More Related