1 / 21

HAEMOPTISIS Arimbi,Sp.P Bag. Il mu Pen yakit dalam FK UWK Surabaya

HAEMOPTISIS Arimbi,Sp.P Bag. Il mu Pen yakit dalam FK UWK Surabaya. Definisi. Hemoptisis , adalah: batuk disertai darah yang keluar dari saluran napas. Massive / profuse haemoptisis , adalah: haemoptisis dengan produksi darah ≥ 600 mL / 24 jam. Patofisiologi.

nedaa
Download Presentation

HAEMOPTISIS Arimbi,Sp.P Bag. Il mu Pen yakit dalam FK UWK Surabaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HAEMOPTISISArimbi,Sp.PBag. Ilmu Penyakit dalamFK UWK Surabaya

  2. Definisi • Hemoptisis, adalah: batuk disertai darah yang keluar dari saluran napas. • Massive / profuse haemoptisis, adalah: haemoptisis dengan produksi darah ≥ 600 mL / 24 jam.

  3. Patofisiologi • 95% aliran darah dari a. Pulmonalis  kapiler – kapiler ( dg. Tekanan rendah ) • 5% aliran darah dari a. Bronkhialis  Aorta ( dg. Tekanan tinggi )

  4. Patofisiologi ............. • Pada haemoptisis, terjadi kebocoran arteri Pulmonaris, yang merupakan akibat: - Trauma - Erosi ( infeksi,Tumor ) - Kateterisasi a.Pulmonaris

  5. Etiologi Pada Orang dewasa 70 - 90%: • Bronchitis • Bronchiectasis • TB • Necrotizing pneumonia • Kanker Paru Pada Anak : • Infeksi saluran napas bagian bawah • Aspirasi benda asing

  6. Diagnosis ( Anamnesa ) Riwayat Penyakit Sekarang : - Onset terjadinya: Akut ( < 2 mgg ) atau Kronis ( > 2 mgg ) - Frekwensiterjadinya: Single haemoptisis ( Jarak > 7 hari ) Repeated haemoptisis (jarak< 7 hari ) - Volume hemoptisis ( minimal, Profuse ) - Progresifitas batuk : memberat / tidak - Faktor Provokasi : alergen , dingin, olah raga , posisi terlentang - Volume hemoptisis ( minimal, Profuse ) - Bedakan antara: * Haemoptisis murni * Pseudohemoptysis * Hematemesis

  7. Perbedaan Haemoptisi, Pseudohaemoptisis & Hematemesis

  8. Diagnosis ( Anamnesa ) ..... Riwayat Penyakit dahulu : • Riwayat Pecandu Rokok ( COPD, bronchiectasis. Kanker Paru ) • Kelainan jantung ( DC , Myocarditis, Thoracic aortic aneurisma ) • Riwayat pemakaian obat antikoagulan • Pemakaian obat Imunosupresan ( TB, Jamur )

  9. Diagnosis ( Pem. Fisik ) • Keadaan Umum; Cm/An/Ict/Cy/Dysp • Vital sign : Tensi / Nadi / Respirasi / Suhu • Saturasi O2 • Pemeriksaan Paru ( Ins /Pal/ Perk/ Ausk ).

  10. Diagnosis ( Pem. Fisik )..... • Pemeriksaan Jantung : - S1,S2, murmur, ES,Gallop - JVP meningkat / tidak • Pemeriksaan Abdomen: Hepatomegali • Kulit : Echimosis, petechiae, telangiectasia, gingivitis atau perdarahan dari mulut atau hidung. • Tungkai: edema / tidak

  11. Laboratorium ( Penunjang ) • Foto dada ( x Ray ) • DL dan PTT / APTT • Sputum BTA, Gram, Sitologi • CT Scan dada • Ventilation-Perfusion (V/Q )  gangg. Thromboembolic. • Fiberoptic bronchoscopy ( FOB ) • Echocardiogram • Thoracoscopy, atau mediastinoscopy

  12. Diferential Diagnosis • Pneumonia ( demam, nyeri dada & Sesak ) • TB ( Batuk lama, keringat malam, BB turun, & malas ) • Pulmonary Embolism ( Edema & nyeri tungkai ) • Pulmonary-renal syndromes ( Goodpasture's syndroma, Wegener's granulomatosis).

  13. Komplikasi Haemoptisis - Bahaya utama batuk darah adalah terjadi penyumbatan trakea dan saluran nafas, sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. Penderita tidak nampak anemis tetapi sianosis, hal ini sering terjadi pada batuk darah masif (600-1000 cc/24 jam) - Pneumonia aspirasi merupakan salah satu penyulit yang terjadi karena darah terhisap kebagian paru yang sehat - Karena saluran nafas tersumbat, maka paru bagiandistal akan kolaps dan terjadi atelektasis - Bila perdarahan banyak, terjadi dalam waktu lama.

  14. Penanganan Massive / Profuse hemoptisis • Cegah aspirasi ( Posisi tredelendurg, bebaskan jln. napas dan miring ke posisi paru yang sakit ) • Cegah kehilangan banyak darah ( Eksanguination ): - Menghentikan sumber perdarahan - Memberi obat Koagulansia, fresh-frozen plasma dan tranfusi faktor pembekuan /platelet transfusions - Rigid bronchoscopy - Laser photocoagulation - Bronchial intubation - Endobrachial tamponade - Embolization - Cauterization

  15. Penanganan Massive Haemoptisis ........ • Rigid bronchoscopy ( bermanfaat untuk mengontrol keadaan saluran napas, pencarian sumber perdarahan , penyedotan darah, memasukkan obat coagulansia ) • Laser photocoagulation ( stop bleeding saat Rigid bronchoscopy ) • Bronchial intubation ( collapse lung theraphy ) • Endobrachial tamponade • Embolization pada segmen paru , lewat bronchial artery catheterization ( menghentikan massive hemoptysis ) angka keberhasilan > 90%. • Emergency surgery / Lobectomy atau Pneumonectomy ( bila Rigid bronkhoskopi atau embolization tidak berhasil )

  16. Penanganan Massive Haemoptisis ........ Tujuan Umum : 1. membebaskan jalan nafas 2. mencegah aspirasi 3. menghentikan perdarahan dan pengobatan penyakit dasar. Konservative ~ Hemoptoe sedikit (<200ml/24jam} dapat berhenti -obat: codein, doveri, penyakit dasar - diminta tenang, istirahat total, kalau perlu obat penenang ~ Tidur setengah duduk: 13-31% hemopthoe berhenti sendiri MRS 1-4 hari, 87 % berhenti sendiri setelah 4hari MRS ~ Infus atau transfusi

  17. Penanganan Massive Haemoptisis ........ Batuk darah masif - tidur trendelenburg ke arah sisi yang sakit{agar tidak aspirasi ke paru yang sehat} - infuse, penghisapan darah , pengambilan bekuan - waktu dulu setelah penderita agak tenang kolaps terapi: pnumoperitonium, pneumothoraks artifisial, operasi N. phrenicus Tindakan-tindakan lebih agresif -rigid bronkoskopi,jalan nafas terbuka dan penghisapan darah lebih mudah -FOB untuk suction darah dan mencari lokasi perdarahan + dengan endotrakeal tube untuk keluar. -pasang endotrakeal tamponade {balon kateter tamponade} - reseksi paru - Bronchial artery embolization ( a. Bronkialis )

  18. Posisi trendelenburg

  19. Prognose Haemoptisis Hemopthoe<200ml/24jam®supportifve baik • profuse massive >600cc/24jam®prognose jelek 85% • Meninggal * dengan bilateral far advance * faal paru kurang baik * terdapat kelainan jantung

  20. Kesimpulan • Haemoptisis harus dibedakan dengan Hematemesis dan perdarahan Nasopharyngeal / Epstaksis • Bronchitis, bronchiectasis, TB, dan necrotizing pneumonia atau abscess ( penyebab haemoptisis pada orang dewasa ) • Infeksi saluran napas bawah dan aspirasi benda asing ( penyebab haemoptisis pada anak ) • Penderita dengan Hemoptisis memerlukan penanganan sampai stabil, sebelum pemeriksaan penunjang dilakukan • Pada hemoptysis profuse, bila sisi paru yang sakit diketahui, maka posisi penderita miring ke posisi paru yang sakit. • Bronchial artery embolization, merupakan penangan yang cvukup dapat di harapkan dalan penanganan haemoptisis Profuse.

  21. TERIMA KASIH SLAMAT BELAJAR

More Related