1 / 7

Identitas Mahasiswa

DEWI INDAYANI, 2101406002 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 KUDUS. Identitas Mahasiswa.

nita-barron
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DEWI INDAYANI, 2101406002PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 KUDUS

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : DEWI INDAYANI - NIM : 2101406002 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : kueren_cubby pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr.Subyantoro,M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Drs.Wagiran,M.Hum. - TGL UJIAN : 2010-02-24

  3. Judul • PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 KUDUS

  4. Abstrak • Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa kelas VII harus mampu menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia SMP Negeri 2 Kudus yang mengajar kelas VII C, diketahui bahwa saat ini kondisi kemampuan membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan guru dalam pembelajaran yang monoton, sehingga membuat siswa merasa jenuh dan bosan. Siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kudus menyukai pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menyikapi kondisi tersebut penulis menggunakan metode make a match dalam pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks bacaan karena metode ini merupakan kombinasi antara belajar dan bermain yang di dalamnya siswa dapat secara aktif ikut terlibat dalam pembelajaran dan tidak hanya sebagai pendengar ketika guru berceramah tentang materi. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimanakah peningkatan keterampilan membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan setelah mengikuti pembelajaran menemukan gagasan utama dalam teks bacaan menggunakan teknik make a match dan 2) bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kudus setelah mengikuti pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan menggunakan metode make a match? Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Kudus yang berjumlah 40 siswa. Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan menggunakan metode make a match. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan instrumen nontes dalam bentuk deksripsi perilaku ekologis, catatan harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil tes membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan. Berdasarkan hasil tes pada pratindakan nilai yang dicapai siswa adalah 69,5 atau 27,8% termasuk kategori cukup , pada siklus I nilai yang dicapai sebesar 73,05 atau 29,22% termasuk kategori baik dan mengalami peningkatan sebesar 3,55, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 84 atau 33,6% termasuk kategori baik. Dari iii pencapaian nilai rata-rata kelas siklus I dan siklus II ini diperoleh peningkatan sebesar 10,95 atau 4,38%, dan nilai rata-rata pratindakan dan siklus II diperoleh peningkatan sebesar 14,5 atau 5,8%. Berdasarkan hasil nontes menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa ke arah positif. Siswa menjadi lebih semangat, antusias, dan senang dalam pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan menggunakan teknikm make a match. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menggunakan pembelajaran metode make a match khususnya dalam kegiatan membaca pemahaman menemukan gagasann utama dalam teks bacaan. Saran yang ditujukan pada para peneliti di bidang bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda, sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca, khususnya membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam teks bacaan.

  5. Kata Kunci • membaca pemahaman, gagasan utama, metode make a match

  6. Referensi • Abadi, Muhammad Afzan. 2006.Upaya Meningkatkan Minat Baca Pada Anak. http: // almaipii, multiply. com ( diunduh 28 April 2009 ). . Mengembangkan Keahlian Membaca Cepat. http: // pustakakita. wordpress. com ( diunduh 28 April 2009). . Membaca Untuk Taklukkan Globalisasi. http: // gubuk. sabda. org ( diunduh 4 Desember 2008 ). Abdurahman. 2006. “ Membaca Estetik sebagai Determinan Pengajaran Sastra “. Jurnal Bahasa dan Seni. Oktober 2006. Nomor 1. Hlm 1-8. Padang: Universitas Negeri Padang. Achit. 2006. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Gagasan Utama dalam Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik Permainan Kuis Tempel pada Siswa Kelas VII A SMP N 3 Kendal Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. FBS Unnes. Al Qarni. Manfaat Membaca. http: // dwpptrijenewa. isuisse. com (diunduh 12 Januari 2008). Beberapa Strategi Membaca. http : // ahperpus. multiply. com ( diunduh 12 Januari 2008). Cara Tepat Membaca Cepat. http: // sekolahindonesia. com (diunduh 12 Januari 2008). Emiliya, Rita. 2009. Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama melalui Metode Membaca Kalimat dengan Model Cooperative Integrated and Composition Siswa Kelas VII A MTS NU 06 Sunan Abinawa. Skripsi: FBS Unnes Harjasujana, Ahmad S, N. Titin, dan Yetti Mulyati. 1988. Membaca 2. Jakarta: Karunika. Haryadi. 2006. Retorika Membaca. Semarang: Rumah Indonesia. Iklil, Silvaun. 2007. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Bacaan Melalui Teknik Kuis Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi: FBS Unnes. Iyosrosmana. 2009. Kemampuan Membaca. http:// iyosrosmana. wordpress.com (diunduh 25 Juni 2009). Khadijah, Fitri. 2008. Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Untuk Menemukan Gagasan Utama Dengan Model Membaca Atas Bawah dan Teknik Sampling Pada Siswa Kelas VII G SMP Negeri 2 Bae Kudus. Skripsi. FBS Unnes. Mohamad, Kartono. Dengan Retina Buatan, Dunia Kembali Menjadi Terang. http: // sinarharapan. co.id (diunduh 4 Maret 2008). Momo. Perbedaan Hasil Belajar Antara. http: // infosiswa. blogspot. com (diunduh 4 Maret 2008). Nurhadi. 2004. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung: Sinar Baru Algesindo. . 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nurhadi, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Nurhadi, Gerard Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Nula. 2006. http: // sidamas. org / index. php (diunduh 7 April 2008). Nuryati, Sri. 2008. Pembelajaran Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa di Kelas Awal Sekolah Dasar. http: // www. google. com (diunduh 4 April 2008). Rakamu. 2007. Gagasan Utama Menyusun Pertanyaan Fakta. http://rakamu- 1.blogspot.com/2007/11/gagasan-utama-menyusun-pertanyaan-fakta.html. Ramadhan. Tarmizi. 2003. Pembelajaran Kooperatif Make a Match. http://tarmizi.wordpress.com (diunduh 25 Juni 2009). Ristiani. Novi. 2008. Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif untuk menemukan Gagasan Utama dalam Artikel dengan Metode P2R melalui Model Membaca Atas Bawah pada Siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Blado Batang. Skripsi: FBS Unnes. Robiah. 2008. Teknik Membaca. http://robiah.blogmalhikdua.com/. Soedarso. 2002. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. . 2007. http: // haloindonesia. com (diunduh 4 April 2009). Subyantoro. 2004. Bahasa Indonesia dan Sastra: Keterampilan Membaca Pemahaman. Jakarta: Depdiknas. Sugiarto. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Membaca Antara. http: // tonggo. wordpress. com (diunduh 19 Mei 2009). Sunarno. 2007. Paragraf Induktif. http:// sunarno S. wordpress.com (diunduh 25 Juni 2009). Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widianingsih, Noor. 2008. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Media Reading Box pada siswa kelas III SD 5 Pasuruhanlor Kecamatan Jati Kabupaten Jati. Skripsi: FBS Unnes. Widyamartaya. 2007. Seni Menggunakan Kalimat: Bagaimana Mengembangkan, Mengerfektifkan, dan Mencitrasakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius. Wainwraigt, Gordon. 2006. Speed Reading Better Recalling. Jakarta: Gramedia.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related