1 / 1

Memundurkan Jarum Arloji

Memundurkan Jarum Arloji

nubia
Download Presentation

Memundurkan Jarum Arloji

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Memundurkan Jarum Arloji Tentang waktu, Oom sangat disiplin. Kalau kita berjanji jam 17.00 sore akan datang, misalnya, maka jangan terlambat, karena beliau akan marah sekali. Sehubungan dengan ini aku pernah mendengar ulah ayahku yang suatu kali terpaksa terlambat karena arus lalu lintas dan sangat takut kena marah. Tiba-tiba saja ayah mendapatkan akal untuk terhindar dari kemarahan tersebut. Ayah memutar mundur arlojinya, sehingga ketika tiba di rumah Oom waktunya menunjuk tepat seperti janji. Waktu ayahku berhadapan dengan Oom, pertama-tama beliau menegur keterlambatan ayahku, tetapi Ayah berkata bahwa ia datang tepat waktunya menurut arlojinya. Oom mengira ayah memang benar, arloji beliaulah yang berbeda, sehingga terhindarlah ayahku sore itu dari marah Oom. Tentu saja keterlambatan ini takkan lebih dari lima atau sepuluh menit, sehingga Oom percaya. Berbicara mengenai suatu janji pada seseorang, maka Oom tak akan mengubahnya apa pun alasannya, kecuali bila beliau berhalangan karena sakit. Waktu itu kami kakak-beradik akan merayakan ulang tahun Ibuku yang ke-60 tahun. Ketika kami mengundang Oom untuk makam malam bersama, Oom menyayangkannya karena beliau telah terlanjur berjanji untuk menyaksikan pernikahan anak seorang kenalan di Bandung. Namun demikian beliau masih menyempatkan datang ke rumah kami sehari sebelumnya dan pada hari ulang tahun Ibu, anak-anaknya hadir mewakili Oom Hatta. Sumber: Marhamah Djambek, Pribadi Manusia Hatta, Seri 3, Yayasan Hatta, Juli 2002

More Related