1 / 26

Pemberantasan Vektor dan Rodent

Pemberantasan Vektor dan Rodent. S u d a r m a j i. Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat - UNAIR. Pemberantasan Aedes aegypti Stadium Larva … (1). Secara Mekanis: - Menutup tempat penampungan air - Mengganti air secara berkala (setiap minggu)

nyla
Download Presentation

Pemberantasan Vektor dan Rodent

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemberantasan Vektor dan Rodent

  2. Sudarmaji Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat -UNAIR

  3. Pemberantasan Aedesaegypti Stadium Larva … (1) • Secara Mekanis: - Menutup tempat penampungan air - Mengganti air secara berkala (setiap minggu) - Membersihkan lingkungan, misalnya dengan menyingkirkan barang-barang yang menjadi sarang/ tempat hidup, serta membersihkan/merapikan rumah dan pekarangan

  4. Pemberantasan Aedesaegypti Stadium Larva … (2) • Secara Biologi: - Menempatkan ikan pemakan larva (larvivorous fishies), misalnya Haplohyluspanabox, Paecilia reticulata. • Secara Kimia: - Abatisasi dengan larvasida “Abate Sand Granula 1%”,

  5. Hal-hal yang berhubungan dengan Abatisasi Sand Granula 1% … (1) • Membunuh larva dengan menyerang susunan syaraf (melumpuhkan), dengan dosis 1 ppm. • Abate dibubuhkan (dimasukkan) ke dalam kontainer air, dengan takaran: 1 gram bubuk abate untuk 10 liter air. • Daya racun menempel di dinding kontainer, pada pemakaian pertama bertahan hingga 3 bulan

  6. Hal-hal yang berhubungan dengan Abatisasi Sand Granula 1% … (2) • Jika menguras kontainer, air diganti tanpa menggosok dinding kontainer, maka daya racun bertahan 1,5 hingga 2 bulan • Efektif pada air yang tidak mengalir

  7. PemberantasanGenus Anopheles, Culex, dan Nyamuk lain, pada Stadium Larva • Penimbunan genangan air secara sempurna • Assainering dengan drainase terbuka/ tertutup dengan air selalu mengalir, bebas dari tumbuhan • Pemberantasan secara biologi dengan ikan pemakan larva • Oiling permukaan genangan air, dengan kerosene, solar, atau minyak tanah, dengan daya larvasida bersifat sementara

  8. Hal-hal yang berhubungan dengan oiling permukaan: • Daya larvasida bersifat sementara • Bisa dilakukan dengan cara spray, pada permukaan air sehingga membentuk lapisan tipis • Untuk permukaan air yang mengalir, dosis = 142 – 190 l/ha • Dengan spreading agent (zat penyebar), dosis = 19 – 42 l/ha • Pada air tenang (tidak mengalir), dosis = 45 – 90 l/ha • Pada air yang terdapat tumbuhan air, dosis = 90 – 180 l/ha.

  9. Larvasida dengan efek residual • Biasanya berupa insektisida dalam bentuk suspensi, larutan, granula, atau padat • DDT 1,25 – 5,00%  224 gram/ha • Dieldrin 1,25%  112 gram/ha • Malathion 2,5%  224 – 672 gram/ha • Fenthion 1,25%  224 – 336 gram/ha • Gardena 2,5%  224 gram/ha • Abate 1,75%  96 – 112 gram/ha

  10. PemberantasanGenus Anopheles, Culex, dan Nyamuk Lain, pada Stadium Dewasa Dengan Residual spraying, • Emulsi/suspensi dari salah satu berikut ini: DDT 2,5%, Dieldrin 1%, Lindane 1%, Malathion 2,5%. • Penyemprotan di dalam/sekitar rumah pada tempat hinggap/istirahat nyamuk • Penyemprotan dengan cara basah (hampir menetes) • Pada permukaan yang rata & vertikal (dinding), dosisnya = 0,5 – 2,0 gram/m2 • Penyemprotan sedemikian rupa sehingga tidak mencemari air mnum/makanan

  11. Pemberantasan Pinjal dan Ectoparasit Lain pada Tikus • Ectoparasit biasanya berada pada sarang, lubang, dan tubuh tikus • Pemberantasan tikus dilakukan setelah pembasmian ectoparasitnya. • Dengan menyemprotkan serbuk DDT 10% pada jalan dan lubang tikus. • Pemberantasan ectoparasit pada hewan piaraan (kucing, anjing), dengan: - dimandikan/cuci dengan carbaryl 0,5% - ditaburi rotenone 1% - dimandikan malathion 0,25%

  12. Pemberantasan Lalat … (1) • Mencegah terjadinya sarang-sarang lalat, misalnya: - menempatkan sampah pada tempat yang tertutup, - pembuangan sampah setiap hari agar tidak menumpuk, - tempat penampungan sampah yang maggot free

  13. Pemberantasan Lalat … (2) • Residual treatment: … (1) * Menyemprot pada permukaan tempat hinggap/istirahat, tempat sampah, kandang, dan lain-lain, dengan: - Diazinon 1 – 2%  0,4 – 0,8 gr/m2 - Malathion 5%  1 – 2 gr/m2 - Ronnel 1 – 5%  1 – 2 gr/m2

  14. Pemberantasan Lalat … (3) • Residual treatment: ... (2) * Meletakkan potongan kertas dan tali menggantung (impregnated cords & strips), : - dilapisi dengan Parathion, Diazinon, Dimetilan, dan lain-lain - digantung pada dinding/ langit-langit rumah/ rumah makan/ dll * Menggunakan umpan: - umpan kering (tepung/sisa makanan + gula), dengan penambahan: Diazinon 1 – 2%, Dichlorvos, Naled, Malathion, Ronnel, Trichlorfom

  15. Pemberantasan Lalat … (4) • Residual treatment: ... (3) - umpan cair, mengandung insektisida 0,1 – 2% (salah satu dari: Diazinon, Dichlorvos, Naled, Malathion, Ronnel, Trichlorfom) ditambah 10% gula dalam air. * Penyemprotan ruangan (space treatment), dengan efek knock down: - indoor, dengan Pyrethrum 0,1%, Ronnel 2%, Diazinon 0,1%, Malathion 5%

  16. Pemberantasan Lalat … (5) • Residual treatment: ... (4) - outdoor; pada timbunan sampah sekitar tempat pengelolaan makanan, yakni dengan DDT 5%, Diazinon 336 gr/ha, Malathion 672 gr/ha

  17. Pemberantasan Larva Lalat • Larutan/emulsi Diazinon 2,5% disemprotkan pada sampah/kotoran hewan: 28 – 56 l/100 m2 • Dengan zat padat Cuprisulfat (Prusi), ditaburkan pada sampah, sisa makanan, kotoran, dll.

  18. Pemberantasan Kecoa … (1) • Meningkatkan kebersihan: - upaya sanitasi lingkungan- penyimpanan makanan pada tempat yang kedap kecoa - menutup celah/lubang dinding, lantai, dll • Menggunakan insektisida: - penyemprotan Propoxur 1%, Chlordane 2 – 3%, Diazinon 0,5 - 1%, Dichlorvos 0,5%, Dieldrin 0,5%, Fention 3%, Malathion 5%.

  19. Pemberantasan Kecoa … (2) - Umpan makanan + Propoxur 2% atau Dichlorvos 2% atau Kepone 0,125% - Penaburan padat pada sarang/jalan kecoa dengan Chlordane 6%, Dieldrin 1%, Malathion 5%.

  20. Pemberantasan Tikus … (1) • Pemasangan perangkap - Dipasang pada tempat bekas jalannya tikus, tempat bekas gigitan tikus, tempat/ dekat sarang tikus - Misal: life (cage) trap, yang juga untuk mengetahui indeks pinjal

  21. Menghitung indeks pinjal • Tikus yang tertangkap dimasukkan kantong plastik untuk dimatikan • Ditetesi 2 – 3 cc Chloroform • 5 – 10 menit kemudian, tikus disisir dengan sisir halus, di atas waskom berair + 5% Lysol/Creolin Indeks Pinjal = Jumlah pinjal yang didapat Jumlah tikus yang diperiksa

  22. Pemberantasan Tikus … (2) • Pemasangan racun - Jika trapping sudah tidak membuahkan hasil - Racun dapat diganti setiap 5 – 7 hari - Macam racun tikus ada 2: - Multiple Dose Poisons: Warfarine 0,005 – 0,025%, funarine 0,025%, Pival 0,025%, Chloropacinene (Rosol) 0,005%, Diphacinone 0,005%.

  23. … Macam racun ada 2 … (2) • Single Dose Poisons: - Strychine (Sulfate) 0,8% - Zinc phospide 1 – 2% - Antu 1,5% - Norbomide 1%

  24. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan racun tikus • Diberitahukan bahwa suatu area dipasang racun tikus • Diberi tanda bahwa di titik/ tempat tersebut dipasang racun tikus • Racun dipasang pada tempat-tempat aman

  25. Pemberantasan Tikus … (3) • Perekat tikus (rat glue broad) - non rodentiside - ditambahkan attactant (bahan makanan padat/ cair yang dapat menarik perhatian tikus)

  26. Pemberantasan Tikus … (4) • Sistem elektronik - Ultrasonic electronic devises (90 – 116 dB)

More Related