1 / 20

Membangun Perdamaian di Aceh Reintegrasi setahun setelah MoU Helsinki

Membangun Perdamaian di Aceh Reintegrasi setahun setelah MoU Helsinki. Patrick Barron World Bank 24th August 2006 - Banda Aceh. Struktur. Reintegrasi sebagai Program Komponen Utama dalam MoU Helsinki

olwen
Download Presentation

Membangun Perdamaian di Aceh Reintegrasi setahun setelah MoU Helsinki

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Membangun Perdamaian di AcehReintegrasi setahun setelah MoU Helsinki Patrick BarronWorld Bank24th August 2006 - Banda Aceh

  2. Struktur Reintegrasi sebagai Program • Komponen Utama dalam MoU Helsinki • Pemberian dana reintagrasi untuk memfasilitasi pemberdayaan ekonomi mantan kombatan, tahanan politik dan masyarakat korban (pasal 3.2.3) • Rehabilitasi harta benda publik dan perorangan yang hancur dan rusak akibat konflik (pasal 3.2.4) • Alokasi tanah pertanian, penyediaan lapangan kerja bagi mantan kombatan, tapol dan masyarakat korban (pasal 3.2.5) • Tidak Jelas mengenai kompensasi? Perubahan insentif ekonomi? Pencegahan pihak yang akan memunculkan konflik baru • Reintegrasi dalam MoU umumnya dilihat sebagai sebuah proses ekonomi

  3. Struktur Reintegrasi sebagai Proses • Dana Reintegrasi hanya sebuah alat reintegrasi, bukan akhir dari segalanya • Harus dinilai hasil dari semuanya dalam artian reintegrasi di lapangan juga keberhasilan dalam implementasi program reintegrasi • Menggunakan data dari Kajian Kebutuhan Reintegrasi GAM (Maret 2006), laporan bulanan monitoring konflik dari media masa, kajian pembayaran dana pemberdayaan ekonomi bagi mantan kombatan

  4. Poin Kunci • Setelah mengalami masalah di tahap awal, program reintegrasi mulai terarah • Pembentukan BRA dan pembangunan kapasitas yang lambat • Kejelasan program meningkat • Program untuk korban konflik diluncurkan • Akan tetapi program yang telah ada perlu diperdalam dan diperluas untuk mendukung efektifnya proses reintegrasi • Mata Pencaharian merupakan tantangan utama: bantuan yang ada sekarang lebih kepada kompensasi ketimbang pemberdayaan ekonomi yang efektif • Isu tentang jumlah GAM yang 3000, hubungan antara GAM dan Non GAM sangat tidak jelas • Reintegrasi jangka panjang: perlunya hubungan pemberdayaan ekonomi yang lebih luas dan kebutuhan akan pembangunan institusi

  5. PROGRAM REINTEGRASI

  6. Program di tahap awal • Segera setelah MoU, Bappenas meminta donor untuk mendukung tiga prioritas program • Sosialisasi MoU • Pembangunan kapasitas polisi • Mendukung reintegrasi mantan kombatan dan tapol • IOM diminta membuat sistem bagi mantan kombatan dan tapol • Program bagi tapol sangat sukses • 3 initial payments to prisoners (87.6% said payments very helpful, 11.4% somewhat helpful) • 3 kali pembayaran kepada tapol (87,6% mengatakan sangat bermanfaat, dan 14, 4 % bermanfaat) • Sekarang dukungan program yang lebih luas dilakukan melalui kantor PKIR • Namun ada problem dengan program bagi mantan kombatan • Daftar nama • Sedikit perhatian diberikan kepada program korban konflik • Efektif namun kecil program dari USAID dan IOM

  7. Pembayaran tahap awal bagi mantan kombatan • PJS Gubernur memberikan tiga tahap pembayaran bagi mantan kombatan bulan Okb, Nov, dan Jan (1 juta per kombatan untuk 3000 orang) • Disalurkan melalui Struktur Komando GAM • Kebanyakan GAM menerima uang (68,7%), namun jumlahnya kecil (rata-rata Rp. 170,000-260,000) • Uang diberikan kepada GAM lain dan orang lain dalam masyarakat

  8. BRA dan Forum Bersama • Badan Reintegrasi-Damai Aceh (BRA) dibentuk pada bulan February 2006 • Surat Keputusan Gubernur No. 330/032/2006 (Feb 11), dirubah dengan keputusan No. 330/106/2006 (April 13) dan keputusan No. 330/213/2006 • Tiga Bidang (1) Ekonomi, (2) kesejahteraan sosial, dan (3) data dan monitoring • Mandat: untuk merancang mengimplementasikan dana reintegrasi • Dana dari APBN: Rp. 200 Milyar (2005), Rp 600 milyar (2006) dan 700 milyar (2007) • Multi-stakeholder Forum Bersama sebagai ‘think tank’

  9. Beberapa kesulitan awal di BRA Isu awal adalah keterbatasan waktu dalam mempersiapkan program Ada kesalahan pedoman untuk Program bagi korban • Dipublikasikan Rp. 10 juta per korban, diterjemahkan secara luas • Tidak ada instrument untuk menarget, memverifikasi, memberikan prioritas dan menyampaikan uang • Lebih 40,000 proposal yang mencakup 700,000 orang • Pemberdayaan ekonomi bagi mantan kombatan tanpa pedoman yang jelas • 1000 akan didanai tahun 2005, 2000 pada 2006 (Rp. 25 juta/ per orang) menggunakan sistem proposal kelompok • Untuk tahun 2005: 29 proposal diterima BRA dan sebanyak 965 mantan kombatan penerima manfaat • Tidak jelas bagaimana verifikasi dilakukan, ditunda pembayaran tahap kedua; sedikit sekali bantuan teknis

  10. TARGET 2005 - 2007 * For budgeting purpose only (block grant used) ** Geuchik, Mukim & PNS; *** Dalam juta rupiah

  11. Reintegration Fund 2006

  12. Program Bantuan Reintegrasi Berbasis Masyarakt melalui PPKTujuan Program Adalah Untuk memberikan bantuan kepada individu/masyarakat yang menjadi korban konflik guna meningkatkan kesejahteraan social dan ekonomi mereka serta menciptakan kesolidan sosial dalam masyarakat.

  13. Pemeliharaan/ pelestarian Kelompok /dusun /Rapat kelompok perempuan: Pengembangan gagasan pembangunan 18 hari Peluncuran ketiga 44% Musyawarah Desa II Prioritisasi proposal: 18 hari Rapat pertanggungjawaban Penulisan proposal & Verifikasi: 30 hari Penulisan Proposal Proses verifikasi Penyaluran kedua 50% Persetujuan Camat Musyawarah Desa III Persiapan Pelaksanaan Rencana: 18 hari Siklus Project Musyawarah Desa I Sosialisasi program tingkat desa: 18 days Musyawarah Antar Desa I: Sosialisasi Kecamatan: 4 hari 6% Biaya operasional Penyiapan/Rapat pertanggungjawaban Pelaksanaan

  14. Berapa banyak bantuan dananya (Block Grants) ?Setiap desa yang masuk dalam target kecamatan akan menerima bantuan dana (block grant) antara Rp.60 juta dan Rp.170 juta, dengan besarannya tergantung pada intensitas konflik masa lalu di kecamatan tersebut dan populasi desa. Populasi desa dibagi menjadi tiga katagori – Besar (lebih dari 700 orang), Sedang (300 – 699 orang), dan Kecil (di bawah 299 orang). Tabel berikut menunjukan ukuran dari bantuan dana (block grant) per desa yang tergantung pada intensitas konflik dan ukuran populasi : Untuk 2006 ditargetkan di 67 Kecamatan dan 1724 desa senilai 215 milyar

  15. PROSES REINTEGRASI

  16. Positif: GAM kembali ke desa berjalan mulus • Tingginya kenyakinan dari mantan GAM kembali ke desa (returnee) • 84.8% GAM menunjukkan sangat yakin atau yakin dengan proses perdaamaian dan kurang dari 10 % yang mengalami masalah ketika kembali (March survey) “We have already accepted into the community those who have just returned. There’s no hostility because they too are a part of the community. Their families live here.” (Village Head, Aceh Seltan) “The reception given to the former GAM members by the people was good enough. Here there aren’t any problems. The GAM members have already integrated with the people.” (Aceh Tengah) • Insiden konflik yang serius rendah • Tingginya dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam masa transisi • Peusijuk ceremonies held • Dilakukan upacara peusijuek • 74, 3% GAM yang disurvey mengatakan mereka menerima bantuan dari keluarga

  17. Persoalan; Mata Pencaharian • 75 % mantan GAM belum bekerja • Kurangnya kesempatan kerja telah mencipatakan ketergantungan kepada masyarakat dan meningkatkan potensi aksi-aksi ilegal • Bantuan mata pencaharian merupakan kebutuhan pembangunan terbesar bagi returnee • Pemberdayaan ekonomi yang ada di BRA sekarang tidak efektif dalam menciptakan kodisi ekonomi yang berkelanjutan bagi mantan GAM dan Tapol “Tidak semua mantan kombatan puas dengan program BRA ini karena tidak semua orang bisa tertampung bekerja dalam program tersebut” (Mantan kombatan, Pidie)

  18. Persoalan: Waktu Habis? • Pemberian hadiah perdamaian yang komprehensif belum diberikan • Masyarakat menjadi tidak sabar • Meningkat demonstrasi • 800 orang dari Mane Pidie • Persoalan lain yang akan dihadapi • Pilkada akan dipolitisir • UU PA masih menyisakan ketegangan • AMM akan meninggalkan Aceh

  19. Pemerintah harus bertanggungjawab mengenai program reintegrasi, namun perlu sinergi yang bagus dengan para pihak yang lain Untuk saat ini, koordinasi antara pemerintah dan donor belum cukup Sebaiknya menggunakan forum perencanaan bersama Pentingnya kejelasan program dan pengeluarannya untuk menghindari kesalahpahaman Perlunya peningkatan transparasi dari BRA Mempublikasikan pedoman setiap program dan mengupdate setiap pencairan dana Perlunya unit relasi publik Kesimpulan

  20. Kesimpulan • Perhatian khusus harus ditingkatkan untuk mendukung sektor livelihood (mata pencaharian) • Pemerintah harus mencari dana tambahan untuk mendukung program tahun 2007 • Program bersama dengan BRR perlu digagas untuk menjangkau seluruh Aceh • Gunakan mekanisme seleksi berbasis masyarakat • Reintegrasi merupakan tugas jangka panjang dan tidak hanya cukup sebatas dukungan bantuan kompensasi jangka pendek • Memerlukan strategi institusional di atas tahun 2007 • Gunakan dana otonomi khusus untuk menciptakan dana hibah untuk program reintegrasi, rekonsiliasi dan rekonstruksi • Libatkan masyarakat dalam proses pendefenisian apa yang diperlukan masyarakat untuk reintegrasi jangka panjang

More Related