1 / 24

Panggilan untuk Melayani

Panggilan untuk Melayani. Sebagai “Pelayan” kita semua dipanggil oleh Tuhan. Y esus sendiri yang memilih kita.  tanggung jawab ada pada yang memilih. Ada yang dipanggil, tapi memberi pelbagai macam alasan. Kalau kita menanggapi panggilan kita, rahmat Tuhan akan selalu ada pada kita.

peta
Download Presentation

Panggilan untuk Melayani

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PanggilanuntukMelayani

  2. Sebagai “Pelayan” kita semua dipanggil oleh Tuhan.

  3. Yesus sendiri yang memilih kita  tanggung jawab ada pada yang memilih.

  4. Ada yang dipanggil, tapi memberi pelbagai macam alasan. • Kalau kita menanggapi panggilan kita, rahmat Tuhan akan selalu ada pada kita.

  5. Yesus Melihat Potensi Murid-muridNya. • Yesustidakhanyamelihatkeadaansaatdipanggil, tetapidapatmenjadiapasetelahbersamadengan Dia.

  6. Yesus mencari orang yang bersedia mengikuti Dia • BukanKEMAMPUANtetapiKEMAUAN. • Dalam Kitab Suci tidak ada HAMBA yang PANDAIatau BODOH, tetapi yang ada HAMBA yang BAIK dan JAHAT.

  7. Sebagai “Pelayan” relasi dengan Yesus harus semakin hari semakin dalam.

  8. Relasi kita dengan Yesus tergantung dari doa-doa pribadi kita.

  9. Sebagai “Pelayan” kita diberi tanggung jawab yang besar, karena kita diberi tugas untuk “Menjala manusia”

  10. Kita membutuhkan bimbingan Roh Kudus untuk dapat menjadi “Pelayan” yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

  11. Dimasa awal PKK tidak ada seorangpun yang mengerti bagaimana melayani dalam PKK, semua dilakukan dengan trial & error, dan sangat bergantung pada Roh Kudus untuk memberi bimbingan.

  12. Bahaya menjadi “Pelayan” dalam PKK adalah ketika kita tidak lagi bergantung kepada Tuhan, dan lebih mengandalkan kekuatan kita

  13. Bila kita mengandalkan Tuhan, Ia sendiri yang akan memberikan karunia-karunia yang berguna untuk pelayanan kita.

  14. Tidak ada seorangpun yang memiliki semua karunia yang dibutuhkan untuk melayani, maka kita perlu bekerja-sama.

  15. Karena Tuhan yang memanggil kita, Dia tidak akan membuat kita gagal. • Yang perlu kita perbuat adalah melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

  16. Appointed and annointed • Ketika kita menanggapi panggilan Tuhan, Ia akan memberikan kita urapan Roh Kudus, dan itulah yang akan membuat kita berhasil dalam melakukan tugas-Nya.

  17. Hal yang penting: • Bukan apa yang kita capai dengan usaha sendiri, melainkan apa yang Tuhan capai melalui diri kita.

  18. Yang menyenangkan hati Tuhan adalah Kasih dan Ketaatan, bukan hasil-hasil yang kita capai.

  19. Ketaatan dalam Pelayanan Ibu Teresa dari Calcutta: “Tuhan tidak memanggilku untuk sukses tetapi untuk setia”.

  20. Tujuan kita Melayani • Untuk menyukakan hati Tuhan, bukan menyenangkan diri kita sendiri. • Apabila kita“keluar “dari rencana Tuhan, maka kita akanmembesarkan dan memuliakan diri sendiri daripada memuliakan Dia.

  21. Tujuan kita Melayani • Hasil-hasil besar yang kita capai menjadi tidak berarti, kecuali Tuhan dimuliakan melalui pelayanan kita.

  22. Pelayanan adalah salah satu bentuk persembahan kita (Rom 12 : 1)

  23. Yesus adalah contoh Pelayan yang sempurna • Seorang yang hidupnya tidak untuk diri-Nya sendiri, melainkan bagi orang lain. • Tidak menuntut hak-hak istimewa, tetapi dengan sukacita meninggalkan semuanya

  24. Pelayan adalah Orang yang mendapat kepercayaan • Menjadi Pelayan berarti mengemban kepercayaan dan “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah bahwa mereka ternyata dapat dipercayai”(1 Kor 4 : 2).

More Related