1 / 22

Pengenalan XML

Pengenalan XML. Perbedaannya dengan HTML Kebutuhan akan XML. eXtensible Markup Language (XML). Standard W3C ( www.w3c.org ) untuk merepresentasikan data di Internet Markup language seperti HTML Tag-tag XML memiliki nama dan struktur yang berarti

Download Presentation

Pengenalan XML

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengenalan XML • Perbedaannya dengan HTML • Kebutuhan akan XML

  2. eXtensible Markup Language (XML) • Standard W3C (www.w3c.org) untuk merepresentasikan data di Internet • Markup language seperti HTML • Tag-tag XML memiliki nama dan struktur yang berarti • XML tool untuk masa yang akan datang: editor, browser, XML database, XML programming.

  3. eXtensible Markup Language (XML) • Cross Platform • Semi terstruktur • Tidak terstruktur: textfile, image • Semi terstruktur: XML, HTML • Terstruktur: relational database

  4. HTML (i) <h1> Bibliografi </h1> <p><i> The Art of War </i> <br> Sun Tzu <br> Elexmedia Komputindo, 1995</p> <p><i> Doraemon </i> <br> Fujiko F. Fujio <br> Elexmedia Komputindo, 1993 </p>

  5. HTML (ii) • Nama-nama tag tidak mencerminkan jenis data • Penamaan tag menggunakan nama yang sudah baku • Dokumen tidak dapat ditata dalam bentuk hierarki pohon: • Tidak dapat dipilah-pilah, mana yang merupakan judul buku, pengarang, penerbit dsb • Proses pencarian data tidak dapat dilakukan secara efisien

  6. XML (i) <bibliografi> <buku> <judul> The Art of War </judul> <pengarang> Sun Tzu </pengarang> <penerbit> Elexmedia </penerbit> <tahun> 1995 </tahun> </buku> <buku> <judul> Doraemon </judul> <pengarang> Fujiko F. Fujio </pengarang> <penerbit> Elexmedia </penerbit> <tahun> 1993 </tahun> </buku>

  7. XML (ii) <buku> <judul> Doraemon </judul> <pengarang> Fujiko F. Fujio </pengarang> <penerbit> Elexmedia </penerbit> <tahun> 1993 </tahun> </buku> </bibliografi> • Nama-nama tag XML mewakili informasi yang disampaikan • Elemen tag bisa dinamakan sesuka Anda

  8. XML (ii) • Subtag membuat pengelompokan item menjadi lebih kecil sehingga manipulasi data dapat dilakukan dengan lebih mudah • PENTING: XML tidak didesain untuk melakukan pemograman tertentu, melainkan hanyalah menyediakan struktur untuk menyimpan dan mengirimkan informasi • Yang menerjemahkan kode-kode XML/ mengartikan tag-tag XML adalah program parser

  9. Format Dokumen XML (i) • Dari contoh sebelumnya kita dapat melihat konstruksi dasar XML berdasarkan tag <buku>…</buku>, <judul>…</judul>, dst • Tag-tag ini berfungsi sebagai delimiter (pemisah) antara data individual atau sekelompok data • Tag-tag dengan elemen kosong mungkin saja terjadi: <red></red> = <red/>

  10. Format Dokumen XML (ii) • Setiap dokumen XML harus memiliki single root (elemen puncak) • Tag-tag XML dapat memiliki atribut untuk menyatakan properti dari suatu elemen, contoh: <mahasiswa ID = “123”> <nama> John </nama> <telepon> 123456 </telepon> </mahasiswa>

  11. XML dibuat untuk membawa dataXMl tidak untuk menggantikan HTMLXML dan HTML dirancang untuk GOAL yang berbedaXML dibuat untuk menjelaskan data dan fokus pada apa itu dataHTML dibuat untuk menampilkan data dan fokus pada bagaimana data ditampilkanHTML berfungsi bagaimana menampilkan informasi, sedangkan XML berfungsi bagaimana menggambarkan informasi.

  12. Penulisan Dokumen XML (i) • Setiap dokumen XML dimulai dengan deklarasi dari versi XML yang digunakan <?xml version=“1.0” ?> • Deklarasi ini bersifat optional, namun bila digunakan, ia harus muncul di awal dokumen • Tag “Document Type” berfungsi untuk mendefinisikan skema dokumen XML <!DOCTYPE food SYSTEM “food.dtd”> • Food.dtd di atas merupakan skema yg berfungsi untuk parsing dokumen XML tsb

  13. Penulisan Dokumen XML (ii) • Untuk penulisan komentar: <!-- This is a comment --> • Komentar juga bersifat optional, fungsinya untuk meningkatkan keterbacaan dokumen • Penulisan elemen dimulai dengan sebuah tag awal, isi elemen, dan sebuah tag akhir • Isi elemen dapat berubah karakter, atau data tersarang lain (nested element) • Elemen-elemen harus disarangkan dengan tepat dan bersifat case sensitive

  14. HTML vs XML (i) • HTML dan XML sama-sama menggunakan tag untuk memformat dokumen secara valid • Dalam HTML, tag-tag tersebut telah terdefinisi lebih dulu sebelumnya, sebagai suatu standar • Ketika parser membuka sebuah dokumen HTML, parser tersebut sudah tahu arti tag-tag yang ada di dokumen tsb: <h1> Title </h1>

  15. HTML vs XML (ii) • Pada XML, tag-tag dapat didefinisikan sendiri sesuai keinginan user <firstname> Ryan </firstname> • HTML difokuskan untuk memformat tampilan atau display huruf <h1>, <b>, <i>, dst • XML didesain untuk mendeskripsikan data yang direpresentasikan di dalamnya • Dengan kata lain, XML bukan pengganti HTML

  16. Well-formed vs Valid • XML data dikatakan well-formed apabila syntax-syntaxnya ditulis dengan benar, contoh: pembukaan dan penutupan tag • XML data dikatakan valid apabila strukturnya mengikuti suatu skema • Validasi dari data-data XML dilakukan berdasarkan standar skema yang kita sebut DTD atau XML Schema • Dokumen XML yang valid sangat berguna untuk memastikan keseragaman antardokumen yang serupa • XML bersifat case sensitive

  17. Transformasi Dokumen XML (i) • CSS (Cascading Style Sheet) CATALOG { background-color:“#ffffff”; width:100%; } CD { display:block; margin-bottom:30pt; }

  18. Transformasi Dokumen XML (ii) • Display: • block: browser menyisipkan blok pemisah sebelum dan sesudah teks elemen • inline (default): seperti sequen karakter dalam sebuah paragraf, tidak ada blok pemisah • none: elemen tersebut tidak ditampilkan • Font: • font-family: nama font yang dipakai; Arial, helvetica • font-size: ukuran font; xx-small, x-small, 10 pt • font-style: mengatur tampilan text; italic, bold • font weight: seberapa tebal font tsb; bold, normal, lighter, 100

  19. Transformasi Dokumen XML (iii) • font-variant: small-caps, normal • font color: blue, red • Background: • Background-color: yellow • Background-image: leaf.bmp • Background-position: horizontal dan vertikal; (background-position: .5in .25in) • Margin: default 0 • margin-top, margin-right, margin-bottom, margin-left • Letter-spacing (pt), text-align, dsb

  20. Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) • Mendeskripsikan struktur file XML dan relasi di antara elemen-elemennya • DTD bersifat optional, ditempatkan di awal dokumen setelah deklarasi • DTD bisa diletakkan internal (menyatu) atau external (terpisah) dari dokumen XML • Deklarasinya sebagai berikut <!DOCTYPE Name DTD> <!DOCTYPE INVENTORY DTD>

  21. Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) • Deklarasi tipe elemen: <!ELEMENT name contentspec> <!ELEMENT TITLE (#PCDATA)> <!ELEMENT GENERAL ANY> <!ELEMENT IMAGE EMPTY> <!ELEMENT MOUNTAIN (NAME, HEIGHT)> <!ELEMENT FILM (STAR | NARATOR)> ? = Nol atau lebih item pengantar + = Satu atau lebih item pengantar * = Nol atau lebih item pengantar

  22. Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) • Deklarasi atribut: <!ATTLIST Name AttDefs> <!ATTLIST BOOK InStock (yes | no) #REQUIRED> <!ATTLIST AUTHOR Born #IMPLIED> <!ATTLIST FILM Class CDATA “fictional”> #REQUIRED = Nilai atribut harus disebutkan #IMPLIED = bisa memasukkan atau membuat atribut dari sebuah elemen, tidak ada nilai default AttValue = nilai atribut default, bisa memasukkan data baru, namun bila tidak diisi otomatis akan diberi nilai default

More Related