1 / 15

PERBEDAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KURIKULUM 1994

Dosen Pembimbing. Dra. Haiatin Chasanatin, MA. PERBEDAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KURIKULUM 1994. Disusun Oleh:. Admin www.datafilecom.co.cc. Kelas F Semester V Prodi PAI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro 2010. Perbedaan KBK dengan Kurikulum 1994.

Download Presentation

PERBEDAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KURIKULUM 1994

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dosen Pembimbing Dra. Haiatin Chasanatin, MA PERBEDAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN KURIKULUM 1994 Disusun Oleh: Admin www.datafilecom.co.cc Kelas F Semester V Prodi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro 2010

  2. Perbedaan KBK dengan Kurikulum 1994

  3. Pengembangan Silabus dalam KBK Salah satu inovasi dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah adany apeluang bagi daerah bagi daerah dan sekolah untuk mengembangkan silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setelah mendapatkan persetujuan dari dinas pendidikan setempat (propinsi, Kabupaten/Kota). Penyusunan silabus dapat dilakukand engan melibatkan para ahli atau instansi yagn relevan di daerah setempat seperti tokoh masyrakat, instansi pemerintah, instansi swasta, termasuk bimbingan teknis untuk menyusun silabus sepanjang diperlukan dapat diberikan oleh pusat kurikulum.

  4. Prosedur pengembangan silabus dalam KBK • Perencanaan Dalam perencanaan ini tim pengembang siabus mengumpulkan informasi dan reverensi serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. • Pelaksanaan • Merumuskan Kompetensi dan tujuan pembelajaran serta menentukan materi pembelajaran yang memuat kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar. • Menentukan metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran • Menentukan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan model pembelajaran • Revisi

  5. Mc. Ashan (1981-57) menjelaskan 6 cara yang dapat digunakan melaksanakan analisis kompetensi dalam hubungan dengan pengembangan KBK: • Analisis tugas • Pola analisis • Research • Exeprt Judgment • Individual or group intervew • Role play

  6. Peran dan Tanggung jawab Berbagai Pihak dalam Pengembangan Silabus • Pihak-pihak yang memiliki peran dan tanggung jawab secara langsung kompetensi adalah: • Pusat pengembangan (puskur) departemen pendidikan nasional • Dinas Pendidikan Propinsi • Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten • Sekolah • Ciri-ciri Kurikulum 1994 dan KBK • (Ciri-ciri keduanya dapat dibedakan pada tabel perbedaan antara kurikulum 1994 dengan KBK)

  7. Indikator Keberhasilan KBK Keberhasilan kurikulum berbasis kompetensi yang dalam pengembangannya memeberikan kewenangan sangat besar kepada sekolah melalui pengambilan keputusan partisipasif, sangat ditentukan oleh kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan seklah. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: • Adanya peningkatan mutu pendidikan, yang da;pat dicapai oleh sekolah melalui kemandirian dan inisiatif kepala sekolah dan guru dalam mengelola dan mendayagunakan sumber-sumber yang tersedia . • Adanya peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan pengguanaan sumber-sumber pendidikan, melalui pembagian tanggung jawab yang jelas, transparan dan demokratis. • Adanya peningkatan perhatian serta partisipasi warga dan rnasyarakat sekitar sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang dicapai melalui pengambilan keputusan.

  8. Indikator Keberhasilan KBK • Adanya peningkatan tanggung jawab sekofah kepada pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya berkaitan dengan mutu sekolah, baik dafam intra maupun ekstrakurikuler. • Adanya kompetisi yang sehat antar sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan meialui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. • Tumbuhnya kemandirian dan berkurangya ketergantungan di kalangan warga sekolah, bersifat adaptor dan proaktif serta memiliki jiwa kewirausahaan tinggi (ulet, inovatif, dan berani mengambil resiko). • Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif , yang lebih menekar,kan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup bersama secara harmonis ( learning to live together). • Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. Evaluasi befajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik, tetapi untuk memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut bagi perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran di sekolah.

  9. Guru dalam Mensukseskan KBK Di samping kepala sekolah, guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan implementasi KBK, bahkan sangat menentukan berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar Agar implementasi KBK berhasil memperhatikan perbedaan individual, maka guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :

  10. Guru dalam Mensukseskan KBK • Mengurangi metode ceramah. • Memberikan tugas yang berbeda bagi setiap peserta didik. • Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya, serta disesuaikan dengan mata pelajaran. • Bahan harus dimodifikasi dan diperkaya. • Jangan ragu untuk berhubungan dengan specialist, bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan. • Gunakan prcsedur yang berfariasi dalam membuat penilaian dan membuat laporan. • Ingat bahwa peserta didik tidak berkembang dalam kecepatan yang sama. 8. Usahakan mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuannya masing-masing pada tiap pelajaran, dan • Usahakan untuk melibatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan.

  11. Agar guru dapat mengimplementasikan KBK secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dafam peningkatan prestasi belajar peserta didik, guru perlu memiliki hal-hal berikut : • Menguasai dan memahami bahan dan hubungannya dengan bahan lain dengan baik. • Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu professi. • Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan, dan prestasinya. • Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar. • Mampu mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti. • Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir. • Proses pembelajaran selalu dipersiapkan. • Mendorong peserta didiknya untuk memperoleh hasil yang lebih baik, dan • Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan bahan yang akan diajarkan.

  12. Dalam imptementasi KBK, kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses clan dari segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Di samping itu dapat dilihat dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengadakan perubahan perilaku pada sebagian besar peserta didik ke arah yang tebih baik.

  13. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis petensi memiliki karakteristik sebagai berikut: • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikaf. • Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode jang bervariasi • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur educatif. • Penilaian menekankan pada proses hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

  14. Lebih lanjut, dari berbagai sumber sedikitnya dapat diidentifikasikan' enam karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu : sistem belajar dengan modul, menggunakan keseluruhan sumber belajar, pengalaman lapangan, strategi individual personal, kemudahan belajar, belajar tuntas.

  15. Sekian dan Terimakasih dan Untuk sesi Selanjutnya: Sesi Tanya Jawab !!! Monggo yang bagi yang mau nanya ... ::|~_^|::

More Related