1 / 7

PENAFSIRAN AYAT

quang
Download Presentation

PENAFSIRAN AYAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REDAKSI AYAT إلا الذين تابوا وأصلحوا وبينوا فأولئك أتوب عليهم وأنا التواب الرحيم ,160فمن تاب من بعد ظلمه وأصلح فإن الله يتوب عليه إن الله غفور رحيم ,39وإذا جاءك الذين يؤمنون بآياتنا فقل سلام عليكم كتب ربكم على نفسه الرحمة أنه من عمل منكم سوءا بجهالة ثم تاب من بعده وأصلح فأنه غفور رحيم ,54والذين عملوا السيئات ثم تابوا من بعدها وآمنوا إن ربك من بعدها لغفور رحيم ,153

  2. TERJEMAHAN AYATKecuali mereka yang Telah Taubat dan mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang. (al-baqarah: 160) Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Maidah: 39)

  3. Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum[476]. Tuhanmu Telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang[477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan[478], Kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka • Sesungguhnya Allah Maha Pengampun • lagi Maha Penyayang. (al-An’am: 54)Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, Kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; Sesungguhnya Tuhan kamu sesudah Taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-A’raf: 153)

  4. PENAFSIRAN AYAT • - Taubat dapat dijadikan sebagai salah satu terapi, jika dilakukan secara benar. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: menyesal, mohon ampun, berjanji tidak akan mengulangi, melakukan banyak amal kebaikan. • - Kata taubat dalam ayat di atas selalu diawali oleh kata “zalamu, amalus syu’ atau syayyiat” dan diikuti oleh kata “aslahu”. Hal ini mengandung makna bahwa setiap manusia pasti pernah salah, dan setiap kesalahan pasti bisa diperbaiki.

  5. - Seorang yang merasa diri banyak dosa, sehingga hampir putus asa, maka Allah telah menunjukan solusinya yaitu taubat, karena Allah Maha Pengampun. • - Jika seseorang ingin kembali pada jalan kebenaran dan tidak putus asa, maka dia harus kembali pada Allah dengan taubat. Taubat harus dilakukan sesuai dengan syaratnya. • - Salah satu bukti dari taubat adalah ‘aslahu” yaitu selalu ada keinginan untuk memperbaiki diri dengan banyak berbuat baik. Jika ini dilakukan, maka seseorang akan menemukan kembali ketenangan hidupnya.

  6. Pada ayat ketiga ada makna khusus yang dijelaskan bahwa setiap kesalahan yang dilakukan seseorang pasti merupakan akibat dari kebodohan atau kelalaiannya. Karena tidak ada orang yang mau melakukan kesalahan, jika tahu bahwa itu salah, kecuali karena kebodohan atau kelalaian. Karena itulah Allah memberikan rahmat-Nya dengan janji keselamatan (salamun) dan pengampunan(ghafur). Untuk itulah setiap kesalahan harus segera disadari dan mohon ampun serta berjanji tidak akan mengulangi dan menggantinya dengan aamal kebaikan.

  7. - Dalam ayat ke empat semakin mempertegas bahwa tidak ada kesalahan atau dosa yang kekal abadi jika senantiasa diikuti dengan kesadaran untuk bertaubat. Jadi manusia yang berdosa selalu dihimbau oleh Allah untuk bertaubat sebelum terlambat. • - Terapi melalui taubat sangat besar perannya dalam mengembalikan kehidupan seseorang yang berdosa kepada hidup yang tenang. Tentu saja terapi itu harus dilakukan dengan cara yang baik. Dalam bahasa al-Qur’an dengan penuh rahmah (persuasif, akomodatif, tidak menggurui, penuh penghargaan).

More Related