1 / 38

Teori Sistem Niklas Luhmann

Oleh: Gunawan WANG Marcia TADJUDDIN Maria Regina SOEDARMARA. Teori Sistem Niklas Luhmann. Topik Pembahasan. Sekilas tentang Niklas Luhmann Sekilas Teori Sistem dari beberapa Ahli Latar Belakang Permasalahan Versi Luhmann: Titik kelemahan Parson Pandangan Luhmann ttg Masyarakat

quinn-heath
Download Presentation

Teori Sistem Niklas Luhmann

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Oleh: Gunawan WANG Marcia TADJUDDIN Maria Regina SOEDARMARA Teori Sistem Niklas Luhmann

  2. Topik Pembahasan • Sekilas tentang Niklas Luhmann • Sekilas Teori Sistem dari beberapa Ahli • Latar Belakang Permasalahan • Versi Luhmann: Titik kelemahan Parson • Pandangan Luhmann ttg Masyarakat • Konsep Autopoeisis • Autopoeisis • Sistem dan Lingkungan • Autopoiesis dan Kontigensi Ganda • Masyarakat sebagai Komunikasi • Makna dan Dunia • Masyarakat: Instabilitas yg Stabil

  3. Sekilas tentang Niklas Luhmann • Niklas Luhmann lahir di keluarga kelas menengah di Lüneburg, Germany, 8 Desember 1927 • Tahun 1946- 1949, Niklas belajar di Sekolah Hukum di Freiburg, dan bekerja sebagai pengacara administrasi di Hanover, dan melanjutkan studinya di Harvard; Beliau sempat bekerja 1 tahun dengan Talcott Parsons • Tahun 1968, Niklas ditetapkan sebagai Professor of Sociology di University of Bielefeld, dimana beliau bekerja sampai pensiun. • Luhmann di kenal sbg Kritikus terhadap teori sosiologi (Eropa lama) yg gagal menghasilkan teori sosial yg universal, yaitu teori yg mampu menjelaskan keseluruhan kompleksitas fenomena sosial masyarakat (Fitzgerald K. Sitorus)

  4. Teori Sistem pada umumnya

  5. Suatu ‘sistem’ dapat diidentifikasikan sbg suatu ‘keseluruhan dalam arti kesatuan yg lebih daripada sekedar jumlah bagian bagiannya,suatu jumlah unsur unsur dan juga hubungan2 diantara mereka satu sama lain.’Untuk membentuk sutau keseluruhan yg teratur di dalamnya terjadilah seleksi, relasi dan kontrol atas unsur2 pembentuknya. • Inggris-17th C-Thomas Hobbes: individu dilukiskan sbg suatu sistem kepentingan sendiri, dan negara itu sendiri dibayangkan sbg sebuah keseluruhan yg teratur.

  6. Jerman-19th C-Fichte dan Schelling: mengembangkan filsafat mereka sbg suatu sistem. • G.W.F.Hegel; mengidentikan kebenaran sbg suatu sistem • Teori sistem dlm pengertian lebih specific berasal bukan dari filsafat, malaikan dari sains.-biologi mengambil langkah metodis berbeda dari fisika. Mahluk hidup tidak diteliti sbg fenomenon tunggal, melainkan sbg jejaring fenomenon fenomenon yg berhubungan satu sama lain. Biologi mulai memikirkan organisme sbg sistem.

  7. SekilasttgTeoriSistemdariBeberapaPakar(1) • Ludwig von Bertalanffy (Zoofisiolog): • Mengembangkan “Teori sistem umum”:yg dikenal sbg konsep konsep dasar dlm teori sitem : sistem terbuka, sistem tertutup, organisasi diri dan kibernetika • Sistem itu selalu berada dlm keterbukaan thd lingkungan • Max Weber and Emile Durkheim • Jürgen Habermas: • Mengkritik teori sistem sosial Luhmann sbg antihumanisme.

  8. SekilasttgTeoriSistemdariBeberapaAhli(2) • Teori Sistem Talcott Parsons: • Tatanan sosial bukanlah sebuah tatanan koersif dan juga bukan produk transaksi para aktor strategis yg egosentris, melainkan merupakan hasil konsensus nilai nilai yang melibatkan 3 komponen sekaligus, yakni masyarakat, kebudayaan dan kepribadian • teori sistem struktural-fungsional, berpandangan bahwa masyarakat terdiri atas bagian bagian (e.g. polisi, rumah sakit, sekolah dll) dimana tiap tiap bagian tersebut memiliki fungsi nya masing masing. Masyarakat sbg sebuah keseluruhan (whole) yg terdiri atas bagian-bagian (parts)

  9. Latar Belakang Permasalahan (1) • Pemikiran Luhmann bertolak dari apa yg disebutnya “Krisis Teori” dalam Sosiologi: Ketidak mampuan sosiologi membangun sebuah teori yg universal mengenai masyarakat, yg mampu menjelaskan semua fenomena dan dinamika sosial • Sebagai ilmu, Sosiologi memiliki klaim holistik, yakni hendak menjelaskan masyarakat sebagai sebuah totalitas. Namum klaim itu tidak pernah terpenuhi • Ilmu Sosiologi memahami masyarakat secara reduktif: meneliti elemen elemen tertentu dr masyarakat, misalnya peran peran sosial, interaksi interaksi sosial, tindakan tindakan sosial dsb.

  10. Latar Permasalahan (2) • Teorisosialsebelumnyaberanggapanbahwaeksistensimasyarakatdimungkinkanberdasarkantatanan (order), kontinuitasdanstabilitasberdasarkannilaiygdimilikibersama (shared value),sertaadanyastrukturygmengaturperanperansosialsetiapindividu • Kekeliruan utama teori teori “tradisi Eropa lama” : Teori teori sosial yg memahami masyarakat secara ontologis, sebagai obyek selalu “ada disana” dan terpisah dari subyek pengamat; seakan akan menunggu untuk diteliti • Sosiologi kemudian dipahami sbg ilmu bertugas utk memahami elemen-elemen tsb dan hukum hukumnya dgn mengikuti model ilmu-ilmu alam -> teori mengenai entitas entitas sosial dan gagal menghasilkan teori universal mengenai masyarakat

  11. “Krisis Teori” dalam sosiology diatasi Luhmann melalui teori sistem autopoiesis(“menghasilkan dirinya sendiri”). • Luhmann mengatakan bahwa masyarakat bukanlah hasil interaksi sosial antar individu, juga bukan teks, juga tidak ditopang oleh sebuah konsensus tertentu, melainkan sistem sistem sosial yang secara terus menerus menciptakan dirinya (self-creation) melalui komunikasi dengan lingkungan.

  12. VersiLuhmann (1):Perbedaandengan Parsonsmeresponsekompleksitaskehidupandalammasyarakatdgnmenjauhkanteorisistemdariidekonsensusatasnilainilaibersama. • Luhmann • Sistem sistem sosial terbentuk berdasarkan adanya interaksi sosial • Fokus pada batas dan perbedaan • Masyarakat modern (kompleks) terdiri atas sistem-sistem sosial yang tidak terbilang jumlahnya. • Parsons • Masyarakat merupakan konsensus nilai (ide) bersama • Mengabaikan persoalan batas antara luar dan dalam sistem • Masyarakat modern terdiri atas suatu sistem sosial saja

  13. VersiLuhmann (2):Perbedaandengan ParsonsKonsep tentang keterbelangsungan sistem sosial. • Luhmann • Sistem sosial memiliki kemungkinan utk mengganti fungsi-fungsi rusak itu dengan fungsi fungsi alternatif sehingga sistem tetap berlangsung terus • Parsons • Sistem sosial ambruk atau bahkan lenyap jika fungsi-fungsi sistem tertentu terganggu (mesin mesin mekanistis).

  14. VersiLuhmann (3):Perbedaandengan ParsonsPemeliharaan sistem sosial sbg tujuan analitis tertinggi dalam teori sistem. • Luhmann • Kesatuan sosial tertinggi bukanlah sistem, melainkan dunia (Welt) • Dunia adl kesatuan sistem dan lingkungan. • Dunia bukanlah sistem karena dunia adalah totalitas dari semuanya • Teori sistem Luhmann mampu menjelaskan dinamika, konflik, dan perubahan yg berlangsung didalam sistem sistem sosial. • Parsons • Kesatuan sosial tertinggi adalah sistem sosial, maka diluarnya tidak ada apa-apa lagi • TeoriSistem Parson tdkdapatmenjelaskandinamika, konflik, danperubahanygterjadidalamsistemsosial

  15. Pandangan Luhmann tentang masyarakat • Menganggap bhw fenomena masyarakat kontemporer (memusatkan diri pada gejala sosial tertentu misal: globalisasi, krisis kepercayaan, ketidakpastian, dsb.) harus menjadi undangan bagi sosiologi utk merumuskan sebuah teori yg bersifat universal, teori dpt menjelaskan seluruh kompleksitas yg ada dimasyarakat • Teori tersebut dibangun dgn memanfaatkan perkembangan terbaru dari disiplin ilmu lain, terutama model sibernetik dan biologi sbg teori organisme • Masyarakat hendaknya dijelaskan melalui bantuan ilmu ilmu lain itu tidak lagi dilihat secara ontologis atau esensialis (pengamat berada diluar masyarakat yg diobservasi)

  16. Perkembangan Teori Sistem Umum yang mempengaruhi Pandangan Luhmann • Tahap I: Berfokus pada penjelasan tentang hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagian • Tahap II: Mengambil cara pandang baru: Sistem tidak lagi dilihat sebagai susunan tertutup, melainkan terbuka, karena terjadi proses pertukaran antara sistem dan lingkungannya • Tahap III: Munculnya konsep Otopoiesis. Digagas oleh ilmuwan seperti Humberto R. Maturana dan Fransisco J. Varela (ahli biologi dan neurofisiologi) bahwa sel-sel membentuk dirinya dengan secara terus-menerus (recursive) membedakan dirinya dari lingkungannya • Luhmann mengintegrasikan perubahan paradigma di dalam teori sistem umum ke dalam teorinya tentang sistem-sistem sosial. Konsep-konsep dasar teori sistem umum ini diperbaharui dengan paradigma otopoiesis.

  17. Konsep Otopoiesis (Autopoiesis) • Berasal dari kata Yunani: autos (=sendiri) dan poiein (=membuat), maka artinya adalah “menciptakan diri”, “menghasilkan diri” atau “organisasi diri” • Makhluk hidup adl suatu sistem otopoiestis, yakni bhw sistem ini hidup dan menghasilkan dan mempertahankan dirinya dengan menciptakan komponen-komponennya sendiri. • Tujuan sistem ini adalah dirinya sendiri (berciri self-refential) • “Hidup” adalah sebuah metafor bagi apa yang disebut otopoiesis.

  18. Otopoiesis Proses penciptaan diri (self-creation) dengan merujuk kepada diri sendiri (self referential) namun melalui pemanfaatan materi yang terdapat dalam lingkungan (environment).

  19. Sistem dan Lingkungan (1) • Jika sistem-sistem sosial itu otopoiesis, bukan berarti sistem-sistem itu tidak membutuhkan apa-apa dari lingkungannya dan mencukupi diri mereka sendiri. • Ciri otopoiesis-nya adalah sistem-sistem itu menghasilkan keutuhan mereka sendiri dan komponen-komponen yang menghasilkan keutuhan mereka itu. • Sistem sosial adalah reduksi atas kompleksitas lingkungannya (negentropi) maka selalu terjadi interaksi antara sistem dengan lingkungannya. • Kompleksitas adalah lingkungan (Umwelt) sistem. Batas segala kompleksitas adalah dunia (Welt). • Luhmann menjelaskan: Dunia adalah sebuah konsep untuk kesatuan perbedaan antara sistem dan lingkungan. Sebuah konsep akhir, konsep yang bebas dari perbedaan-perbedaan lebih lanjut.

  20. Sistem dan Lingkungan (2) • Kutipan dari Luhmann tentang interaksi antara sistem dengan lingkungan: “Setiap perubahan suatu sistem adalah perubahan lingkungan sistem sistem lainnya; Setiap pertumbuhan kompleksitas disuatu tempat akan memperbesar kompleksitas lingkungan untuk sistem sistem lainnya “

  21. Kompleksitas Sistem menurut Luhmann • Sistem-sistem sosial membentuk dirinya sendiri dengan membedakan diri (self-differentiation) dari lingkungannya (environment). • Ciri utama lingkungan adalah kompleksitas atau chaos atau noise. • Pembentukan sistem tidak berlangsung dalam kekosongan. Ia membentuk dirinya dengan memanfaatkan “material” yang terdapat di lingkungan. • Tanpa ada lingkungan yg chaos dan kompleks, maka tidak ada sistem karena sistem tidak dapat “menciptakan materialnya dari dirinya sendiri”. • Lingkungan selalu lebih kompleks dari sistem itu sendiri. • Sistem bisa kompleks tetapi pasti tidak lebih kompleks daripada lingkungannya.

  22. Kompleksitas Sistem menurut Luhmann • Kompleksitas lingkungan itulah yang direduksi oleh sistem, sehingga sistem = reduksi atas kompleksitas. • Agar sebuah sistem bisa mereduksi kompleksitas lingkungannya, ia juga harus memiliki kompleksitas internal, namun ia tidak boleh lebih kompleks daripada lingkungannya agar ia dapat membedakan dirinya dari lingkungannya. • Reduksi kompleksitas berhasil = Otopoiesis. • Reduksi kompleksitas gagal = Madness • Psikopatologi (kegilaan/madness) adalah kegagalan melakukan reduksi atas kompleksitas sistem-sistem psikis sehingga sistem itu tidak mampu membedakan dirinya dari lingkungannya.

  23. Paradoks Relasi Sistem & Lingkungan • Sistem sosial berada dalam keterbukaan sekaligus ketertutupan dari lingkungan. • Tertutup, karena ia membedakan dirinya dari lingkungannya. • Terbuka karena memperoleh material pembentuknya dari lingkungannya. Ia menukarkan materi dan energi dengan lingkungannya melalui jalur yang ditentukannya sendiri. • Dengan kata lain sistem itu: • Otonom (mengatur dirinya sendiri) • Tetapi tidak autarki (cukup diri)

  24. Manusia: Individu & Person • Luhmann membedakan 2 sudut pandang tentang manusia: • Individu: (individualitas sistem psikis atau kesadaran): kesadaran sebagai sistem otopoietis membedakan diri dari kesadaran lain. • Person: bukanlah sistem psikis atau kesadaran, juga bukan sistem organis atau tubuh; • Person adalah struktur-struktur otopoiesis sistem sistem sosial atau merupakan acuan dalam relasi-relasi sosial eg. sebagai mahasiswa MPd, guru sejarah, ketua RT, pengurus partai, dsb.

  25. 3 Macam Sistem menurut teori sistem umum: • Sistem mekanistis (mesin buatan manusia dan alam material) : masih bisa dijelaskan dalam kerangka pandangan dunia mekanistis a la Newton • Sistem organistis (makhluk hidup) : sistem yang sangat kompleks yang tidak dapat dikalkulasi secara matematis dan deterministis • Sistem semiotis (masyarakat sebagai sistem makna) : sistem yang lebih kompleks daripada sistem organistis

  26. Macam-macam Sistem bila dihubungkan dengan konsep “makna” • Sistem psikis : sistem yang dikonstitusi oleh kesatuan hubungan keadaan-keadaan kesadaran. Contoh : manusia individu • Sistem sosial : sistem yang dikonstitusi oleh kesatuan hubungan-hubungan komunikasi. Contoh : masyarakat

  27. Autopoiesis dan Kontigensi Ganda (1) • Bagaimana Autopoiesis itu mungkin? • Konsep Kontigensi Ganda: • Condition of possibility bagi autopoiesis -> teori sistem-sistem sosial • Kebebasan masing-masing individu atau ego utk menentukan pilihan dari sekian banyak pilihan yg tersedia = kontingensi • Kepuasannya tergantung dari permenuhan atas pilihan-pilihan yg dilakukan

  28. Otopoiesis dan Kontigensi Ganda (2) • Komunikasi terjadi adalah suatu kontigensi, dan bukan suatu fusi sistem-sistem psikis. • kontingensi berarti ketidakniscayaan (kompleksitas) • terjadi atau tidaknya komunikasi tidaklah niscaya, yakni kontingen • Ego tidak bisa memuaskan pilihannya sendirian; pemuasan pilihannya itu hanya bisa tercapai melalui alter-ego, yg pada dirinya sendiri juga bersifat kontingen (=bebas memilih dari sekian banyak pilihan tersedia). • Kontigensi ganda inilah yg mendorong ego dan alter ego utk melakukan konsensus nilai, inilah yg memungkinkan adanya tindakan dan komunikasi antarego atau masyarakat

  29. Otopoiesis dan Kontigensi Ganda (3) • Kontigensi ganda menciptakan sensitivitas bagi kemungkinan dan dgn demikian memulai pergerakan evolusi. Tanpa kontingensi ganda, tidak akan ada evolusi sosio-kultural • Manusia sebagai “kontigensi ganda (doppelte Kontigenz): • Kompleksitas internal sistem psikisnya, dan • kompleksitas eksternal sistem sosialnya membuat komunikasi menjadi serba tidak pasti.

  30. Masyarakat sebagai Komunikasi (1) • Munculnya pengertian-pengertian baru yg inovatif mengenai konsep-konsep sentral sosiologi: komunikasi, makna, identitas, konflik dan kontradiksi, evolusi, waktu dan sejarah, tatanan dan kekacauan (order dan disorder), konsensus dan disensus sosial. • Self-organization -> self-production -> self-referential dimungkinkan melalui komunikasi • Sistem-sistem sosial eksis sebagai sistem-sistem komunikasi • Komunikasi itu tidak dimaksudkan utk menyampaikan informasi, melainkan utk menciptakan perbedaan dari lingkungan.

  31. Masyarakat sebagai Komunikasi (2) • Dalam komunikasi, sistem melakukan seleksi informasi berdasarkan pengertian tertentu yg dimiliki • Pesan komunikasi tidak akan diterima seutuh, karena komunikasi memuat 3 macam seleksi: • Informasi (Information) • Penyampaian (Mitteilung) • Pemahaman (Versethen) • Cara penyampaian dan cara pemahaman atas informasi itu dapat membuat informasi itu berubah. • Istilah Luhmann: Kejujuran tidaklah dapat dikomunikasikan, karena kejujuran menjadi tidak jujur melalui komunikasi

  32. Masyarat sebagai Komunikasi (3) • Komunikasi harus dianggap “tanpa subjek (subjektlos): yg berkomunikasi bukanlah manusia • Komunikasi tidak mengacu pada manusia dan juga tidak pada keadaan psikisnya, melainkan pada komunikasi itu sendiri • Kata kata atau makna makna adl hasil seleksi dari siklus komunikasi otopoietis yg terpisah dari manusia • Person tidak termasuk dalam sistem sosial, melainkan berada di dalam lingkungannya. Masyarakat sebagai totalitas tidak memiliki karakter sbg subyek

  33. Makna dan Dunia (1) • Autopoiesis ditentukan oleh makna • Makna merupakan bentuk dunia dan karena itu mencakup diferensiasi antara sistem dan lingkungan • Setiap sistem mendiferensiasi dirinya dari lingkungan berdasarkan “batas-batas yg dikonstitusikan makna (meaning-constituted boundaries) • Makna itu tidak pernah stabil, bersifat temporal, selalu berubah sejalan dgn proses komunikasi atau autopoiesis bersifat rekursif

  34. Makna dan Dunia (2) • Setiap makna selalu merujuk ke makna lain, dan horison terakhir dari keseluruhan makan itu disebut Dunia (world) • Dunia bukanlah jumlah, melainkan kesatuan dari kemungkinan kemungkinan • Makna adl bentuk dunia dan mencakup diferensiasi antara sistem dan lingkungan • Tidak ada sesuatu yg dpt dianggap sbg pusat dunia dan makna • Teori ini memberikan pengertian baru mengenai konsep penting dalam sosiologi: komunikasi, identitas, makna, dunia, konflik dan kontradiksi dll.

  35. Masyarakat: Instabilitas yg Stabil (1) • Masyarakat bukanlah kesatuan moral atau kesatuan konsensus rasional atau komunikatif • Masyarakat terbentuk berdasarkan proses komunikasi yg berlangsung terus-menerus antara sistem-sistem (recursive self-referential systems) • Masing masing sistem itu otonom mengorganisir dirinya berdasarkan struktur-struktur internalnya sendiri

  36. Masyarakat: Instabilitas yg Stabil (2) • Luhmann mengkritik pandangan tradisional yg sering melihat sistem sosial sbg bentuk pendisiplinan atau eliminasi naluri-naluri negatif yg terkandung dlm diri individu • Kontigensi adl faktor autokatalisis bagi sistem sosial. • Konflik berawal dari kontradiksi dlm sistem

  37. Masyarakat: Instabilitas yg Stabil • Luhmann melihat tatanan sosial senantiasa berada dalam instabilitas yg stabil, dinamis dan cair. • Penekanan utama pada kebebasan, otonomi, ketiadaan pusat dunia, dan realitas sosial, serta penolakannya atas prioritas struktur dan paradigma subyek-obyek dalam epistemology • Teori dan masyarakat adl hasil diferensiasi sistem. Tidak perlu adanya pembedaan antara Pengamat (observer) dan participant

More Related