1 / 27

Isu Teknologi dan Teknologi Kunci dalam Pembangunan Trans Nasional Aspek Design Jembatan Bentang Panjang di Indonesia

Pendahuluan . Trans Asia dan Asean Highways di Indonesia akan menghubungkan Denpasar sampai Khosravi Iran dengan panjang jalan total 13177 km. Jaringan jalan yang berada di Indonesia terdiri dari jalan Trans Java (Surabaya Merak) untuk Asian Highway 2 dan Trans Sumatra (Banda Aceh Merak) untuk

raine
Download Presentation

Isu Teknologi dan Teknologi Kunci dalam Pembangunan Trans Nasional Aspek Design Jembatan Bentang Panjang di Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. Isu Teknologi dan Teknologi Kunci dalam Pembangunan Trans Nasional Aspek Design Jembatan Bentang Panjang di Indonesia Dipersiapkan oleh : Puslitbang Jalan dan Jembatan Sultan Hotel, 1 Juli 2009

    2. Pendahuluan Trans Asia dan Asean Highways di Indonesia akan menghubungkan Denpasar sampai Khosravi – Iran dengan panjang jalan total 13177 km. Jaringan jalan yang berada di Indonesia terdiri dari jalan Trans Java (Surabaya – Merak) untuk Asian Highway 2 dan Trans Sumatra (Banda Aceh – Merak) untuk Asian Highway 25 dengan panjang 2549 km. Proyek ini mempunyai target untuk semaksimal mungkin memanfaatkan infrastruktur jalan antar-wilayah dan jalan tol yang sudah ada.

    3. TRANS ASIA & ASEAN HIGHWAYS 13177 KM = DENPASAR – IRAN 2549 KM = TRANS JAVA + SUMATERA TARGET = MAKSIMAL MUNGKIN MANFAATKAN INFRASTRUKTUR & JALAN TOL EKSISTING + PENINGKATAN KE STANDAR INTERNASIONAL + JBT BARU MISSING LINKS = JSS + JSM = 28 KM+48 KM HOT LINK = JEMBATAN SELAT SUNDA

    4. Trans-Asia

    7. Isu teknologi Struktur jembatan saat ini memerlukan struktur yang : kuat menahan beban-beban yang mungkin terjadi cukup kaku untuk menjamin kenyamanan berkendara mempunyai kestabilan tekuk akibat gaya tekan Tidak mengalami kelelahan/keruntuhan akibat beban yang mempunyai siklus pengulangan Tahan terhadap pengaruh lingkungan yang akibat reaksi kimiawi. Tahan gempa dan tsunami Mempunyai nilai ekonomis. Mempunyai nilai estetika dengan bentuk yang indah dan sesuai dengan kondisi sekitarnya

    8. Bentang jembatan

    9. Lebar kapal

    10. Tinggi pilar

    11. SPESIFIKASI TEKNIS JSS VS JSM 28220 m L 48690 m 100 km/j V 100 km/j BM 100 BEBAN BS HA/HB 680x70m 1 KAPAL 680X70m 1128x70m 2 KAPAL 1128x70m 28 m 4 JALUR 28 m >VII SEISMIK VII 30 m/s ANGIN 25,7 m/s

    12. Taksonomi jembatan / bangunan atas jembatan

    13. Tinjauan kembali dari filosofi perancangan yang banyak digunakan menghasilkan tiga buah kemungkinan yaitu : Perancangan berdasarkan allowable stress design Perancangan berdasarkan load factor design Perancangan berdasarkan Probability- and reability-based design yang merujuk kepada load and resistance factor design (LRFD)

    14. Scouring of the seabed around the caisson was another problem. Tidal current is accelerated around the caisson. And, seabed is sandy, not hard. These two would induce a scouring. This picture shows a result of our experiment without scour protection. It shows a strong necessity of anti-scour measures. So, what did we do? We decided to cover the seabed around the caisson by two layers of stones. For the lower layer, we packed relatively small stones with large nets, and placed them on the sea bed around the caisson. For the upper layer, we placed relatively large stones of about 1 ton weight. The effectiveness of two layers method was confirmed by laboratory tests, as shown in this picture. Scouring of the seabed around the caisson was another problem. Tidal current is accelerated around the caisson. And, seabed is sandy, not hard. These two would induce a scouring. This picture shows a result of our experiment without scour protection. It shows a strong necessity of anti-scour measures. So, what did we do? We decided to cover the seabed around the caisson by two layers of stones. For the lower layer, we packed relatively small stones with large nets, and placed them on the sea bed around the caisson. For the upper layer, we placed relatively large stones of about 1 ton weight. The effectiveness of two layers method was confirmed by laboratory tests, as shown in this picture.

    15. Scouring of the seabed around the caisson was another problem. Tidal current is accelerated around the caisson. And, seabed is sandy, not hard. These two would induce a scouring. This picture shows a result of our experiment without scour protection. It shows a strong necessity of anti-scour measures. So, what did we do? We decided to cover the seabed around the caisson by two layers of stones. For the lower layer, we packed relatively small stones with large nets, and placed them on the sea bed around the caisson. For the upper layer, we placed relatively large stones of about 1 ton weight. The effectiveness of two layers method was confirmed by laboratory tests, as shown in this picture. Scouring of the seabed around the caisson was another problem. Tidal current is accelerated around the caisson. And, seabed is sandy, not hard. These two would induce a scouring. This picture shows a result of our experiment without scour protection. It shows a strong necessity of anti-scour measures. So, what did we do? We decided to cover the seabed around the caisson by two layers of stones. For the lower layer, we packed relatively small stones with large nets, and placed them on the sea bed around the caisson. For the upper layer, we placed relatively large stones of about 1 ton weight. The effectiveness of two layers method was confirmed by laboratory tests, as shown in this picture.

    17. TUNED MASS DAMPER – KONTROL AKTIF

    18. Gambar fenomena gerakan stiffening girder akibat angin

    19. Teknologi kunci yang harus dikuasai a. Perancangan struktur bangunan atas jembatan yang ringan b. Perancangan komponen kabel prategang internal dan eksternal pada jembatan segmental dan sistem perlindungan korosinya c. Perancangan jembatan hibrida dan komposit yang menggabungkan keunggulan antara beton dan baja d. Perancangan kabel beserta sistem lantai pada jembatan yang ditopang kabel seperti jembatan cabe-stayed, jembatan gantung, dan/atau gabung keduanya atau gabungan dengan jembatan jenis lain misalnya jembatan pelengkung. e. Perancangan sistem struktur bangunan atas jembatan yang ditopang kabel terhadap beban angin

    20. Teknologi kunci yang harus dikuasai f. Perancangan struktur terhadap gempa dan sistem pengontrol pergerakannya g. Perancangan sistem fundasi dan perlindungannya terhadap gerusan dan gelombang h. Perancangan sistem fender jembatan i. Perancangan sistem pilar dan pilon j. Perancangan jembatan terapung apabila dimungkinkan k. Perangkat lunak yang mampu menganalisa kesemua hal di atas

    21. JEMBATAN SELAT SUNDA JSS BENTANG UTAMA

    25. PENGUJIAN STRUKTUR MATERIAL DAN INVESTIGASI TANAH DAN ANGIN BETON,BAJA,KABEL,PEMBORAN DASAR LAUT TEROWONGAN ANGIN PENGUJIAN SELAMA PELAKSANAAN LENDUTAN TEORITIS VS AKTUAL SEGMEN AKHIR TENGAH BENTANG FONDASI CAISSON TERBUKA VS TANAH DASAR PENGUJIAN SETELAH SELESAI UJI BEBAN & UJI GETAR VS NILAI TEORITIS LAJU KOROSI DAN KEKENCANGAN BAUT

    27. Daftar Pustaka “Sosialisasi JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Disampaikan di Departemen Pekerjaan Umum Puslitbang Jalan dan Jembatan Bandung, 5 Mei 2009”, Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan , Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. ”Arah Kebijakan Pengembangan Jaringan Jalan Untuk Meningkatkan Daya Saing Produksi Nasional ”, KOLOKIUM PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN Pengembangan Teknologi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dalam rangka Mendorong Peningkatan Daya Saing Produksi Nasional, BANDUNG, 17 JUNI 2009, DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Dr.Ir.M.Sjahdanulirwan, MSc, LAPORAN AKHIR PRA-FS JEMBATAN SELAT MALAKA (JSM) TAHUN 2008, DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM - BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN www.wikipedia.com, kata kunci : Trans Asia Highway. Ir. Herry Vaza, MEng.Sc, JEMBATAN DI INDONESIA: Saat Ini & Rencana ke Depan, Departemen Pekerjaan Umum - Direktorat Jenderal Bina Marga - Direktorat Bina Teknik - Sub-Direktorat Teknik Jembatan

    28. Daftar Pustaka “Kamus besar bahasa indonesia online” http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php “8953575-Professional-Power-Point-Template-Suspension-Bridge.ppt” http://www.scribd.com/document_downloads/8953575?extension=ppt&secret_password Dr. KyungSoo Jeon, “Design, Construction and Maintenance of Cable Bridge”, Korea Expressway Corporation, Presentasi di Puslitbang Jalan dan Jembatan, 10 Maret 2009

More Related