1 / 13

International Monetary Fund (1)

International Monetary Fund (1). Hanif Nur Widhiyanti , S.H.,M.Hum. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian. Latar belakang pendirian tidak lepas hubungannya dengan depresi perekonomian global atau yang disebut dengan Great Depression pada tahun 1929-1930-an.

rane
Download Presentation

International Monetary Fund (1)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. International Monetary Fund (1) HanifNurWidhiyanti, S.H.,M.Hum.

  2. SejarahdanLatarBelakangPendirian • Latarbelakangpendiriantidaklepashubungannyadengandepresiperekonomian global atau yang disebutdengan Great Depression padatahun 1929-1930-an. • Depresiekonomitelahmenyebabkanhancurnyaekonomiduniapadasaatitu. Depresiperekonomian yang cukup lama itutampaknyamenyadarkanbanyaknegarauntukkembalimenatasistemperdagangandunia. • TujuanPemdiriam : • bagaimanamembangunkembaliekonomiduniasetelahperangdanbagaimanakonferensitersebutdapatmenyepakatihal-hal yang dapatmengurangikebijakanperdagangan, pembayarandannilaitukar yang memilikidampak yang menghambatperdagangan. • Konferensitersebutdisepakatiuntukmendirikandualembagainternasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD ataulebihdikenalsebagai World Bank). Dan IMF mulaiberoperasipadatanggal 1 Maret 1947.

  3. Fungsi IMF • Dalamperkembangannya IMF sebagaiorganisasiinternasional yang bertanggungjawabmengatursistemfinansial global danmenyediakanpinjamankepadanegaraanggotanyauntukmembantumasalah-masalahkeseimbaganneracakeuanganmasing-masingnegara. S • alahsatumisinyaadalahmembantunegara-negara yang mengalamikesulitanekonomi yang serius, dansebagaiimbalannya, negaratersebutdiwajibkanmelakukankebijakan-kebijakantertentu, misalnyaprivatisasibadanusahamiliknegara.

  4. SistemMoneterInternasional • Sistemmoneterinternasionalmerupakankeseluruhanperjanjiandankebijakanberbagailembagauntukmengaturpembayaraninternasional. Sisteminimemuatcara-carapenentuanpenyesuaianperubahankursantarmatauanguntukmencapaikeseimbanganneracapembayaran. Untukdapatmelayaniperdagangandaninvestasiantarnegara yang semakinmeluassisteminternasionaltersebutharusstabil • berorientasipadapasar • pengaturanpembayaranantarnegarahendaknyabersifat multilateral • Sistemmatauang yang stabil

  5. PerkembanganSistemMoneterInternasional • Langkahmajumenujukerjasamasertaharmonisasiinternasionalsesuaidenganpasal-pasalperjanjian yang ditandatanganidiBretton Woods, terusberlangsungsampaidengandekade 1960-an. • Namun, setelahitumulailahmunculgangguandananekarupapenyimpangan. • Berbagai problem ekonomi, memaksabanyaknegaraanggotameninggalkankebakuannilaitukarnya. • Penyusutancadangandevisadansimpananemassertaterusberlangsungnyadefisitpembayaran yang kronis, antara lain disebabkanolehnilaitukardolar yang terlalutinggi, yang padaakhirnyamemaksaAmerikaSerikatuntukmeninggalkankonvertibilitasdolarterhadapemaspadaAgustus 1971.

  6. Konsensus Washington • Washington Consensus (KesepakatanWahington)  sebutanbagilembagaseperti Bank Dunia, IMF, DepartemenKeuangan. • Konsensus Washington inididasarkanpadaupayastabilisasiekonomilewatjalurkebijakanpenyesuaianstruktural yang direkomendasikanolehorganisasiBretton Woods danpengambilkebijakanekonomipemerintah AS. • Dalamliteraturekonomi, paketkebijakanpenyesuaianstrukturalbiasadisebutdenganistilahKonsensus Washington (Washington Consensus). • Secaraeksplisit, paketKonsensus Washington hendakmenghilangkanintervensinegaradalamkegiatanekonomi, misalnyalewatkebijakanderegulasidanprivatisasi. • Dalamperjalanannya, kebijakanitumalahmenimbulkanekses yang cukupbanyak, bukansajadalamlapanganekonomitetapijugadibidangsosialdanpolitik. P • adatitikini, minimalnyacampurtangannegaraternyatatidakmenjaminkinerjaekonomimenjadilebihbaik. Inilahkesalahan yang paling fatal yang diproduksiolehkedualembaga multilateral tersebut. • Konsensus Washington bisadirangkummenjaditigapilar, yakni : • disiplinanggaranpemerintah, • liberalisasipasar, dan • privatisasi BUMN.

  7. International Monetary Fund (2) HanifNurWidhiyanti, S.H.,M.Hum.

  8. Kerjasama IMF denganPemerintah Indonesia

  9. Beberapafaktakegagalan IMF di Indonesia • Kegiatan ekonomi nasional sampai pertengahan tahun 1997 masih tumbuh secara mengesankan, mulai tahun 1998 telah mengalami significant deterioration. • Laju inflasi meningkat sangat cepat seiring melemahkan nilai rupiah. • Sementara itu, kebutuhan dana untuk berbagai kebutuhan usaha tidak terpenuhi sebagai akibat menurunnya kepercayaan masyarakat (domestik maupun internasional) terhadap perbankan dan prospek ekonomi Indonesia. • Perkembangan ini telah mengakibatkan Indonesia mengalami krisis kembar, yaitu terjadinya krisis nilai ntukar dan krisis perbankan secara bersamaan. • Terjadi depresiasi rupiah terhadapdolar AS • Letter of Intent (LOI) yang berisireformasiekonomi yang ditandatanganiolehPresidenSoehartopadatanggal 15 Januari 1997, terbuktibukankebijakanpemerintah yang berpihakpadarakyat. • Isibutir ke-9 menuntut agar pemerintahmenghapuskansubsidi yang sebelumnyadigunakanuntukmembantumasyarakatmembantu BBM danmengurangitarifdasarlistrik. Akibatnya BBM dan TDL dinaikan.

  10. Faktorkegagalan IMF di Indonesia sejakketerlibatannyapadaOktober 1997 antara lain: • IMF selalumemaksakanpengetatanfiskaldanmoneterjikasuatunegaramengalamikrisisekonomi. • Pengetatanfiskaltersebutdipaksakanpadanegaraberkembang agar ada surplus untukmembayarbebanpeningkatanutang. padahal, masing-masingnegaramemilikistrukturekonomidankompleksitasmasalahyangberbeda. • Akibatnya, kondisiekonomi yang sudahmemburuk, malahmakinmenjadiburukakibatpengetatanfiskaldanmoneter yang dianjurkan IMF, terutamapadaawalkrisis. • Pendekatandenganpenambahanbebanutanguntukmendukungposisineracapembayaran, hanyalahperbaikan yang bersifatsemu, tidakriil, karenaabukanhasilpeningkatanekspornetto, karenaterusmenerusmelakukanpinjamanuntukmeningkatkanneracapembayaran. • Prasyaratdanrekomendasikebijakan IMF dalamberbagai Letter of Intent, lebihbanyakmencakupbdangdiluarmakroekonomidanmonetersepertiperbankan, pertanian, coorporate restructuring danindustri. • Rekomencasi IMF untukmenutup 16 bank pada November 1997 telahmenimbulkandestabilitasfinansialdanpunahnyakepercayaanmasyarakat. Akibatnyaekonomi Indonesia mengalami hard landing, kebangkrutanmassaldanjutanorangdi PHK.

  11. REFERENSI • Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Duniaketiga. Jakarta: Gramedia • Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Rajawali, 2011. •  Judistira K. 1999. Teori Sosial dan Pembangunan Indonesia. Bandung: Primaco Akademika. •  Joseph E. Stiglitz, Washington ConsenssusArahMenujuJurangkemiskinan, INFID, Jakarta Selatan, 2002. •  Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia • Maulana, ZA. 2003. Zionisme: GerakanMenaklukanDunia. Jakarta: PustakaAmanah. • N. RosyidahRachmawati, HukumEkonomiInternasional,Bayumedia, Malang, 2006. • Ricklefs. MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi •  Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: IKIF Jakarta • Salim, Emil. 1980. LingkunganHidupdan Pembangunan. Jakarta: Mutiara • Suwarsonodan Alvin Y. 2000. PerubahanSosialdan Pembangunan. Jakarta: LPES

  12. REFERENSI • Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Duniaketiga. Jakarta: Gramedia • Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Rajawali, 2011. •  Judistira K. 1999. Teori Sosial dan Pembangunan Indonesia. Bandung: Primaco Akademika. •  Joseph E. Stiglitz, Washington ConsenssusArahMenujuJurangkemiskinan, INFID, Jakarta Selatan, 2002. •  Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia • Maulana, ZA. 2003. Zionisme: gerakanMenaklukanDunia. Jakarta: PustakaAmanah. • N. RosyidahRachmawati, HukumEkonomiInternasional,Bayumedia, Malang, 2006. • Ricklefs. MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi •  Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: IKIF Jakarta • Salim, Emil. 1980. LingkunganHidupdan Pembangunan. Jakarta: Mutiara • Suwarsonodan Alvin Y. 2000. PerubahanSosialdan Pembangunan. Jakarta: LPES  • http://www.marxist.com./indonesia/revolusi.html •  IMF danUpayaPemulihanPerekonomian Indonesia padaKrisisMoneter 1991 1999, http://historiawildan.blogspot.com/2012/01/imf-dan-upaya-pemulihan-perekonomian.html

More Related