1 / 56

Tes Pengukuran Evaluasi

Tes Pengukuran Evaluasi pada Pendidikan Usia Dini

riparoza
Download Presentation

Tes Pengukuran Evaluasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendidikan Tes PengukuranPenilaian danEvaluasi Pendidikan

  2. Landasan Hukum • UU RI No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional • PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP • PerMendikanas No. 22 Tahun 2006 tentangStandarIsi • Per mendiknas No. 23 tahun 2006 tentangStandarKompetensiLulusan • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 tentangStandarPenilaianPendidikan Fokuspada, SK, KD dan SI Penilaian

  3. Tiga Istilah dalam konteks Evaluasi Pendidikan

  4. Beberapadefinisi “tes”

  5. Tes meliputi: tes lisan, tertulis (bentuk uraian, pilihan ganda, jawaban singkat, isian, menjodohkan, benar-salah), dan tes perbuatan yang meliputi: kinerja (performance), penugasan (projek) dan hasil karya (produk). Penilaian non-tes contohnya seperti penilaian sikap, minat, motivasi, penilaian diri, portfolio, life skill. Tes perbuatan dan penilaian non tes dilakukan melalui pengamatan (observasi).

  6. TES “ A standard procedure for obtaining a sample of behavior from a specified domain” (Crocker danAlgina ) An instrument or systematic procedure for measuring a sample of behavior (Norman E. Gronlund & R. L. Linn, 1990 ) Cara penilaian yang dirancangdandilaksanakankepadasiswapadawaktudantempattertentusertadalamkondisi yang memenuhisyarat-syarattertentu yang jelas.

  7. Tes A systematic procedure for observing and describing one or more characteristic of a person’s with the aid of either a numerical scale or a category system” (Cronbach, 1970). Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu.

  8. Digunakanuntukmenilaikeberhasilanbelajarmengajar. Tujuannyauntukmengetahuitingkat penguasaan testee terhadap pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu yang telah dipelajarinya. Dapat juga digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar testee (diagnostic test), tergantung dari tujuan test tersebut.

  9. Sebagaialatpengumpulinformasiatau data, tesharusdirancangsecarakhusus. • Bentuksoaltes , • Jenispertanyaan, • Rumusanpertanyaan yang diberikan, • Pola / sebaranjawabannya • Kriteria yang telahditetapkan. • Waktu yang disediakanuntukmenjawab • Pengadministrasian.

  10. Selainitu, aspek yang diteskan pun terbatas. Biasanyameliputiranahkognitif, afektif, danpsikomotor. Kekhususan-kekhususantersebutberbedaantarates yang satudantes yang lain. Tesdapatberupapertanyaantertulis, wawancara, pengamatantentangunjukkerjafisik, checklist, dan lain-lain.

  11. Dalam penggunaannya tes harus: Valid Presisi tesdengan P sedang akan memberikan informasi yang lebih teliti dari pada tesyang P besar atau terlalu kecil tidak menggambarakan kondisi riil peserta test. Konsisten.

  12. Kritik Tes • Tes seringkali menimbulkan rasa cemas peserta tes, yang justru menghambat siswa mendemonstrasikan kemampuannya. • Tes acapkali justru menghukum siswa yang kreatif, karena tes itu selalu menuntut jawaban yang sudah ditentukan pola dan isinya. • Tes hanya mengukur hasil belajar yang sederhana. Hampir tidak ada tes hasil belajar yang mampu mengungkapkan tingkah laku siswa secara menyeluruh yang justru menjadi tujuan formal pendidikan.

  13. PetunjukPraktisTes • Pelaksanaan tes termasuk kisi-kisinya hendaknya diberitahu terlebih dahulu kepada peserta tes sebelum melaksanakan tes. • Menjelaskan cara menjawab/melaksanakan, petunjuk menjawab/melaksanakan tes jangan dirahasiakan. Hindari petunjuk yang bersifat menjebak. • Guru hendaknya memotivasi siswa mengerjakan tes secara baik dan bukannya menakut-nakuti. • Tidak memperpanjang waktu atau menyingkat waktu dari yang ditentukan oleh petunjuk tes.

  14. EtikaTes • Kerahasiaan tes. Hasil tes hanya dapat disampaikan pada orang lain bila ada ijin dari siswa atau orang tua yang bersangkutan. • Menempelkan hasil tes dengan identitas jelas peserta tes merupakan pelanggaran terhadap etika. • Keamanan tes. Tes merupakan alat pengukur yang hanya dapat digunakan secara professional, tidak boleh digunakan diluar batas ketentuan baik sebelum maupun sesudah tes. • Interpretasi hasil tes. Interpretsi hasil tes harus diikuti tanggung jawab professional agar dapat menghindari interpretasi hasil tes secara salah. • Penggunaan tes. Tidak ada tes baku yang boleh digunakan diluar prosedur yang ditetapkan.

  15. Pengukuran

  16. Pengukuran “… Assignment of numerals according to rules” (Tyler, 1971) “Description of data in term of number” (Guilford, J.P, 1956)

  17. Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data atau informasi kuantitatif. Data hasilpengukurandiperlukan data dalampenilaian Kegiatan sebelum diadaknnyapenilaian. Misalnya untuk menilai keberhasilan dalam mengajar, maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran, yaitu mengukur prestasi belajar.

  18. Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai secara kuantitatif. Pengukuran adalah perbandingan dengan standar Pengukuran dapat diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau formulasi yang jelas.

  19. Belajar “manusia”  KonstrukPsikologi Hasilpengukuranberupakuantifikasidarijarak, waktu, jumlah, danukurandsb. Hasildaripengukurandinyatakandalambentukangka yang dapatdiolahsecarastatistik. Sedangkan pengukuran psikologi merupakan pengukuran dengan obyek psikologis tertentu. Objek pengukuran psikologi, disebut sebagai psychological attributes, yaitu ciri yang mewarnai atau melandasi perilaku.  konstruk

  20. Perilaku ungkapanatauekspresidariciritersebut, yang dapatdiobservasi. Namuntidaksemuahal yang psikologisdapatdiobservasi dibutuhkanindikator-indikator yang memberikantandatentangderajatperilaku yang diukur. Agar indikator-indikatortersebutdapatdidefinisikandengantepat, dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebutkonstruk (construct).

  21. Beberapadefinisi “penilaian”

  22. Penilaian (assessment) Prosesmenentukannilaidarisuatuobyekatauperistiwadalamsuatukontekssituasitertentu,  dalambentukinterpretasi yang kemudiandiakhiridengansuatu "Judgment“ .

  23. Penilaian Penerapanberbagaicaradanpenggunaanberagamalattesuntukmemperolehinformasitentangsejauhmanahasilbelajarpesertadidikatauketercapaiankompetensi (rangkaiankemampuan) pesertadidik. Menjawabpertanyaantentangsebaikapahasilatauprestasibelajarseorangpesertadidik. Hasilpenilaiandapatberupanilaikualitatif (pernyataannaratifdalamkata-kata) dannilaikuantitatif (berupaangka).

  24. KegunaanPenilaian Strategidalamprosespemecahanmasalah Cara pengumpulandanpenganalisisaninformasiuntukpengambilankeputusanberkaitandengansemuaaspekpembelajaran Mengetahuikemajuandanhasilbelajarpesertadidik, Mendiagnosakesulitanbelajar, Memberikanumpanbalik/perbaikanprosesbelajarmengajar, dan Penentuankenaikankelas.

  25. Penilaian • Melaluipenilaiandapatdiperolehinformasi yang akurattentangpenyelenggaraanpembelajarandankeberhasilanbelajarpesertadidik, guru, sertaprosespembelajaranitusendiri. • Berdasarkaninformasiitu, dapatdibuatkeputusantentangpembelajaran, kesulitanpesertadidikdanupayabimbingan yang diperlukansertakeberadaankurikukulumitusendiri.

  26. TujuanPenilaian • Grading, • Seleksi, • Mengetahuitingkatkompetensi, • Bimbingan, • Diagnosis, dan • Prediksi.

  27. 1. Grading • Untukmenentukanataumembedakankedudukandanhasilkerjapesertadidikdibandingkandenganpesertadidik lain. • Menunjukkankedudukanpesertadidikdalamurutandibandingkandenganpesertadidikanak yang lain. • Membandingkananakdengananak yang lain  PenilaianAcuan Norma (norm-referenced assessment).

  28. 2. Sebagai alat Seleksi • Untukmemisahkanantarapesertadidik yang masukdalamkategoritertentudan yang tidak. Pesertadidik yang bolehmasuksekolahtertentuatau yang tidakboleh. • Menentukanseseorangdapatmasukatautidakdisekolahtertentu. • Menggambarkansejauhmanaseorangpesertadidiktelahmenguasaikompetensi.

  29. 3. Sebagai Bimbingan Untukmengetahuihasilbelajarpesertadidikdalamrangkamembantupesertadidikmemahamidirinya, membuatkeputusantentanglangkahberikutnya, baikuntukpemilihan program, pengembangankepribadianmaupununtukpenjurusan.

  30. Alat Diagnosis: Penilaianbertujuanmendeteksikesulitanbelajar yang dialamipesertadidikdankemungkinanprestasi yang bisadikembangkan. Iniakanmembantu guru menentukanapakahseseorangperluremidiasiataupengayaan.

  31. Sebagaialatprediksi: • Penilaianbertujuanuntukmendapatkaninformasi yang dapatmemprediksibagaimanakinerjapesertadidikpadajenjangpendidikanberikutnyaataudalampekerjaan yang sesuai. Contohdaripenilaianiniadalahtesbakatskolastikatautespotensiakademik. • Dari keenamtujuanpenilaiantersebut, tujuanuntukmelihattingkatpenguasaankompetensi, bimbingan, dandiagnostikmerupakanperananutamadalampenilaian.

  32. Ruang Lingkup Penilaian Hasil • Domain kognitif (pengetahuanatau yang mencakupkecerdasanbahasadankecerdasanlogika - matematika), • Domain afektif (sikapdannilaiatau yang mencakupkecerdasanantarpribadidankecerdasanintrapribadi, dengankata lain kecerdasanemosional), dan • Domain psikomotor (keterampilanatau yang mencakupkecerdasankinestetik, kecerdasan visual-spasial, dankecerdasanmusikal).

  33. Data hasilpenelitian multi kecerdasanmenunjukkanbahwa: • KecerdasanBahasa Dan KecerdasanLogika-Matematika yang termasukdalam domain kognitifmemilikikontribusihanyasebesar 5 %. • KecerdasanAntarpribadi Dan KecerdasanIntrapribadi yang termasuk domain afektifmemberikankontribusi yang sangatbesaryaitu 80 %. • SedangkanKecerdasanKinestetik, Kecerdasan Visual-Spatial Dan KecerdasanMusikal yang termasukdalam domain psikomotormemberikansumbangannyasebesar 5 %

  34. Beberapadefinisi “evaluasi”

  35. Evaluasi “… Refer to the act or process to determining the value of something (Brown, 1977). “… Is the collection and use of information to make decisions about an educational program (Cronbach).

  36. Evaluasi suatukegiatan yang dilakukanoleh guru untukmemberikanberbagaiinformasisecaraberkesinambungandanmenyeluruhtentangprosesdanhasilbelajar yang telahdicapaisiswa. • Evaluasi kegiatanidentifikasiuntukmelihatapakahsuatu program yang telahdirencanakantelahtercapaiataubelum, berhargaatautidak, dandapat pula untukmelihattingkatefisiensipelaksanaannya. • Evaluasiberhubungandengankeputusannilai (value judgement).

  37. Evaluasi “pengguna” • Siswa • Guru • OrangTua • KepalaSekolah • Pemerintah • MasyarakatUmum  keputusan apakah program tersebut diteruskan, diperbaiki atau diganti.

  38. Komponen yang dievaluasi

  39. KOMPONEN YANG DI EVALUASI • Input Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Keragaman Siswa: • Pandai, kurang pandai, tidak pandai. • Bakat intelektual, • Emosional, • Social yang berbeda. Secara teori hal-hal di atas berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.

  40. Kurikulum dan Bahan Ajar Di Indonesia sentralisasi. Meskipun penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah sudah dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak pihak, namun tidak mustahil bahwa di lapangan masih juga dijumpai kelemahan dan hambatan. Guru harus dapat melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materi kurikulum. Untuk mengetahui: Komponen kurikulum ini antara lain, Kejelasan pedoman untuk dipahami, Kejelasan materi yang terantum dalam GBPP, Urutan penyajian materi, Kesesuaian antara sumber yang disarankan dengan materi kurikulum dan sebagainya.

  41. Guru Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru  meciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembelajaran. Perlu terus belajar

  42. 4. Sarana, fasilitas, alat dan media pembelajaranSebelum memulai kegiatan mengajar, bahkan pada waktu menyusun rencana mengajar  memilih alat yang kira-kira dapat membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang diajarkan. Perhatikan kesesuaiannya dengan perkembangan emosional siswa/ anak didik Mungkin saja pada waktu menentukan alat pelajaran guru berpikir bahwa pilihannya sudah tepat. Tetapi ternyata di dalam praktek pelaksanaan pengajaran, alat tersebut ternyata kurang atau sama sekali tidak tepat.

  43. 5. Lingkungan Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan manusia. Lingkungan manusia bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, misalnya suasana sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan sarana lain.

  44. Lingkungan Pengaruh lingkungan bukan manusia dapat positif maupun negative. Tatanan perabot kelas yang rapi dapat berpengaruh terhadap kesejukan suasana sehingga siswa dapat belajar dengan tenteram. Sebaliknya suasana yang gaduh di luar kelas dapat mengganggu konsentrasi siswa dan menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang diharapkan.

  45. Fungsipokokevaluasi • kemajuandanperkembanganpesertadidiksetelahmengalami /melakukankegiatanbelajarmengajarselamajangkawaktutertentu, • sampaidimanakeberhasilansuatumetodesistempembelajaran yang dipergunakan, dan • kekurangansertakelebihan yang diperolehdarihasilevaluasidimaksud, danselanjutnyadapatberusahauntukmencarialternatifpemecahan/perbaikannya.

  46. PERANAN STATISIKA: • Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

  47. Statistika yang sering digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi:

  48. Pemusatan data Mean Median Modus StandarDeviasi Varians Rentang Tabel-tabel Korelasi

  49. PENGUKURAN PSIKOLOGIS BEBERAPA KESUKARAN

  50. Beberapa kesukaran dalam pengukuran konstruk psikologis • Konstruk psikologis bersifat latent/ tidak nampak. Kita hanya mengukur indikator/atribut yang belum tentu mewakili kawasan yang sesungguhnya ingin kita ukur.

More Related