1 / 50

BESARAN dan SATUAN (review)

BESARAN dan SATUAN (review). Fisika: Ilmu yang menjelaskan ( mendeskripsikan ) fenomena alam yang menjadi objek pengamatan. Bagaimana Cara Mendeskripsikan Objek ?. Coba deskripsikan gajah ini !!. Emosi nya Labil ; Kulitn ya Kasar Warna nya Coklat;. Besaran Non-Fisis (Tak Terukur).

Download Presentation

BESARAN dan SATUAN (review)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BESARAN dan SATUAN (review)

  2. Fisika: Ilmu yang menjelaskan (mendeskripsikan) fenomena alam yang menjadi objek pengamatan. Bagaimana Cara Mendeskripsikan Objek ? Coba deskripsikan gajah ini !!

  3. Emosinya Labil ; Kulitnya Kasar Warnanya Coklat; Besaran Non-Fisis (Tak Terukur) Deskripsi Kualitatif Deskripsi Kuantitatif Tinggi : 2,5 meter Massa : 4 Ton Panjang : 5 meter Tinggi:Lebih tinggi daripada manusia Tenaganya : Kuat Besaran Fisis  BESARAN

  4. Panjang Meja? Definisi: Jarak dari titik paling kiri ke titik paling kanan pada meja Berapa? Cara Mengukur? Dibandingkan dengan jengkal (berapa kalinya) Hasilnya: Panjang Meja= 6 kali panjang jengkal Kecepatan rata-rata? Definisi : Jarak tempuh / waktu tempuh Didefenisikan dari besaran-besaran lain

  5. Ada besaran yang dapat didefenisikan hanya dengan menggambarkan bagaimana cara mengukurnya. Panjang Meja = 6 kali panjang jengkal  Besaran Pokok Ada besaran yang dapat didefinisikan dengan cara menggambarkan bagaimana menghitungnya dari besaran-besaran lain yang dapat diukur. Definisi = Jarak tempuh / waktu tempuh  Besaran Turunan

  6. Nilai suatu besaran fisis dinyatakan dengan Panjang (meja) = 2 jengkal SATUAN Satuan panjang yang lain: Spidol, Jengkal, Kaki, … • SEHARUSNYA : • - Definisi Yang Sama • - Bermanfaat • Diterima Semua Orang • AKIBATNYA: • Satuan menjadi terlalu banyak • Banyak versi • Tidak Bermanfaat • Menimbulkan Kekacauan KESEPAKATAN

  7. Perlu Ditetapkan STANDAR • Tidak Semua Besaran Perlu Standar • Hanya Besaran Pokok Saja Yang Perlu Dibuat Standarnya Siapa yang menetapkan standar & Satuan? - Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) - - Internasional Buerau of Weight and Measures - - Biro Berat dan Ukuruan Internasional - di Sevres Perancis

  8. Sistem satuan yang dugunakan ilmuwan diseluruh dunia disebut “The Metric System”. Pada tahun 1971 ditetapkan7 Besaran Dasar yang dikenal secara resmi sebagai “International System” atau SI (Le Systéme Internasional d’Unites).

  9. Besaran dan satuan yang digunakan dalam SI * * Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971

  10. Konversi Satuan Mengapa diperlukan? Ada beberapa sistem berbeda yang dipakai di dunia Misalnya: SI  British mil <-------> km Dimensi objek jauh lebih besar daripada dimensi alat ukur(kurang praktis) Misalnya: mengukur panjang jalan dengan satuan cm cm ----> km

  11. Dimensi Apa dimensi dari kelajuan (v)?

  12. Analisis Dimensi Apakah persamaan berikut benar secara dimensi? Persamaan menyatakan jarak (x) yang ditempuh oleh suatu mobil dalam waktu (t) jika mobil mulai dari kecepatan awal vo dan bergerak dengan percepatan tetap tetap a. Analisis dimensi menggunakan fakta bahwa dimensi dapat diperlakukan sebagai besaran aljabar, • Besaran-besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan hanya jika besaran-besaran tersebut mempunyai dimensi yang sama. • Besaran-besaran pada kedua sisi persamaan harus memiliki dimensi yang sama.

  13. Catatan: Walaupun analisis dimensi sangat berguna tetapi mempunyai batasan, yaitu tidak dapat menjelaskan konstanta numerik yang ada dalam persamaan. Persamaan yang benar secara analisis dimensi belum tentu benar secara fisis. Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama maka persaamaan ini benar secara dimensi

  14. Besaran Pokok : besaran yang ditetapkan dengan suatu standar ukuran Konseptual Besaran Turunan : Besaran yang dirumuskan dari besaran-besaran pokok Besaran Fisika Besaran Skalar : hanya memiliki nilai Matematis Besaran Vektor : memiliki nilai dan arah

  15. BESARAN dan SATUAN (SKALAR dan VEKTOR)

  16. SKALAR & VEKTOR • Besaran-besaran seperti jarak, massa, waktu dan volum, termasuk besaran skalar, yakni besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja tetapi tidak memiliki arah. • Sedangkan besaran seperti perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya termasuk besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar (atau nilai) dan juga memiliki arah

  17. SKALAR & VEKTOR • Jarak vs Perpindahan?

  18. VEKTOR • Berapa massa badan anda? 45 kg? 50 kg? 60 kg? 80 kg? 55 kg ke timur? • Berapa massa badan anda?  SKALAR

  19. VEKTOR • Didefinisikan sampai besar dan arahnya ditentukan Contoh : pergerakan angin  menunjukkan laju dan arah • Laju dan arah angin membentuk besaran vektor yang disebut : KECEPATAN • Vektor dapat disajikan secara geometris sebagai ruas garis bertanda panah

  20. VEKTOR • Ekor panah disebut titik pangkal • Arah panah menentukan arah vektor • Panjang panah menentukan besar vektor • Ujung panah disebut titik ujung • Maka vektor V: V = AB B A

  21. VEKTOR EKUIVALEN • Vektor-vektor yang panjang dan arahnya sama v = w = z w v z

  22. VEKTOR NOL • Vektor yang panjangnya nol • Dinyatakan dengan O

  23. VEKTOR NEGATIF • Adalah vektor yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan v - v

  24. VEKTOR SATUAN Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah vektor satuan mempunyai nilai yang besarnya sama dengan satu (1). Vektor satuan dalam sistem koordinat kartesian dinyatakan dengan i, j dan k yang saling tegaklurus. Vektor A dapat ditulis: y A j k x i z

  25. VEKTOR SATUAN Misalnya terdapat sebuah vektor F Hubunganantaravektorkomponendankomponenyamasing-masing, sebagaiberikut : Fx = Fxi Fy = Fyj dapatditulisvektorFdalamkomponen-komponennyasebagaiberikut : F = Fxi + Fyj

  26. KOMPONEN SEBUAH VEKTOR Vektor A dengan komponen2 vektor Ax dan Ay yang saling tegaklurus. Komponen skalarnya: Ax=A cos q Ay=A sin q Ada 2 cara menyatakan vektor A 1. A=Ax + Ay 2.

  27. SOAL Diketahui : A = 3 satuan B = 4 satuan Ditanya : besar dan arah Vektor Resultan Jawab : A R b a = ? B

  28. OPERASI VEKTOR • PENJUMLAHAN VEKTOR V + W + w v w v v w

  29. VEKTOR SATU DIMENSI + =

  30. PENJUMLAHAN VEKTOR (TAIL-TO-HEAD) R=A+B Besar dan arah vektor diukur langsung.

  31. PENJUMLAHAN VEKTOR BERDASARKAN KOMPONENNYA C = A + B Cx = Ax + Bx Cy = Ay + By

  32. PENJUMLAHAN VEKTOR BERDASARKAN KOMPONENNYA • C = A + B • C = (Axi + Ayj) + (Bxi + Byj) • C = (Ax+ Bx)i + (Ay+ By)j • C = Cxi+ Cyj • Bagaimanakalaudiketahui: • A = Axi + Ayj + Azk • B = Bxi + Byj + Bzk ..? • R = A + B • R = (Axi + Ayj+ Azk) + (Bxi + Byj + Bzk) • R = (Ax + Bx)i+ (Ay + By)j + (Az+ Bz)k • R = Rxi+ Ryj + Rzk Diketahui: A = Axi + Ayj B = Bxi + Byj

  33. PENGURANGAN VEKTOR • Jika v dan w adalah 2 vektor sebarang, maka selisih w dari v didefinisikan sebagai : v – w = v + (-w) - w v w - v w v

  34. PENGURANGAN VEKTOR Pengurangan vektor berdasarkan operasi penjumlahan vektor.

  35. PERKALIAN VEKTOR Jika diketahui: v adalah suatu vektor tak nol k adalah suatu bilangan real (skalar), maka hasil kali k.v = didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya (k*panjang v) dan yang arahnya sama dengan arah v v 2v

  36. Perkalian dengan skalar • Suatu vektor yg di kalikan dengan sebuah besaran skalar |k|, dengan syarat nilai |k| tidak boleh nol • Contoh: • Jika v = (v1,v2) maka kv = (kv1,kv2) -u u 2u

  37. SIFAT OPERASI VEKTOR • Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor dalam ruang berdimensi 2 atau 3 dan k serta l adalah skalar, maka hubungan berikut ini berlaku : u + v = v + u (u + v) + w = u + (v + w) u + 0 = 0 + u = u u + (-u) = 0 k (l.u) = (kl) .u k .(u+v) = k.u + k.v (k + l).u = k.u + l.u 1.u = u

  38. Soal - soal • Diketahui u = (-3,2,1), v = (2,3,1) dan w = (6,4,5). Carilah komponen-komponen dari : • 2u-3w • 2w+u • w+u+v • 4.(u+3w) • -2u+2(-u) • (2u+4v) – (u+3w) • 9u-2(u+4v) • Diketahui u,v,w adalah vektor-vektor pada latihan no 1. Carilah komponen x yg memenuhi 2u+4w+7x = 2x + v

  39. NORMA SUATU VEKTOR • Panjang suatu vektor u sering disebut sebagai Norma u dan dinyatakan dengan ||u|| • Contoh: Jika P1(x1,y1,z1) dan P2(x2,y2,z2) adalah 2 titik di ruang berdimensi 3 maka jarak d antara kedua titik tersebut adalah norma vektor

  40. Norma Vektor • Norma Vektor ??? • Panjang suatu vektor v • Dinyatakan sebagai ||v|| • Untuk Vektor di R2, • Jika u = (u1,u2) maka ||u|| = • Untuk Vektor di R3, • Jika u = (u1,u2, u3) maka ||u||

  41. HASIL KALI TITIK • Jika u, dan v adalah vektor-vektor dalam ruang berdimensi dan θ adalah sudut antara u dan v, maka hasil kali titik u.v didefinisikan sebagai :

  42. MENCARI SUDUT ANTAR VEKTOR Jika u dan v adalah vektor-vektor tak nol dan adalah sudut antara kedua vektor tersebut, maka • Θ lancip jika dan hanya jika u.v > 0 • Θ tumpul jika dan hanya jika u.v < 0 • Θ =π/2 jika dan hanya jika u.v = 0

  43. PERKALIAN VEKTOR B • Perkalian Titik  skalar A.B = A.B . cos  A.B = AxBx + AyBy + AzBz • Perkalian Silang  vektor C = A x B C = A.B. sin  Cx = AyBz – AzBy Cy = AzBx – AxBz Cz = AxBy – AyBz q A C B q A

  44. Soal - soal • 1. BesarvektorAdanBberturut-turutadalah 5 dan 4, sebagaimanatampakpadagambardibawah. Sudut yang terbentukadalah 90o. Hitunglahperkaliantitikkeduavektortersebut… • Jawaban: • Cara I. • A .B = Ax Bx + AyBy + AzBz • A .B = (5)(0) + (0) (4) + 0 • A .B = 0 + 0 + 0 • A .B = 0 Cara II. A.B = AB costeta A.B = (4)(5) cos90 A.B = (4) (5) (0) A.B = 0

  45. Soal - soal • 2. BesarvektorAdanBberturut-turutadalah 5 dan 4, sebagaimanatampakpadagambardibawah. Hitunglahperkaliantitikkeduavektortersebut, jikasudut yang terbentukadalah 30o • Jawaban:

  46. Beberapahaldalamperkaliantitik yang perludiketahui : • komutatif •  A.B = B.A • 2.    distributif •  A. (B + C) = A.B + A.C • 3.    JikaAdanBsalingtegaklurus • A.B = 0 • 4.    JikaAdanvektorBsearah •  A.B = ABcos 0o = AB • 5.    Duavektor yang searahdanA = B •  A.A = A2atauB.B = B2 • 6.    JikavektorAdanBberlawananarah •  A.B = ABcos 180º = AB (-1) = -AB.

  47. PERKALIAN VEKTOR • Perkalian Silang  vektor C = A x B C = A.(B. sin ) A x B = B x A ..?

  48. PERKALIAN VEKTOR A x B = B x A ..? Arah Perkalian SilangA x B = B x A? ≠

  49. Beberapa hal dalam perkalian silang yang perlu anda ketahui : 1.   anti komutatif.  A x B = – B x A (Tanda negatif menunjukkan arah berlawanan) 2.  Jika kedua vektor saling tegak lurus  A x B = AB sin teta = AB sin 90o = AB  B x A = BA sin teta = BA sin 90o = BA (besar hasil perkalian silang) 3.   Jika kedua vektor searah  A x B = AB sin teta = AB sin 0o = 0  B x A = BA sin teta = BA sin 0o = 0 Hasil perkalian silang antara dua vektor yang searah/ segaris =0

More Related