1 / 11

Irigasi II

Irigasi II. TSKB-0615 DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT NIDN : 1104047601. Sejarah Irigasi. Jaman Hindu Sistem Subak di Bali Sistem Tuo Banda di Sumatera Barat Sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan Dikembangkan Jaman penjajahan Belanda Jaman Indonesia Membangun

sagira
Download Presentation

Irigasi II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Irigasi II TSKB-0615 DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT NIDN : 1104047601

  2. Sejarah Irigasi Jaman Hindu • Sistem Subak di Bali • Sistem Tuo Banda di Sumatera Barat • Sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan • Dikembangkan Jaman penjajahan Belanda • Jaman Indonesia Membangun Bangunan irigasi yang pertama dibangun yaitu di Jawa Timur terbukti dengan prasasti Harinjing (Musium Jakarta),

  3. Saluran air tertua dibangun di desa tugu dekat cilincing abad V masehi Pembuatan bendung pertama di Indonesia untuk Irigasi dilakukan di Jawa Timur yaitu Bendung Ampean di kali Sampean tahun 1832 Tahun 1852 – 1857 dibangun bendungan lengkong di Mojokerto 1852 – 1859 dibangun bendungan Glapan di kali Tuntang Jawa Tengah.

  4. Pengertian Irigasi Irigasi : Usaha untuk memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk keperluan penunjang produksi Pertanian (Prof R.Drs Erman Mawardi, Dipl. AIT)

  5. Menurut Abdullah Angoedi Irigasi : Menyalurkan air melalui saluran – saluran pembawa ke tanah pertanian dan setelah air tersebut diambil manfaat sebesar – besarnya menyalurkan ke saluran – saluran pembuangan terus ke sungai

  6. Saluran dan Bangunan Irigasi Saluran Irigasi secara teknis di bedakan • Saluran Irigasi Pembawa • Saluran Irigasi Pembuang Secara Jenis dan Fungsinya Irigasi Pembawa dibedakan • Saluran Primer • Saluran Sekunder • Saluran Tersier • Saluran Kuarter

  7. Ditinjau dari letaknya saluran irigasi Pembawa dibedakan 1. Saluran Irigasi Tinggi / Kontur : Saluran yang ditempatkan sejurusan dengan garis tinggi / kontur. 2. Saluran Irigasi Punggung : Saluran yang ditempatkan pada punggung medan

  8. Saluran Pembuang Saluran ini direnanakan untuk mengalirkan kelebihan air secara gravitasi. Berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air dari sawah untuk mencegah terjadinya genangan dan kerusakan tanaman atau untuk mengatur banyaknya air tanah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.

  9. Bangunan Irigasi dalam Jaringan Irigasi Teknis • Bangunan untuk pengambilan / penyadapan, pengukuran dan pembagian air • Bangunan Pelengkap untuk mengatasi halangan / rintangan sepanjang saluran dan bangunan lain.

  10. Bangunan untuk Pengambilan / Penyadapan, pengukuran dan pembagian air • Bangunan penyadap/pengambilan pada saluran induk yang mempergunakan atau tidak bangunan bendung • Bangunan Penyadap yaitu bangunan untuk keperluan penyadapan air dari saluran primer ke saluran sekunder maupun dari saluran sekunder ke tersier • Bangunan Pembagi untuk membagi – bagikan air dari satu saluran ke saluran – saluran yang lebih kecil • Bangunan Pengukur yaitu bangunan untuk mengukur banyaknya debit / air yang melalui saluran tersebut

  11. Bangunan Pelengkap untuk Mengatasi Halangan / Rintangan Sepanjang saluran dan Bangunan Lain • Bangunan Pembilas untuk membilas endapan angkutan sedimen di kantong sedimen / saluran induk • Bangunan peluap/pelimpah samping yaitu untuk melimpahkan debit air yang kelebihan ke luar saluran • Bangunan persilangan antara saluran dengan jalan, selokan, bukit dan sebagainya. Bangunan ini antara lain meliputi jembatan, sipon, gorong – gorong, talang, terowongan dan sebagainya • Saluran untuk mengurangi kemiringan dasar saluran yaitu bangunan terjun dan got miring • Bangunan pelengkap : bangunan cuci, minum hewan dan sebagainya

More Related