1 / 75

Obat-obatan Sistem Saraf Pusat

Obat-obatan Sistem Saraf Pusat. ANALGESIK PUSAT. Bekerja pada otak untuk menghambat rasa nyeri sistemik Dapat mengakibatkan ketagihan Termasuk golongan narkotik Memiliki efek pada sistem saraf pusat dan pada organ-organ tertentu Tidak memiliki aktivitas antipiretik dan antiinflamasi.

salaam
Download Presentation

Obat-obatan Sistem Saraf Pusat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Obat-obatan Sistem Saraf Pusat

  2. ANALGESIK PUSAT • Bekerja pada otak untuk menghambat rasa nyeri sistemik • Dapat mengakibatkan ketagihan • Termasuk golongan narkotik • Memiliki efek pada sistem saraf pusat dan pada organ-organ tertentu • Tidak memiliki aktivitas antipiretik dan antiinflamasi

  3. ANALGESIK PUSAT • Efek sentral/ pada sistem saraf pusat: • Menurunkan rasa nyeri • Sedasi • Meniadakan rasa takut (ansiolitik) • Menghambat pusat pernafasan dan pusat batuk • Menimbulkan miosis (pengecila pupil) • Meningkatkan kerja ADH (hormon antidiuretik)

  4. ANALGESIK PUSAT • Efek Perifer • Menghambat pengosongan lambung • Mengurangi motilitas saluran cerna • Mengurangi tonus pembuluh darah tekanan darah dapat turun • Meningkatkan pembebasan histamin • Indikasi: nyeri yang sangat kuat akibat kecelakaan, nyeri operasi, nyeri akibat kanker • Ciri morfinis: • Kondisi yang labil • Tampang kekuningan • Hilang rasa kantuk, impoten, tremor, gangguan koordinasi dan psikis

  5. ANTIEMETIKA • Muntah terjadi sebagai rangsangan dari saraf pusat pada saluran cerna • Mekanisme alami tubuh untuk menghindari zat berbahaya • Muntah dapat terjadi akibat: • Rangsangandariasamlambung-ususkepusatmuntahkarenaadanyakerusakanmukosalambung-usus; makanan yang tidak cocok • Rangsangantidaklangsungmelaluichemo reseptortrigger one (CTZ) yaitusuatudaerah yang letaknyaberdekatandenganpusatmuntahobat-obatan (sepertitetrasiklin, digoksin, estrogen, morfindll), gangguankeseimbangandalamlabirin, gangguanmetabolisme (sepertiasidosis, uremia, tidakstabilnyahormon estrogen padawanitahamil) • Rangsanganmelaluikulitkorteks (cortex cerebri) denganmelihat, membau, merasakansesuatu yang tidakmenyenangkan

  6. ANTIEMETIKA • Antisipasi muntah: • Meningkatkan pengosongan lambung (kurang efektif) • Menghambat CTZ ataupun pusat muntah di otak • Indikasi: • Mual/ muntah akibat mabuk perjalanan • Mual/ muntah pada ibu hamil • Mual/ muntah disebabkan oleh suatu patologi atau penggunaan suatu obat

  7. ANTIEMETIK

  8. ANTIEMETIK • Terdapat tiga golongan antiemetika • Antihistamin H1 (Efektif untuk mabuk perjalanan) • Klorfenoksamin • Dimenhidrinat • Meklozin • Fenotiazin • klorpromazinHCl, perfenazin, proklorperazindantrifluoperazin • Prometazin • Lain-lain • Vitamin B6 (pilihan awal untuk ibu hamil) • Metoklorpamid • Domperidon (terutama dipakai untuk mual/ muntah akibat sitostatika) • Skopolamin (dalam bentuk patch)

  9. ANTIEMETIK • Obat antihistamin H1 efektif untuk mabuk perjalanan • Efek sedatif • Muntah pada ibu hamil terjadi akibat terdesaknya saluran cerna oleh rahim selain itu juga pengaruh fluktuasi esterogen • Penggunaan obat pada ibu hamil selalu dibatasi (hanya obat tipe obat A atau B) walaupun pada kondisi tertentu dapat dipertimbangkan. Harus dikonsultasikan dokter dan apoteker. • Pilihan yang aman: • Vitamin B6 • Dimenhidrinat

  10. HIPNOTIKA-SEDATIF • Hipnotika, hypnos: tidur; sedasi: tenang tidur • Hipnotika: untuk memudahkan tidur • Sedatif: menenangkan sehingga seseorang tidak cemas dan mengurangi kejang-kejang • Terdapat pengatur tidur ritem biologis

  11. Apakah waktu tidur tubuh kita beraktivitas? • Berapa waktu tidur kita? • Beda tidur normal dan dibius? • Sering mengantuk setelah makan?

  12. HIPNOTIK-SEDATIV • Dalam tidur, refleks perlindungan tetap ada • Refleks batuk • Saat tidur digunakan untuk perbaikan/ pemulihan jaringan/ sel yang rusak, penghimpunan energi • Aktivitas parasimpatik meningkat • penyempitan pupil mata (miosis) • Pprlambatanpernafasandansirkulasidarah (bronchokontriksi) • menurunnyakegiatanjantung • stimulasiaktivitassalurancernadimanaperistaltikdansekresigetahlambungdiperkuat

  13. HIPNOTIK-SEDATIV • Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal: • Gangguan pada fisiologis tubuh: adanya rasa nyeri, kanker, rangsangan gatal, insufisiensi jantung, kesukaran pernafasan • Psikis/ kejiwaan: perasaan takut • Cara hidup yang tidak sehat: perubahan ritme tidur, pengaruh psikostimulan • Rangsangan yang berlebihan: bising • Perbaiki penyebabnya terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan baru penggunaan obat hipnotik dengan dosis rendah

  14. HIPNOTIK-SEDATIV • Syarat obat hipnotik-sedatif ideal: • Menimbulkansuatukeadaan yang samadengandengantidur normal • Jikaterjadikelebihandosis, pengaruhterhadapfungsi lain dari system sarafpusatmaupun organ lainnyakecil • Tidaktertimbundalamtubuh • Tidakmenyebabkankerjaikutan yang negatifpadakeesokanharinya • Tidakkehilangankhasiatnyapadapenggunaanjangkapanjang

  15. HIPNOTIK-SEDATIV • Penggunaan obat hipnotika-sedativ untuk: • Gangguan untuk memulai tidur • Timbul kerja cepat • Durasi singkat • Gangguan selama tidur • Durasi lebih lama • Efek samping yang umum: • Terjadi hang over (= burubuteun?), masih terasa mengantuk ketika bangun, perasaan kacau, pusing, mual (hampir mirip gejala terlalu banyak tidur) • Depresi pernafasan pada dosis yang tinggi • Tekanan darah turun • Terjadi toleransi, kecuali golongan benzodiazepins • Berakumulasi di jaringan lemak

  16. HIPNOTIK-SEDATIV • PENGGOLONGAN • Golongan barbiturat • Golongan benzodiazepin • Golongan alkohol dan aldehid • Golongan ureida • Golongan piperidindion • Golongan kinazolinon

  17. HIPNOTIK-SEDATIV • Golongan Barbiturat • Durasi kerja, rata-rata sedang-lama • Menimbulkan toleransi • Beberapa obat dapat dipakai untuk antikonvulsan/ antiepilepsi • Indikasi: • Gangguan tidur • Kondisi terangsang (konvulsi, mania, delirium) • Menunjang penyembuhan penghentian morfin • Sebagai sedatif

  18. HIPNOTIK-SEDATIV • Kontraindikasi • Gangguan jantung, hati, ginjal • Porfiria akut • Keracunan alkohol, analgetik, dan psikofarmaka • Efek samping: • Pada dosis hipnotik jarang terjadi efek samping • Pusing, sakit kepala • Gangguan darah, agranulositosis • Contoh: Fenobarbital, pentobarbital

  19. HIPNOTIK-SEDATIV • Golongan alkohol dan aldehid • Contoh: Kloralhidrat • Merupakan obat tidur tertua • Memiliki rasa pahit dan mengiritasi • Indikasi: • Gangguan tidur, sedasi, membantu proses anestesi • Pencegahan dan supresi kecanduan alkohol • Kontraindikasi: • Gangguan ginjal, hati • Gastritis • Gangguan fungsi jantung

  20. HIPNOTIK-SEDATIV • Golongan Benzodiazepin • Cenderung tidak mengakibatkan adiksi • Durasi kerja: pendek-panjang • Durasi kerja berpengaruh pada hangover • Indikasi: • Kesulitan tidur • Konvulsi • Ansietas (rasa takut yang berlebihan)

  21. HIPNOTIK-SEDATIV • Kontraindikasi: • Psikosis, glukoma, keracunan alkohol • Efek samping: • Hangover, pusing, sakit kepala, bradikardia • Gangguan darah • Contoh: diazepam, flunitrazepam, alprazolam

  22. ANTIKONVULSAN APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG EPILEPSI? BAGAIMANA JIKA ADA TEMAN KALIAN YANG TERKENA?

  23. ANTIKONVULSAN/ ANTIEPILEPSI • Epilepsi daribahasaYunaniberartikejangataudi Indonesia lebihdikenaldenganpenyakitayan atau sawan. • Epilepsi: gangguansaraf yang timbulsecaratiba-tibadanberkalabiasanyadisertaiperubahankesadaran • Penyebab: pelepasanmuatanlistrik yang cepat, mendadakdanberlebihanpada neuron-neuron tertentudalamotak

  24. ANTIKONVULSAN/ ANTIEPILEPSI • Beberapa hal yang mengakibatkan pelepasan muatan listrik secara mendadak: • lukadiotak (absen, tumor, arteriosklerosis), • keracunantimahhitam • pengaruhobat-obattertentu yang dapatmemprodvokasiseranganepilepsi • Terdapat banyak macam epilepsi, namun secara umum terbagi menjadi 3 jenis yaitu: • Grand Mal • Psikomotor • Absen/ Petit mal • Pada kondisi yang lebih parah dapat berkembang status epilepticusserangan terjadi berkali-kali dalam jarak yang singkat, tingkat kematian tinggi

  25. Antikonvulsif/ Antiepilepsi • Grand mal. (tonik-klonikumum) • Timbulserangan-serangan yang dimulaidengankejang-kejangotothebatdenganpergerakan kaki tangantaksadar yang disertaijeritan, mulutberbusa, matamembeliakdan lain-lain disusuldenganpingsandansadarkembali. • Merupakan gambaran epilepsi yang umum di masyarakat

  26. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Petit mal • Serangannyahanyasingkatsekalitanpadisertaikejang. Dalamkasusinibilaseranganberlangsungberturut-turutdengancepatdapatjugaterjadi status epileptikus

  27. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Psikomotor (seranganparsialkompleks) • Kesadarantergangguhanyasebagiantanpahilangnyaingatandenganmemperlihatkanprilakuotomatissepertigerakanmenelanatauberjalandalamlingkaran.

  28. Antikonvulsan/ Antiepilesi

  29. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Pengobatan epilepsi bertujuan: • Menghindarikerusakansel-selotak • Mengurangibebansosialdanpsikologipasienmaupunkeluarganya. • Profilaksis / pencegahansehinggajumlahseranganberkurang • Obat antiepilepsi pada digunakan hanya untuk dapat menangani gejala berupa kejang atau gejala lain dari epilepsi. Oleh karena itu, tidak boleh digunakan jika pasien belum benar-benar didiagnosis epilepsi kecuali untuk indikasi yang lain.

  30. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Penggunaan obat antiepilepsi harus: • Dimulai dengan menggunakan dosis serendah mungkin • Selalu mengontrol kondisi pasien (fungsi hati, fungsi jantung dan pembuluh), beberapa obat antiepilepsi relatif mudah untuk mengakibatkan bermacam-macam efek samping dan gejala toksisitas/ keracunan. • Pemutusan obat secara mendadak harus dihindari karena dapat menimbulkan serangan yang lebih hebat.

  31. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Pengobatan selalu dimulai dengan obat tunggal. Hal ini agar: • Mudahmengevaluasihasilpengobatan • Mudahmengevaluasikadarobatdalamdarah • Efeksampingobat minimal • Interaksiobatdapatdihindari • Walaupun demikian, hampir 1/3 dari penderita epilepsi tidak dapat diobati hanya dengan obat tunggal digunakan obat kombinasi. • Tindakan operasi dan penanganan nonobat seringkali juga dilakukan

  32. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Jenis obat antiepilepsi: • Golongan Hidantoin • Golongan Barbiturat • Golongan Benzodiazepin • Golongan Karbamazepin • Golongan Asam valproat • Golongan Suksinimida

  33. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golonganhidantoin, adalahobatutama yang digunakanpadahampirsemuajenisepilepsi, contohfenitoin. • Fenitoin • Indikasi: Semuajenisepilepsi, kecuali petit mal, status epileptikus • Kontraindikasi: Gangguanhati, hamil, menyusui • Efeksamping: Gangguansalurancerna, pusingnyerikepala tremor, insomnia dll • Sediaan: Phenytoin (generik) kapsul 100 mg, 300 mg

  34. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golonganbarbiturat, • Sangatefektifsebagai anti konvulsi, paling seringdigunakankarena paling murahterutamadigunakanpadaserangan grand mal. Biasanyauntukpemakaian lama dikombinasidengankofeinatauefedringunamelawanefekhipnotiknya. Tetapitidakdapatdigunakanpadajenis petit mal karenadapatmemperburukkondisipenderita. Contohfenobarbitaldanpiramidon

  35. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Fenobarbital • Indikasi: Semuajenisepilepsikecuali petit mal, status epileptikus • Kontraindikasi: Depresipernafasanberat, porfiria • Efeksamping: Mengantuk, Letargi, depresi mental dll • Sediaan: Phenobarbital (generik) tabl. 30 lmg, 50 mg cairan inj. 100 mg/ml

  36. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golongankarbamazepin, senyawatrisiklisiniberkhasiatantidepresifdan anti konvulsif. Digunakanpadajenis grand mal danpsikomotordenganefektifitassamadenganfenitoin. • Karbamazepin • Indikasi: Epilepsisemuajeniskecuali petit mal neuralgia trigeminus • Kontraindikasi: Gangguanhatidanginjal, riwayatdepresisumsumtulang • Efeksamping: Mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung. • Sediaan: Karbamazepine (generik) tablet 200 mg

  37. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golonganbenzodiazepin, memilikikhasiatansiolitika (mengurangi rasa takut), relaksasiotot, hipnotikadanantikonvulsiv. • Obat yang termasukgolonganiniadalah • diazepam di dalamhatiakandibiotransformasimenjadidesmetildiazepam yang aktif, • Klorazepamberdaya anti konvulsivkuat • Klobazepamberkhasiatsebagai anti konvulsivsekuat diazepam

  38. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Klobazepam • Indikasi: Terapitambahanpadaepilepsipenggunaanjangkapendekuntukansietas • Kontraindikasi: Depresipernafasan • Efeksamping: Mengantuk, pandangankabur, bingung, amnesia ketergantungankadang-kadangnyerikepala, vertigo hipotensi • Sediaan: Clobazam (generik) tablet 10 mg

  39. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Diazepam • Indikasi: Status epileptikus, konvulsiakibatkeracunan • Kontraindikasi: Depresipernafasan • Efeksamping: Mengantuk, pandangankabur, bingung, ataksia, amnesia, ketergantungan, kadangnyerikepala, vertigo • Sediaan: Diazepam (generik) tablet 2 mg. 5 mg. Valium®

  40. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golonganasamvalproat, terutamaefektifuntukterapiepilepsiumumtetapikurangefektifterhadapseranganpsikomotor. Efek anti konvulsiasamvalproatdidasarkanmeningkatnyakadarneurotransmiter asamgama amino butirat (GABA) didalamotak

  41. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Asam Valproat • Indikasi: Terapi tunggal atau kombinasi pada epilepsi petit mal serta grand mal • Kontraindikasi: ibu hamil, gangguan fungsi hati • Efek samping:hipertensi/ hipotensi, penurunan fungsi hati, gerakan sulit terkoordinasi, ganguan darah, Alopesia/ kerontokan rambut, dll • Sediaan: DepakeneSirup (250 mg/ 5 mL), Depakotetablet (250 mg)

  42. Antikonvulsan/ Antiepilepsi • Golongan Suksinimida • Efektif untuk berbagai tipe epilepsi petit mal • Penggunaan pada epilepsi tipe grand mal justru akan memperparah kondisi • Etosuksimida • Indikasi: epilepsi tipe petit mal • Kontraindikasi: Alergi terhadap etosuksimida, epilepsi grand mal • Efek samping: pusing, gangguan lambung, reaksi alergi pada kulitgatal, mengantuk, penurunan sel darah putih • Perhatian: penggunaan pada ibu hamil • Sediaan: coba cari di MIMS atau ISO

  43. Antikonvulsan/ Antiepilepsi

  44. Psikofarmaka

  45. Psikofarmaka • Psiko/ psikis: kejiwaan • Psikofarmaka: obat-obat yang dapat mengakibatkan perubahan kejiwaan dan mental bagi para penggunanya. • Obat-obat psikofarmaka secara langsung berpengaruh terhadap neurotransmitter • Noradrenalin • Dopamin • Serotonin

  46. Psikofarmaka • Obat psikofarmaka secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok besar: • Obat psikofarmaka yang menekan fungsi psikis tertentu pada saraf pusat • Obat psikofarmaka yang menstimulasi fungsi psikis tertentu pada saraf pusat • Obat yang mengacaukan fungsi mental

  47. Psikofarmaka • Psikofarmaka yang menekan fungsi psikis • Neuroleptika • Ansiolitika/ ataraktika • Psikofarmaka yang menstimulasi fungsi psikis • Psikostimulan • Antidepresan • Psikofarmaka yang mengacaukan kondisi mental • Psikodisleptika

  48. Psikofarmaka (Neuroleptika) • Memiliki efek antipsikotik dan sedatif • Sering disebut sebagai trankuilansia mayor • Menghambat kerja neurotransmiter dopamin • Efek yang dihasilkan: • Antipsikotik • Antiemetik • Sedatif • Meningkatkan ambang rasa sakit

  49. Psikofarmaka (Neuroleptika) • Efek antipsikotik • dapatmeredakanemosidanagresi • mengurangiataumenghilangkanhalusinasi, • mengembalikankelakuan abnormal danschizoprenia • Karena efek ini, obat neuroleptika dapat digunakan untuk meredakan schizoprenia atau sakit jiwa

More Related