1 / 25

PROGRAM PEMBELAJARAN dan PELATIHAN PRE-REGISTRASI UNTUK FARMASIS

PROGRAM PEMBELAJARAN dan PELATIHAN PRE-REGISTRASI UNTUK FARMASIS. BADAN PIMPINAN PUSAT IKATAN SARJANA FARMASI INDONESIA. OBAT SEBAGAI PRODUK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN. PERISTIWA EMPIRIK SEDIAAN FARMASI. Konsep maju dalam pembuatan obat.

Download Presentation

PROGRAM PEMBELAJARAN dan PELATIHAN PRE-REGISTRASI UNTUK FARMASIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROGRAM PEMBELAJARAN dan PELATIHAN PRE-REGISTRASI UNTUK FARMASIS BADAN PIMPINAN PUSAT IKATAN SARJANA FARMASI INDONESIA

  2. OBAT SEBAGAI PRODUK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN PERISTIWA EMPIRIK SEDIAAN FARMASI Konsep maju dalam pembuatan obat Sediaan farmasi modern, mengandung zat aktif, asam sitrat,morfin,quinine, Farmasis produk sistem PT Farmasi Sediaan farmasi mengandung isolat kimiawi, Cascara sagrada, Cortex Chinae, Radix Ipecacuanha Farmasis modern lahir, melalui sistem edukasi,1777, fenomena regulasi pemerintah dalam proses kefarmasian, & peran asosiasi farmasis Sediaan farmasi maju, sirop,pil, Paracelsus, obat melalui proses kimiawi Sediaan tablet tanah liat pada masa peradaban Mesopotamia dan Mesir Farmasis abad pertengahan, Rhazes dan Ibnu Sina, Konsep modern dalam sediaan farmasi Substansi alam + mistik dan mantera Nenek moyang farmasis modern Asu dan Asipu, pada masa Babylonia Pengobatan berdasar pengalaman empirik Peranan Shaman sebagai pengobat Fenomena sakit adalah peristiwa spiritual KEBUTUHAN AKAN OBAT ONTOLOGI FARMASIS Higby G J, in Evolution of pharmacy,1990

  3. DISTRIBUTION CHANNEL 1999 MANUFACTURER TOTAL MARKET DISTRIBUTOR (S) Audited = 68% Sub-distributor / Wholesaler(s) DRUG-STORE 20% HOSPITAL 14% OTC Non-Aud 18% ETH. Non- Aud 14% PHARMACY 34% P A T I E N T S

  4. AGENDA PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON FARMASIS • LANDASAN FILOSOFI: • FARMASIS ADALAH PROFESI PANGGILAN NURANI DALAM UPAYA PENGABDIAN KEPADA KEMANUSIAAN DENGAN MENGGUNAKAN ILMU KEFARMASIAN • FARMASIS ADALAH PROFESI MANDIRI. • PELAKSANAAN PEKERJAAN BERDASARKAN KOMPETENSI YANG DIRAIH MELALUI AKUISISI KEAHLIAN DARI SEORANG AHLI

  5. PERSYARATAN BAGI CALON PESERTA PROGRAM PELATIHAN FARMASIS UNTUK PRE-REGISTRASI LULUSAN PROGRAM S-1 DARI PT FARMASI YANG DIAKREDITASI NEGARA MEMENUHI SYARAT BAGI CALON PROFESI FARMASIS SECARA MENTAL DAN FISIK

  6. PROGRAM PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN TUJUAN : MEMPEROLEH KOMPETENSI PROFESI MELALUI PELATIHAN MAGANG PADA BERBAGAI JENIS KEGIATAN PELAYANAN KEFARMASIAN SELAMA KURUN WAKTU TERTENTU. METODA AKUISISI KEAHLIAN : • PESERTA DIDIK BELAJAR DAN BEKERJA PADA BERBAGAI SARANA PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN DIBIMBING OLEH FARMASIS YANG BERPENGALAMAN CUKUP,YAITU ANGGOTA PEER PROFESI • KELULUSAN DARI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIUKUR DARI PENCAPAIAN DERAJAD KOMPETENSI YANG DITETAPKAN OLEH FARMASIS YANG MEMBIMBINGNYA

  7. PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN FARMASI BAHAN TANAH LIAT, TANAMAN DAN MINERAL, DUGAAN KANDUNGAN BERKHASIAT DALAM TANAMAN ( KORTEKS KINA,CASCARA SAGRADA,RADIX IPECAC) ISOLASI BAHAN KIMIA TANAMAN ( ALKALOIDA, morfin,quinine,), SINTESA SENYAWA KIMIAWI ,Chlorine, glycerin ),INOVASI MOLEKULER ( Acetosal) SUBSTANSI BERKHASIAT OBAT FORMULA SEDERHANA , SEDIAAN YANG LEBIH MAJU (SIROP, PILL ), PEMBUATAN SKALA PRODUKSI - LEBIH HOMOGEN & STANDARD, FORMULASI MODERN ( STERIL, NON STERIL, PADAT-CAIR-GAS) TEHNOLOGI FORMULASI OBAT KEAHLIAN PEMBUATAN OBAT, DARI VOKASI S/D PROFESI PEKERJAAN MEMBUAT OBAT, KEAHLIAN, PENGELOMPOKAN DIRI( GILDA FARMASI), ASOSIASI KEAHLIAN, LEGITIMASI KEPROFESIAN

  8. AKUISISI KEAHLIAN FARMASI PENGALAMAN BELAJAR KEILMUAN ILMU FARMASI PROFESI = APLIKASI ILMU FARMASI DALAM SETTING PROFESI/ KONTEKS KESEHATAN ILMU FARMASI = DERIVASI ILMU FARMASI DASAR YANG BERORIENTASI KEPADA APLIKASI SISTEM BIOLOGIK PENGALAMAN BELAJAR KEPROFESIAN MANAJEMEN PERTIMBANGAN & KEPUTUSAN PROFESI BERDASARKAN ILMU KEFARMASIAN ILMU FARMASI DASAR= DERIVASI MIPA DALAM FENOMENA FARMASI ILMU MIPA PENGALAMAN BELAJAR PSIKOMOTORIK, MENGAKUISISI EKSPERTIS PROSES KEFARMASIAN PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI LULUSAN SMU PENGALAMAN BELAJAR KEPROFESIAN

  9. HYBRIDISASI ILMU KEFARMASIAN FARMAKOGNOSI FITOKIMIAWI basis tanaman obat KIMIA FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIKA BIOLOGI Basis manusia/hewan FISIKA KIMIA FARMASI KIMIA MEDISINAL MATEMATIKA BIOFARMASI FARMASI KLINIK FARMASETIKA FARMASI MANUFAKTUR/ INDUSTRI TEHNOLOGI FARMASI DERIVAT MIPA U / MENERANGKAN FENOMENA FARMASI ILMU DASAR APLIKASI DALAM SISTEM BIOLOGIK APLIKASI DI PASIEN

  10. PERKEMBANGAN EMPIRIS ILMU DAN PROFESI KEFARMASIAN INDONESIA PENDIDIKAN TINGGI KEFARMASIAN INDONESIA AWAL 50-AN-SEKARANG PEMBANGUNAN KEFARMASIAN INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN S/D SEKARANG ? 50 TH SDM KEFARMASIAN PRODUK OBAT ? SAINTIS ? DIMENSI BARANG, HARGA DAN DISTRIBUSI PROFESI ?

  11. KONSEP BARU APOTEKER “PHARMACEUTICAL PROVIDER “ “PHARMACY CARE” “ PATIENTS ORIENTED SETS OF PROFESSIONAL PRACTICE “ PHARMACEUTICAL SCIENCE BASED FENOMENA PERACIKAN OBAT ( ARTS OF COMPOUNDING)

  12. LINGKUP PRAKTEK PROFESI APOTEKER SISTEM INDUSTRI PRODUKSI INDUSTRI PELAYANAN JASA KEFARMASIAN INDUSTRI R &D INDUSTRI JASA PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA SISTEM INDUSTRI KOSMETIK, JAMU DAN MAKANAN

  13. PROGRAM PENDIDIKAN FARMASIS MENDIDIK CALON FARMASIS UNTUK MENGUASAI KOMPETENSI PROFESI KEFARMASIAN SEHINGGA BERKEMAMPUAN MENJAMIN PENGGUNAAN OBAT SESUAI FARMAKOTERAPI & PENGAMANAN DARI RESIKO BAHAYA OBAT, BAHAN KIMIA LAINNYA, MELALUI PRAKTEK PELAYANAN OBAT YANG PROFESIONAL

  14. FARMASIS PROFESI yang memiliki otoritas profesional dalam proses kefarmasian Kompetensi dalam Ilmu Pengetahuan & ekspertis kefarmasian, jabatan yang disumpah, latar belakang historis, bersifat universal

  15. PROGRAM PENDIDIKAN KEPROFESIAN MEMBERIKAN PENGALAMAN BELAJAR-MENGAJAR UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI KEMAMPUAN DALAM KONSEP & KETRAMPILAN,PERTIMBANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMBUATAN & INFORMASI SERTA MANAJEMEN OBAT/ PRODUK KEFARMASIAN ( SEBAGAI SUBSTANSI DAN BAHAN BERKHASIAT FARMAKOTERAPETIK )

  16. KURIKULUM PENDIDIKAN KEPROFESIAN Spektrum pengalaman belajar FARMASIS Kemampuan Pertimbangan dan Pengambilan keputusan Pengalaman Penguasaan Ketrampilan Sertifikasi Pengalaman Kasus Pola Pengujian TUTOR Sarana tempat Pengalaman Belajar-berlatih LULUSAN S-1 Jangka waktu pendidikan, 2000 jam ( 5 jam/hari)

  17. SERTIFIKAT PROGRAM TRAINING CALON FARMASIS JENIS KETRAMPILAN KOLEGIUM FARMASIS PROGRAM TRAINING KEAHLIAN INDUSTRI RUMAH SAKIT APOTEK PROFESI PUSKESMAS PROGRAM PENDIDIKAN BERKELANJUTAN PEMANTAPAN KOMPETENSI FARMASIS

  18. PROSEDUR PEMBELAJARAN PENGUASAAN KONSEP DAN PRAKTEK ETIK MEDIA PEMBELAJARAN KETRAMPILAN PERORANGAN PENGUASAAN ANALISIS KEPROFESIAN Standard tempat Standard pendidik SPEKTRUM KASUS

  19. PENGORGANISASIAN INSTITUSI PENDIDIKAN ISFI KOLEGIUM PENDIDIKAN FARMASIS INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI FARMASI + SISTEM AKREDITASI ISFI SISTEM KURIKULUM TEMPAT PENDIDIKAN

  20. BADAN PENGUJI NASIONAL KEWENANGAN MENGUJI KOMPETENSI KEPROFESIAN

  21. STRATEGI PELAKSANAAN Status REGULER PROSEDUR Pengujian Nasional Program pembentukan peer profesi Penetapan Tempat-2 belajar-berlatih dan Pengujian STATUS SAAT INI Program Standardisasi media belajar-berlatih

  22. THE HUMAN MIND IS LIKE PARACHUTE, IT ONLY WORKS WHEN IT IS OPEN

  23. Terima Kasih

More Related