1 / 49

MARINE TOXINS

MARINE TOXINS. Oleh : Siti Marfungah (10406006) Perawati (10406020) Saepudin (10407002) Dimas Arif Nugraha (10407008) Dame Alvina Naomi S. (10606012) Fida Zahra Hanifa (10606015) Rizka Dwi Nurhapsari (10606061). Ciguatera Poisoning. Paralytic Shellfish Poisoning.

shadow
Download Presentation

MARINE TOXINS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MARINE TOXINS Oleh: SitiMarfungah (10406006) Perawati (10406020) Saepudin (10407002) Dimas ArifNugraha (10407008) Dame Alvina Naomi S. (10606012) Fida Zahra Hanifa (10606015) RizkaDwiNurhapsari (10606061)

  2. Ciguatera Poisoning Paralytic Shellfish Poisoning Scombrotoxic Fish Poisoning GARIS BESAR PRESENTASI Neurotoxic Shellfish Poisoning Pendahuluan Amnesic Shellfish Poisoning Cara PenanganandanDeteksi

  3. Pendahuluan • Keracunan makanan oleh makanan yang berasal dari laut(seafood)terjadi karena adanya toksin yang dihasilkan oleh alga planktonik, bakteri, dan enzim (biasanya dinoflagellata) • Toksin diakumulasi dan dimetabolisme oleh seafood. • Dari sekian banyak spesies plankton, sekitar 80 diketahui menghasilkan toksin • Akibat yag ditimbulkan dapat bermacam-macam tergantung pada jenis toksin yang ada.

  4. Asosiasi mikroba dan toksin

  5. Asosiasi (lanjutan)

  6. Persebaran marine toxin

  7. SCOMBROID FOOD POISONING

  8. PENDAHULUAN • Scombroid food poisoningadalahkeracunanmakanan yang ditimbulkankarenatingginyakadarhistamindalamikan yang telahrusak (busuk). • Scombroid = Histamine • Pertama kali dilaporkantahun1830 oleh Henderson • KeracunaninidiakibatkankarenatingginyakadarHistamindalamikan (yang rusak) tersebut. HistamintersebutberasaldariHistidin yang dikonversiolehmikroba. • Di dalamtubuhkita, histaminmemilikiefekpsikoaktifdanvasoaktif. Efekpsikoaktifmenyerangsistemsaraftransmitermanusia, sedangkanefekvasoaktif-nyamenyerangsistemvaskular. Padaorang-orang yang peka, histamindapatmenyebabkanmigrendanmeningkatkantekanandarah • Selainitu, terdapatsenyawa-senyawakimia lain yang berasosiasidengankeracunantersebut, namunbelumdiketahuidenganjelas.

  9. PENDAHULUAN (lanjutan …) • Ikan-ikan penyebab penyakit ini berasal dari famili Scombridae dan Scomberesocidae. Contoh: ikan tuna dan makerel. • New Zealand  tuna, kahawai, kingfish, makerel, mullet, dan trevally.

  10. DIAGNOSIS • Gejala klinis  uji klinis kadar Histamin dapat dilakukan pada sampel urin dan plasma darah (untuk plasma jarang dilakukan) • Sejarah memakan ikan

  11. GEJALA KERACUNAN • Mulutterasaterbakar • Ruam-ruamdibagiantubuhbagianatas • Tekanandarahmenurun • Gatal-gatalpadakulit • Sakitkepala • Krampadabagianperut • Jantungberdebar-debar • Gejalalanjutan muntah-muntah • Gejalaakanmunculsetelah 30 menitsampai 1 jam • Gejalatersebutakanhilangdalam 3-24 jam, padabeberapaorangsampaibeberapahari

  12. 1 jam setelahmakan ikan tuna 1 jam kemudian (tanpapengobatan) http://dermatology.cdlib.org/126/case_presentations/scrombroid/1 and 2.jpg

  13. CONTOH KASUS Tabel angka keracunan scombroid fish di Australia oleh ikan kahawai (Arripis trutta)

  14. MEKANISME TERJADINYA KERACUNAN • Pembentukanhistamindisebabkanolehpertumbuhanbeberapajenisbakteri yang mampumenghasilkanenzimdekarboksilase, contohMorganellamorganii. • Histidinedecarboxylating bacteria merupakansalahsatumikrofloradalamtubuhikan, namunkontaminasidankerusakanikandikapal yang menyebabkanmeningkatnyakadarhistamin. • Sebagianbesarbakteri yang mampumenghasilkanhistaminbersifatmesofil. http://lib.jiangnan.edu.cn/ASM/122-2.jpg

  15. MEKANISME TERJADINYA KERACUNAN (lanjutan …) • Menurut Kim (1979), species lainnyasepertiProteus morgagni, Klebsiellapneumoniae, Clostridium perfringens, Shigelladysenteriae, sertabeberapa strain dariEscherichia coli and Aerobacteraerogenes. • Enzimhistidindekarboksilasedapataktifpadasuhurendah(lemaripendingin). • Jadiseandainyabakterinyatidakaktif, makaenzimnyamasihbisaaktiftentunyamengubahhistidinmenjadihistamin. • Enzimtersebutdapataktifkembalisaatpencairan (es).

  16. PENELITIAN Crop & Food Research, New Zealand memperoleh: • Penyimpanan pada 20oC-35oC diperoleh histamin >200 mg/kg dengan jangka waktu 15 jam. • Penyimpanan pada 15oC diperoleh histamin 100 mg/kg dengan jangka waktu 24 jam. • Kesimpulan  tingginya kadar histamin merupakan akibat preservasi yang buruk.

  17. PENCEGAHAN • Enzim dan bakterinya dapat diinaktivasi dengan cara pemasakan • Organoleptik  lemah • Pendeteksian secara kimia • Penerapan HACCP • Menurut FDA kadar histamin seharusnya <50 mg/kg; dianggap berbahaya jika >200 mg/kg.

  18. CIGUATERA POISONING

  19. PENDAHULUAN • Ciguatera merupakankeracunan yang disebabkanolehkonsumsiikan yang mengandungolehciguatoxin Fish-borne disease • Ikan yang mengandungciguatoxinumumnyamerupakanikan-ikan yang hiduppadaekosistemterumbukarang (coral reef), terutamatropical reef. • Ciguatoxinakanmengalamiakumulasidariikankecil (pemakan plankton)  ikandengantingkatantrofiktinggi. • Ciguatoxindihasilkanolehmikroba yang dikonsumsiikan dinoflagellataterutamadarijenisGambierdiscustoxicus.

  20. PENDAHULUAN (lanjutan …) • Penghasilciguatera toxinmerupakanbakteri/mikroba lain yang berasosiasidengandinoflagellata (Wilson, 2000) • Spesiesikan yang umumdiketahuisebagaisumberciguatera poisoningantara lain: sea bass, belutlaut, barakuda, ikanmakarel, dll. • Ciguatoxinbersifatheat stable danlipid soluble; ciguatoxintidakterpengaruholehsuhu, asamlambung, danprosespemasakan. • Strukturciguatoxin: • Keberadaantoksinpadaikantidakmemengaruhi rasa, bau, danwarnaikan.

  21. Gambierdiscus toxicus

  22. Vektor Ciguatera Toxin

  23. GEJALA DAN PENGOBATAN • Keracunanakibatciguatoxinpadaumumnyatidakbersifatmematikan. Tingkat kematianakibatkeracunanciguatoxinhanyasebesar 0,1%. • Gejalakeracunan ciguatera timbul 15 menit – 24 jam pascamengkonsumsiikan yang tercemarciguatoxin. • Gejaladapatbervariasi, namungejala paling umumberkisarpada 3 sistem organ: pencernaan, kardiovaskular, dansaraf. • Gejalapadasistempencernaanmerupakangejalapertama yang muncul,meliputidiare, muntah-muntah, mual, nyeripadabagian abdominal.

  24. GEJALA DAN PENGOBATAN (lanjutan …) • Gejalapadasistemsarafmeliputipanasdingin, vertigo, mataberkunang, dental pain,dll. • Gejalapadasistemkardiovaskularmeliputiletih (weakness) danpening (dizziness) akibatdariBradycardiadanhipotensi. • Pengobatanbagikeracunanciguatoxinmeliputi (1) agenneurologi, (2) antihistamin, (3) analgesik, dan (4) antipireutik. • Pengobatansecaratradisionalmelaluiobat herbal menjadialternatif lain yaituobat herbal yang berasaldariVitextrifoliadanHeliotropiumfoertherianum.

  25. PARALYTIC SHELLFISH POISONING

  26. PENDAHULUAN • PSP adalah penyakit serius yang bersifat neurotoksik, diakibatkan oleh kerang yang terkontaminasi dengan alga beracun. • PSP disebabkan oleh alga dari golongan Dinoflagellata dan Diatom, serta dari cyanobacteria. • Racun yang dihasilkan berupa saxitoxin (C10H17N7O3.2HCl).

  27. Patinopecten yessoensis

  28. GEJALA YANG DITIMBULKAN • Kekebalan pada wajah, bibir, dan jari-jari tangan • Gatal-gatal • Kejang mulut • Pening • Paralisis • Serangan jantung • Kegagalan sistem pernapasan

  29. CARA MEREDUKSI SAXITOXIN • Pemanasan di atas 100˚C • Radiasi ozon • Mekanisme “retorting” pada remis

  30. NEUROTOXIC SHELLFISH POISONING

  31. PENDAHULUAN • Komponen utama  brevitoxin • Sulit dideteksi pada makanan • Akibat mengonsumsi kerang atau tiram • Dihasilkan oleh Ptychdiscus brevis atau Gymnodinium breve • Tingkat kematian sangat rendah

  32. Gymnodinium breve

  33. GEJALA • Mati rasa pada mulut • Rasa gatal pada mulut, tangan, dan kaki • Koordinasi yang buruk • Keluhan sistem pencernaan • Perasaan panas-dingin

  34. MEKANISME TOKSISITAS MOLEKULER • Pembukaan ion channel Na+ pada dinding sel • Pelepasan neurotransmiter dari ujung saraf autonom  kontraksi otot halus trakhea • Inhibitor enzimatik proteinase lisosomal  cathepsin pada sel fagosit

  35. PENANGANAN TOKSISITAS • Terapi suportif dan simptomatik • Dekontaminasi gastrointestinal  karbon aktif • Gastric lavage • Neostigmine dan edrophonium

  36. AMNESIC SHELLFISH POISONING

  37. Amnesic shellfish poisoning merupakan keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin berupa asam domoat. • Asam domoat yaitu asam amino neurotoksik yang dihasilkan oleh alga Nitzhia pungens. • Keracunan disebabkan karena memakan kerang atau ikan laut yang mengandung Nitzhia pungens.

  38. Pseudo-nitzschia memiliki Sel panjang dan ramping, bergabung memanjang membentuk koloni yang tumpang tindih.

  39. McCarron dan Hess (2006) membuktikan bahwa dengan penguapankonvensional dan autoklaf dari jaringan kerang yang mengandung toksin hanya mereduksi konsentrasi asam domoat total sekitar 3%. Ini menunjukkan bahwa memasak tidak akan meningkatkan keamanan untuk memakan kerang-kerangan yang mengandung toksin asam domoat.

  40. Keberadaan alga ini akan memberi warna pada air dengan pigmen dalam berbagai warna: kuning, oranye, cokelat, merah muda, merah, atau tembus. • Namun tidak semua ganggang warna-warni beracun. Noctiluca, menghasilkan warna merah terang, tidak diketahui efek sakit pada manusia. • Untuk alasan ini, para ilmuwan umumnya menggunakan istilah harmful algal blooms (HABs) untuk mendeskripsikan alga yang mengandung toksin.

  41. ASP diamati pertama kali pada tahun 1987 di Kanada. • Pertumbuhan ganggang berbahaya secara berlebihan disebabkan oleh buangan limbah pertanian yang mengandung nitrat dan fosfat dari pupuk kimia dan peternakan. • Meskipun asam domoat mudah larut oleh sinar matahari dan air laut, bila HABs saling mengikat dan tenggelam, racunnya akan tinggal di dasar lautan selama berminggu-minggu dan dikonsumsi oleh kerang-kerangan, hewan berkulit keras, atau ikan lainnya.

  42. GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN • Kesulitan pencernaan termasuk muntah, kram, dan diare dalam waktu 24 jam. • Pasien yang sangat rentan: timbul gejala neurologis seperti sakit kepala, pusing, gangguan koordinasi, dan kehilangan memori jangka pendek dalam waktu tiga hari. • Dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Kerusakan otak yang ditimbulkan bersifat tidak dapat pulih (irreversible).

  43. PENGOBATAN • Tidak ada pengobatan khusus. • Biasanya penderita diberi Antihistamines dan Epinephrine.

  44. CARA PENANGANAN DAN DETEKSI

  45. DIAGNOSIS Berdasarkan pada: • Gejala-gejala yang muncul • Jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh Identifikasi toksin spesifik sebenarnya tidak terlalu penting untuk dilakukan dalam mengobati pasien karena tidak ada pengobatan spesifik dalam hal ini.

  46. PENGOBATAN • Scrombotoxic Fish Poisoning: antihistamin, ephinephrine • Ciguatera Poisoning (Ciguatoxin): Intravenous Mannitol • Paralytic Shellfish Poisoning (Saxitoxin): tidak ada obat penangkal yang spesifik, namun dapat dicegah dengan pemanasan diatas suhu 100˚C, diinaktifkan sementara dengan senyawa alkali kuat atau diobati melalui pengobatan penyakit pernapasan pada umumnya.

  47. PENGOBATAN (lanjutan …) • Amnesic Shellfish Poisoning (Asam Domoat): tidak ada obat penangkal spesifik, dapat diatasi dengan melakukan terapi zat cair dalam tubuh, misalnya memperbanyak minum susu dan air putih. • Neurotoxic Shellfish Poisoning (Brevitoxin): tidak ada obat penangkal yang spesifik, dapat diminimalisasikan dengan melakukan pengobatan terhadap gejala-gejala yang muncul.

  48. PENCEGAHAN • Mengonsumsi makanan laut secara aman dan higienis • Mengetahui asal usul makanan laut (kebersihan, penyakit, pakan) • Mengetahui cara penyimpanan makanan laut yang baik

  49. Terimakasih

More Related