1 / 21

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH. - DR. JEMARI M. Mengapa harus berubah?. Dunia berubah dengan cepat Tuntutan masyarakat berubah Persaingan kemampuan sumber daya manusia Peningkatan kualitas pendidikan yang terus menerus dan berkelanjutan. Kultur sekolah.

shea
Download Presentation

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH - DR. JEMARI M.

  2. Mengapa harus berubah? • Dunia berubah dengan cepat • Tuntutan masyarakat berubah • Persaingan kemampuan sumber daya manusia • Peningkatan kualitas pendidikan yang terus menerus dan berkelanjutan

  3. Kultur sekolah • Peningkatan kualitas yang terus menerus • Pimpinan sekolah yang sukses memahami lingkungan sekolah secara holistik, • Pandangan yang holistik ini merupakan konsep kultur sekolah • Melalui pemahaman kultur sekolah, pimpinan akan memiliki bekal untuk membentuk nilai, keyakinan, dan sikap yang diperlukan untuk membangun sekolah belajar yang kontinu

  4. Apa yang harus berubah ? • Cara berpikir • Tindakan • Kebiasaan • Penampilan • Keberhasilan • Nilai dan Keyakinan • Norma • Interaksi & komunikasi

  5. Strategi melakukan perubahan • Pendekatan struktural • Peraturan • Klasikal • Pendekatan kultural • Interaksi • Dari bawah • Lambat tapi terus menerus

  6. Kualitas kultur • Struktur : Rantai pengguna • Fokus : Layanan yang memuaskan • Komunikasi: kualitas komunikasi dua arah • Gaya: Penekanan pada kualitas utama • Responsip: Penekanan pada kepuasan pemakai internal dan eksternal.

  7. Sekolah menurut kultur sekolah • Sekolah tipe I • Memahami kultur sekolah • Ada tim pengembang • Delegasi tugas dan wewenang • Interaksi antar warga sekolah • Komitmen warga sekolah • Sosialisasi program perbaikan • Program perbaikan dirancang dari bawah

  8. Sekolah tipe II • Interaksi antar warga sekolah kurang baik • Penentuan kebijakan terpusat • Harapan sangat rendah • Menyalahkan faktor luar • Tidak banyak yang bisa dilakukan dengan keadaan yang ada • Menunggu

  9. 3. Sekolah tipe III • Puas dengan yang dicapai • Bergerak lambat • Menunggu yang lain • Interaksi antar warga kurang baik • Komitmen kurang

  10. Tipologi kultur sekolah • Formal – sekolah tradisional dengan penekanan pada disiplin. • Sekolah sejahtera– bahagia, berpusat pada siswa • Sekolah yang panas – harapan sangat tinggi. • Sekolah perjuangan – penekanan pada kontrol dasar, harapan kecil, moral rendah

  11. PENINGKATAN MUTU SEKOLAH • DIMENSI STRUKTURAL: • PELATIHAN, PENATAAN ULANG BERBAGAI KOMPONEN, PENGATURAN, PERATURAN, ORIENTASI KURIKULER, DSB. • DIMENSI KULTURAL: • PERUBAHAN BERASAL DARI DALAM LEMBAGA • PERUBAHAN PRILAKU NYATA DALAM AKSI

  12. Kultur sekolah • Deal & Peterson (1990): • Pola nilai, keyakinan, dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah • Stolp & Smith (1994): • Pola makna yang dipancarkan secara historis yang mencakup norma, nilai, keyakinan, seremonial, ritual, tradisi, dan mitos dalam derajad yang bervariasi oleh warga sekolah

  13. Beberapa pengertian • Norma: perilaku yang diterima oleh suatu kelompok masyarakat • Nilai: Sesuatu yang memiliki manfaat atau kepercayaan atas manfaat • Keyakinan: suatu yang dianggap benar dan salah • Seremonial: upacara yang selalu diadakan atas dasar keyakinan tertentu

  14. Peran kultur • Memperbaiki kinerja sekolah • Membangun komitmen warga sekolah • Membuat suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, tidak mudah mengeluh

  15. Kultur sekolah • Positif: • Menghargai kesuksesan • Menekankan pencapaian dan kolaborasi • Mengikat suatu komitmen pada staf dan siswa untuk selalu belajar • Negatif: • Menyalahkan siswa atas prestasinya • Menghindari kolaborasi • Selalu ada pertentangan antar warga

  16. Mengubah kultur sekolah • Kepala sekolah harus memahami kultur yang ada • Pengubahan kultur mengubah variasi hubungan antar warga sekolah • Perubahan dilakukan melalui dialog, perlahan-lahan dengan kesabaran, dan komitmen • Perubahan dimulai dari atas dengan contoh perbuatan

  17. PRODUK KULTUR YANG BAIK • Peningkatan kinerja individu dan kelompok • Peningkatan kinerja sekolah atau institusi • Terjalin hubungan yang sinergi diantara ketiga tingkatan di atas. • Tugas dilaksanakan dengan perasaan senang • Timbul iklim akademik • Kompetisi dengan kolaborasi • Interaksi yang menyenangkan

  18. Membangun sekolah belajar (Senge, 1990) • Masteri personal: berusaha meningkatkan diri • Model mental: Norma tak tertulis yang mengatur operasi sekolah • Tim belajar: kapasitas stakeholders untuk merefleksikan fungsi sekolah yang belajar • Sistem berpikir: melihat hubungan peran warga

  19. Kultur Utama • Suka membaca • Jujur • Bersih • Disiplin dan efisien • Kolaborasi • Saling percaya • Berprestasi • Penghargaan dan Teguran

  20. KEPALA SEKOLAH • MENSOSIALISASIKAN VISI SEKOLAH DAN RENCANA MENCAPAI VISI • MENJELASKAN HARAPAN THD GURU DAN SISWA • SELALU TAMPAK DI SEKOLAH • DIPERCAYA GURU DAN SISWA • MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU • MEMBERDAYAAN GURU DAN ORANG TUA • MEMBERI PUJIAN DAN PERINGATAN KEPADA GURU DAN SISWA • MEMILIKI RASA HUMOR • SEBAGAI MODEL BAGI GURU DAN SISWA

  21. SEKIAN DAN TERIMAKASIH SELAMAT BEKERJA Yogyakarta Mei 2004 Djemari Mardapi

More Related