1 / 15

Wawancara riwayat pengobatan

Wawancara riwayat pengobatan. Satu tahap mengenal pasien. Tujuan:. mendapat informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat membantu pengobatan pasien secara keseluruhan. Jaman dulu :

sirvat
Download Presentation

Wawancara riwayat pengobatan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Wawancara riwayat pengobatan Satu tahap mengenal pasien

  2. Tujuan: • mendapat informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat membantu pengobatan pasien secara keseluruhan

  3. Jaman dulu : farmasis tergantung pada profesi kesehatan lain dalam memperoleh informasi tentang pengobatan pasien, tanggung-jawab langsung terhadap pengobatan pasien terbatas Sekarang (era pharmaceutical care) : dirasakan bahwa informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan lain tidak cukup lengkap  terutama tentang alergi, penggunaan obat tanpa resep, pengobatan alternative/jamu, dll  perlu melakukan wawancara riwayat pengobatan

  4. Informasi tersebut dapat digunakan utk: • membandingkan profil pengobatan skrg dg sebelumnya • memverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan memberikan informasi tambahan jika perlu • mendokumentasikan adanya alergi dan ADR • skrining interaksi obat • menilai kepatuhan pasien • menilai rasionalitas obat yang diresepkan • menilai kejadian penyalahgunaan obat, dll

  5. Wawancara riwayat pengobatan sangat penting untuk memberi kesempatan : • memantapkan hubungan dengan pasien dan menjelaskan peranan farmasis dalam perawatan pasien • memulai konseling awal • menggunakan informasi yang diperoleh utk membentuk dasar pharmaceutical care plan Dengan wawancara langsung dengan pasien  dapat mengamati pasien dan lingkungannya (status kesehatan, ekonomi, kepatuhan terhadap pengobatan/diit tertentu, dukungan sosial

  6. Contoh : • penatalaksanaan hipertensi mungkin tidak efektif jika pasien tdk patuh diit garam • pasien mungkin tidak paham mengenai regimen pengobatan yang kompleks • pasien mungkin tidak bisa menggunakan obat-obat non-oral (suppo, inhaler) • kondisi ekonomi dan kesehatan(well-being) pasien  mungkin dapat dilihat dari bagaimana pasien berpakaian, berhias • pakaian panjang dan topi lebar pada musim yang tidak cocok  mungkin dpt menunjukkan adanya fotosensitivitas atau menyembunyikan sesuatu (luka, cacat, belang, dll yang dianggap memalukan)

  7. lanjutan • adanya bunga, kartu, bingkisan dari teman/saudara  dukungan sosial yang baik • adanya buku, koran, tabloid  pasien bisa membaca dan peduli pada kehidupan di luar dirinya • makanan tidak habis  pasien tidak mau makan, hilang nafsu makan, tidak suka makanan RS, ada obat-obat yang menekan nafsu makan • banyak makanan di ruang pasien diabetes  perlu diingatkan

  8. DATA YANG PERLU DIPEROLEH DARIWAWANCARA RIWAYAT PENGOBATAN • Informasi demografi : umur, BB, TB, ras/etnik, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan • Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap pemilihan obat (resep dan OTR), dosis pengobatan, cara pemberian Contoh : • pasien yg bekerja dg mesin, sopir, yang perlu waspada  jangan gunakan obat yang bikin ngantuk, lemes, gemetar

  9. Informasi diet : pantangan diet, suplemen diet, dll • Kebiasaan sosial : merokok, alkohol, obat-obatan • Catat : lama penggunaan, jumlah yang digunakan, frekuensi penggunaan, alasan penggunaan, jika sudah berhenti kapan berhentinya. • Merokok dapat mempengaruhi metabolisme mempengaruhi dosis obat • Pengobatan yang sedang diperoleh • nama obat • dosis dan waktu pemberian • indikasi • tanggal mulai penggunaan obat • outcome terapi

  10. Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya • nama obat • dosis dan waktu pemberian • indikasi • tanggal mulai dan berhenti penggunaan obat • alasan penghentian obat • outcome terapi • Pengobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnya • Pengobatan alternative yang sekarang dan pernah diterima

  11. Alergi • Nama obat penyebab alergi • Dosis • Tanggal kejadian reaksi • Deskripsi reaksi • Bagaimana reaksi diatasi • Adverse drug reaction (idem alergi) • Kepatuhan

  12. Kendala : • Tidak semua pasien suka ditanya-tanya  perlu keahlian • Tidak semua pasien bisa ditanya  pasien tuli, skizopren, bingung, masalah bahasa jika ada keluarganya, bisa dimintakan informasi pada keluarga • pasien mungkin tidak hafal/ tidak tahu tentang nama obat yang diminumnya  tanyakan detail obatnya (warnanya, bentuknya, ukurannya) • obat yang dipakai PRN  tanyakan bagaimana pemakaiannya

  13. TEKNIK WAWANCARA • ketuk pintu dan minta ijin masuk untuk wawancara • perkenalkan diri • usahakan mendapatkan situasi yang privacy • pastikan pasien merasa nyaman • ambil posisi nyaman, bisa untuk kontak mata • hilangkan penganggu (suara bising radio, penunggu, dll) • sampaikan tujuan wawancara • pastikan/verifikasi identitas pasien • gunakan “open-ended question” pada awal wawancara bagaimana, apa, siapa • jangan gunakan “leading question”  jawaban bias • berikan kesempatan pasien untuk berpikir dan menjawab • gunakan “open-ended” dan “closed-ended question”secara seimbang

  14. PROSEDUR UMUM • Jika tidak bisa mencover semua pasien, lakukan prioritas thd pasien berdasarkan : • penderita yang dirujuk • penderita dengan gejala DRPs • penderita dg gejala akut dan parah • penderita dg riwayat ketidakpatuhan, respon terapi yang tidak memadai, ADRs, dll • penderita yang pernah menerima obat dengan rentang terapi sempit • penderita yang sebelumnya diopname karena kesalahan pengobatan • penderita dengan polifarmasi atau “multiple disease state” • penderita geriatrik/lanjut usia • penderita pediatrik/anak-anak • penderita psikiatris

  15. lakukan review thd dokumentasi dan informasi penderita terpilih • konsul dengan tenaga kesehatan profesional lain jika dibutuhkan • lakukan wawancara dgn memperhatikan lokasi, waktu, cara memulai, dan teknik wawancara • pada akhir wawancara, pastikan bahwa informasi tentang pasien telah lengkap, dan sampaikan bahwa setelah ini mungkin masih akan ada diskusi lebih lanjut jika diperlukan • evaluasi hasil interview (mis. ada tidaknya DRP), termasuk strategi yg diperlukan untuk mengatasi masalah jika ada  digunakan untuk menyusun rencana pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care plan)

More Related