1 / 29

PPK

Pemahaman tentang pendidikan karater

syarifkki72
Download Presentation

PPK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia PenguatanPendidikanKarakter SYARIFUDDIN, S.Pd. M.Pd. Jakarta, 22Februari 2017

  2. ArahanKhususPresiden 1 • Integritas 1 2 • KartuIndonesia Pintar(KIP). • KerjaKeras (EtosKerja) • RevitalisasiPendidikanVokasi: • SMKMaritim, Pariwisata, Pertanian/Pangan, EkonomiKreatif 2 3 3 • GotongRoyong • GerakanPenguatanPendidikanKarakter (PPK). GerakanNasionalRevolusi Mental

  3. LATAR BELAKANG BERLANGSUNGNYA REVOLUSI DIGITAL • PEMBANGUNAN SDM • SEBAGAI FONDASI • PEMBANGUNAN BANGSA • GERAKAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER SISWA MELALUI HARMONISASIOLAH HATI (ETIK), OLAH RASA (ESTETIK), OLAH PIKIR (LITERASI), DAN OLAH RAGA (KINESTETIK)DENGAN DUKUNGAN PELIBATAN PUBLIK DAN KERJA SAMA ANTARA SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (GNRM) PERUBAHAN PERADABAN MASYARAKAT GENERASI EMAS 2045 YANG DIBEKALI KETERAMPILAN ABAD 21 SEMAKIN TEGASNYA FENOMENA ABAD KREATIF MENGHADAPI KONDISI DEGRADASI MORAL, ETIKA, DAN BUDI PEKERTI

  4. TUJUAN • Mengembangkanplatformapendidikannasional yang meletakkanmaknadannilaikaraktersebagaiporosutamapenyelenggaraanpendidikan, denganmemperhatikankondisikeberagamansatuanpendidikan di seluruhwilayah Indonesia • MembangundanmembekaliGenerasiEmas Indonesia 2045 menghadapidinamikaperubahan di masa depandenganketerampilanabad 21 • Mengembalikanpendidikankaraktermelaluiharmonisasiolahhati (etik), olah rasa (estetik), olahpikir (literasi), danolah raga (kinestetik) • Merevitalisasidanmemperkuatkapasitasekosistempendidikan (kepalasekolah, guru, komitesekolah, pengawas, dandinas) untukmendukungperluasanimplementasipendidikankarakter • Membangunjejaringpelibatanpubliksebagaisumber-sumberbelajar di dalamdan di luarsekolah • Melestarikankebudayaandanjatidiribangsa Indonesia dalammendukungGerakanNasionalRevolusi Mental (GNRM).

  5. Rasional a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 “Pendidikannasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsayang bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa, bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.” b. Agenda Nawacita No. 8 Penguatan revolusi karakter bangsa melaluibudi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagaibagiandarirevolusi mental. c. Trisakti Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan. d. RPJMN 2015-2019 “Penguatanpendidikankarakterpadaanak-anakusiasekolahpadasemuajenjangpendidikanuntukmemperkuatnilai-nilai moral, akhlak, dankepribadianpesertadidikdenganmemperkuatpendidikankarakter yang terintegrasikedalammatapelajaran” e. MempersiapkanGenerasiEmas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, danmemilikikeunggulanbersaingsecara global. f. ArahanKhususPresidenkepadaMendikbuduntukmemperkuatpendidikankarakter.

  6. Pasal 3 ayat (1) Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pasal 3 ayat (2) Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  7. Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab. .... memanusiakanmanusia ......

  8. Pasal 13 ayat (1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur-Jalur Pendidikan Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS

  9. Lulus SMK, terampil, tetapi tidak tahan, tidak senang, tidak betah bekerja sebagai karyawan di DUDI Ada Faktor Internal : KARAKTER Ada Faktor Eksternal : SISTEM HUBUNGAN KERJA DAN PENGUPAHAN PERMASALAHAN KARAKTER PADA LULUSAN SEKOLAH SMA DAN SMK

  10. TantanganPendidikan a. Optimalisasipengembanganpotensisiswasecaraharmonis melaluikeseimbanganolah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik) b. Besarnya populasisiswa, guru, dansekolahyang tersebar di seluruh Indonesia c. Membangunsinergidantanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak antara sekolah, orang tua dan masyarakat d. Tantangan globalisasi Memperkuatkemampuanberadaptasiterhadapperubahanmelaluipenumbuhannilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa e. Terbatasnya pendampingan orang tua Perlupeningkatankualitashubungan orang tuadengananak di rumahdanlingkungannya f. Keterbatasansaranabelajardaninfrastruktur Keterbatasanprasana dan sarana sekolah, aksesibilitasdansarana transportasikesekolah (jalur lembah, hutan, sungai,danlaut), sehingga PPK perludiimplementasikan bertahap.

  11. DATA DAN FAKTA LingkunganIdeologi, Sosbud, Hankam, danTeknologi LingkunganPolitikdanEkonomi LingkunganDemografi • Kekerasan, 1000kasussepanjang Tahun 2016 (KPAI) • Intoleransi, Radikalisme/Terorisme • Separatisme • Narkoba/PerangCandu, 5,1juta pengguna, 15.000meninggalsetiap tahun (BNN, 2016) • Pornografi dan Cyber Crime, 1.111 kasus tahun 2011-2015 (KPAI), 767ribu situs PornografidiblokirKemenkominfoselamatahun 2016 • PenyimpanganSeksual, 119 komunitas LGBT di Indonesia (UNDP, 2014) • Krisis Kepribadian Bangsa dan Melemahnya Kehidupan Berbangsa dan Bernegara • PeringkatIndeksDayaSaing Global: 41dari 138 Negara (WEF, 2016) • IndeksPersepsiKorupsi Indonesia, peringkat ke-88(Transparency International, 2015), naik daritahun 2014 yang berada di peringkat107 • Pendudukmiskin10,86% sebesar28,01jutajiwa (BPS, 2016), turundaritahun 2015 yang berjumlah11,22%sebesar28,59jutajiwa. • Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% - 5,18%(BBC, 2016) • IndeksKebahagiaan: survei BPS tahun 2014 sebesar68,28 padaskala 0-100, IndeksKebahagiaanDuniaperingkat79 dari157negara (PBB, 2016). • Populasi237,64 jutajiwa (BPS, 2010). • Jumlahetnis di Indonesia 1340etnikdariSabangsampaiMerauke (BPPB, 2016). • Jumlahsekolah297.368, Guru 3.439.794,Siswa49.186.235 (PDSPK, 2016). • Jumlahsiswa TK 4.495.432, SLB 118.079, SD 25.885.053, SMP 10.040.277, SMA 4.312.407dan SMK 4.334.987 (PDSPK, 2016). • Jumlahbahasadaerah646dansukubangsa1.340 kelompoketnik (BPPB, 2017). • Indeks Pembangunan Manusia: 110(UNDP, 2015) • Keberagamankondisisekolah

  12. KARAKTER SEBAGAI POROS PENDIDIKAN • Nawacita 8: • MelakukanRevolusiKarakterBangsa • Membangunpendidikankewarganegaraan (sejarahpembentukanbangsa, nilai-nilaipatriotismedancinta Tanah Air, semangatbelanegaradanbudipekerti) • Penataankembalikurikulumpendidikannasional • Mengevaluasi model penyeragamandalamsistempendidikannasional • Jaminanhidup yang memadaibagi para guru khususnya di daerahterpencil • Memperbesarakseswargamiskinuntukmendapatkanpendidikan “Gerakan PenguatanPendidikanKaraktersebagaifondasidanruhutamapendidikan.”

  13. IMPLEMENTASI KONSEP PPK • FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER • 1. Struktur Program • Jenjang dan Kelas • Ekosistem Sekolah • Penguatan kapasitas guru • 2. Struktur Kurikulum • PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler • PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler • PPK melalui kegiatan non-kurikuler • 3. Struktur Kegiatan • Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga) • PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS • Integrasi dalam mata pelajaran • Optimalisasi muatan lokal • Manajemen kelas • KELUARAN • Pembentukan individu yang memilikikarakter (GenerasiEmas 2045) dengandibekaliketerampilanabad 21 • HASIL • Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat • Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa • Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan • Olah raga:Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara • PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS • BUDAYA SEKOLAH • Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah • Keteladanan pendidik • Ekosistem sekolah • Norma, peraturan, dan tradisi sekolah • PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT • Orang tua • KomiteSekolah • Dunia usaha • Akademisi, pegiat pendidikan • PelakuSeni & Budaya, Bahasa & Sastra • Pemerintah & Pemda PELIBATAN PUBLIK Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya: Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas BahasaKemdagri,Kemenag,Konsistensi Pengawasan Media MassaLiterasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan, Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemenkopolhukam, TNI/Polri Berbagi PengetahuanMuseumPemprov/Kota/Kab

  14. SISTEM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Input Process Output SEKOLAH (Etika) ORANG TUA (Literasi) (Kinestetika) Character MASYARAKAT (Estetika) 3 1 2 • PengintegrasianTri PusatPendidikandengan Intrakurikuler, • Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah • Penguatan Nilai-NilaiKarakter • MembangunGenerasiEmas 2045 dengandibekaliKeterampilan Abad 21

  15. Input : Pengintegrasian Tri PusatPendidikandenganIntrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah • Intra-kurikuler: • Seluruh Mata Pelajaran. • Ko-Kurikuler: • Studi / kunjunganlapangan, karyawisata, sanggarseni, tamanbudaya, madrasah diniyyah, komunitasbahasadansastra. • Estra-Kurikuler: • Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb. • Non-Kurikuler: • Upacarabendera, Lagu Nasional/Daerah, MembacaBuku, BerdoaBersama, MembersihkanLingkungan, LatihanMemimpin di Kelas

  16. VariasiMetodePembelajaran: • Metodepembelajaranberbasismasalah (problem based learning) • Metodepembelajaranberbasisproyek (project based learning) • Metodepembelajaranmelaluipenemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) • Dsb PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Religius Jujur Toleransi Disiplin KerjaKeras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa InginTahu SemangatKebangsaan Cinta Tanah Air MenghargaiPrestasi Bersahabat/Komunikatif CintaDamai GemarMembaca PeduliLingkungan PeduliSosial TanggungJawab (dan lain-lain) Nilai-nilaiKarakter (Etika) (Kinestetika) (Literasi) (Estetika) FilosofiPendidikanKarakter Ki HajarDewantara KristalisasiNilai-Nilai *Nilai-nilaiutama disesuaikandengan GNRM, kearifanlokal dan kreativitassekolah

  17. OUTPUT: GENERASI EMAS 2045 • YANG DIBEKALI KETERAMPILAN ABAD 21 Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa 3 1 2 Literasi DasarBagaimana siswa menerapkanketerampilan dasar sehari-hari. KompetensiBagaimana siswa memecahkanmasalah kompleks Kualitas KarakterBagaimana siswa beradaptasipada lingkungan yang dinamis. • Religius • Nasionalis • Mandiri • Integritas • Gotong royong • Toleransi • Tanggungjawab • Kreatif • Peduli lingkungan • Literasi baca tulis • Literasi berhitung • Literasi sains • Literasi teknologiinformasi dan komunikasi • Literasi finansial • Literasi budaya dankewarganegaraan • Berpikir kritis • Kreativitas • Komunikasi • Kolaborasi Sumber: Kemendikbud 2016

  18. SIMULASI MODELIMPLEMENTASI PPK *Durasi waktutidakmengikatdandisesuaikandengankondisisekolah ** Nilai-nilaikarakterdisesuaikandengan GNRM, kreativitassekolah, dankearifanlokal

  19. ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK Persatuan Indonesia denganmencintaidanmenghormatikeberagamanbudayadi Indonesia. Menghargaireligiusitasdankeberagaman (Yayasan Sultan Iskandar Muda, Medan) Pramukadapatmengajarkannilai-nilaimandiri, kerjakerasdan gotong royong. UpacarabenderasetiaphariSenin di sekolahmenjadisalahsatuaktualisasinilai-nilainasionalisme. Ujiansebagaipembiasaannilai-nilaiintegritas. Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara, Tempo

  20. MANFAAT DAN IMPLIKASI

  21. KONSEP PELATIHAN PPK Isi Modul PelatihanFasilitator: • PenguatanKonsep PPK • ManajemenPelatihan • PraktekAdaptasiPelatihan • Peer Training Fasilitator 4 Dimensi pengembangan Pengembangan kapasitaspelaku PPK Implementasi nilai GNRM Isi Modul PPK • Kebijakan & Konsep Dasar PPK • Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah • PPK Berbasis Kelas • PPK Berbasis Budaya Sekolah • PPK Berbasis Masyarakat • Assesment, Monitor dan Evaluasi PPK • Desain Rencana Tindak Lanjut (RTL) • Religius • Nasionalis • Mandiri • Gotong royong • Integritas • Olah raga • Olah pikir • Olah rasa • Olah hati • Kepala Sekolah • Guru • Komite Sekolah • Orang tua • Pelatihan langsung (on site) • Pendampingan langsung • Penyediaan sumber-sumber pelatihan di dunia maya, modul pelatihan, video pembelajaran, dll (dalam jaringan/daring) Metode Pelatihan Tujuan PPK

  22. SosialisasiTahun 2016 – Sudahdilakukan *Pemilihansekolahrintisanmempertimbangkankeberagamansekolahdariperkotaan, sub-perkotaan, sampaidaerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal)

  23. PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK Implementasi Mandiri dan Bertahap UjiCoba SekolahRintisan Tahun 2016 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 542 Sekolah 2 Tahun 2017 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 9.830 sekolah Tahun 2018 SD dan SMP dari 34 Provinsi Jumlah = 90.000 sekolah Dukungan Daerah Kota Malang Kab. Banyuwangi Kab. Siak Kab. Lamongan Kab. Bandung Kab. Purwakarta Kab. Pemalang Kab. Bantaeng Prov. NTB (6 Kabupaten)

  24. KONKLUSI 1. Gerakan PPK sebagaiPorosPendidikan TerwujudnyaPenguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai fondasi utama dari pembangunan karakter bangsa dan merupakan transformasi dari penanaman nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan, utamanya melalui aspek keteladanan KepalaSekolah, Guru, Orang Tua, dan seluruh figur penyelenggara pendidikan serta tokoh-tokohmasyarakat. 2. Pembangunan KaraktermerupakanKewajibanBersama Terselenggaranya pembangunan karakter bangsa sebagai kewajiban seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Pelaku Bisnis dan masyarakat/ komunitas, agar segenap sumberdaya yang dimiliki dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan pendidikan karakter. 3. DukunganKomitmendanRegulasiGerakan PPK Terwujudnyakomitmendandukunganregulasiterkaitdengan: a) Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai Manager; b)Revitalisasikewajiban 8 jam guru di sekolah; c) ImplementasiPermendikbud No. 75 Tahun 2016 tentangKomiteSekolahsebagaibadan gotong royong danpartisipasimasyarakat; d) Kegiatanpembelajaran 5 hari; e) Penguatandanperluasankegiatan di sekolahdanluarsekolah (senibudaya, keagamaan, ekstradankokurikuler, literasi). 4.MemperhatikanKeberagamandan Tingkat Kesenjangan Tercapainyatahapanpelaksanaan PPK sesuaidengankeberagamandantingkatkesenjangansetiapsatuanpendidikanyaitu di perkotaan, sub-perkotaan, sampaidaerah 3T denganmempertimbangkanketerbatasanprasarana dan sarana sekolah, sertaaksesibilitaskesekolah (jalur lembah, hutan, sungai,danlaut).

  25. REKOMENDASI • Dukungan dan Keteladanan Kepala Sekolah dan Guru • Komitmen dan konsistensi Pimpinan Pemda • Sistem Rentang Kendali Pelaksanaan PPK • Pemberian penghargaan dan penegakan sanksi • Kolaborasi ekosistem pendidikan dan pelibatan publik • Referensi praktik-praktik baik di sekolah

  26. Guru yang baik bagaikan petani. Mereka menyiapkan bahan dan lahan belajar di kelas, memelihara bibit penerus bangsa, menyirami mereka dengan ilmu, dan memupuk jiwa mereka dengan karakter yang luhur. Guru yang ikhlas adalah petani yang mencetak peradaban. Ahmad Fuadi, Sastrawan

  27. Kuatkan Karakter Bangsa Raihlah Kebahagiaan... Menuju Generasi Emas 2045 Terima Kasih foto: anakbersinar.com

  28. 1. Model PembelajaranProblem Based Learning (PBL) Merupakanpembelajaran yang menggunakansberbagaikemampuanberpikirdaripesertadidiksecaraindividumaupunkelompoksertalingkungannyatauntukmengatasipermasalahansehinggabermakna, relevan,dankontekstual (Tan OnnSeng, 2000). Tujuan PBL adalahuntukmeningkatkankemampuandalammenerapkankonsep-konseppadapermasalahanbaru/nyata, pengintegrasiankonsepHigh Order Thinking Skills (HOT’s), keinginandalambelajar, mengarahkanbelajardirisendiridanketerampilan(Norman and Schmidt). 2. Model pembelajaranProject Based Learning (PjBL). Merupakanpembelajarandenganmenggunakanproyeknyatadalamkehidupan yang didasarkanpadamotivasitinggi, pertanyaanmenantang, tugas-tugasataupermasalahanuntukmembentukpenguasaankompetensi yang dilakukansecarakerjasamadalamupayamemecahkanmasalah (Barel, 2000 and Baron 2011). Tujuan Project Based Learning  adalahmeningkatkanmotivasibelajar, team work, keterampilankolaborasidalampencapaiankemampuanakademik level tinggi/taksonomitingkatkreativitas yang dibutuhkanpadaabad 21 (Cole & Wasburn Moses, 2010). 3. Model PembelajaranPenyingkapan (penemuandanpencarian/penelitian) Model pembelajaranpenyingkapan (Discovery Learning) adalahmemahamikonsep, arti, danhubungan, melalui proses intuitifuntukakhirnyasampaikepadasuatukesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadibilaindividuterlibat, terutamadalampenggunaan proses mentalnyauntukmenemukanbeberapakonsepdanprinsip. Discovery dilakukanmelaluiobservasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuandaninferi. Proses tersebutdisebutcognitive process sedangkandiscovery itusendiriadalahthe mental process of assimilatingconcepts and principles in the mind (Robert B. Sunddalam Malik, 2001:219).

  29. SURAT ELEKTRONIK ArieBudhiman arie.budhiman@kemdikbud.go.id Portal PPK cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

More Related