1 / 17

Dekonsentrasi

Dekonsentrasi. Oleh : George Zinsky P 115030100111149 Ella Alfianita 115030101111096 Silvilia Agies V.P 115030107111085 Ferina Safitri 115030107111103 Intan Nanda S. 115030101111084 Hendri Adji P. 115030100111051 Frisky Prakarsa 115030107111068.

sydnee
Download Presentation

Dekonsentrasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dekonsentrasi Oleh: George Zinsky P 115030100111149 Ella Alfianita 115030101111096 SilviliaAgies V.P 115030107111085 FerinaSafitri 115030107111103 Intan Nanda S. 115030101111084 HendriAdji P. 115030100111051 Frisky Prakarsa 115030107111068 HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAHAN – KELAS H

  2. Sub Tema

  3. DekonsentrasidanPembagian Wilayah

  4. DekonsentrasidanPembagian Wilayah Field Services Area Government Dekonsentrasi Wujudwilayahadministrasi yang beradadalamhierarkhiorganisasipemerintahpusatdanterdapatbatas-bataswilayahkerjaataujabatanatauadministrasi. Dalamhalini yang diberipelimpahanwewenangadalahperangkatataupejabatpusat. Dalamrangkadekonsentrasi, wilayah Negara yang dibagi-bagitersebutberakibatadanyahubungan ‘electrics’ antaraperangkat Negara denganperangkatpada sub-sub nasionalnya

  5. General Government Areas Desentralisasi Special Government Areas Wujuddaerahotonom yang beradadiluarhierarkhiorganisasipemerintahpusatdanmemilikibatas-bataswilayahyurisdiksidaerahotonom. Kewenangannyadiberikanpadadaerahotonom. Dalamrangkadesentralisasiwilayah Negara yang dibagi-bagitersebutberimplikasipadaadanyahubungan ‘magnetic’ antaraperangkat Negara denganperangkatpada sub-sub nasional yang tercipta

  6. SistemDekonsentrasi

  7. SistemDekonsentrasi MenurutInstituutVoorbesturrswetenschappen, Dekonsentrasiadalah “penugasankepadapejabatataudinas-dinas yang mempunyaihubunganhirarkidalamsuatubadanpemerintahanuntukmengurustugas-tugastertentu yang disertaihakUntukmengaturdanmembuatkeputusandalammasalah-masalahtertentu, pertanggungjawabanterakhirtetappadabadanpemerintahannyangbersangkutan”. Dekonsentrasi CiriSistemDekonsentrasi • - Mewakili ‘Central Interest’ • - Keberadaannyasangattergantungdaripenguasapusat • - Hanyamemilikikewenanganadministratifbelaka • - Pengambilankeputusan ( administratif ) tersebutdilakukanolehpejabat yang diangkat, bukan yang dipilih. • - Memilikiyurisdiksitertentu- wilayahadministrasi.

  8. Field Administration ( AdministrasiLapangan ) SistemDekonsentrasi SecaraKelembagaan Field Administrator ( Administrator Lapangan ) Hubungan “Electric Field” Local State / Local Administration

  9. Field Administration Wilayah kerjadariaparaturpusat yang adadidaerahuntukmelaksanakankewenangan-kewenanganpusat yang telahdidelegasikankepadaparapejabatpusat yang adadidaerahtersebut. Pejabatlapangandiberikeleluasaanuntukmengambilkeputusansepertimerencanakan, membuatkeputusan-keputusanrutindanmenyesuikanpelaksanaankebijaksanaanpusatdengankondisisetempat. Field Administration Fragmented Field Administration Field Administration Integrated Field Administration

  10. Fragmented Field Administration dan Integrated Field Administration Membenarkanbatas-bataswilayahkerja ( yurisdiksi ) dariperangkatdepartemendilapangan ( InstansiVertikal ) secaraberbedamenurutpertimbanganfungsidanorganisasidepartemeninduknya. Fragmented Field Administration Integrated Field Administration Mengharuskanterdapatnyakeseragamanbatas-bataswilayahkerja ( yurisdiksi ) dariberbagaiinstansivertikalatasdasar Daerah (Wilayah) AdministrasibesertaWakilPemerintah.

  11. Field Administrator Field Administrator ( Administrator Lapangan ) Administrator lapanganbiasanyaadalahpegawainegeri yang direkrutberdasarkanprosedurseleksi normal yang digunakanolehdepartemenataukementerian. Para pegawaiinikemudianditempatkandipropinsi, wilayah, ataudistrik yang biasanyauntukjangkawaktuterbatassebelumdipindahkankewilayah lain ataudikembalikankekantorpusat.

  12. Local Administration Integrated Local Administration ( AdministrasiLokal Yang Terpadu ) Local Administration Tenaga-tenagadaridepartemenpusat yang ditempatkandidaerahberadalangsungdibawahperintahdansupervisikepaladaerah yang diangkatolehdanbertanggungjawabkepadapemerintahpusat. Unintegrated Local Administration (administrasilokal yang tidakpadu) Tenaga-tenagapemerintahpusat yang beradadidaerahdankepaladaerahmasing-masingberdirisendiri.

  13. Dekonsentrasidi Indonesia

  14. Dekonsentrasidi Indonesia UU No. 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah “ DekonsentrasiadalahpelimpahanwewenangpemerintahanolehPemerintahkepadaGubernursebagaiwakilpemerintahdan/ataukepadainstansivertikaldiwilayahtertentu.” instansivertikaladalahlembagapemerintah yang merupakancabangdarikementerianpusat yang beradadiwilayahadministrasisebagaikepanjangantangandaridepartemenpusat Contohinstansivertikaladalah: Kepolisian Daerah, Kepolisian Wilayah, Polres, Polsek, Kejati, Kejari, PengadilanTinggi, PengadilanNegeri, Kantor PelayananPajak, Kantor Kementerian, dan lain-lain.

  15. UU No 32 Tahun 2004 tidakmengatursatupasal pun mengenaiadanyawilayahadministrasidi RI untukkepentingandekonsentrasidenganjelas. • Frasa “ di Wilayah Tertentu “ dalam UU No.32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah Bab I Pasal 1 ayat 8 bagioperasiinstansivertikalcukup ‘absurd’ dandapatmembukapeluangperbedaanbatasyurisdiksiantarapetaadministrasilapangandenganpetayurisdiksidaerahotonomtertentubaikProvinsimaupunKabupaten/Kota. • Selainitumenurut UU No 32 Tahun 2004 ini pun sebagaiwilayahyurisdiksioperasiGubernurselakuwakilpemerintahtidakdidefinisikansebagaiwilayahadministrasi. MenurutsebagianpakarhaliniakanotomatismengikutipetadariProvinsisebagaidaerahotonom. • KetidaksinkronankonstruksidekonsentrasidapatkitajumpaidalamPasal 37 ayat 1 danPasal 38 ayat 1 UU No.32 Tahun 2004 yang mengaturtugasdanwewenangGubernursebagaiwakilpemerintah. Dari keduapasaltersebut, terutamapasal 38 ayat (1), tampakGubernurtidakdiberitugasuntukberhadapandenganinstansivertikal. • UU No 32 Tahun 2004 tampakdikacaukanolehpolafungsional yang mengandalkankeberadaaninstansivertikaldanmereduksikeberadaandanperanwakilpemerintah. AnalisisKritisPelaksanaanDekonsentrasidi Indonesia

  16. Kesimpulan • Secarakeseluruhanmenjelaskantentangasasdekonsentrasidaninstansipemerintah. Negara KesatuanRepublik Indonesia dalampenyelenggaraanpemerintahanyademitercapainyademokrasidankesejahteraanrakyatmenganutasasdesentralisasi, dekonsentrasidantugaspembantuan.Dekonsentrasimunculsebagaipelimpahanwewenangdaripemerintahpusatkarenatidakmungkinsemuawewenangdapatdilakukansendiridenganmenggunakanasasdesentralisasi. • Konsepdekonsentrasisebenarnyaadalahuntukmenjaminkeutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia, karenaadanyabentukkomunikasi social kemasyarakatandan social budaya. Akibatditerapkanyaasasdekonsentrasiadanyawilayahadministrasi, yaituwilayahkerjapejabat yang menerimasebagianwewenangdaripusat. Selainitujugaterbentukyainstansivertikal yang beradadibawahkontrollangsungdaripusat, contohnyaKepolisiandaerah, Kepolisan Daerah, Polres, dan lain-lain.

  17. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related