1 / 18

Periodik Paralisis

Periodik Paralisis. Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil. Periodik paralisis. Kelemahan akut anggota gerak Mengenai anak dan dewasa muda, sering serangan pertama pada usia menjelang 16 th. Serangan berulang-ulang

tacita
Download Presentation

Periodik Paralisis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Periodik Paralisis Yuliarni Syafrita Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK-Unand/RS DR M Djamil

  2. Periodikparalisis • Kelemahan akut anggota gerak • Mengenai anak dan dewasa muda, sering serangan pertama pada usia menjelang 16 th. • Serangan berulang-ulang • Tidak mengenai otot-otot kranial dan otot pernafasan • Gangguan pada ion kalium (hipokalemia yang tersering)

  3. Periodik Paralisis • Kelumpuhan keempat anggota gerak yang bersifat flaksid. • Mutlak mengenai motorik serta timbul secara berkala • Patofisiologi belum jelas tetapi secara klinis ber hubungan dengan elektrolit kalium • Dikenal 3 jenis yaitu • Periodik paralisis hipokalemik familial • Periodik paralisis hiperkalemik • Periodik paralisis normokalemik

  4. Hipokalemi Periodik Paralisis • Hipokalemi periodik paralisis (HypoKPP)  salah satu bentuk primer dari periodik paralisis , disebabkan oleh satu atau lebih mutasi pada channel ion calcium, sodium dan potasium di membran otot.

  5. Hipokalemi periodik paralisis • Serangan akut, tiba2 potasium masuk kedalam sel, sehingga kadarnya rendah diplasma, bisa mencapai kurang dari 1,5 meq/L. • Sering dicetuskan oleh : istirahat setelah latihan, stres, atau makan tinggi karbohidrat • Hipokalemia sering disertai hipophosphatemia dan hipomagnesemia.

  6. Ada 2 bentukHypoKPP : • Bentukparalitik • Bentukmiopatik

  7. BentukParalitik • Lebihsering • Serangansecaraepisodik, bervariasi (fattiquehinggaflaksid). • Serangandicetuskanolehturunnyakadar K di serum. • Faktorpencetusutama : berkeringat, makanantinggi CHO dannatrium, tidurdanistirahatsetelah exercise • Sekitar 25% jatuhketipemiopatikataupermanent muscle weakness (PMW)

  8. Bentuk Miopatik • Serangan tidak bervariasi • Kelemahan dirasakan setelah aktivitas berlebihan (pada masa anak) dan setelah usia pertengahan jadi permanent muscle weakness (PMW). • Pasien tidak pernah mengalami serangan lumpuh yang episodik

  9. Penyakit ini diturunkan secara autosomal dominant • 1/3 kasus sporadik dan tidak ada riwayat keluarga • Mutasi tersering ditemukan pada channel calsium kromosom 1 • Sering ditemukan juga pada hipertiroid

  10. Hipertiroid • Bagaimana mekanisme hipertiroid menyebabkan hipokalemia periodik paralisis, belum sepenuhnya diketahui. • Hormon tiroid meningkatkan aktivitas Na-K-ATP ase (yg cenderung memindahkan kalium kedalam sel). • Kelebihan hormon tiroid dapat menjadi predisposisi tejadinya paralisis secara episodik, akibat pengaruh epinefrin dan insulin. • .

  11. Diagnosis • Riwayat kelemahan yang periodik • Kadar potasium (kalium) serum yang rendah • Kadar Creatine phosphokinase (CPK) meningkat saat serangan. • ECG menunjukkan sinus bradikardi dan tanda2 hipokalemi (gel T datar, gel U tinggi di lead II, V2, V3, and V4, dan depresi segmen ST)

  12. Komplikasi Kardiak • Sinus bradikardi • Tanda hipokalemi pada EKG (gel Udi lead II, V-2, V-3, dan V-4, gel T mendatar dan depresi segmen ST). • PR dan QT interval memanjang, gel T mendatar yang berhubungan dengan menonjolnya gel U

  13. Elektrofisiologis • Amplitudo aksi potensial otot menurun disaat serangan, sering ditemukan pada hypokalemic PP. • Konduksi saraf sensorik normal. • Bila ditemukan gangguan konduksi saraf , perlu dipikirkan, apakah ada penyakit penyerta seperti neuropati yg berhubungan dengan tirotoxicosis.

  14. Pencegahan dan Pengobatan Pengobatan Bila kadar K plasma sangat rendah, bisa langsung di koreksi secara intravena dengan kecepatan pemberian 10 meq/ jam Dikoreksi dengan rumus [K normal – Kpasien] x 1/3 BB

  15. Pencegahan : Pemberian preparat KCl oral 60 – 120 meq Makanan yang mengandung K seperti Pisang, semangka, korma dll

  16. Periodik Paralisis Hiperkalemik • Bangkit selalu setelah bekerja • Kelumpuhan tidak berlangsung lama • Kadar kalium serum > 4,2 mEk/L • Bisa diberikan asetazolamid (Diamox) dengan dosis 2 x 500 mg

  17. Periodik Paralisis Normokalemik • Sukar di diagnosis maupun di terapi • Merupakan variant dari hiperkalemia • Serangan kelumpuhan menyerupai jenis hipokalemik tapi berlangsung lama sekali • Pemberian kalium memperburuk keadaan

  18. TERIMA KASIH

More Related