1 / 48

Ekivalensi kimia

Ekivalensi kimia. Integral. Spin-Spin Splitting : ( n +1) Rule. Di dalam molekul yang sederhana sekalipun , didapati bahwa masing-masing tipe proton jarang sekali memberikan signal/peak resonansi yang tunggal (singlet) Spin-Spin Splitting. Secara empiris, spin-spin splitting dapat

talisa
Download Presentation

Ekivalensi kimia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ekivalensi kimia

  2. Integral

  3. Spin-Spin Splitting : (n+1) Rule Di dalammolekul yang sederhanasekalipun, didapatibahwamasing-masingtipe proton jarangsekalimemberikan signal/peak resonansi yang tunggal (singlet) Spin-Spin Splitting • Secara empiris, spin-spin splitting dapat • dijelaskan dengan aturan ( n + 1 ) : Tiapjenis proton "merasakan" sejumlah proton ekivalen (n) yang terikatpada atom karbon yang bertetanggadengan atom karbondimana proton tersebut terikat, sehinggaresonansidari proton tersebutdipecah/di-split menjadin + 1 signal.

  4. Ratio intensitas dari multiplets yang diturunkan dari (n+1) rule dapat ditentukan dengan menggunakan Segitiga Pascal

  5. Roof Effects Adanyaroof effects iniakanbermanfaatuntukmenjodohkanmultiplet-multiplet yang salingmengadakankoplingsatudengan yang lainnya.

  6. The Coupling Constant, J (Hertz) Jarakantaragaris-garisdalamsuatumultiplet yang sederhana disebutCoupling constant (tetapankopling), J(Hertz) -CH2-CH3

  7. Coupling constant dinyatakandalam Hertz, danhargainitidaktergantungpadafrekuensioperasionaldari instrument.

  8. Cara menghitung coupling constant

  9. Macam-macamcoupling

  10. Kopling antara hidrogen-hidrogen vicinal sangat tergantung dari besarnya dihedral angle

  11. Proton A kopling dengan proton C dan proton B kopling dengan proton D

  12. Kegagalanaturan N+1: Signal denganlebihdarisatu coupling constant.  Karena adanya non-ekivalensi magnetik dalam satu gugus

  13. Karena adanya dua atau lebih set hydrogen • yang tidak ekivalen (yang bertetangga)

  14. Bila suatu set hidrogen dikopel oleh dua set hidrogen yang berbeda dengan coupling constant yang sama, maka multiplicyti-nya sesuai dengan aturan N + 1.

More Related