1 / 33

PELESTARIAN KAWASAN BERSEJARAH

PELESTARIAN KAWASAN BERSEJARAH. CULTURAL SIGNIFICANCE. Johanes Parlindungan. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA. PENGERTIAN dan KONSEP. CULTURAL SIGNIFICANCE / MAKNA KULTURAL. THE BURRA CHARTER (1999).

tarika
Download Presentation

PELESTARIAN KAWASAN BERSEJARAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PELESTARIAN KAWASAN BERSEJARAH CULTURAL SIGNIFICANCE JohanesParlindungan PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

  2. PENGERTIAN dan KONSEP CULTURAL SIGNIFICANCE / MAKNA KULTURAL THE BURRA CHARTER (1999) “aesthetic, historic, scientific or social value for past, present or future generations” AESTHETIC HISTORIC SCIENTIFIC SOCIAL FUTURE PAST PRESENT

  3. PERANAN OBJEK BERSEJARAH VISIBLE EVIDENCE of the past can contribute EDUCATIONALLY to the CULTURAL IDENTITY and MEMORY of a particular PEOPLE or PLACE, GIVING MEANING TO THE PRESENT BY INTERPRETING THE PAST (Adeniran et al, 2011) Conservation of historic monuments in the environment is the DOCUMENTARY OF HUMAN EXISTENCE (Adeniran et al, 2011) Kota-kota modern kehilanganidentitassebagaiakibatdari “INTERNASIONALISME” arsitekturperkotaan. “Being here and there” lunturdimanaberada di Asia seolahsedangberjalan di NYC. Kelunturanbudayadalammasyarakat. City without memory

  4. U S A ? ITALY ? SINGAPORE ? TIDAK ADA MEMORY YANG MELEKATKAN BANGUNAN DI ATAS DENGAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT. PolusiArsitekturdanBudaya

  5. KEPRIBADIAN BANGSA PEMBANGUNAN YG BERAKAR DARI KEBUDAYAAN DAN SEJARAH POTENSI EKONOMI YG BERKELANJUTAN MEMBANTU MASYARAKAT MEMAHAMI PERKEMBANGAN PERADABAN

  6. PLACE CULTURAL IDENTITY & MEMORY Cultural significance is a concept which helps in ESTIMATING THE VALUE of PLACES (The Burra Charter, 1999) EVIDENCE MEANING TO PRESENT

  7. TUJUAN KAJIAN MAKNA KULTURAL Cultural significance is a concept which helps in ESTIMATING THE VALUE of PLACES (The Burra Charter, 1999) BAGIAN DARI UPAYA PENELUSURAN FAKTA-FAKTA KESEJARAHAN BAGIAN UTAMA DARI KAJIAN SEJARAH PERKOTAAN / KAWASAN

  8. UNIT KAJIAN

  9. DOCUMENTARY EVIDENCE, PHYSICAL EVIDENCE GATHERING EVIDENCE CO-ORDINATING AND ANALYSING EVIDENCE Ability to demonstrate, Association links, Formal or aesthetic qualities ASSESSING SIGNIFICANCE Aesthetic, Sosial, Scientific, Historic STATING SIGNIFICANCE STAGE 01: CULTURAL SIGNIFICANCE GATHERING INFORMATION FOR THE DEVELOPMENT OF CONSERVATION POLICY REQUIREMENTS FOR RETENTION CLIENT'S REQUIREMENTS PHYSICAL CONDITION EKSTERNAL REQUIREMENTS EVIDENCE DEVELOPING A CONSERVATION POLICY STATING CONSERVATION POLICY STRATEGI FOR IMPLEMENTING CONSERVATION POLICY STAGE 02: CONSERVATION POLICY

  10. 1. GATHERING EVIDENCE PERANAN STUDI SEJARAH • HEURISTIK • KRITIK SUMBER • INTERPRETASI • HISTIOGRAFI • Sobana (2008) DOCUMENTARY & PHYSICAL

  11. 2. CO-ORDINATING AND ANALYSING EVIDENCE

  12. 3. ASSESSING SIGNIFICANCE

  13. 4. STATING SIGNIFICANCE

  14. KRITERIA PENILAIAN MENURUT KEVIN LYNCH, SUATU OBJEK MEMILIKI NILAI KESEJARAHAN YANG TINGGI APABILA BERASOSIASI DENGAN ORANG PENTING ATAU KEJADIAN YANG ISTIMEWA (Adeniran et al, 2011)

  15. LATAR BELAKANG BLITAR MASA LAMPAU KOTA BLITAR BLITAR MASA KINI Gementee Blitar 1906 Personel TRIP Bung Karno dan Istana Gebang Personel PETA PEMBERONTAKAN TERBESAR ASIA TENGGARA LOKASI PELATIHAN TRIP KOTA PROKLAMATOR Gardu Listrik PENGIBARAN PERDANA MERAH PUTIH Gereja St Yusup Kebon Rojo MULO

  16. METODE STUDI INPUT METODE OUTPUT KARAKTERISTIK OBJEK DAN KAWASAN LINGKUNGAN FISIK dan BANGUNAN: RUANG EKONOMI POLITIK SOSIAL BUDAYA TINJAUAN SEJARAH KOTA BLITAR DAN OBJEK SINKRONIK - DIAKRONIK MAKNA KULTURAL OBJEK DAN KAWASAN

  17. PERMASALAHAN PERTAMA OUTPUT INPUT METODE KARAKTERISTIK OBJEK DAN KAWASAN FORM PENILAIAN KONDISI FISIK OBJEK KOMPONEN FISIK PHA PERSEPSI AHLI TINGKAT KERUSAKAN OBJEK BERSEJARAH KONDISI FISIK OBJEK OBSERVASI FORM PENILAIAN VITALITAS KAWASAN TINGKAT KERUSAKAN KAWASAN BERSEJARAH OBSERVASI VITALITAS KAWASAN integrasi dengan sistem kota; kondisi prasarana dan sarana; utilitas; densitas, variasi, land use dan kepemilikan lahan; kualitas lingkungan; ruang, bentuk dan tipologi kawasan; tradisi dan sosial budaya; kesadaran dan intervensi; pembiayaan dan pendanaan TINDAKAN PELESTARIAN OBJEK DAN KAWASAN

  18. PERMASALAHAN KEDUA OUTPUT INPUT METODE TOLOK UKUR MAKNA KULTURAL Kesejarahan, Kekhasan Arsitektur, Umur Bangunan, Sosial dan kemasyarakatan, Seni dan Estetika, Keunikan dan Kelangkaan, Landmark, Fungsional, Potensi Ekonomi, Religius MAKNA KULTURAL OBJEK DAN KAWASAN PERSEPSI PEMILIK OBJEK BERSEJARAH ANALISIS FAKTOR MAKNA KULTURAL KAWASAN BERSEJARAH PERSEPSI AHLI P H A KARAKTERISTIK KESEJARAHAN OBJEK BERSEJARAH MAKNA KULTURAL OBJEK BERSEJARAH SKORING TERBOBOT TINDAKAN PELESTARIAN OBJEK DAN KAWASAN

  19. PERMASALAHAN KETIGA OUTPUT INPUT METODE MAKNA KULTURAL OBJEK DAN KAWASAN TABULASI NILAI TINDAKAN PELESTARIAN OBJEK DAN KAWASAN PERSYARATAN PENENTUAN TINDAKAN PELESTARIAN TINDAKAN PELESTARIAN OBJEK DAN KAWASAN PERSYARATAN PENENTUAN TINDAKAN PELESTARIAN OBJEK

  20. JL. SHODANCO SUPRIYADI JL. IR. SUKARNO& JEND. SUDIRMAN 7 Rumah Tinggal 3 Komplek sekolah 1 Komplek kerohanian 1 Tugu peringatan 2 Rumah Tinggal 1 Rumah Gardu Listrik 1 Kampus Universitas 1 Komplek Sekolah 1 Bekas Gudang 1 Gereja JL. DIPONEGORO 2 Rumah Tinggal 2 Komplek sekolah 1 Komplek Gereja JL. AHMAD YANI JL. SULTAN AGUNG & MURADI 3 Rumah Tinggal 2 Komplek Sekolah 6 Rumah Tinggal 1 Musium (Istana Gebang)

  21. MAKAM BUNG KARNO TUGU POTLOT EX. MARKAS PETA ISTANA GEBANG EX. HOTEL SAKURA EX. MARKAS TRIP

  22. SINKRONIK - DIAKRONIK

  23. SINKRONIK - DIAKRONIK

  24. MAKNA KULTURAL OBJEK FAKTOR TOLOK UKUR TOLOK UKUR TEORITIS SEJARAH UMUR SOSIAL SENI KEKHASAN KEUNIKAN LANDMARK FUNGSIONAL POTENSI EKONOMI RELIGI FAKTOR I : POTENSI KEILMUAN Sejarah, Umur, Sosial, Landmark FAKTOR II : POTENSI ESTETIKA DAN PENGEMBANGAN KEG EKONOMI Seni, Kekhasan, Keunikan, Ekonomi ANALISIS FAKTOR FAKTOR III : POTENSI FUNGSIONAL DAN RE-USE Fungsional, Religi PENILAIAN MAKNA KULTURAL PHA (PEMBOBOTAN FAKTOR)

  25. TINDAKAN PELESTARIAN TINGKAT KERUSAKAN MAKNA KULTURAL TINDAKAN PELESTARIAN TDK RUSAK A,B & C PRESERVASI RENDAH A,B & C PRESERVASI RESTRORASI SEDANG A REHABILITASI SEDANG B & C REHABILITASI BERAT B & C REKONSTRUKSI BERAT A

  26. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

  27. DAFTAR PUSTAKA The Burra Charter. 1999. Adeniran et al. 2011. Perceptions on cultural significance and heritage conservation: A case study of SussanWenger’s building, Osogbo, Nigeria. African Journal of History and Culture Vol. 3(5), pp. 73-88, June 2011

More Related