1 / 26

Pertemuan 6 Tangga

Pertemuan 6 Tangga. Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan syarat - syarat konstruksi tangga sebagai sarana penghubung . Outline Materi.

tea
Download Presentation

Pertemuan 6 Tangga

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 6Tangga Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :

  2. Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • Mahasiswa dapat menjelaskan syarat - syarat konstruksi tangga sebagai sarana penghubung

  3. Outline Materi • Materi 1 : Syarat tangga untuk rumah tinggal dan bangunan umum • Materi 2 :Ukuran dan rumus cara menghitung jumlah anak tangga • Materi 3 :Macam - macam bentuk tangga

  4. Persyaratan Suatu Tangga 1. Tangga harus fungsional. • Artinya baik bentuk, ukuran maupun bahan dari tangga harus disesuai-kan dengan bangunan yang ada dan juga harus disesuaikan juga dengan fungsi bangunan tersebut.

  5. 2. Tangga harus mudah dilihat dan dicapai. • Artinya penempatan lokasi tangga benar-benar dapat dengan mudah pemakai untuk mencapainya dan tidak terhalang serta cukup cahaya.

  6. 3. Kemiringan tangga • Kemiringan tangga sudut lereng tangga tidak boleh terlalu landai, karena dapat menjemukan orang yang naik dan juga memerlukan banyak tempat. • Demikian pula sudut lereng tangga tidak boleh terlalu curam sehingga membahayakan pada saat orang turun.

  7. Kemiringan tangga/sudut lereng tangga minimum 25 dan maksi-mum 42 . • Sudut lereng tangga yang baik antara 36 - 40. • Tangga untuk rumah tinggal tidak lebih dari 42. • Tangga untuk bangunan umum tidak lebih dari 38

  8. Kemiringan suatu tangga dapat pula ditentukan dengan rumus : a + 2 O = 60 –62 cm dimana : a = lebar anak tangga = aantrede O = tinggi anak tangga = optrede

  9. 4. Ukuran/banyaknya anak tangga • Ukuran anak tangga sangat mem-pengaruhi kenyamanan pemakai-nya. Untuk tangga rumah tinggal : - Lebar anak tangga 22 – 30 cm. Yang baik adalah 30 cm. - Tinggi anak tangga maksimum 20 cm. Yang baik adalah 16 –17,5 cm

  10. Untuk tangga bangunan umum : • Lebar anak tangga 30 cm, dan tidak boleh kurang dari 22,5 cm • Tinggi anak tangga maksimum 19 cm dan yang baik 14 – 15 cm.

  11. Ukuran Anak Tangga Harus Seragam • Banyak anak tangga dalam suatu tangga suatu tanjakan, tidak boleh lebih dari 12 anak tangga , bila ternyata tinggi lantai membuat jumlah anak tangga lebih dari 12 anak tangga, maka dapat dibuat bentuk tangga dengan “BORDES”.

  12. 5. Lebar Tangga • Lebar suatu tangga tergantung dari fungsi tangga tersebut dan juga tergantung tangga tersebut digunakan pada bangunan apa ? • Semakin banyak orang yang sering menggunakan tangga tersebut, tentunya lebar tangga akan lebih besar dibanding dengan tangga yang sedikit pemakainya • Lebar tangga pada umumnya untuk: - Rumah tinggal : 80 – 100 cm - Bangunan umum : 120 – 200 cm. • Lebar tangga juga diperhitungkan bila diperlukan untuk jalan pengangkut barang.

  13. 6. Tinggi Bebas • Yang dimaksud adalah jarak bebas vertikal di saat orang berdiri di tangga, baik mulai anak tangga pertama, bordes maupun sampai anak tangga terakhir, orang dan juga barang yang diangkut dapat bebas berjalan tanpa ada halangan di atasnya. • Tinggi bebas minimal 2,00 m.

  14. Konstruksi Tangga • Tangga harus kokoh dan kuat. • Tidak dapat bergerak atau goyang. • Bentuk sederhana dan enak dilintasi; kecuali direncanakan tertentu untuk keindahan suatu interior dari suatu ruangan.

  15. Rencana Suatu Tangga • Bentuk suatu tangga dapat dibuat tergantung pula dari luas ruang, panjang dan lebar ruang serta perbedaan tinggi lantai yang ada. • Dari data ini dapat dihitung jumlah anak tangga kemudian ditentukan bentuk tangga yang diinginkan.

  16. Contoh : • Bila luas ruang, panjang ruang tidak dibatasi, tetapi yang ditentukan : • Perbedaan tinggi lantai H=2,80 cm • Ukuran tinggi anak tangga O = 17 cm • Banyak anak tangga dan lebar anak tangga dapat ditentukan sebagai berikut : Banyak anak tangga

  17. Lebar anak tangga = a Dihitung dengan rumus : • a + 2 O = 62 • a + 2 x 17 = 62 • a = 28 cm 30 cm.

  18. 2. Bila panjang ruang terbatas sehingga lebar anak tangga hanya dapat dibuat 25 cm. Dengan rumus : a + 2 O = 62 25 + 2 O = 62 2 O = 37 O = 18,5 cm Banyak anak tangga H = 280 = 15,13 • O 18,5 Bila diambil 15 buah : Tinggi anak tangga = 280 = 18,7 cm • 15

  19. Bila diambil 16 buah : • Tinggi anak tangga = 280 = 17,5 cm • 16 Jadi baik diambil 15 buah atau 16 buah anak tangga, tinggi tangga masih baik dan memenuhi syarat.

  20. Bentuk tangga

  21. Tangga Lurus Dengan Bordes Antara H= tinggi lantai = 2.80 m H1= tinggi lantai bordes = 1.40 m L = panjang tangga = B = lebar tangga = lebar bordes = 1.00 m a = aantrede = 25 cm O = optrede = 17,5 cm h = tinggi sandaran = 80 cm

  22. Tangga Permulaan Perempat Atau Tangga Dengan Belokan Bawah H = Tinggi lantai = 3.00 m L= panjang tangga B = lebar tangga = 1.00 m A = aantrede = 25 cm O = optrede = 17,5 cm

  23. a = aantrede = pias pijak anak tangga = sudut lantai tangga b = lebar tangga o = optrede = satuan tanjakan B = lebar bordes H = ketinggian bordes s = sandaran L.D = lantai dasar (  0.00) L.T = lantai tingkat

  24. Fuik Method • Tentukan garis perjalanan dengan berpedoman 1/3 b dari sisi luar. • Penggal garis perjalanan masing-masing sebesar = a. • Beri nomor 1,2,3,…………..12. • Bidang 1-2, 2-3 dstnya s/d 11-12 merupakan bidang yang tidak sama. • Aantrede setelah No.12 = Aantrede normal. • Ukur AB dari ujung baluster sampai proyeksi titik 12. • Penggal garis AB = e dibagi 11 bagian yang sama, dan diberi nomor 1 s/d 12.

  25. 8. Tarik garis vertikal dari titik 1 s/d 12 tadi. 9. Pada garis vertikal titik 12 ukur a = aantrede  didapat titik 12’. 10. Pada garis vertikal titik 6 ukur garis dengan panjang = 1/11 AB  didapat titik 6’. 11. Tarik garis 12’ - 6’ dan diperpan-jang memotong garis vertikal  terdapat titik 1’, 2’, 3’, dstnya. 12 Garis vertikal 1 – 1’ = y1 2 – 2’ = y2 dstnya. • Penggal garis y1, y2, y3 dstnya ini diterapkan pada garis AB tadi  diberi nomor 1”, 2”, 3” dstnya. 14. Akhirnya hubungi titik antara : Dengan 1” Pada denah tangga dstnya Dengan 2”

More Related