1 / 35

Pendahuluan

Pendahuluan

tevin
Download Presentation

Pendahuluan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendahuluan Rasulullahs.a.wadalahseorangmanusia yang dipiliholeh ALLAH untukmenyampaikanrisalah-Nyakepadamanusiasezamandengan-Nyadanmenjadiwarisankepadagenerasi-generasikemudian-Nyahinggakeakhirzaman.Untukmenjadikanrisalah yang disampaikanolehnyaitulebihbermaknadanberkesan,makaRasulullahs.a.wsendiridijadikanmanusiacontohdalammengamalkankehendakrisalah yang dibawaolehnya.KehidupanRasulullahs.a.wsendirimenepatikehendakberkenaan.SejakdarimudanyalagisikapdancarahidupRasulullahtelahmemperlihatkankeserasiannyadengankeperluanuntukberperanansebagaimanusiapilihan,menjadicontohdalammenjalanikehidupandibumi ALAH ini.

  2. Pengertian Sunnah     Sunnah dari segi bahasa: cara,peraturan,tata-tata kelakuan,cara hidup atau kebiasaan.Di sisi fuqaha’ pula ialah sesuatu yang bukan wajib dalam ibadah. Manakala dari segi istilah ahli usul al-Fiqh sunnah ialah setiap perkara yang terbit daripada Rasulullah s.a.w berupa dali-dalil syar’iyah yang bukan Al-Quran dan bukan mukjizat.Dalam ungkapan yang lain sunnah diistilahkan  sebagai perkataan dan perbuatan dan pengakuan Rasulullah s.a.w.

  3. PembahagianSunnah • i.SunnahperkataanatausunnahqawliyahialahsabdaRasulullahs.a.w yang disampaikandalamberbagaitujuandankejadian.MisalnyasabdaRasulullahns.a.w yang bermaksud :tidakadakemudaratandantidak pula memudaratkan(riwayat MALIK).IniadalahsuatupesananRasulullahkepdamanusiasupayatidakmelakukanperbuatan yang bolehmembahayakandirinyasendiridanorang lain..DemikianjugadengansabdaRasulullah yang bermaksud: Iasuciairnyalagihalalbangkainya. (rawahu al-khamsah) .Sunnahqawaliyahinimenjelaskantentangkesucian air lautsertahalalnyaikan-ikan yang matididalamnyawalaupuntanpadisembelih.

  4. ii.Sunnah fi’liyah ialah segala perbuatan yang berupa tindakan Rasulullah s.a.w sebagai rasul.Misalnya perbuatan Rasulullah mengerjakan sembahyang lima waktu dengan menyempurnakan cara-cara,syarat-syarat dan rukun-rukunnya,melakukan ibadah haji,memutuskan sesuatu kes berdasarkan saksi dan pengakuan.

  5. iii.Sunnahtaqririyah • pula ialahperkataanatauperbuatansahabat yang dipersetujuiolehRasulullahmelaluiperkataanNyaataudengancaraRasulullahmendiamkandiriterhadapsuatutindakanatauperbuatansahabatnya.Persetujuanbagindaterhadapperbuatansahabatitudianggapsebagaiperbuatan yang dilakukanolehNyasendiri. • ContohtindakanRasulullahmempersetujuipendapatataukenyataanlisanseorangsahabatiatumu’az bin jabalsemasabagindaRasulullahmengutusnyakenegeriyamanuntukmengetuaiumatislamdisana.Sebelummu’azberangkatkeYamanRasulullahterlebihdahulubertanyakepadamu’az,”denganapakahkamuakanmemutuskanmasalaumat Islam diYaman”mu’azmenjawab”dengan Al-Quran”.Rasulullahmengiakanpandanganmu’azkemudianRsulullahbertanyalagi”bagaimanajikakamutidakmenemuinyadalam Al-Quran”Mu’azmenjawab”sayaakanmelakukannyadenganberpandukanapa yang pernahdilakukanolehRasulullah”.Rasulullahmembenarkankata-kataMu’azitu.Rasulullahbertanyalagi”bagaimanajikakamutidakmenemuijalanpenyelesaiannyadalam Al-Quran danhadith.”Mu’azmenjawab “sayaakanbandingkanperkaraberkenaandenganapa yang telahadahukumnyajikadidapatikedunyaadapersamaan.”RasulullahmengiakanpandanganMu’azitu

  6. Kedudukan Sunnah Berkata Imam Al-Barbahary: “Ketahuilah sesungguhnya Islam itu adalah sunnah dan sunnah adalah Islam dan tidaklah tegak salah satu dari keduanya kecuali dengan yang lainnya”  Berkata Imam Asy-Syathiby: “(Kata sunnah) digunakan sebagai kebalikan/lawan dari bid’ah maka dikatakan: “Si fulan di atas Sunnah” apabila ia beramal sesuai dengan tuntunan Nabi yang sebelumnya hal tersebut mempunyai nash dari Al-Qur’an, dan dikatakan “Si Fulan di atas bid’ah” apabila ia beramal menyelisihi hal tersebut (sunnah)”. *”Berkata Imam Ahmad bin Abi Hawawi:Barangsiapa yang membuat sesuatu amalan tanpa mengikuti sunnah,maka batallah amalanya”

  7. MengenalRasulullahsholallahu ‘alaihiwasallam Adasebuahistilahdimasyarakattakkenalmakataksayang, halinimemangadabenarnya. BahwasesungguhnyaawaldarikitamenghidupkansunnahRasulullahadalahdengancaramengenalpribadinya, baikketikabelummenjadiseorangrasulhinggasetelahmenjadiseorangRasuldanmasaberdakwahselama 23 tahun. Hal inibolehkitadapatidalamKitab-kitabsejarahNabisholallahu ‘alaihiwasallam. . MempelajariSunnahRasulullahsholallahu ‘alaihiwasallamdanmengajarkannya Setelahkitamempelajari Al Qur`an kemudianbarulahkitaberusahauntukmengenalsunnah-sunnahnya yang lain yang terteradalamkitab-kitabhadist. Satuhal yang sangatjelasbagikaummusliminadalahharusmendahulukanmempelajari al Qur`an sebelummempelajarihadist. Para ahlihadistberpendapatbahwatidakseyogyanyaseseorangmempelajarihadist, kecualisetelahbelajarmembaca Al Qur`an danmenghafalnya, baiksebagianmaupunsecarakeseluruhan. HafsibnGhiyatsberkata: Akudatangkepada Al A’masy, laluberkata: Riwayatkanlahkepadakuhadist. Beliauberkata: Apakahkamutelahmenghafal al Qur`an?” akumenjawab: “Belum” Beliauberkata:   ”Pergilah, hafalkan al Qur`an terlebihdahulu” barudatangkesinidanakuakanmeriwayatkanhadistkepadamu.” Hafshberkata: Laluakupergidanmenghafal al Qur`an, kemudianakudatanglagikepadabeliau. Lalubeliaumemintakumembaca Al Qur`an, aku pun membacanya, lalubeliaumeriwatkanhadistkepadaku.”[10]

  8. MenjadikanNabi Muhammad sholallahu ‘alaihiwasallamteladansertamelaksanakanseluruhperintahnyadanmeninggalkanlarangannya Abdullah bin Umardalamriwayat lain disebutkanbeliauberkata: “Dan ketikakitadalamkeadaantersesat, lalu Allah memberikanpetunjukkepadakitadenganmengutusbeliau (Muhammad sholallahu ‘alaihiwasallam). Karenaitukepadabeliaulahkitaberteladan.” Para sahabatRasulullahsholallahu ‘alaihiwasallammeneladanibeliaukarenamemangRasulullah yang patutditeladani, danmerekamengamalkanayat al qurandalamsurat Al Ahzabayat 21: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا “Sesungguhnyatelahadapada (diri) Rasulullahitusuriteladan yang baikbagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) harikiamatdandiabanyakmenyebut Allah.”

  9. Allah SWT berfirman: وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “Apa yang diberikanRasulkepadamumakaterimalah dia. Dan apa yang dilarangnyabagimumakatinggalkanlah; danbertakwalahkepada Allah. Sesungguhnya Allah sangatkerashukumannya.” (QS. Al Hasyr : 7) Makaapa-apa yang telahrasulperintahdanlarangkerjakanlahsemampukita, karenasesungguhnya Allah MahaMengetahuibatas-bataskelebihandankekurangansetiaphambanya.  Dan Allah pun berfirman: فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا … “Makabertakwalahkamukepada Allah menurutkesanggupanmudandengarlahsertata`atlah…” (Surat At Taghabun/64: 

  10. Sunnahmerupakansumberkeduaterpentingdalam Islam. Makaitu, peranan as-sunnahadalah: Memperkukuh & menguatkanhukum Al-Quran. Contoh: Firman Allah swt yang bermaksud: “Wahaiorang-orang yang beriman, jgnlahkamumakanhartakamusesamakamudenganjalan yang salah,(tipu, judi & sebagainya)kecualidenganjalanperniagaansecarasukasama-sukadiantarakamu. Dan janganlahkamumembunuhdirimu. Sesungguhnya Allah mahapenyayangkepadakamu. Hukuminidiperkukuholehhadisnabi saw: “Tiadahalalhartaseseorang Muslim itumelainkandengankeredaandanpersetujuandarinya.”

  11. Menghuraikan maksud Al-Quran. Perintah melaksanakan solat. صـلّـوا كـمـا رأيتمـوني أُصَـلّي Solatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku solat. Sumber mengetahui yang nasikh & mansukh. كُتِبَ عَلَيكـُم إِذا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الوَصِيَّةُ للوالِدَينِ وَالأَقرَبِينَ بِالمَعروف حَقًّا عَلَى المُـتَّقِينَ. Ayat ini dimansuhkan dengan hadis:”Tiada wasiat bagi penerima harta pusaka”

  12. Memberi penjelasan kepada ayat-ayat al-Quran. Dalam memberikan penjelasan keatas ayat-ayat al-Quran oleh hadith ini didapati ada tiga bahagian yang berkaitan dengannya. a. Memberiperinciankeatasayat-ayat yang mujmal. Misalnyaayatmengenaiperintahsembahyangdalam al-Quran yang bermaksud:makadirikans.a.wsesungguhnyasembahyangitubagiorangmukminadalahkewajipan yang sudahditentukanwaktunya.(al-Nisa’(4);103). Ayatinitidakterperici, masihmujmal. KemudianRasulullahs.a.wmenerangkanwaktu-waktusembahyang, ,jumlahrakaatnya, syarat-syaratnyadanrukun-rukundanmelakukansembahyangdanseterusnyamemintaumat Islam melakukansembahyangsepertimana yang dilakukanolehnya. Demikianjugadenganzakatdanhaji, ayat-ayat al-Quran mengenainyajugamujmal. IadiperincikanolehHadithdenganmenjelaskanjenisharta yang dikenakanzakatdankadarnyadanmenjelaskancara-caramelakukanibadahhaji.

  13.  b. Membatasi kemutlakan al-Quran. Misalnya al-Quran membolehkan kepada orang yang meninggal dunia membuat wasiat ke atas harta miliknya tanpa ada batasan maksimunnya, dalam firman Allah bermaksud; sesudah dipenuhi wasiatyang dibuatnya atau sesudah membayarkan hutangnya.(al-Nisa’(4)12). Di dalam hadithnya Rasulullah membataskan kadar maksima wasiat kepada 1/3 sahaja.

  14. c. Mengkhususkan yang umum. Misalnya firman Allah berkenaan dengan pengharaman memakan bangkai binatang dan darah dalam ayat al-Quran yang bermaksud;diharamkan bagi kamu memakan bangkai, darah dan daging babi.(al-Maidah(5)3). Kemudian Rasulullah mengkhususkan dengan memberikan pengecualian kepada bangkai ikan, belalang, hati dan limpa dalam sabdanya yang bermaksud;Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Dua bangkai itu adalah bangkai ikan dan belalang. Manakala dua darah itu  ialah hati dan limpa.(Riwayat Ibn Majah dan Hakim)

  15. sunnah menjelaskan tentang nasikh dan mansukhnya ayat-ayat al-Quran. Pemansukhansesuatu ayat al-Quran dengan ayat al-Quran yang lain dapat diketahui melalui sunnah.Misalnya ayat al-Quran berkenaan waksiat kepada  dua ibu bapa dan qarobah iatu dalam firman Allah bermaksud :Diwajibkan ke atas kamu apabila mati tiba kepada salah seorang dari kamu,jika dia meninggalkan harta yang banyak supaya dia berwasiat kepada kedua ibu bapa dan kaum kerabat yang lebih hampir dengan baik sebagai suatu hak ke atas orang yang bertaqwa.(al-Baqarah(2):180) adalah dimansuhkan dengan ayat-ayat pewarisan.Al-Imam Shafi’i hanya menerima pemansukhan ayat al-Quran oleh hadith.Tetapi majoriti fuqaha’ termasuk  al-Baydawi dan al-Asnawi daripada mazhab Shafi’i memperakui bahawa ada juga berlaku pemansukhan al-Quran oleh hadith seperti yang bermaksud tiada wasiat kepada ahli waris.(Malik bin Anas:418).Hadith ini memansuhkan ayat mengenai wasiat kepada ahli waris.

  16.  Mewujudkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al-Quran.Maka jadilah hukum itu thabit dengan sunnah.Misalnya Rasulullah menetapakan haramnya binatang buas yang bertaring kuat dan burung yang berkuku kuat seperti yang diriwayatkan Ibn Abbas yang bermaksud”Rasulullah s.a.w melarang memakan binatang yang bertaring dari golongan binatang buas dan setiap yang berkuku kuat dari kalangan burung (hadith riwayat Muslim).Rasulullah juga mengharamkan lelaki mengahwini wanita sepersusuan,sebagaimana Allah mengharamkan mengahwini wanita kerana nasab.(Riwayat Bukhari dan muslim).Misal yang lain seperti hadith yang mengenakan hukuman rejam kepada penzina dan pengharaman memakai sutera ke atas orang lelaki.Demikian juga dengan zakat fitrah,pengharaman memakai daging keldai dan pembebasan tawanan.

  17. Rasulullah s.aw. adalahorang yang dilantikoleh Allah untukmenyampaikansyariatnyakepadamanusia.Syariatmenghendakimanusiamelakukanperkaratertentu yang berupaibadahkepada Allah danperkara-perkara yang berkaitandengankehidupansesamamanusia. Olehkerana al-Quran yang merupakankitabdimanatermaktubnyasyariatberkenaanmenyentuhberbagaiaspekuntukmenjadipanduanmanusia.Tetapikebanyakanwujuddalambentu yang umumtidakterperinci.Disinilahperanansunnahmenjadiperluuntukmemperjelaskanapa yang dikehendakioleh al-Quran kepadamanusia.ManusiawajibmengikutRasulullahdalamperkara-perkara yang berkaitandengantauhid,ibadahdanakhlak.

  18. Penghayatan as-Sunnah Satuarusmutakhir yang tidakdapatdinafikanolehsesiapajua yang bersikapjujurterhadapdirinyaadalaharuskesungguhanumat Islam untukmempelajaridanmempraktikkansunnahRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam. Sebutsahajatentangwudhu’, mandi, sembahyang, puasa, Hari Raya, zikirdan lain-lain, umat Islam tanah air bersungguh-sungguhinginmengetahuiapadanbagaimanasunnahRasulullahterhadapnya, kemudianmerekaberlumba-lumbauntukmempraktikkannya.

  19. Kesungguhaninitidakterbataskepadaamalibadahsahaja. Merekamemperluaskannyakepadapelbagaidisiplinilmu yang berkaitandengansunnahRasulullah, sepertiilmuhadisbagimembezakanantarasunnah yang sahihdan yang tidaksahih, ilmuusulfiqhbagimembezakanantarasunnah yang termasukdalamsyari‘at Islam dan yang tidaktermasukdalamsyari‘at Islam sertailmubagimembezakanantarasunnahdanbid‘ah. Memang, sekalisekalatimbulkecamandaripadapihakatauindividutertentuuntukmenghalangataumengubahhaluanarus al-Sunnahini. Namunkecamanmerekatidak lain hanyamenderaskanarusini, sebegituderassehinggaakhirnyamenenggelamkankecaman-kecamantersebut.

  20. Sikapakhlakkita: Ada yang sembahyangnyamenepatiSifatSolatNabi Dari TakbirHingga Salam, tetapikerjadipejabatmenepatisifatorangmalasdarilapanpagihingga lima petang. Ada yang selepassembahyangzikirnyadengansuara yang perlahan, tetapidalambilikkuliahsuaranya paling kuatmenyebarkan gossip berkenaanpensyarahdanpelajar

  21. Ada yang berdisplin menjaga waktu ketika berpuasa, iaitu mengakhirkan waktu sahur dan mengawalkan waktu berbuka, tetapi tidak berdisiplin dalam menjaga waktu temujanji. Ada yang tegas dengan hanya menerima hadis daripada para perawi yang jujur lagi dipercayai, tetapi dia sendiri tidak jujur dan tidak boleh dipercayai apabila berinteraksi dengan orang lain

  22. Sebenarnyaakhlak yang muliamemilikikedudukan yang amatpentingdalam Islam secaraumumdansunnahRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallamsecarakhusus. Keutamaanmemilikiakhlak yang muliaterserlahapabila Allah SubhanahuwaTa‘alamenonjolkankemuliaanakhlakRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallamdanmenyuruhsesiapa yang menginginkankeredhaan Allah danbalasanbaikpadaHariAkhirat agar meneladaniakhlaktersebut. Allah menonjolkanakhlakRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam, berdasarkanayat: ”Dan bahawasesungguhnyaengkau (wahai Muhammad) mempunyaiakhlak yang amatmulia

  23. Allah menyuruh kita meneladani akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdasarkan ayat: “Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredhaan) Allah dan (balasan baik) Hari Akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang)

  24. “Sesungguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak yang shalih.”[4] Oleh kerana itu dalam banyak hadis-hadisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam amat memberi penekanan kepada akhlak yang mulia. Antaranya, akhlak yang mulia mencerminkan kesempurnaan iman: “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.”

  25. Orang yang memiliki akhlak yang mulia menjadi orang yang dicintai oleh Allah: “Sesungguhnya Allah menyukai sikap lemah lembut dalam segala urusan Jika hadis-hadis di atas hanya menerangkan keutamaan akhlak yang mulia secara umum, berikut dikemukakan beberapa hadis yang bersifat khusus:

  26. Akhlakkepadaibubapa: Rasullullahshallallahu 'alaihiwasallambersabda: “Keredhaan Allah terletakpadakeredhaanibubapamanakalakemurkaan Allah terletakpadakemurkaanibubapa.” Akhlakkepadajiran: Rasullullahshallallahu 'alaihiwasallambersabda: “Tidakakanmasuksyurgasesiapa yang jirannyatidakamandarigangguannya.”

  27. Akhlakdalammengajar agama: Rasullullahshallallahu 'alaihiwasallambersabda: “Sesungguhnya Allah Ta‘alameredhaikemudahanuntukumatinidanmembencikesukaranuntuknya.[15] Sehubungandenganini, dalamsebuahhadisnya yang masyhurbagindaberpesan, maksudnya: “Permudahkanlahdanjanganmenyusahkan, gembirakanlahdanjanganmenakutkan.”

  28. Demikiantujuhcontohhadis-hadisberkaitanakhlakmulia yang secarakhususmerujukkepadasesuatuperhubungan. Duaperkara yang perludicatitkan: Perhatikanbahawahadis-hadisdiatasmengaitkanakhlak yang muliadengankeredhaan Allah, kesempurnaanimandanbalasanpadaHariAkhirat. Semuainimenunjukkanbahawaakhlak yang muliabukansesuatu yang memilikikedudukan “biasa-biasa” dalam Islam, melainkankedudukanamatpentingsehinggaketahapmempengaruhikedudukanseseorangdisisi Allah, Islam danHariAkhirat.

  29. 2. Setiapsatudaripadatujuhcontohdiatasmemilikiperbincangan yang amatluas. Para ilmuan Islam telahmenuliskarya-karyakhususmengenainya. Ada yang khususmengenaiakhlakterhadapibubapa, khususmengenaihubungandenganjiran, khususmengenaiadabsesamamanusiasamaada Islam, bukan Islam tetapi neutral dan yang memusuhi Islam, adab-adabberdakwah, akhlakditempatkerja, adab-adablisandanseterusnya. Sebahagiandaripadakarya-karyainiamatteballagibesar, menandingikaryadalambabsolatataupuasa. Semuainimenunjukkanbahawaakhlakadalahsalahsatujurusantersendiridalam Islam yang perludiraihilmunya, teoridanpraktikal, olehkitasemua.

  30. Usaha untukmemahami al-Sunnahtidakbolehmeminggirkanusahauntukmempelajaridanmempraktikkanakhlak yang mulia. Paling kurangterdapattigasebab yang utama: 1. Akhlak yang muliamerupakansebahagiandaripadasunnahRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam. Meminggirkanbabakhlakberertimengambilsebahagiansunnahdanmeninggalkansebahagian yang lain. InisinonimdengantindakanAhl al-Bid‘ahdanorang-orang yang engganmengikutisunnah, iaitumengambilsunnahsekadar yang menepaticitarasamerekadan meninggalkansunnah yang selainnya.

  31. 2. Akhlak yang menepatisunnahRasulullahlebihjelasterserlahkepadaorangawamdaripadaibadah yang menepatisunnahRasulullah. Hakikatinimenyebabkanorangawam yang sebeluminibelummengenalisunnahbagindaberubahkepadainginmengenali, mempelajaridanmempraktikkannya. Initidakterhadkepadababakhlaksahajatetapimeluaskepadabab lain sepertiaqidah, ibadah, muamalahdansebagainya. Justeruakhlak yang muliaadalahdayapenarikkepadasunnahRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam. Iasecaratidaklangsungmenjadisumberpetunjuk yang diseruolehseseorang, sebagaimanahadisberikut:

  32. “Sesiapa yang menyerukepadapetunjukmakabaginyapahalasepertimanapahalaorang-orang yang mengikutinyatanpadikurangisedikitjuapahalamereka. • 3. Jikaakhlak yang baikmenjadipenyebabkepadaorangawamuntukmendekatisunnahRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam, makademikianjugasebaliknya. Akhlak yang burukdaripadaorang-orang yang mendakwadirinya “pengikutsunnah” akanmenyebabkanorangawammenjauhkandiridaripadasunnah, samaadadalambabakhlakmahu pun selainnyasepertiaqidah, ibadahdanmuamalah. IniberlakubukankeranamerekamembencisunnahRasulullah, tetapibencikepadaorang yang menjadi “agen” kepadasunnahRasulullah. Betaparamaiorang yang padaasalnyabelummengenalisunnahRasulullah, berubahmenjadiorang yang menjauhinyakeranaterkesandenganakhlakburuksebahagianpara “pengikutsunnah”. Di siniakhlak yang burukdaripadasebahagianpara “pengikutsunnah” secaratidaklangsungmenjadipenyerukepadakesesatan:

  33. “Sesiapa yang menyeru kepada kesesatan maka ke atasnya dosa sepertimana dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit jua dosa mereka.”

More Related