1 / 10

Ira handayani 20504007

DIET ISOFLAVON KEDELAI DAN ESTRONE MELINDUNGI OVARIECTOMIZED ER  KO DAN WILD-TYPE TIKUS DARI KARSINOGEN YANG MENGINDUKSI KANKER KOLON. Ira handayani 20504007. PENDAHULUAN. Kanker Kolon adalah format kanker paling umum yang ketiga .

tino
Download Presentation

Ira handayani 20504007

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIET ISOFLAVON KEDELAI DAN ESTRONE MELINDUNGI OVARIECTOMIZED ERKO DAN WILD-TYPE TIKUS DARI KARSINOGEN YANG MENGINDUKSI KANKER KOLON Ira handayani 20504007

  2. PENDAHULUAN • Kanker Kolon adalah format kanker paling umum yang ketiga. • Konsumsi kedelai ditemukan dapat menurunkan resiko kanker kolon, tetapi belum ada bukti yang nyata. • Isoflavon kedelai (IF), genistin, daidzin, glycetin, aglycones, genistein, daidzein dan glycetein, adalah phytoestrogens yang mengikat dengan afinitas yang rendah kepada kedua bentuk estrogen reseptor (ER), tetapi cenderung untuk mempunyai suatu afinitas yang tinggi untuk ER.

  3. Estrogens mungkin berperanan dalam kanker kolon. • fertilitas tinggi maupun ekspose ke exogenous hormon steroid melindungi wanita dari kanker kolon. • Estrogen mamalia yang paling aktip adalah 17-estradiol (E2) • Jaringan kolon manusia normal mengkonversi 17-estradiol(E2) ke estron (E1) pada tingkat tinggi, dan aktivitas ini dikurangi dalam tumor kolon. • E2 meningkat pertumbuhan sel tumor, sedangkan E1 menginhibisi perkembang biakan.

  4. TUJUAN • mengetahui apakah diet phytoestrogen atau estron (E1), akan menurunkan tumorigenesis kolon via mekanisme yang bergantung pada estrogen reseptor (ER).

  5. Sepasang tikus diternakan Diberi makan diet AIN93G mengandung kasein Betina Jantan Diberi makan Kasein Soy-IF Soy + Gen Soy + E1 Soy + N Soy Tikus usia 8 minggu Disuntik 15 mg azoxymethane (AOM) Tikus dibunuh METODOLOGI PENELITIAN

  6. Tikus dibunuh Darah Kolon Abdominal lemak Usus halus Disentrifugasi (1000 × g selama 10 menit) Dibilas + Ditimbang Ditimbang Serum Uji tumor Analisa Analisa dengan HPLC Serum genistein ileum duodenum jejunum Uji tumor Dibilas + Ditimbang

  7. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Berat badan akhir, lemak tubuh dan berat relatif usus dan konsentrasi serum geneistein dalam ovariectomized tikus yang diberi makan yang mengandung kasein (kasein), kedelai tanpa isoflavon (Soy-IF), kedelai dengan geneistein (Soy+NSoy) atau dengan E1 (Soy+E1)

  8. Gambar 1. Timbulnya tumor dalam ovariectomized tikus yang diberi makan diet yang mengandung kasein (casein), kedelai tanpa IF (Soy-IF), kedelai dengan genistein (Soy+Gen), kedelai dengan Novasoya (Soy+NSoy) atau kedelai dengan E1 (Soy+E1).

  9. Gambar 2. Berat tumor (berat total tumor, g/tikus) dan multiplisitas tumor (jumlah tumor per tikus) dalam ovariectomized tikus yang diberi makan diet yang mengandung kasein (casein), kedelai tanpa IF (Soy-IF), kedelai dengan genistein (Soy+Gen), kedelai dengan Novasoya (Soy+NSoy) atau kedelai dengan E1 (Soy+E1).

  10. KESIMPULAN • Timbulnya tumor kolon lebih rendah dalam ERKO dan WT tikus yang diberi makan Soy+E1 dibandingkan dengan yang diberi makan kasein atau Soy-IF. • Tikus yang diberi makan Soy+NSoy memiliki resiko terkena tumor lebih rendah dibanding tikus yang diberi makan kasein, tetapi bukan Soy-IF. • Genistein tidak berpengaruh pada timbulnya tumor. • Protein kedelai, tanpa phytoestrogens atau E1 secara signifikan menurunkan berat relatif kolon, berat tumor dan multiplisitasnya. • protein kedelai dan NSoy melindungi tikus dari kanker kolon, dan E1 lebih lanjut menurunkan tumorigenesis kolon pada tikus, tanpa ER.

More Related