1 / 22

LUBRICATIN G SYSTEM ( Sistim pelumasan )

LUBRICATIN G SYSTEM ( Sistim pelumasan ). TRIBOLOGI. Tribology berasal dari kata tribos (bahasa Yunani yang berarti rubbing, dan logy atau logia artinya studi. Tribologi adalah studi tentang interaksi atau rubbing dari permukaan yang saling bergerak relatif. TRIBOLOGI.

tocho
Download Presentation

LUBRICATIN G SYSTEM ( Sistim pelumasan )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )

  2. TRIBOLOGI • Tribology berasal dari kata tribos (bahasa Yunani yang berarti rubbing, dan logy atau logia artinya studi. • Tribologi adalah studi tentang interaksi atau rubbing dari permukaan yang saling bergerak relatif

  3. TRIBOLOGI • Walaupun penggunaan pelumas sudah dimulai sejak jaman kuno, misalnya pada peralatan seperti roda pembuatan keramik, engsel pintu, roda kereta, seluncur untuk menyeret batu besar/patung di Mesir dll. • Pembahasan secara ilmiah terhadap teknologi pelumas dan pelumasan ini relatifbaru

  4. TRIBOLOGI • Perumusan pertama hukum tribologi baru mengemuka pada abad 15, pada saat itu insinyur-artis, Leonardo da Vinci (1452- 1519), menemukan bahwa gaya friksi sebanding dengan gaya normal. • Terminologi TRIBOLOGI diperkenalkan baru sekitar tahun 1966 sebagai ilmu sain tentang friksi (friction), keausan (wear) pelumasan (lubrication), dan sudah digunakan secara global untuk menggambarkan aktifitas yang jangkauannya luas ini.

  5. Friksi (Friction) Friksi adalah gaya yang menahan gerakan sliding atau rolling satu benda terhadap benda lainnya. Friksi merupakan faktor yang penting dalam mekanisme operasi sebagian besar peralatan atau mesin.

  6. Friksi (Friction) • Friksi besar (high friction) dibutuhkan untuk bekerjanya mur dan baut, rem, kopling dll. Gaya friksi dibutuhkan pada saat kita jalan agar tidak terpeleset. • Namun friksi juga merupakan tahanan tehadap gerakan yang bersifat merugikan. 20% tenaga mesin mobil dipergunakan untuk mengatasi gaya friksi pada elemen mesin yang bergerak.

  7. Friksi (Friction) • Oleh karena itu friksi kecil (low friction), dikehendaki untuk benda yang bergerak seperti mesin tenaga (engine), elemen arloji/jam dll. • Disamping itu juga dibutuhkan friksi konstan (constant friction ) yaitu untuk rem, dan kopling agar gerakkan tidak tersendat sendat.

  8. N F fs Friksi (Friction) Friksi timbul akibat adanya geseran/shearing • Ada dua jenis friksi • Friksi sliding Terjadi pada suatu benda yang ditarik dan bergerak terhadap benda yang lain

  9. Load Friksi (Friction) • Friksi rolling • Friksi rolling (rolling friction) terjadi jika suatu roda, slinder ataupun bola menggelinding bebas diatas permukaan, sepertihalnya pada ball atau roller bearing.

  10. Keausan (wear) • Keausan (wear)adalah hilangnya materi dari permukaan benda padat sebagai akibat dari gerakan mekanik. • Keausan umumnya sebagi kehilangan materi yang timbul sebagai akibat interaksi mekanik dua permukaan yang bergerak slidding maupun rolling dan dibebani. • Ini merupakan fenomena normal yang terjadi jika dua permukaan saling bergesekan, maka akan ada keausan atau perpindahan materi

  11. Keausan (wear) Macam-macam keausan • Adhesive wear • Keausan abrasi (abrasive wear) • Corrosive wear • Surface-fatigue wear

  12. Keausan (wear) • Adhesive wear • Adhesive wear adalah jenis yang paling umum, timbul apabila terdapat gaya adesi kuat diantara dua materi padat. • Apabila dua permukaan ditekan bersama maka akan terjadi kontak pada bagian yang menonjol. Apabila digeser maka akan terjadi penyambungan dan jika geseran dilanjutkan akan patah. Dan jika patahan tidak terjadi pada saat penyambungan maka yang timbul adalah keausan.

  13. Keausan (wear) Keausan adesi tidak diinginkan karena dua alasan : • Kehilangan materi pada akhirnya membawa pada menurunnya unjuk kerja suatu mekanisme. • Pembentukan partikel keausan pada pasangan permukaan slidding yang sangat rapat dapat menyebabkan mekanisme terhambat atau bahkan macet

  14. Keausan (wear) • Keausan abrasi (abrasive wear) • Keausan abrasi (abrasive wear) terjadi apabila permukaan yang keras bergesekan dengan permukaan yang lebih lunak., meninggalkan goresan torehan pada permukaan lunak. • Abrasi juga bisa disebabkan oleh patahan partikel keras yang bergeser diantara dua permukaan lunak.

  15. Keausan (wear) • Corrosive wear Corrosive wear bersifat menghancurkan dan terjadi kapan saja akibat dari proses kimiawi akibat dari gas maupun cairan yang menyerang suatu permukaan benda.

  16. Keausan (wear) • Surface-fatigue wear Surface-fatigue wear diakibatkan oleh suatu tekanan atau gaya pembebanan yang terjadi terus-menerus pada dua permukaan yang saling bersinggungan Seperti pada bantalan roda, journal dll

  17. Efek dari Pelumasan • Tujuan utama pelumasan adalah mencegah kontak langsung dua buah benda ysng bergeser

  18. Oil film Efek dari Pelumasan • Pada gambar tersebut terlihat akibat minyak pelumas terhadap sebuah balok yang diluncurkan pada sebuah lantai yang digenangi minyak pelumas

  19. Load Efek dari Pelumasan • Efek pelumasan pada poros yang masih diam Daerah bertekanan tinggi poros diam

  20. Load Efek dari Pelumasan • Efek pelumasan pada poros yang mulai bergerak Daerah bertekanan tinggi poros mulai bergerak

  21. Efek dari Pelumasan • Efek pelumasan pada poros yang berputar cepat Load Daerah bertekanan tinggi poros berputar cepat

  22. matur suwun

More Related