1 / 25

PENJUALAN ANGSURAN INSTALLMENT SALES

PENJUALAN ANGSURAN INSTALLMENT SALES. Pertemuan 1 dan 2. Penjualan Angsuran. Merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup) .

toyah
Download Presentation

PENJUALAN ANGSURAN INSTALLMENT SALES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENJUALAN ANGSURAN INSTALLMENT SALES Pertemuan 1 dan 2

  2. Penjualan Angsuran • Merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup)

  3. Lanjutan • Dalam metode penjualan ini pembeli dapat memperoleh barang yang diinginkan dengan cara membayar uang muka (down payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditambah bunga atas sisa pinjaman.

  4. PERLINDUNGAN BAGI PENJUAL • Mengingat resiko kerugian yang akan ditanggung oleh pihak penjual dimasa yang datang akibat ketidakpastian pembayaran di masa depan, maka berikut langkah-langkah yang biasanya diambil oleh penjual untuk mengamankan diri dari kegagalan pembeli dalam memenuhi kewajibannya atau kerugian dalam kepemilikan kembali. • Penetapan uang muka (DP) yang cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena dipakai. • Periode pembayaran angsuran yang tidak begitu lama, misalnya dalam jangka waktu bulanan. • Jangka waktu pembayaran cicilan/angsuran tidak boleh melebihi penurunan nilai assets / manfaat ekonomis. Misalnya, jangka waktu angsuran untuk mobil tidak melebihi 5 tahun. • Penutupan polis asuransi

  5. Pengakuan Laba Kotor Dari Penjualan Angsuran • Ada 2 metode pengakuan pendapatan laba kotor dari penjualan angsuran, yaitu: • Laba kotor diakui dalam periode terjadinya penjualan. Dalam metode ini pengakuan laba kotor sama seperti penjualan regular, yaitu pada saat barang diserahkan ke konsumen.

  6. Laba Kotor Diakui Saat Terjadi Penjualan • Penggunaan metode ini dipilih dengan alasan kemungkinan tidak tertagihnya piutang angsuran sangat rendah. Biaya – biaya yang terkait dengan kemungkinan tidak tertagihnya piutang, biaya penarikan/kepemilikan kembali, kerugian penarikan kembali, biaya pengadilan, dll harus dicadangkan dengan jurnal sbb: Dr. Beban piutang kontrak angsuran XXX Cr Cadangan piutang kontrak yang tak tertagih XXX • Jika pada periode berikutnya terdapat kontrak yang macet, maka biaya2 yang timbul berkaitan dengan kepemilikan kembali dijurnal dengan mendebet perkiraan cadangan dan mengkredit piutang kontrak angsuran.

  7. Pengakuan Laba Dengan Metode Angsuran • Laba kotor diakui sesuai dengan periode penerimaan piutang angsuran. Dalam metode ini penerimaan angsuran dianggap sebagai pengembalian modal dan sekaligus sebagai pengakuan laba (proporsional dengan persentase keseluruhan) • Dalam metode ini laba kotor yang diperoleh ditangguhkan dan dijurnal dalam perkiraan “ Laba kotor yang ditangguhkan (Deferred Gross Profit)”, dan jika sudah ada penerimaan tagihan, hasil penghitungan realisasi laba kotor dijurnal dalam perkiraan “Realisasi laba-kotor (Realized Gross Profit)” • Perkiraan Deferred gross profit di Neraca masuk dalam kelompok kewajiban, sedangkan piutang penjualan angsuran dilaporkan sebagai aktiva lancar dan diungkapkan dalam notes to financial statement khususnya mengenai jangka waktu pembayaran yang lebih dari 1 tahun • Untuk penjualan angsuran, harga pokoknya harus dibukukan secara terpisah dan dijurnal sbb : Dr. Cost of Installment sales XXXXX Cr. Shipments on installment sales XXXXX

  8. Ilustrasi Penjualan Mengunakan Metode Angsuran : • Penjualan real estate (Sale of real estate on installment basis) • Penjualan barang dagang (Sale of merchandise on inst. basis)

  9. Penjualan Real Estate • Pada tanggal 1 Oktober 2001, Bintaro Jaya menjual sebidang tanah kepada Bapak Budi dengan harga $ 50.000. Tanah tersebut mempunyai nilai buku $ 30.000 (laba kotor = $ 20.000). Bapak Budi membayar tunai $ 10.000 dan sisanya $ 40.000 dengan wesel hipotek (mortgage note) yang dibayar dalam 20 kali cicilan setengah tahunan ditambah bunga atas pokok pinjaman yang belum dibayar sebesar 12%. Komisi dan biaya penjualan lainnya sebesar $ 1.500 dibayar oleh Bintaro Jaya. Angsuran pertama dilakukan pada tanggal 1 April 2002. Jurnal dan penghitungan yang dibutuhkan untuk kedua metode pengakuan laba kotor adalah sbb :

  10. Lanjutan • Apabila pada tanggal 1 April 2003 pak Budi gagal memenuhi kewajibannya, maka property yang dijual diambil lagi oleh Bintaro Jaya, dan hutang hipotik yang belum dilunasi sebesar $ 36.000 dibatalkan. Berdasarkan penilaian, property yang ditarik kembali mempunyai nilai pasar $ 28.500. Penghitungan dan jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :

  11. Jurnal Entry

  12. Ilustrasi Penjualan Persediaan Dengan Metode Angsuran

  13. Lanjutan • Persentase Laba kotor penjualan angsuran pada tahun 2001 dan 2000 adalah sebesar 38% (22.800/60.000) dan 35% (7.000/20.000)

  14. Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002 adalah sbb :

  15. LANJUTAN

  16. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN :

  17. TRADE INS (TUKAR TAMBAH) • Salah satu variasi dari penjualan angsuran adalah dengan mengadopsi taktik tukar tambah (trade ins). Dalam taktik ini barang bekas biasanya dihargai lebih tinggi untuk menarik pembeli membeli produk baru, selisih penilaian (overallowance) dikompensasikan dengan keuntungan dari penjualan produk baru dan dijurnal ke perkiraan “overallowances on installment sales Trade-Ins” atau pengurang “Installment sales”. • Contoh : Dalam rangka meningkatkan volume penjualan kompor gas model barunya. PT. Komporgas menerapkan strategi penjualan angsuran dan menerima kompor gas bekas sebagai uang muka. Seorang ibu membeli 1 unit kompor gas dengan harga jual Rp 10.000.000,- dengan menukar kompor gas bekasnya yang disepakati dengan harga 3.000.000,- (harga pasaran Rp 2.750.000,-). Harga pokok kompor gas baru sebesar Rp 6.750.000,-. Biaya rekondisi kompor gas bekas sebesar Rp 200.000,-. Kompor gas bekas tersebut diharapkan memberikan keuntungan sebesar 20% dari harga pasar kompor gas bekas.

  18. Penghitungan & jurnal yang dibutuhkan oleh PT. Komporgas : • Amount allowed on trade in …………………………… Rp 3.000.000,- • Value of article traded in : • Sales value of article …………………… Rp 2.750.000,- • Less : reconditioning costs … Rp 200.000,- • Expected profit 20% 550.000,-750.000,- 2.000.000,- • Overallowance Rp 1.000.000,- • Dr. Merchandise – trade ins 2.000.000,- • Dr. Overallowance on installment sales trade-ins 1.000.000,- • Dr. Installment contracts receivable, 200x 7.000.000,- • Cr. Installment sales 10.000.000,- • Dr. Cost of installment sales ………………………. 6.750.000,- • Cr. Merchandise – new ………………………………… 6.750.000,-

  19. DEFAULTS & REPOSSESSIONS (PEMBATALAN & KEPEMILIKAN KEMBALI) • Resiko dari penjualan angsuran adalah adanya kemungkinan kredit macet atau kontrak dibatalkan dan assets yang dijual ditarik kembali. • Laba atau rugi atas kepemilikan kembali harus dibukukan : • Contoh : • Total installment sales tahun 2001………… Rp 100.000.000,- • Gross profit rate …………………………… 36% • Pada tahun 2002 terdapat kontrak penjualan angsuran 2001 dengan nilai kontrak Rp 600.000 macet pembayaran angsurannya dan asset ditarik kembali. Angsuran yang telah dibayar sebesa Rp 250.000,-. Harga barang bekas yang ditarik sebesar Rp 180.000 (setelah dikurangi dengan biaya rekondisi dan laba perusahaan)

  20. Penghitungan & jurnal adalah sbb : Dr. Merchandise – repossessions ……………Rp 180.000,- Dr. Deferred gross profit, 2001 ………………Rp 126.000,- Dr. Loss on repossessions ……………………Rp 44.000,- Cr. Installment contract receivable 2001 ………….Rp 350.000,-

  21. INTEREST ON INSTALLMENT CONTRACTS • Beban bunga atas sisa pinjaman yang terhutang untuk dicicil, dapat dihitung dalam 4 cara : • Bunga dihitung dari saldo pinjaman yang terhutang (Long End Interest) • Bunga dihitung dari angsuran pokok yang sudah dibayar (short End Interest) • Bunga diperhitungkan sehingga angsuran setiap bulannya sama • Bunga dihitung berdasarkan saldo pinjaman pertama kali (flat)

More Related