1 / 15

Haemophilus

Haemophilus. Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes. Morfologi. Batang, kecil, gram negatif, pleomorfik Tumbuh pada media diperkaya yang mengandung darah atau bagian dari darah (faktor X/ hemin dan V/ nicotinamide adenine dinucleotide )

triage
Download Presentation

Haemophilus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Haemophilus Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes

  2. Morfologi • Batang, kecil, gram negatif, pleomorfik • Tumbuh pada media diperkaya yang mengandung darah atau bagian dari darah (faktor X/hemin dan V/nicotinamide adenine dinucleotide ) • Sering ditumbuhkan dalam media agar darah bersama Staphylococcus karena Staphylococcus bisa memberikan faktor yang diperlukan Haemophillus untuk tumbuh. Koloni Haemophillus tampak kecil di sekitar koloni Staphylococcus. • Kingdom : BacteriaPhylum : ProteobacteriaClass : Gamma ProteobacteriaOrder : PasteurellalesFamily : PasteurellaceaeGenus : HaemophilusSpecies : H. Influenzae, H. ducreyi

  3. Haemophillus influenzae • Flora normal pada saluran nafas atas • Penyebab penting meningitis pada anak dan infeksi saluran nafas pada anak dan dewasa • Resisten terhadap ampisilin dan kloramfenikol (plasmid)

  4. Infeksi akut • Coccobacil dg panjang 1,5µm kadang berpasangan atau berantai • Morfologi koloni tergantung pada media dan umur perbenihan, 6-8 jam setelah ditanam pada media yang diperkaya, bentukan coccobacil lebih dominan. Kemudian bentuk menjadi lebih panjang, mengalami lisis dan pleiomorfik • 6-18 jam pada media diperkaya, kuman ini membentuk kapsul yang berperan sebagai antigen (a-f, tapi b penentu patogenitas)

  5. Kultur • Media agar coklat : terbentuk koloni coklat abu-abu dengan Ø 1-2 mm (24 jam) • Tidak tumbuh pada media agar darah domba kecuali bila dieramkan bersama Staphylococcus -> satellite phenomenon karena Stap menghasilkan NAD (faktor V) sehingga Haemophyllus tumbuh di sekitar Stap.

  6. Struktur Antigen • Kapsul H. Influenza terdiri dari polisakarida tipe a-f, tipe b merupakan suatu polyribose-ribinol phospate (PRP) • Antigen somatik terdiri dari protein membran luar (lipooligosakarida – endotoksin) dengan struktur yang mirip neisseria

  7. Patogenesis • Mekanisme patogenesis belum jelas, tetapi keberadaan kapsul yg bersifat antifagositik • H. Influenza tipe b lebih invasif dan patogen dibanding tipe yg lain • Lipopolisakarida berperan dalam menimbulkan inflamasi • Memproduksi protease spesifik IgA1 yang berperan untuk kolonisasi pada mukosa • Setelah usia 3-5 th darah manusia bersifak bakterisidal terhadap H. Influenza, tetapi 25% orang AS tidak memiliki antibodi shg rentan sakit

  8. Klinis

  9. Infeksi oleh H influenza tipe b

  10. Sub acute bacterial endocarditis

  11. Diagnosa • Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan gejala. • Kultur darah positif pada > 50% • PRP didapatkan pada serum, cairan serebrospinal dan urin konsentrat > 95% kasus meningitis H. Influenza. • Cocoobacil gram negatif >80% ditemukan pada cairan serebrospinal pada kasus meningitis. • Pewarnaan Gram bermanfaat untuk diagnosa cepat septic arthritis dan penyakit saluran nafas bawah.

  12. Pengobatan dan Pencegahan • Tanpa pengobatan yg benar meningitis dan epiglotitis krn H. Influenza hampir 100% fatal • Banyak yg resisten thd ampicillin, chloramphenicol • Cephalosporin adalah drug of choice untuk 2 kasus di atas • Penyakit lain yg disebabkan oleh H. Influenza bisa diobati dg ampicilin (bila msh peka), trimethoprim-sulphametoxazol, tetracyclin dan cefaclor • Vaksin Hib-C yang mengandung kapsul PRP dikonjugasikandengan tetanus toxoid cukup berhasil dalam usaha preventif thd H. influenza

  13. H. ducreyi • Penyebab penyakit chancroid di Asia dan Afrika • Pada wanita tidak menimbulkan gejala, tetapi pada pria seminggu setelah transmisi muncul papula eritematus di daerah genital. Lesi ini menjadi ulkus yang nyeri disertai pembesaran kelenjar inguinal • Kuman ini lebih sulit tumbuh dibanding H. Influenza tetapi pada media agar coklat yang ditambah dg IsovitaleXdalam5%-10% CO2pertumbuhannya bisa dilihat setelah hari ke 2-4

  14. H. aegyptius • Bersifat oportunistik • Bisa menyebabkan penyakit yg berat pd anak (Brazilian purpuric fever) yang ditandai dengan conjunctivitis, diikuti dengan demam, muntah2 dan nyeri perut. Pasien kemudian muncul petechiae, purpura, shock dan kematian. • Patogenesisdari infeksi ini masih belum jelas. Pertumbuhan kuman ini sama dengan H. influenza

More Related