1 / 21

Matematika Untuk Kriptografi

Matematika Untuk Kriptografi. Bahan kuliah ke-3 IF5054 Kriptografi. Pendahuluan. Perlu latar belakang matematika untuk memahami kriptografi. Materi matematika yang utama untuk kriptografi adalah matematika diskrit. . Materi Matematika untuk Kriptorafi:. Teori Bilangan

turner
Download Presentation

Matematika Untuk Kriptografi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Matematika Untuk Kriptografi Bahan kuliah ke-3 IF5054 Kriptografi Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  2. Pendahuluan • Perlu latar belakang matematika untuk memahami kriptografi. • Materi matematika yang utama untuk kriptografi adalah matematika diskrit. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  3. Materi Matematika untuk Kriptorafi: • Teori Bilangan - Integer dan sifat2 pembagian - Algoritma Euclidean - Aritmetika modulo - Bilangan prima • Probabilitas dan Statistik Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  4. Kompleksitas algoritma • Teori informasi • Medan berhingga (finite field) No. 1 s/d 3 sudah dipelajari di kuliah Matematika Diskrit dan Probabilitas dan Statistik Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  5. Teori Informasi • Mendefinisikan jumlah informasi di dalam pesan sebagai jumlah minimum bit yang dibutuhkan untuk mengkodekan pesan. • Contoh: - 1 bit untuk mengkodekan jenis kelamin - 3 bit untuk mengkodekan nama hari - 4 bit untuk mengkodekan 0 s/d 9 Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  6. Entropy:ukuran yang menyatakan jumlah informasi di dalam pesan. • Biasanya dinyatakan dalam satuan bit. • Entropi berguna untuk memperkirakan jumlah bit rata-rata untuk mengkodekan elemen dari pesan. • Contoh: entropi untuk pesan yang menyatakan jenis kelamin = 1 bit, entropi untuk pesan yang menyatakan nama hari = 3 bit Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  7. Secara umum, entropi pesan dihitung dengan rumus: X = pesan Si= simbol ke-i di dalam pesan p(Si) = peluang kemunculan Si ai = jumlah kemunculan Si Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  8. Contoh: pesan X = ‘AABBCBDB’ n = 4 (A, B, C, D) p(A) = 2/8, p(B) = 4/8 p(C) = 1/8, p(D) = 1/8 H(x) = -2 2log(2/8) - 4 2log(4/8) -1 2log(1/8) - 1 2log(1/8) = 4 + 4 + 3 + 3 = 14 bit Entropi rata-rata = 14/4 = 1,75 bit per simbol Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  9. Entropi juga menyatakan ketidaktentuan (uncertainty) dari pesan. • Contoh: kriptogram “Y6RuPZ” menyatakan plainteks “MALE” atau “FEMALE”, maka uncertainty pesan = 1. Kriptanalis harus mempelajari hanya 1 bit yang dipilih secara tepat untuk menemukan plainteks. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  10. Entropi sistem kriptografi adalah ukuran ruang kunci, K. • Misal, sistem kriptografi dengan kunci 64-bit mempunyai entropi 64 bit. • Makin besar entropi, makin sulit memecahkan cipherteks. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  11. Laju bahasa (rate of a language): r = H(X)/N N = panjang pesan • Laju normal Bahasa Inggris: 1.0 bit/huruf s/d 1.5 bit/huruf untuk N besar. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  12. Laju mutlak (absolute rate): R = 2log L L = jumlah karakter di dalam bahasa • Dalam Bahasa Inggris (26 huruf): R = 2log 26 = 4.7 bit/huruf Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  13. Redundansi bahasa (D): D = R – r • Pada Bahasa Inggris (r = 1.3): D = 4.7 – 1.3 = 3.4 bit/huruf artinya setiap huruf dalam Bahasa Inggris membawa 3.4 bit informasi redundan (mubazir) Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  14. Pada pesan ASCII (256 karakter): R = 2log 256 = 8 r = 1.3 (sama seperti B. Inggris) D = 8 – 1.3 = 6.7 bit/karakter Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  15. Kriptanalis menggunakan redundansi alami dari bahasa untuk mengurangi kemungkinan jumlah plainteks. • Contoh: kata “dan” dalam B. Indonesia redundan. Misalnya jika di dalam cipherteks banyak muncul kriptogram “ftY” (3 huruf) maka kemungkinan besar itu adalah “dan”. • Makin besar redundansi bahasa, makin mudah melakukan kriptanalisis. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  16. Dalam dunia-nyata, implementasi kriptografi dilengkapi dengan program kompresi sebelum mengenkripsi pesan. • Kompresi mengurangi redundansi pesan. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  17. Medan (Field) • Medan adalah himpunan elemen dengan dua jenia operasi, perkalian dan penjumlahan. • Sebuah medan disebut berhingga (finite field) jika himpunannya memiliki jumlah elemen yang berhingga. Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  18. Medan Berhingga Fp • Fp adalah adalah himpunan bilangan bulat {0, 1, 2, …, p – 1} dengan p prima dan operas aritmetika sbb: 1. Penjumlahan Jika a, b  Fp, maka a + b = r r adalah sisa hasil pembagian a + b dengan p 0  r  p - 1 Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  19. 2. Perkalian Jika a, b  Fp, maka a  b = s s adalah sisa hasil pembagian a  b dengan p 0  r  p - 1 Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  20. Contoh: F23 mempunyai anggota {0, 1, 2, …, 22}. Contoh operasi aritmetika: 12 + 20 = 9 (karena 32 mod 23 = 9) 8  9 = 3 (karena 72 mod 23 = 3) Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

  21. Medan Galois (Galois Field) • Medan Galois adalah medan berhingga dengan pn elemen, p adalah bilangan prima. • Notasi: GF(p) • Artinya: Medan Galois berorde p Rinaldi Munir/IF5054 Kriptografi

More Related