1 / 51

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. TANDA = OBJEKTIF → DIOBSERVASI KLINIKUS (AGITASI) SIMTOM = SUBJEKTIF → KELUHAN PERASAAN SEDIH BATASNYA TIDAK BEGITU TEGAS SERING JUGA BERTUMPANG TINDIH GANGGUAN PSIKIATRI SERING SINDROM. PENAMPILAN. Sikap terhadap pemeriksa

twila
Download Presentation

PENDAHULUAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDAHULUAN • TANDA = OBJEKTIF → DIOBSERVASI KLINIKUS (AGITASI) • SIMTOM = SUBJEKTIF → KELUHAN PERASAAN SEDIH • BATASNYA TIDAK BEGITU TEGAS • SERING JUGA BERTUMPANG TINDIH • GANGGUAN PSIKIATRI SERING SINDROM

  2. PENAMPILAN Sikap terhadap pemeriksa kooperatif, seduktif, defensif, hostilitas,dll Aktivitas psikomotor cara berjalan, menerisme, hiperaktif, streotipi, dll Deskripsi umum pakaian, rambut, kuku, kesehatan, kemarahan, ketakutan, apatis, kelihatan tua/muda, gelisah, tegang, dll

  3. PEMBICARAAN lambat, cepat, tertekan, ragu-ragu emosional, monoton, keras, gagap pelo, kumat-kamit, ekolali spontanitas, produktivitas cara dan waktu bereaksi, kata-kata yang diucapkan, prosodi

  4. MOOD DAN AFEK MOOD • Emosi yang menetapdanperpasif yang mewarnaipersepsiseseorangterhadapdunia • Cara pasienmengungkapkanperasaannya; kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi, depresi, iritabel, cemas, marah, kosong, ngeri, eforia, anhedonia (kehilanganminatdanmenarikdiridarisemuaaktivitassehari-hariatau yang menyenangkan), aleksitimia (ketidakmampuanatausulitmerasakanemosi)

  5. LANJUTAN AFEK (EKSPRESI EMOSI YANG TERLIHAT) - Luas, terbatas, tumpul, datar, dangkal - Sulitmemulai, mempertahankan, ataumengakhiriresponsemosi - Keserasiannyadenganisipikiran, budaya, dansetingpemeriksaan AfekTerbatas (penurunanringanintensitas tonus perasaan) AfekTumpul (penurunanberatdalamintensitas tonus perasaan) AfekDatar (tidakadaatauhampirtidakadatanda- tandaekspresiafek)

  6. PIKIRAN DAN PERSEPSI BENTUK PIKIRAN Bentuk Pikiran yaitu ide-ide dan cara menghubungkan ide-ide. Normal ide-ide dihubungkan secara logis dan langsung ke tujuan. Bila tidak terjadi gangguan berfikir formal PENILAIAN a. Produktivitas→ ide sangat berlebihan, sangat sedikit, lompatan ide, berpikir cepat, lambat, ragu-ragu; berbicara spontan atau bila ditanya, tidak spontan

  7. LANJUTAN b. Kontinuitas Pikiran • apakah pertanyaan dijawab dengan benar, terarah ke tujuan, relevan atau tidak • asosiasi longgar (ide tidak berkaitan atau tidak behubungan, pindah dari satu topik ke topik lain), hubungan sebab-akibat tidak ada, tidak logis, tangensial, sirkumstansial, berele-tele, mengelak, perseveratif, bloking, dan tidak bisa berkomunikasi secara verbal dengan adekuat

  8. LANJUTAN • Tangensial→ tidak relevan, ide pokok tidak pernah dibicarakan • Sirkumstansial : gangguan asosiasi pikiran dan pembicaraan; memasukkan hal-hal yang tidak perlu atau pikiran tak sesuai sebelum sampai ke ide yang pokok. • Klang asosiasi: pembicaraan dibentuk oleh bunyi bukan oleh maksud; hubungan kata tidak logis,

  9. LANJUTAN • Perseperatif; pengulangan patologi respons verbal yang sama terhadap pertanyaan berbeda; pengulangan terus- menerus kata-kata atau konsep tertentu selama percakapan. • Bloking: pembicaraan berhenti tiba-tiba, sejenak, sebelum ide selesai, setelah itu seseorang tidak dapat mengingat topik yang sedang dibicarakan. • Distraktibilitas: tidak bisa memusatkan perhatian, perhatian mudah teralih ke fenomena lingkungan yang tak relevan.

  10. LANJUTAN C. Gangguan Bahasa gangguan yang menunjukkan terganggunya jiwa seperti inkoheren, pembicaraan tak dimengerti (word salad), klang asosiasi, neologisme

  11. LANJUTAN • Inkoheren: komunikasi tidak menyambung, disorganisasi dan tidak dapat dipahami • Word salad: penggabungan kata atau kalimat yang tidak dapat dipahami • Neologisme: pembentukan kata-kata baru/kalimat yang tidak dapat dimengerti

  12. ISI PIKIR • Preokopasi: terfokus pada ide tertentu secara terus-menerus • Obsesi: dorongan untuk memikirkan sesuatu berulang kali; ide muncul berulang-ulang, menetap, dorongan yang tidak dapat dibuang dari kesadaran oleh alasan apapun atau logika • Fobia: ketakutan yang kuat, tak realistis, patologik, menetap, terhadap objek,atau situasi. Subyek tersebut menyadari ketakutannya tidak logis, tetapi ia tidak bisa mengatasinya. Biasanya subyek menghindar dari objek atau situasi tersebut.

  13. Jenis Phobia • Simple Phobia : Ketakutan berlebihan thd obyek/situasi tertentu yg sifatnya terbatas. Msl takut laba-laba atau ular • Social Phobia : Takut terhadap lingkungan orang-orang. • Acrophobia : Ketakutan pada tempat yg tinggi • Agoraphobia : Ketakutan pada tempat terbuka • Algophobia : Ketakutan terhadap rasa sakit

  14. Jenis phobia • Claustrophobia : Ketakutan terhadap tempat tertutup • Xenophobia : Ketakutan terhadap orang asing • Zoophobia : Ketakutan terhadap binatang

  15. GANGGUAN ISI PIKIR • Waham: suatu kepercayaan yang salah, diyakini oleh subyek tesebut sebagai fakta, tidak dapat dikoreksi meskipun diperlihatkan bukti-bukti. Kepercayaan tersebut tidak sesuai dengan budaya • Ide Rujukan: misinterpretasi terhadap peristiwa-peristiwa di luar dirinya. Seolah-olah kejadian di luar dirujuk pada dirinya

  16. Jenis Waham (1) • Delusi Bizarre : Suatukeyakinansalahyganeh, sangattdkmasukakal. Mslmakhlukangkasaluartelahmemasangelektrodediotakpasien • Delusiygsistematis : Keyakinanygsalahygberhubungan dg peristiwatertentu. Mslmerasadikejar –kejar FBI, CIA, Mafia ataubosnya • Mood-congruent delusion, Delusi dg mood ygsesuai, mslpenderitamerasasedihkrnyakintelahmenyebabkankerusakandunia ;j

  17. Jenis Waham (2) • Mood –incongruent delusion : Delusiygisinyatdkmempunyai hub dg mood atau mood netral, misalpasiendepresi dg delusipikirannyadikontrolataupikirannyadptmemancar • Delusinihilistik : Keyakinanygsalahbahwadirinya, orang lain atauduniainitidakada • Delusisomatik : Keyakinanygsalahygmenyangkutfsitbhseseorang, mslmerasayakinotaknyasdhmencair

  18. JENIS - JENIS WAHAM (3) • Waham kejar: kepercayaan bahwa akan dianiaya atau diusik • Waham menyalahkan diri sendiri: keyakinan membuat kesalahan besar, penyesalan yang dalam. • Waham kemiskinan: kepercayaan bahwa semua miliknya akan hilang

  19. JENIS WAHAM • Waham kontrol: keyakinan yang salah bahwa keinginan, pikiran, perasaan dikontrol oleh kekuatan eksternal • Waham kebesaran: penggambaran seseorang yang berlebihan tentang identitasnya, kekuatannya, atau pentingnya orang tsb. • Waham ketidaksetiaan: kepercayaan yang salah bahwa pasangannya tidak setia

  20. JENIS WAHAM • Waham rujukan: kepercayaan bahwa peristiwa-peristiwa atau perilaku orang lain, objek, merujuk pada dirinya (meyakini orang sedang membicarakan dirinya, orang dalam TV atau radio membicarakannya) • Penyiaran pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya disiarkan atau diproyeksikan ke lingkungan • Penyisipan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa ada pikiran lain disisipkan ke dalam otaknya oleh orang lain atau kekuatan lain. • Penarikan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya atau idenya ditarik dari otaknya oleh orang atau kekuatan lain

  21. GANGGUAN PERSEPSI • Halusinasi : persepsi sensorik palsu, terjadi tanpa ada stimulus eksternal • Halusinasi akustik (dengar), visual (penglihatan), olfaktorik (penciuman), taktil (raba), dan gustatorik (pengecapan) • Ilusi; mispersepsi terhadap stimulus eksternal • Depersonalisasi: merasa asing dengan diri sendiri atau bagian dari diri • Derealisasi: merasa asing dengan dunia sekitar atau merasa lingkungan berubah

  22. Kesadaran Kesadaran/Sensorium Kondisi kesigapan mental individu dlm menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri. Gangguan kesadaran seringkali merupakan pertanda kerusakan otak Kemampuan seseorang dalam melakukan relasi dan limitasi keadaan sekitarnya

  23. Tingkat kesadaran • KesadaranJernih Dream like state • Apatia • Somnolensi • Sopor • Koma • Kesadaranberkabut • Delirium • Twilight state

  24. Tingkat kesadaran Kesadaranjernih Derajat optimal darikesigapan mental individudalammenanggapirangsangdariluarmaupundaridalam. Individumampumemahamiapa yang terjadipadadiridanlingkungannya, sertabereaksisecaramemadai Disorientasi : ggorientasiwaktu, tempat, orang

  25. Tingkat kesadaran Apatia Individu berespon lambat terhadap stimulus dari luar. Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap situasi sekitarnya Somnolensi Kesadaran menurun yang cenderung tidur.Orang dengan kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk & bereaksi lambat

  26. Tingkat kesadaran Sopor Penurunankesadaranberat. Nyaristidakberesponterhadap stimulus dariluaratauhanyamemberirespon minimal terhadaprangsangankuat Koma Derajatpenurunankesadaran paling berat. Individutidakdapatbereaksiterhadaprangsangdariluar

  27. Tingkat kesadaran Kesadaranberkabut Individutdkmampuberpikirjernih & beresponscrmemadaiterhadapsituasidisekitarnya. Tampakbingung, sulitmemusatkanperhatian & mengalamidisorientasi Stupor Kurangnyareaksi & kepedulianthdkeadaansekitar

  28. Tingkat kesadaran Delirium Perubahan kulitas kesadaran, disertai gg kognitif luas. Perilaku berfluktuasi, suatu saat gaduh gelisah, lain waktu apatis. Sering disertai halusinasi atau ilusi. Biasanya sulit untuk memusatkan , mempertahankan dan mengalihkan perhatian

  29. Tingkat kesadaran Dream like state Gg kualitas kesadaran pd serangan epilepsi psikomotor. Tak menyadari apa yg dilakukan, meski spt melakukan aktivitas N. Tidak bereaksi thd perangsangan Twilight state Kulitas kesadaran berubah, sering pd GMO,respon terbatas, impulsiv, emosi labil.

  30. Kognisi • Kemampuan utk mengenal/mengetahui benda/keadaan/situasi, yg dikaitkan dg pengalaman pembelajaran & kapasitas intelegensi seseorang. • Termasuk fsi kognisi : memori/daya ingat, konsentrasi, perhatian, orientasi, kemampuan berbahasa, berhitung, visuospasil, fsi eksekutif, abstraksi , taraf intelegensi

  31. ORIENTASI DAN KONSENTRASI Orientasi: waktu (mengetahui hari, waktu, lama di RS, dll), tempat, dan orang (mengenal pemeriksa, peran atau nama lawan bicaranya, dll). Seing pd gg organik otak Konsentrasi: kemampuan memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian. Pasien mampu melakukan tugas 100-7 (7 kali), bisa melakukan perkalian yang mudah seperti 5x4, atau mengetahui jumlah koin 100 untuk pecahan Rp. 1000,-

  32. Memori/daya ingat • Proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan kembali • Gangguan daya ingat 1. Amnesia 2. Paramnesia

  33. MEMORI • Jangka panjang; peristiwa-peristiwa penting ketika kanak-kanak atau remaja • Jangka pendek; beberapa hari yang lewat, yang dilakukan kemarin, yang dimakan pagi tadi, dll. • Segera; kemampuan mengulang enam bilangan ke depan atau dari belakang, segera setelah disebutkan pemeriksa.

  34. Amnesia • Ketidakmampuanmengingatsebagianatauseluruhpengalamanmasalalu. • DptdisebabkanGgotakorganik,sptKontusioserebri, maupunfaktorpsikologiksptggstrespasca trauma • Amnesia anterograd : hilangnyamemorisetelahwaktukejadian • Amnesia retrograd : hilangnyamemorisebelumwaktukejadian

  35. Paramnesia • Distorsiingatan /ingatanpalsu • Dptdisebabkanfaktororganikspt pd demensia , dpt ok faktorpsikologikmisalggdisosiasi JenisParamnesia • Konfabulasi : ingatanpalsuutkisikekosonganmemori . SeringpadaDemensia • déjà vu : merasamengenalisituasibaru, ygsesungguhnyabelumdikenalnya

  36. Paramnesia lanjutan….. • Jamais Vu : merasaasingterhadapsituasiygjustrupernahdialaminya • Hiperamnesia : ingatanmendalam & berlebihanterhadapsuatupengalaman • Screen memory : secarasadarmenutupiingatanakanpengalamanygmenyakitkan/traumatis dg ingatanyglebihdapatditoleransi • Letologia : Ketidakmampuanbersifatsementaradalammenemukankataygtepat

  37. PIKIRAN ABSTRAK Kemampuan mengambil hal-hal yang pokok dari satu keseluruhan (a whole), membagi-bagi keseluruhan menjadi bagian-bagian, berpikir secara simbolik Cara seseorang mengkonseptualisasikan idenya Persamaan (antara apel dan pir), perbedaan-perbedaan, mengartikan pribahasa, cocoknya jawaban.

  38. TILIKAN Kesadaran atau pengertian seseorang tentang kondisinya • menyangkal penuh kalau sakit • sedikit menyadari kalau sakit dan perlu pertolongan tetapi pada saat yang sama juga menyangkalnya • menyadari kalau sakit tetapi menyalahkan orang lain, faktor eksternal, faktor organik, atau medik lainnya

  39. LANJUTAN • tilikan intelektual mngetahui bahwa penyakit disebabkan oleh perasaan yang tak rasional atau tetapi tidak menerapkan pengetahuan tersebut untuk yad • tilikan emosional; kesadaran emosional tentang yang menyebabkan sakit, kesadaran itu menyebabkan terjadinya perubahan keperibadian, membuka diri untuk pendapat yang baru, konsep diri, orang-orang penting dalam hidupnya

  40. Motor Behaviour (Conation) Aspek kejiwaan yg meliputi impuls-impuls, motivasi , harapan, semangat, instink, dan cita-cita yg diekspresikan dalam bentuk perilaku atau aktivitas motorik • Ekopraksi : Menirukan gerakan seseorang secara patologis • Katatonia : Anomali motorik pd gangguan non organik

  41. Katatonia • Katalepsi : Mempertahankan satu posisi tidak bergerak secara terus menerus • Excitement : Agitasi, aktivitas motorik tanpa tujuan yg tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal • Stupor : Aktivitas motorik sangat lambat, seringkali bahkan tidak bergerak (immobil), dan tidak menyadari keadaan sekitarnya

  42. Katatonia • Rigiditas : Posisi atau postur tubuh yg kaku, yg melawan setiap usaha utk merubahnya • Posturing : Membentuk satu posisi tubuh yg tidak lazim atau aneh, yg dipertahankan dlm beberapa waktu lama • Fleksibilitas serea : Mempertahankan satu posisi tbh yg tdk lazim atau aneh, dipertahankan dlm waktu yg lama

  43. Motor Behavior lanjutan….. • Negativisme : Menolak atau bertahan tanpa motivasi, terhadap semua usaha utk menggerakkan atau semua perintah • Katapleksi : Secara tiba-tiba tonus otot menghilang & lemah dg berbagai keadaan emosional sebagai faktor pencetus • Stereotipi : Menirukan suatu pola tertentu suatu gerakan atau pembicaraan

  44. Motor behavior • Manerisme : Gerakan involunter yg menetap • Otomatisme : Melakukan gerakan secara otomatis/gerakan yg menunjukkan aktivitas yg tidak disadari • Otomatisme perintah : Secara otomatis mengikuti suatu perintah • Mutisme : Tidak bersuara tanpa adanya anomali struktural

  45. Overaktivitas • Agitasipsikomotorik : Overaktivitaskognitif & motorikygbiasanyatidakproduktif & tdkberesponthdptekanandaridalam • Hiperaktif/hiperkinesia : Gelisah, agresif, destruktif, biasanyaberhubungan dg kelainanorganik • Tic : Gerakanmotorikyginvolunter & spasmodik

  46. Overaktivitas • Sonambulisme /Sleep walking : Aktivitas motorik selama tidur • Akathisia : Perasaan subyektif mengenai ketegangan otot karena efek sekunder obat antipsikotik atau medikasi lain dg gjl gelisah, mondar-mandir/pacing, bolak-balik duduk & berdiri, dapat salah tafsir dg agitasi psikotik

  47. Kompulsi Adanyaimpulsygtdkdapatdikontroluntukmelakukanaktivitasygberulangkali • Dipsomania : Doronganutkminumalkohol • Kleptomania : Doronganutkmencuri • Nymphomania : Kebutuhanberlebihanuntukmelakukankoitus pd wanita • Satyriasis : Kebutuhanberlebihanutkmelakukankoitus pd pria

  48. Kompulsi • Trikotilomania : Dorongan utk mencabuti rambut • Ritual : Dorongan untuk melakukan aktivitas secara otomatis utk mengurangi kecemasan

  49. Motor Behavior • Hipoaktif (Hipokinesis) : Menurunnya aktivitas motorik & kognitif spt retardasi psikomotorik, pikiran, pembicaraan, dan gerakan yg nampak lambat • Mimikri : Suka meniru tk laku anak-anak • Agresi : Dorongan yg kuat utk melakukan tindakan memaksa /menyerang dg motorik pd afek kemarahan & permusuhan

  50. IMPULSIVITAS • Acting out : Melakukan suatu tindakan tanpa menyadari akibat negatifnya, fantasi yg secara impulsiv muncul dalam perilaku • Pengontrolan impuls bisa didapat dari riwayat pasien saat ini atau perilaku yang diobservasi selama wawancara

More Related