1 / 53

Kuliah Kedokteran Forensik THANATOLOGY

Kuliah Kedokteran Forensik THANATOLOGY. Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF Dept.Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Aspek Medikolegal Kematian. Definisi kematian : Berhenti bekerjanya jantung dan paru  mati klinis

uri
Download Presentation

Kuliah Kedokteran Forensik THANATOLOGY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kuliah Kedokteran ForensikTHANATOLOGY Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF Dept.Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

  2. AspekMedikolegalKematian • Definisikematian: • Berhentibekerjanyajantungdanparu matiklinis • Berhentibekerjanyajantungdanparu yang disebabkanolehmatinyasel-selsarafpadapusatotonom (batangotak)  matibatangotak • Matinyasel-seltubuh  matiselular • Matinyasel-selsarafotakbesar (neokorteks) yang irreversibel  matiotak

  3. DefinisiKematian (UU No.36 Tahun 2009 tentangKesehatanpasal 117): • “Seseorangdinyatakanmatiapabilafungsijantung-sirkulasidansistempernapasanterbuktitelahberhentisecarapermanen, atauapabilakematianbatangotaktelahdapatdibuktikan.”

  4. Apa yang terjadisetelahseseorangmeninggaldunia? • Kehilanganhak • Harta yang ditinggalkanakandibagikankepadaahliwaris • Uangpensiunberhenti • Perkawinan • Penghentiansegalatindakanmedis • Pengambilan organ untukdidonorkan • Timbulnyahak • Hakatassertifikasikematianuntukkejelasan status • Asuransikematian “When Death Overtakes us, All That We Have Is Left to Others; All That We Are We Take With Us” – Anonymous

  5. KontroversiSeputarKematian • Definisimana yang digunakan? • Menentukankapanseseorangdinyatakanmeninggal • Siapa yang berwenangmenetapkanbahwaseseorangtelahmeninggal? • Kesadaranmasyarakatakansuratketerangankematian yang rendah • Jenazahdikuburditanahwakaf, sehinggatidakmemerlukansuratketerangankematian • Tidakbolehmenundapenguburan

  6. SSP HIDUP RESPIRASI JANTUNG - PARU

  7. ISTILAH MATI • MATI SOMATIS / MATI KLINIS • MATI SELULER / MATI MOLEKULER • MATI SEREBRAL / MATI OTAK • MATI BATANG OTAK • MATI SURI / MATI SEMU

  8. PERUBAHAN DINI • TUBUH KEHILANGAN GERAK • TAMPAK PUCAT • TERJADI RELAKSASI OTOT MENYELURUH • PENDATARAN BAGIAN TUBUH YANG TERTEKAN • SEGMENTASI KOLOM DARAH DALAM A. CENTRALIS RETINAE

  9. PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TERJADI SEBAGAI AKIBAT PENGUMPULAN DARAH (DALAM PEMBULUH DARAH) PADA DAERAH YANG LETAK RENDAH • MAYAT YANG TERLENTANG MEMBERIKAN LEBAM MAYAT PADA DAERAH PUNGGUNG

  10. LEBAM MAYAT

  11. LEBAM MAYAT

  12. LEBAM MAYAT LEBAM MAYAT HILANG PADA PENEKANAN MENUNJUKKAN PERKIRAAN WAKTU KEMATIAN ANTARA 20 MENIT – 12 JAM SEBELUM PEMERIKSAAN

  13. LEBAM MAYAT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TAMPAK SEBAGAI BERCAK PADA KULIT YANG MENCERMINKAN WARNA DARAH • PADA KEMATIAN AKIBAT KERACUNAN CO, DALAM DARAH BANYAK TERDAPAT CO-Hb SEHINGGA LEBAM MAYAT TAMPAK BERWARNA MERAH TERANG

  14. PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TAMPAK SEBAGAI SUATU PROSES YANG PROGRESIF SAMPAI “LEBAM MAYAT MENETAP” • MULAI TAMPAK SAMAR-SAMAR 15 – 20 ’ SETELAH MATI SOMATIS, MAKIN LAMA MAKIN NYATA DAN MENETAP K.L. 12 JAM SETELAH MATI

  15. PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS BILA DITEMUKAN LEBAM MAYAT YANG LETAKNYA TIDAK SESUAI DENGAN POSISI MAYAT, MAKA DAPAT DIPASTIKAN MAYAT TELAH DIUBAH POSISI / LETAKNYA

  16. PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SERABUT OTOT YANG MENGANDUNG AKTIN DAN MIOSIN BERADA DALAM KEADAAN LENTUR DAN KONTRAKTIL PADA LINGKUNGAN YANG MENGANDUNG ATP • BILA ATP HABIS, MAKA AKTIN DAN MIOSIN AKAN MENGGUMPAL, DAN OTOT MENJADI KAKU

  17. PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SAAT TERJADI MATI SOMATIS, PROSES ENZIMATIK MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT. MASIH TERJADI GLYCOGENOLISIS YANG MENGHASILKAN PHOSPHAT BERENERGI TINGGI • ATP YANG MENGALAMI DEGRADASI MENJADI ADP AKAN DIRESINTESA MENJADI ATP LAGI, SELAMA K.L. 2 JAM POST MORTAL

  18. PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS KAKU MAYAT MULAI TAMPAK 2 JAM POSTMORTAL, DIMULAI DARI OTOT YANG KECIL SAMPAI OTOT YANG BESAR • OTOT YANG KECIL MEMPUNYAI SERABUT YANG KECIL DENGAN CADANGAN GLYCOGEN YANG SEDIKIT DIBANDINGKAN OTOT YANG BESAR • KAKU MAYAT SEOLAH-OLAH MENJALAR KRANIO-KAUDAL

  19. KAKU MAYAT

  20. PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS KAKU MAYAT MULAI TAMPAK 2-4 JAM DAN AKAN LENGKAP MELIPUTI SELURUH OTOT DALAM WAKTU 8-10 JAM • PERUBAHAN KAKU MAYAT YANG PROGRESIF DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PERKIRAAN SAAT KEMATIAN

  21. PERUBAHAN LANJUT • CADAVERIC SPASM BILA ATP MENGHILANG DARI LINGKUNGAN SEKELOMPOK OTOT YANG SEDANG AKTIF BEKERJA BERTEPATAN DENGAN SAAT MATI, AKAN TERJADI CADAVERIC SPASM • HABISNYA ATP YANG BERSAMAAN DENGAN SAAT MATI DAPAT TERJADI PADA ORANG YANG MENGALAMI KETEGANGAN KEJIWAAN YANG SANGAT

  22. CADAVERIC SPASM

  23. PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS SAAT MATI, PROSES METABOLISME MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT, SEHNGGA MASIH DIPRODUKSI KALORI YANG MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH • UNTUK 30-60 MENIT PERTAMA, SUHU MAYAT TIDAK MENGALAMI PENURUNAN, BARU SETELAH ITU SUHU TURUN SAMPAI SAMA DENGAN SUHU KELILING

  24. PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS • KURVA PENURUNAN SUHU MAYAT AKAN TAMPAK SEBAGAI GARIS SIGMOID TERBALIK

  25. PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS BANYAK SEKALI FAKTOR MEMPENGARUHI KECEPATAN PENURUNAN SUHU MAYAT • SUHU AWAL, SUHU KELILING, KELEMBABAN • TUBUH GEMUK, KURUS • POSISI TUBUH TERLENTANG, MERINGKUK • PAKAIAN YANG DIKENAKAN TEBAL, TIPIS • LOKASI MAYAT

  26. PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT KEMATIAN, MASIH TERDAPAT PROSES PERTAHANAN TUBUH, SUATU SAAT BAKTERI DALAM USUS (GOLONGAN CLOSTRIDIA) AKAN BERKEMBANG BIAK • PEMBUSUKAN AWAL AKAN TAMPAK SEBAGAI BERCAK KEHIJAUAN PADA DAERAH PERUT KANAN BAWAH, K.L. 24JAM POSTMORTAL DAN MAKIN MENJALAR SERTA TIMBULPERUBAHAN PADA KULIT

  27. PEMBUSUKAN AWAL

  28. PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO AKAN TIMBUL GELEMBUNG2PEMBUSUKAN BERISI CAIRAN HITAM KEHIJAUAN • BILA BULLA PECAH, KULIT ARI AKAN TERKELUPAS TUBUH AKAN MENGGEMBUNG KARENA TERJADI PEMECAHAN PROTEIN OLEH BAKTERI, MENGHASILKAN CAIRAN DAN GAS PEMBUSUKAN K.L. 48-72 JAM PM

  29. VESIKEL DAN BULAE (GELEMBUNG PEMBUSUKAN)

  30. BLOOD PURGE

  31. MARBLING BLOATING

  32. SKIN SLIPPAGE AND POST-MORTEM DISCOLORATION

  33. DERAJAT PEMBUSUKAN

  34. MEMAR DAN PEMBUSUKAN MEMAR ATAU BUKAN ???

  35. MEMAR DAN PEMBUSUKAN • Pemeriksaan histopatologi terhadap jaringan yang diduga memar menunjukkan adanya sebukan sel radang akut • Membedakan memar dengan postmortem discoloration

  36. PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT MATI, LALAT YANG HINGGAP PADA MAYAT LELUASA MELETAKKAN TELUR, YANG KEMUDIAN MENETAS DAN TUMBUH MENJADI LARVA • BESARNYA LARVA DAPAT MEMBERIKAN PERKIRAAN SAAT KEMATIAN

  37. PERUBAHAN SANGAT LANJUT • MUMMIFIKASI DAPAT TERJADI PENGERINGAN TUBUH AKIBAT SUHU KELILING YANG TINGGI SERTA KELEMBABAN YANG RENDAH • TUBUH AKAN TAMPAK MENYUSUT, DENGAN KULIT YANG KERING DAN KAKU SERTA BERWARNA COKLAT KEHITAMAN

  38. MUMIFIKASI

  39. PERUBAHAN SANGAT LANJUT • ADIPOSERA PADA AWALNYA TERDAPAT AKTIFITAS BAKTERI, NAMUN YANG LEBIH DOMINAN ADALAH TERJADINYA HIDROLISIS JARINGAN LEMAK TUBUH • TRIGLISERIDA TUBUH AKAN DIPECAH MENGHASILKAN GLISERIN DAN ASAM LEMAK TIDAK JENUH BEBAS, PALMITAT, STEARAT DAN OLEAT

  40. PERUBAHAN SANGAT LANJUT • ADIPOSERA BILA MAYAT DIKUBUR DALAM TANAH YANG MENGANDUNG CUKUP ION, DAPAT TERJADI HIDROGENISASI PADA ASAM LEMAK BEBAS • ASAM LEMAK TIDAK JENUH YANG MENGALAMI HIDROGENISASI BERUBAH MENJADI ASAM LEMAK JENUH YANG LEBIH PADAT

  41. ADIPOSERA

  42. ADIPOSERA

  43. SKELETONISASI • MERUPAKAN PEMBUSUKAN YANG SANGAT LANJUT, DIMANA JARINGAN LUNAK (KULIT, OTOT) DAN ORGAN-ORGAN SUDAH HANCUR • RERATA PROSESNYA ANTARA 1-3 BULAN • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI : • SUHU LINGKUNGAN • ADA/TIDAKNYA HEWAN DISEKITAR

  44. SKELETONISASI

  45. MANFAAT PENGETAHUAN THANATOLOGI • UNTUK MEMASTIKAN KEMATIAN KLINIS • UNTUK MEMPERKIRAKAN SEBAB KEMATIAN • UNTUKMEMPERKIRAKAN SAAT KEMATIAN

  46. PerkiraanSaatKematian seorang dokter forensik sering diminta bantuan dan pendapatnya mengenai masalah yang harus diungkapkan baik itu ditingkat penyidikan atau di tingkat pengadilan yang menyangkut hal- hal mengenai definisi tentang mati itu sendiri dan mengenai saat mati seseorang.

More Related