820 likes | 1.72k Views
RENCANA KERJA 2010-2014 DEPUTI BIDANG. TUMBUH KEMBANG ANAK. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 31 AGUSTUS 2010. Bagian I K EBIJAKAN NASIONAL TUMBUH KEMBANG ANAK. DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK. PENDIDIKAN. KLA. KESEHATAN. LINGKUNGAN DAN NL. PARTISIPASI.
E N D
RENCANA KERJA 2010-2014 DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 31 AGUSTUS 2010
DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK PENDIDIKAN KLA KESEHATAN LINGKUNGAN DAN NL PARTISIPASI
TUGAS: Menyiapkanperumusankebijakandankoordinasipelaksanaankebijakandibidangtumbuhkembanganak (TKA). FUNGSI: Penyiapanperumusankebijakandibidang TKA. Koordinasikebijakandibidang TKA. Pemantauan, analisis, evaluasidanpelaporantentangmasalahataukegiatandibidang TKA. Pelaksanaantugas lain dariMenteri. TUGAS DAN FUNGSI DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK
BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK VISI “Anak Indonesia yang tumbuh dan berkembang secara optimal dalam lingkungan yang layak anak” MISI • Memenuhi hak pendidikan anak • Memenuhi hak kesehatan anak • Meningkatkan partisipasi anak dalam proses pembangunan • Meningkatkan kualitas lingkungan dan menanamkan nilai-nilai luhur pada anak • Mewujudkan kabupaten/kota layak anak
PERMASALAHANTUMBUH KEMBANG ANAK • Belum semua anak mengenyam pendidikan • Rendahnya kualitas kesehatan dan gizi anak • Rendahnya partisipasi anak dalam proses pembangunan • Terbatasnya lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak, dan lunturnya nilai-nilai moral anak • Belum semua kabupaten/kota yang layak bagi anak untuk tumbuh dan berkembang
MATRIKS KEMITRAAN DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MATRIKS KEMITRAAN DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MATRIKS KEMITRAAN DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Upaya yang dilakukan untuk memberikan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi dan tingkat kecerdasan anak sesuai dengan minat dan bakatnya
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 Ayat (1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Ayat (2) ... khusus bagi anak penyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhakmendapatkanpendidikankhusus Pasal 48Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak. Pasal 49 Negara, Pemerintah, keluarga dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.
Pasal 50 • Pendidikan diarahkan pada: • - Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan fisik; • Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi; • Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilai sendiri; • Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab; • Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup. • Pasal 51 • Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. • Pasal 52 • Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.
Situasi Pendidikan • Rata-rata lama sekolah masih SD; • Perbedaan APK antara keluarga miskin dan non miskin; • Tingkat kelulusan dan droup out; • Jumlah siswa mengulang kelas masih tinggi.
SITUASI PENDIDIKAN ANAK DI INDONESIA Sumber: Ketimpangan Gender dalamPencapaianKualitasHidupdi Indonesia, KPP dan PA Tahun 2009
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Menurut Jenis Kelamin, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Menurut Jenis Kelamin, di Daerah Pedesaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 7-12 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 13 - 15 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 13 - 15 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 16 - 18 Tahun, di Daerah Perkotaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
Angka Putus Sekolah Usia 16 - 18 Tahun, di Daerah Perdesaan, Tahun 2006-2008 Sumber: BPS, Indikator Kesra 2007 & 2008
PEMENUHAN HAK KESEHATAN ANAK • Menjamin taraf kesehatan terutama anak untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan untuk Anak Indonesia Sehat. Karena “Sehat” merupakan salah satu Hak Anak dan “Anak Sehat” adalah investasi. (KHA pasal 24) • Setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri serta keluarganya. (Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB).
KONDISI SAAT INI • Angka kematian Balita 2007 (SDKI) 44/1000 kelahiran hidup, target MDGs tahun 2015 32/1000 angka kelahiran akan tercapai tetapi masih perlu perhatian pada daerah prevalensi tinggi contohnya Provinsi SULBAR, NTT dan NTB • Angka kematian Ibu pada tahun 2002 menujukkan angka 307/100.000, pada SDKI tahun 2007 menunjukkan angka 228/100.000, target MDGs 102/100.000, masih perlu upaya keras untuk mencapai target 2015. • Status Gizi Balita Gizi kurang 18,04 ssaran 2014 15,0 (Riskesdas 1007)
Faktor – faktor Penyebab • Lemahnya koordinasi dlm penangganan kesehatan anak antar sektor dan LM • Kurangnya akses, pemerataan dan pelayanan kesehatan • Faktor ekonomi • Budaya masyarakat (pilihan bantuan persalinan dengan dukun bayi) • Tinggal di daerah terpencil
CARA PENCAPAIAN PROGRAM • Kebijakan Nasional – Pemerintah Daerah • Memperkuat dan harmonisasi landasan hukum • Memperkuat antara Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat
APA YG DIMAKSUD DGNPARTISIPASI ANAK ? Keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan yg berbungan dgnanak & dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman, dan kemauan bersama sehingga anak dpt menikmati perubahan hasil keputusan tersebut.
? MENGAPA PARTISIPASI ANAKDIPERLUKAN • Amanah UU PA, Psl (4) • Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlundungan dari kekerasan dan diskriminasi. • KHA,Psl. 12 (1) • Negara-negara Pihak harus menjaminbagi anak yang mampu membentuk pendapatnya sendiri, hak untuk mengutarakan pendapat-pendapattersebut dengan bebas dalam semua masalah yang mempengaruhi anak itu, pendapat-pendapat anak itu diberi bobot yang semestinya sesuai dengan umur dan kematangan si anak” (ayat 1) 1. Amanah Undang-Undang
? MENGAPA PARTISIPASI ANAKDIPERLUKAN • A World Fit for Children (10) • Meningkatkan kesadaran dan pengakuan semua orang dari segala usia akan hak setiap anak untuk BERPARTISIPASI PENUH dan bermakna dalam semangat KHA . • MDGs (4) • Menurunkanhingga dua pertiga kematian anak di bawah lima tahun 2. Komitmen Internasional
? MENGAPA PARTISIPASI ANAKDIPERLUKAN 3. Kondisi obyektif • Anak sebagai obyek vs subyek • Simbolis • Decoratif • Orang dewasa dominan • Komunikasi searah • Perintah vs dialog • Orang dewasa serba benar anak serba salah • Fenomena anak penurut vs anak kritis
Tangga Partisipasi Anak Prakarsa anak – orangdewasamenerimakeputusan Prakarsa anakdandiarahkan Prakarsa orangdewasa - anakmenerimakeputusan Ditanyapendapatnyadandiberitahu Ditunjukdandiberitahu Tingkat Partisipasi Token/Symbol Dekorasi Manipulasi Bukan Partisipasi
? Lembaga SEKOLAH PARTISIPASI ANAK MASYA- RAKAT KELU- ARGA DIMANA HAK PARTISIPASI ANAKDIPENUHI
? DIMANA HAK PARTISIPASI ANAKDIPENUHI • Di KELUARGA • Pemilihan menu makanan, Memilih sekolah, Renovasi rumah, dll. • Di SEKOLAH • Memilih ketua kelas, Menentukan jadwal, Membuat peraturan sekolah, dll • Di MASYARAKAT • LSM • PERENCANAAN KEGIATAN, PELAKSANAAN KEGIATAN, EVALUASI KEGITAN • KEBIJAKAN PUBLIK • Menentukan kebijakan UAN, BOS, Beasiswa, Ketertiban umum, dll • PRODUKSI BARANG DAN JASA • Penentuan rasa susu, penentuan hadiah, warna bis sekolah • PENELITIAN • Penelitian anak jalanan, pekerja anak, ukuran barak pengungsian dll.
Pemenuhan Kewajiban (ORGANISASI/KELOMPOK) ANAK MENYUARAKAN PEMEGANG HAK Rights-holders NEGARA Duty-bearers (KELOMPOK) ORANG DEWASA MEMPERJUANGKAN Penuntutan Hak AKTOR LAIN Other-actors as moral duty-bearers SIAPA YANG MEMENUHI HAK PARTISIPASI ANAK ?
SIAPA YANG MEMENUHI HAK PARTISIPASI ANAK ? Pemenuhan Kewajiban sebagai individu Akses terhadap informasi Berpendapat Berpartisipasi dalam urusan pemerintahan NEGARA Legislatif Eksekutif Yudikatif, Civil society, dunia usaha Berorganisasi sebagai kelompok
KAPAN PEMENUHAN HAK PARTISIPASI ANAK DIBERIKAN ?
BAGAIMANA CARA MEMENUHI HAK PARTISIPASI ANAK ? NASIONAL F O R U M A N A K BAKAT PROVINSI KELOMPOK ATAU ORGANISASI ANAK ANAK MINAT KAB/ KOTA KEMAM- PUAN KEC/ DESA/ KEL
Pengertian Lingkungan • Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang 32/2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lanjutan • Pembangunan berkelanjutanadalahupayasadardanterencana yang memadukanaspeklingkunganhidup, sosial, danekonomikedalamstrategipembangunanuntukmenjaminkeutuhanlingkunganhidupsertakeselamatan, kemampuan, kesejahteraan, danmutuhidup, generasimasakinidangenerasimasadepan
Nilai-Nilai Luhur • Pengertian • Sebagaiidentitasataujatidirisuatubangsa; • Merupakannilaidasarperilaku yang menjadiacuantatanilaiantarmanusia • Secara universal berbagaikarakterdirumuskansebagainilaihidupbersamaberdasarkanatas: kedamaian, menghargai, kerjasama, kebebasankebahagiaan, kejujuran, kerendahanhati, kasihsayang, tanggungjawab, kesederhanaan, toleransidanpersatuan.
Mengapa Lingkungan dan Penanaman Nilai-Nilai Luhur diperlukan? • Terdapat hubungan yang sangat erat antara lingkungan tempat dimana seorang anak tinggal, baik fisik dan non fisik, dengan kualitas tumbuh kembangnya. • Lingkungan fisik seperti tempat tinggal, lingkungan komuniti, lingkungan sekolah, lingkungan bermain, pelayanan transportasi dan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap anak dibanding dengan orang dewasa.
Selain lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pengaruh globalisasi (selain positif juga negatif) telah banyak menghilangkan karakter dan jati diri individu anak bangsa. Anak-anak Indonesia saat ini hidup di tengah perilaku korupsi, perilaku seks bebas, kekerasan, dan narkoba yang dilakukan orang dewasa di sekelilingnya. • Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk menciptakan lingkungan kondusif, baik fisik dan non fisik untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sehingga tercipta SDM yang berkualitas dengan pribadi-pribadi unggul yang berkarakter dan mempunyai jati diri bangsa yang kuat.
Kondisi Saat ini • Anaklebihrentanterkenadampaknegatifdarilingkungan yang burukdibandingorangdewasa. Namunkebijakanterkaitlingkungansaatinibelummempertimbangkankepentinganterbaikbagianak. • Belumadakebijakan yang mempersiapkanlingkungankondusifbagitumbuhkembanganak • Pelibatanpartisipasianakdalammenjagakelestarianlingkungansaatinihanyadifokuskanpadaanak-anak yang menjadipesertadidikdisekolah-sekolah formal. Namun, anak-anak yang beradadiluarpendidikan formal belumterjangkau, sepertianakjalanan, anakberhadapandenganhukum, dananak yang bekerja.