1 / 47

STR a TEGI PEMBELAJARAN IPS SD

STR a TEGI PEMBELAJARAN IPS SD. Pengertian.

verity
Download Presentation

STR a TEGI PEMBELAJARAN IPS SD

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STRaTEGI PEMBELAJARAN IPS SD

  2. Pengertian • Strategi pembelajaran sebagai pola umum perbuatan guru-siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengandung arti bahwa interaksi belajar mengajar berlangsung dalam suatu pola yang digunakan bersama oleh guru dan siswa. Dalam pola tersebut tentu terkandung bentuk-bentuk rangkaian perbuatan atau kegiatan guru dan siswa yang mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya (Raka Joni, 1980) • Strategi instruksional adalah pendekatan yang digunakan guru dalam menggunakan informasi, memilih sumber-sumber, dan mendefinisikan peranan siswa-siswa. (Gerlach dan Ely (1980) Strategi instruksional tersebut mencakup praktik-praktik khusus yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Strategi instruksional tersusun atas metode-metode dan teknik-teknik yang akan memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

  3. Prinsip-PrinsipPemilihanStrategiPembelajaran IPS • Bermakna (meaningful) • Integratif (integrative) • Berbasisnilai (value based) • Menantang (challenging) • Aktif (Active)

  4. Prinsip-PrinsipPemilihanStrategiPembelajaran IPS Denganprinsip-prinsip: 1. Pengembangan berbagai potensi dasar siswa SD a. Doronganingintahu (sense of curiosity) b. Minat-perhatian (sense of interest) c. Doronganmembuktikankenyataan (sense of reality) d. Doronganmenemukansendiri (sense of discovery) e. Doronganbertualang (sense of adventure) f. Doronganmenghadapitantangan (sense of challenge) 2. Keberagaman latar belakang lingkungan sosial siswa 3. Social entry behavior siswa 4. Kesinambungan dan tahapan perkembangan sosial siswa

  5. Strategi Pembelajaran IPS • Studi Kasus Sosial (Case Study) • Studi Lapangan / Study Tour (Field Trip) • Pembelajaran Aksi Sosial (Social Action) • Bermain Peran(RolePlaying ) • Dramatisasi • VCT (Value Clarification Technique) • Pembelajaran bermedia Peta dan Globe

  6. 1. Studi Kasus Sosial (Case Study) Case study atau studi kasus  adalah rang-kuman pengalaman pembelajaran (pengalaman mengajar) yang ditulis oleh seorang guru dalam praktik pembelajaran mereka di kelas. Pengalaman tersebut memberikan contoh nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh guru pada saat mereka melaksanakan pembel-ajaran. Gunanya adalah melalui pengkajian case study dalam pembelajaran dengan segala komponennya, para guru dapat melakukan evaluasi diri (self evalution), dapat memperbaiki dan sekaligus dapat meningkatkan praktik pembelajaran mereka di kelas.

  7. Langkah-Langkah Pembelajarannya • Orientasisiswakepadamasalah sosial: guru menjelaskantujuanpembelajaran, logistik yang dibutuhkan, memotivasisiswapadaaktivitaspemecahanmasalahsosial. • Mengorganisasisiswauntukbelajar: guru membantusiswamendefinisikandanmengorganisasikantugasbelajar yang berhubungandenganmasalahtersebut. • Membimbingpenyelidikanindvidu: guru mendorongsiswauntukmengumpulkaninformasi yang sesuai, melaksanakanpenyelidikanuntukmendapatkanpenjelasandanpemecahanmasalah. • Mengembangkandanmenyajikan: guru membantusiswadalammerencanakandanmenyiapkankarya yang sesuaisepertilaporandanmemantumerekauntukberbagitugasdengantemannya. • Menganalisisdanmengevaluasi proses pemecahanmasalahsosial : guru membantusiswamelakukanrefleksidanevaluasiterhadappenyelidikanmerekadan proses yang merekagunakan

  8. 2. Studi Lapangan / Study Tour (Field Trip) Zain (2002:95) metode field trip adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan kunjungan ke temapt tertentu untuk meningkatkan keaktifitasan siswa. Kunjungan ini baik berupa perjalanan ke suatu tempat atau pun suatu eksperimen yang mampu meningkatkan daya kreativitas siswa.

  9. Langkah-Langkah Pembelajaran 1). Persiapan dan Perencanaan Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama- sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu dibicarakan bersama, di antaranya: • Tujuan dan sasaran yang akan dituju. • Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan materi pelajaran dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai. • Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya wisata. • Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan lain-lain. • Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk diskusi kelak. • Waktu karya wisata supaya ditetapkan

  10. 2)  Pelaksanaan Karya Wisata • Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum 3) Tindakan Lanjut • Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan field trip supaya semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.

  11. 3.Pembelajaran Aksi Sosial (Social Action) • Newmann (1975:8) model pembelajaranaksisosialmerupakanpoladanaktivitasbelajarsiswabaik di dalamataudengankelompok yang dilakukandenganketerlibatanmasyarakatsebagaiaktivitas yang siswamendemonstrasikankepeduliannyaterhadapmasalah-masalahsosial. Misalnyamenyelenggarakanstudi, partisipasikerjasecarasukarela, aktifmengadakanpendampingan di dalamatau di luarsekolah, danaktivitasnyatasiswauntukmempengaruhikebijakanpublikdimasyarakat yang dilakukan di luarsekolah. • Nasution (1997:179): model pembelajaranaksisosialsebagaisuatuteknikmengajargunamembantuanakdidikmengembangkankompetensisosial/kewarganegaraan, sehinggadapatmelibatkandirisecaraaktifdalamperbaikanmasyarakat. • Baca contoh social action pada civic education: www.civiced.org/digitalPortfolio/index.php?page=panels&&panel=3

  12. LangkahPembelajaran • Guru menentukantema/lokasi/obyek yang sesuai target penanamannilaidantingkatkemampuansiswa. • Siswadibagidalamkelompok yang heterogendanberiinformasi/bekalpengetahuantentangobyeksama/berbeda yang harusdiamatiatausiswaakanterlibatdidalamnya. • Siswalakukanpengamatan, menanya, terlibatsecarafisikdan mental denganobyek. • Siswaberdiskusidengandifasilitasi guru untukmenentukan • apakah yang obyekbenar-benarmemiliki problem, • Alternatifapasaja yang bisauntukmengatasi problem tsb • Menentukanlangkah-langkahuntuk social action • Siswamelaksanakan social action / aksisosial • Setelahselesai, siswadimintamenyusunportofolio /pelaporanhasildanprosessecararinci yang telahdikerjakan • Guru memberikanrefleksithdhasillaporandanberipenanamannilaisertapesan-pesansosial

  13. 4. RolePlaying (Bermain Peran) Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankankarakter tokoh. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.

  14. Langkah-Langkah Pembelajaran • Guru menyusun/menyiapkanskenario yang akanditampilkan • Menunjukbeberapapesertadidikuntukmempelajariskenariodalamwaktubeberapaharisebelum KBM • Guru membentukkelompokpesertadidik yang anggotanya 5 orang • Memberikanpenjelasantentangkompetensi yang ingindicapai • Memanggilparapesertadidik yang sudahditunjukuntukmelakonkankaraktertokoh yang sudahdipersiapkan • Masing-masingpesertadidikberada di kelompoknyasambilmengamati/mempelajarikaraktertokohygsedangdiperagakan • Setelahselesaiditampilkan, masing-masingpesertadidikdiberikanlembarkerjauntukmembahaskaraktermasing-masingtokohpadakelompokmasing-masing. • Masing-masingkelompokmenyampaikanhasilkesimpulannya • Guru memberikankesimpulansecaraumum • EvaluasidanPenutup

  15. 5. Dramatisasi • Dramatisasiialahsuatukegiatanbelajar yang berkenaandenganpenafsiransecaraekspresifterhadapsuatuide, konsep, danatauperanan. • Tentukantema/target nilai yang akandicapaikemudiansusunskenariodaninformasikaraktertokohygdetail • Pilihpemerantokohsesuaidenganprofil/kemampuansiswa • Siswadiberikesempatanmempelajariisiskenariodanpenokohansesuaikaraktertokohyang diperankan • Pelaksanaan/pementasan drama • Setelahselesaiadakanrefleksikepadasiswattgperasaannya, setujuatautidaksetujuthdisiskenario yang diperankandannilai-nilai moral /nilai-nilaisosial yang patut /tidakpatutditiru SelainDramatisasiadaMetode yang identiktetapiberbeda: Metodesosiodrama, yaitusuatucaramemerankanbeberapaperandalamsuatucerita yang diangkatdarikehidupankesehariankeluarga/masyarakat yang menuntutintegrasidiantaraparapemerannya. SimulasiSimulasiialahkegiatanbelajardengancarasiswaberperanataumenirukansituasikejadiansenyatanyadan detail.

  16. METODE PEMBELAJARAN VCT (Value Clarification Technique) PendekatanEvokasi (EkspresiSpontan): • Siswadiberikebebasandankesempatanpenuhuntukmengemukakan (mengekspresikan) tanggapan, perasaan, penilaian, danpandangannyaterhadapsuatuhal yang sudahditentukanoleh guru (baikhal yang positifmaupunnegatif). PendekatanSuggestifTerarah: • Siswasecaraperlahandanhalusdiarahkan (digiring) menujusuatukesimpulanataupendapat yang sudahditentukan. • Dalamhalinidigunakan pula pendekatanTeknikInkuiriNilaimelaluipertanyaan-pertanyaan.

  17. METODE PEMBELAJARAN VCT (Lanjutan) PendekatanKejelasan Moral (Moral Reasoning) • Pendekataninidipakaidalampelaksanaanpembinaan moral kognitif (Cognitive Moral Development), melaluidiskusikelompokataukelas, inkuirinilaidaneksamploritori (percontohan). PengungkapanNilai (Value Clarification) • Siswadibinakesadaranemosionalnilainyamelaluicara yang kritisrasionalmelaluiklarifikasidanmengujikebenaran, kebaikan, keadilan, kelayakan, danketepatannya.

  18. PENDEKATAN PEMBELAJARAN VCT(Value Clarification Technique) Pendekatan VCT: • Siswadimintauntuukmengidentifikasinilai, sikap moral, mengklarifikasidiri, danmenilai, sertamengambilkesimpulandankeputusan. • Ada keterbukaandankesiapandarisiswauntukmembukahatidanpikirannya.

  19. PENDEKATAN PEMBELAJARAN VCT(Lanjutan) Langkah-langkah: • Pertanyaanpenjajagan • Pertanyaanklarifikasi yang maksudnyamencarikejelasanlebihjauhdarinilai, jawaban, ataumasalah. • Pertanyaanmemintaalasan, sandaranteoritik, konsep, ataunilai. • Pertanyaan yang bersifatmenuntundanataumengarahkan . • Pertanyaan yang bersifatpersoniifikasiatauanalogiuntukmempertajamdanmemantapkannilai yang diharapkandapatditerima. • Nilai-nilai yang sudahdiklarifikasidisepakatiuntukdilaksanakan

  20. 7. Pembelajaran bermediaPeta dan Globe Pembelajaranbermediapeta, globe dan graphics merupakansalahsatumetodedalampembelajarangeografi. Namun, pembelajaraninitidakhanyamenunjangpembelajarangeografisaja, pembelajaransejarah, pendidikankewarganegaraan, sosiologibahkanBahasa Indonesia. Dalampembelajaraninisiswadiharapkanmampumembacadanmenunjukkantempatsertaanalisadalampetadangrafik. Kita ketahuipetatidakhanyamenunjukkanlokasisatudaerahnamun, dalampetamemilikisegudanginformasimengenaipenduduk, tempatwisata, pertambangandan lain-lain.

  21. P E T A • Pengertianpeta • Jenispeta • Bentukpeta • Manfaatpeta

  22. Peta : Gambaranpermukaanbumi yang diperkecildandigambardalambidangdatar

  23. Jenispetaberdasarkanisi : • A. Petaumum Peta yang menggambarkansemuakenampakanmukabumibaikfenomenaalammaupunfenome- nabudaya • B. Petatematik Peta yang menggambarkankenampakantertentu

  24. BentukPeta PetaDatar PetaTimbul Peta Digital

  25. PETA adalah : Gambaran Permukaan Bumi Yang diproyeksikan ke bidang datar dengan skala tertentu

  26. SISTEM PROYEKSI KERUCUT

  27. CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR Perubahan dari bentuk bola bumi ke bidang permukaan silinder

  28. TOPOGRAFI Bentukmedan Kenampakandipeta Dalambentuksimbol garis

  29. Manfaat Peta • PETA UMUM - Menunjukkan letak, arah dan jarak suatu tempat • PETA TEMATIK - Menunjukkan lokasi/persebaran obyek tertentu

  30. PETA UMUM Menunjukkan letak,arah dan jarak suatu tempat Manfaat Peta http://maps.google.com

  31. http://maps.google.com FotoSatelit area UMP – Dukuhwaluh www.themegallery.com

  32. www.themegallery.com

  33. www.themegallery.com

  34. www.themegallery.com

  35. www.themegallery.com

  36. Manfaat utk pembuatan kebijakan tata kota Lokasi manakah yang masih bisa dikembangkan untuk lokasi permukiman ? Berapa luas hutan yang masih ada ?

  37. Memperbesar dan memperkecil peta • A. Dengan Pantograf • B. Dengan garis koordinat (dam) 1 : 30.000 1 : 20.000 1 : 30.000 1 : 20.000

  38. SKALA PETA SkalaPetaadalahperbandinganantarajarakdilapangandenganjarakdipeta. Sebagaicontoh : Jaraksebenarnyaantara Jakarta – Bogor adalah 50 km. Padapetaskala 1 : 100.000, makajarakantarakeduakotatersebutadalah : 1 cm dipeta = 100.000 cm / 1 km dilapangan, Jadi; 50 km dilapangan = 50 cm dipeta Kesimpulan1 km = 1 cm

  39. Obyek bisa dikenali Obyek sulit dikenali Skala 1 : 25.000 Skala 1 : 50.000 Detail obyek pada skala 1 : 25.000 tidak bisa dikenali Pada skala 1 : 50.000 -- maka perlu penyederhanaan

  40. Skala 1 : 25.000 Skala 1 : 10.000 Pembuatan peta skala 1 : 10.000 dari data skala 1 : 25.000 tidak merubah tingkat detail informasi skala 1 : 10.000, artinya Informasi yang disampaikan tetap informasi skala 1 : 25.000

  41. DETAIL INFORMASI DITENTUKAN OLEH SKALA PETA Skala besar, obyek digambarkan lebih detail/rinci Kedalaman informasi yang ditampilkan peta, ditentukan oleh skala Skala kecil, obyek digambarkan lebih sederhana

  42. SIMBOL PADA PETA RUPABUMI

More Related