1 / 19

CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA)

CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA). Tiga teori utama dari cultural deviance theories adalah :. 1) social disorganization; 2) differential association; 3) culture conflict. Social disorganization.

Download Presentation

CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA) Eva Achjani Zulfa

  2. Tigateoriutamadari cultural deviance theories adalah: 1) social disorganization; 2) differential association; 3) culture conflict. Eva Achjani Zulfa

  3. Social disorganization memfokuskan diri pada perkemmbangan area-area yang angka kejahatannya tinggi yang berkaitan dengan disintegrasi nilai-nilai konvensional yang disebabkan oleh indusstrialisasi yang cepat, peningkatan imigrasi, dan urbanisasi. Eva Achjani Zulfa

  4. differential association orang belajar melakukan kejahatan sebagai akibat hubungan (contact) dengan nilai-nilai dan sikap-sikapantisocial, serta pola-pola tingkab laku kriminal. Eva Achjani Zulfa

  5. culture conflict kelompok-kelornpok yang berlainan belajar conduct norms (aturan yang mengatur tingkah laku) yang berbeda, dan bahwa conduct norms dari suatu kelompok mungkin berbemuran dengan aturan-aturan konvensional kelas menengah. Eva Achjani Zulfa

  6. deviant any behavior that members of a social group define as violating their norms.“ dapatditerapkanbaikpada: • perbuatannon-kriminal yang dipandangolehkelompokitusebagaianehatautidakbiasa • perbuatankriminal (perbuatan yang olehmasyarakatdilarang) Eva Achjani Zulfa

  7. C. CULTURE CONFLICT THEORY Eva Achjani Zulfa

  8. conduct norms: Conduct norms (norma-norma yang mengaturkehidupankitasehari-hari) merupakanaturan-aturan yang merefleksikansikap-sikapdarikelompok-kelompok yang masing-masingdarikitamemilikinya. Tujuandarinorma-normatersebutadalahuntukmendefinisikanapa yang dianggapsebagaitingkahlaku yang pantasatau normal danapa yang dianggaptingkahlakutakpantasatau abnormal. Eva Achjani Zulfa

  9. conduct norms • setiapkelompokmemiliki conduct norms-nyasendiri • bahwaconduct norms darisatukelompokmungkinbertentangandengan conduct norms kelompok lain. • Seeorangindividu yang mengikutinormakelompoknyamungkinsajadipandangtelahmelakukansuatukejahatanapabilanorma-normakelompoknyaitubertentangandengannorma-normadanmasyarakatdominan. • perbedaanutamaantaraseorangkriminaldenganseorang non kriminaladalahbahwamasing-masingmenganutperangkat conduct norms yang berbeda. Eva AchjaniZulfa

  10. Sellin • Konflik Primer konflikprimer terjadiketikanorma-normadariduabudayabertentangan(clash) • KonflikSekunder munculjikasatubudayaberkembangmenjadibudaya yang berbeda-beda, masing-masingmemiliikiperangkat conduct norms-nyasendiri. Eva Achjani Zulfa

  11. TigakemungkinanMunculnyaKonflik Primer • Pertentangan itu bisa terjadi di perbatasan antara area-area budaya yang berdekatan; • apabila hukum dari satu kelompok budaya meluas sehingga mencakup wilayah dari kelompok budaya yang lain; atau • apabila anggota-anggota ada satu kelompok berpindah ke budaya yang lain. Eva Achjani Zulfa

  12. KonflikSekunder Konflik jenis ini terjadi ketika satu masyarakat homogen atau sederhana menjadi masyarakatrakat yang kompleks di mana sejumlah kelompok-kelompok sosial berkembang secara konstan dan norma-norma seringkali tertinggal. Eva Achjani Zulfa

  13. Teori sub-budaya muncul sebagai respon atas problem khusus yang tidak dihadapi oleh anggota budaya dominan. Eva Achjani Zulfa

  14. Marvin Wolfgang dan Franco Ferracuti • Berakardariteorikonflikbudaya. • Menurutteori subculture of violence, system nilaidaribeberapa sub-budayamenuntutpenggunaankekerasansecaraberlebihdalamsituasisosialtertentu. • Norma ini, yang berdampakpadatingkahlakusehari-hari, mengalamipertentangandengannorma-normakonvensionalmilikkelasmenengah. Eva AchjaniZulfa

  15. Albert Cohendelinquent subculture • muncuIdidaerah-daerahkumuhdarikota-kota'besarAmerikaSerikat. • MenurutCohen, posisirelatifkeluarga-keluargamudadalamstrukktursosialmenentukan problem-problem yang akandihadapianakkanaksepanjanghidupnya. • Keluarga-keluargakelasbawah yang tidakpernahmengenalgayahidupkeluargakelasmenengah, sebagaicontoh, tidakdapatmennsosialisasikananak-anakmerekadengancara yang akanmempersiapkanmerekauntukmemasukikelasmenengah. • Anak-anaktumbuhdenganketrampilankomunikasi yang miskin, lemahdalamkomitmenpendidikan, danketidakmampuanmenundakeinginan. Eva Achjani Zulfa

  16. delinquent subculture • Sekolahmenampilkansatu problem khusus. • Di sana, anak-ankkelasbawahdievaluasioleh guru-guru kelasmenengahatasdasaralatukurkelasmenengah. • Pengukuraninidilandasinilai-nilaikelasmenengahsepertikepercayaandiri, cara-cara yang baik, penghargaankepadahargabenda, rencanajangkapanjang. • Denganukuran-ukuransepertiitu, anak-anakkelasmenengahjatuhdibawahstandar yang mestimerekadapatapabilamerekainginberkompetisisecarasukksesdengananak-anakkelasmenengah Cohen berpendapatbahwapengalamanmerekaitumembawafrustasidantekanan, yang merekatanggapidenganmengadopsisatudaritigaperanan yaitu: corner boy, college boy, atau delinquent boy. Eva Achjani Zulfa

  17. corner boy mencobaberbuat yang terbaikdarisituasi yang buruk. Merekamenghabiskanwaktudilingkungannyadengankelompokbermainnya, menghabiskanwaktusiangdalambeberapaaktiviitaskelompoksepertiberjucliatauberlombaatletik. Diamendapatkanbantuandariteman-temanbermainnyadaniasangatsetiakepadakelompoknyaitu. Kebanyakananak-anakkelasbawahmenjadi corner boys. Padaakhirnyamerekamendapatpekerjaankasardanhidupdengangayahidupkonvensional. Eva Achjani Zulfa

  18. college boy Anak-anak ini berjuang terus menerus untuk memasuki standar-standar kelas menengah, tetapi peluang mereka untuk sukses sangat terbatas karena hambatan akaademis dan sosial mereka. Eva Achjani Zulfa

  19. delinquent boy. • hedonismesesaat, • pencariansemata-matakesenangan, tanpaperencanaanataupemiikirantentangapa yang akandilakukan, dimanaataukapan. • Anak-anakdelinquent berkeluyurandijalan-jalansampaiseseorangmendapatsatuide; kemudianmelakukanperbuatanbegitusajatanpamemiikirkanakibatnyaotonomikelompokadalah yang paling penting. • Anggota-anggotaitusalingsetiasatudengan yang lain danmelawansetiapupayadarikeluarga, sekolahataumasyarakatuntukmengekangtingkahlakumereka. Eva Achjani Zulfa

More Related