1 / 18

Outline

P ERAN PENDEKATAN DAN STRATEGI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DALAM MENDUKUNG PAMSIMAS Waka CPMU Pamsimas Komponen B Kementerian Kesehatan RI.

wing-burns
Download Presentation

Outline

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN PENDEKATAN DAN STRATEGISANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)DALAM MENDUKUNG PAMSIMASWaka CPMU PamsimasKomponen BKementerian Kesehatan RI • Disampaikan pada Workshop Advokasi Legislatif dan Eksekutif dalam rangka Peningkatan Dukungan Alokasi Dana APBD bagi Pembangunan AMPL Regional II (Pamsimas) • Yogyakarta, 3-5 November 2014.

  2. Outline • Mengapa sanitasi penting ? • Capaian dan Target • Regulasi • Mengapa Pemerintah memilih STBM ? • Gambaran Umum Penerapan district wide • Peran dalam mewujudkan STBM yang berkelanjutan • Hasil Rakornas STBM tahun 2014

  3. Mengapasanitasipenting? • Masihada 40,29% penduduk Indonesia belummendapatkanaksessanitasi (Susenas 2013) • Indonesia mengalamikerugianekonomisebesar 56,7 trilyunpertahunakibatkondisisanitasi yang buruk(Studi WSP 2006) • KajianOrganisasiKesehatanDunia (World Health Organization - WHO) tahun 2005 menyebutkanbahwasetiap US$1 yang diinvestasikanuntukperbaikansanitasimemberikanimbalhasil (return) paling sedikitsebesar US$8. • Intervensimodifikasilingkungandapatmenurunkanangkapenyakitdiaresebesar 94% (Studi WHO 2007)

  4. Capaian & Target Air dan Sanitasi Tahun 2013-2015 Jumlahdesa / kelurahanmelaksanakan STBM 2014 triwulan 2: 18.339 desa JUMLAH DESA ODF : 2867 DESA sumber : sekretariat stbm nasional

  5. REGULASI RPJMN 2010-2014 Renstra Kementerian Kesehatan Inpres 14 Tahun 2011 Inpres 3 Tahun 2010 EDARAN MENKES 132/2013 TENTANG PELAKSANAAN STBM • PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO.3 TAHUN 2014 TENTANG STBM PERATURAN PEMERINTAH RI NO 66 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN EDARAN MENKES 132/2013 TENTANG PELAKSANAAN STBM

  6. MengapaPemerintahmemilihPendekatan STBM ? • Perubahansikap & perilakulebihmemungkinkanuntukterjadinyaperkembanganjumlahsaranadibandingkandengansebaliknya. • DukunganSubsidiSanitasimendorongketergantunganmasyarakat, sehinggakeberlanjutanmelemah • Program yang dirancangsendiriolehmasyarakat, akanmeningkatkan rasa percayadiridantanggungjawabdarimasyarakat.

  7. Apa itu STBM ? • STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) pendekatan perubahan perilaku higiene sanitasi melalui kegiatan pemicuan • Kepmenkes RI No. 852/tahun 2008 tentang strategi nasional STBM DITINGKATKAN • Permenkes RI No. 3 tahun 2014 tentang STBM

  8. KerangkaPikir STBM Outcome: Menurunnyakejadianpenyakitdiaredanpenyakitberbasislingkungan yang berkaitandngsanitasidanperilakumelaluipenciptaankondisisanitasi total Output: Meningkatnyapembangunansanitasihigienemelaluipeningkatan demand & supply Pilar 1: Stop BABS (Buang Air BesarSembarangan) Pilar 2: CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) Pilar 3: PAM-RT (Pengelolaan Air Minum & Makanan RT.) Pilar 4: PengelolaanSampah RT denganaman. Pilar 5: Pengelolaan Limbah Cair RT. dengan aman. Komponen STBM: Perubahan Perilaku Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

  9. PENDEKATAN STBM DALAM PROGRAM PAMSIMAS II • Penerapan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); pendekatan STBM diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota (district wide) dengan pelibatan aktif dan intensif para Sanitarian Puskesmas, dan pelaku STBM di Kabupaten/Kota. • Fasilitator Health and Hygien (HH) ditiadakan dan digantikan oleh Sanitarian / perangkat Puskesmas (bagian dari tupoksi sanitarian) • Fasilitator hanya pada level Kabupaten/Kota. • Pemicuan komunitas mengandalkan masyarakat (Natural Leader) yang telah dilatih STBM dan Sanitarian

  10. STBM SkalaDistrict-Widedengan karakteristik: • Pemerintah kabupaten sebagai koordinator pelaksanaan STBM secara keseluruhan, • Lokasi program: di seluruh desa di kabupaten secara bertahap; • Pelaksanaan: mengoptimalkan struktur institusi yang ada di kabupaten; • Pembiayaan: mengoptimalkan berbagai sumber pembiayaan (APBD, BOK, anggaran kecamatan, desa, swasta, termasuk anggaran swadaya masyarakat); • Keterlibatan pihak luar: proyek termasuk PAMSIMAS,hanya memberikan dukungan berupa bantuan teknis dan dana awal untuk demonstrasi strategi pelaksanaan. Swasta dapat menjadi mitra pelaksana program.

  11. KenapaMenggunakan STBM SkalaKabupaten/Kota? • Terbukti efektif menciptakan sasaran intervensi yang luas untuk mempercepat peningkatan akses sanitasi, • Memperbesar dukungan kebijakan, sumber daya dan sumber dana • Meningkatkan efektivitas pendanaan. Contoh keberhasilan STBM SkalaKabupaten (2007-2010 di 29 Kabupaten Provinsi Jawa Timur)

  12. Tugas dan Fungsi di setiapLevel Pelaksana Program Pamsimas II • Advokasi pendekatan dan strategi STBM • Peningkatan kapasitas stakeholder pelaksana STBM • Peningkatan Sanitasi dan Hygiene Sekolah oleh Kemenkes dan Kendiknas • Penguatan Kinerja Kelembagaan Lokal oleh Kemenkes dan Kemendagri 1. Advokasi Program STBM kepadapemerintahkabupaten/kota 2. Peningkatan kapasitas dalam pengembangan program STBM di tingkat kab/kota 3. Peningkatan Sanitasi dan Hygiene Sekolah, serta Pemasaran Sanitasi 4. Penguatan Kinerja Kelembagaan Lokal/Unit Kesehatan di tingkat kab/kota 1. Mengeloladanmemantaupelaksanaan program STBM 2. AdvokasikepadaPimpinan Daerah untukdukungankebijakandanpendanaan 3. MenyusunRencana Strategis Higiene dan Sanitasi kabupaten/kota 4. Mengelolakegiatanpeningkatankapasitas /pelatihanbagipelaku STBM 5. Memfasilitasiwirausahasanitasi. 1.Pemicuan danpendampingantindaklanjutpemicuan 2. Pemantauan, pelaporan data kekabupaten, danverifikasi SBS 3. Fasilitasiopsiteknologisanitasi 4. pengembanganwirausahasanitasi

  13. Dukungan PAMSIMAS II dalamPelaksanaan STBM • Pengenalandansosialisasi STBM skalakabupaten (District Wide STBM) • Advokasikepadapemerintah, pemerintah daerah, danpemangkukepentingandalammembangun komitmenuntukmelembagakan program pembangunansanitasiperdesaan • Penyediaantenagapendamping di tingkatkabupaten/kotadanprovinsi yang dikontrakolehPamsimas • Fasilitasipeningkatankapasitas para pelaku STBM, melaluipelatihan, lokakarya, dll • Pelaksanaanstudimengenaiperilaku hygiene masyarakat, rantai supply sanitasi, dansalurankomunikasiuntukkelompok target promosi • Penyediaan media promosidankampanye PHBS • Pengembanganknowledge managementuntukmendesiminasikanpraktek-praktekterbaikdanceritasuksespelaksanaankegiatan STBM • Penciptaan jejaring pasar sanitasi

  14. INDIKATOR KINERJA KOMPONEN 2 (Nasional)

  15. KomponenKesehatan, Program Pamsimas II: • PelaksanaanKomponenKesehatan , dilakukandenganpendekatan STBM denganskala/cakupanwilayahkabupaten/kota (district wide) • Pendekatan STBM dilaksanakanmelaluiprosespelembagaan 3 sub-komponensanitasi total

  16. SUMBER PENDANAAN STBM • Pendanaan penyelenggaraan STBM bersumber dari masyarakat. • Pendanaan untuk mendukung penyelenggaraan STBM oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersumber dari APBN, APBD, dan sumber lain yang tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  17. KONVENSI ANCOLHasilRakornas ke-2 STBM, 3-5 Sept. 2014 • Adanya sistem yang berkelanjutan dan didukung kelembagaan yang kuat di semua tingkatan serta memiliki tugas dan kewenangan yang jelas. • Mengembangkan inovasi-inovasi metodologi yang aplikatif, memiliki daya ungkit tinggi dan daya saing positif serta mampu menjangkau kaum marginal. • Melakukan advokasi pembiayaan pembangunan sanitasi dalam kerangka STBM dari berbagai sumber lembaga keuangan lokal formal dan informal sebagai investasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. • Mengelola berbagai potensi dan dukungan untuk pengembangan kapasitas dalam mendorong pelaksanaan STBM. • Mensinergikan STBM dalam berbagai agenda dan program pembangunan sanitasi baik di perdesaan maupun perkotaan dengan memperkuat dari sisi perubahan perilaku masyarakatnya. • Membangun hubungan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan UU No 6 tahun 2014 tentang Desa yang disertai dengan turunan regulasinya untuk mendorong dari sisi pemberdayaan masyarakat melalui perubahan perilaku higienis dan saniter. • Mengembangkan berbagai model pembelajaran yang mampu mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga fasilitator (kuantitas maupun kualitas) baik secara formal maupun informal.

  18. BERSAMA KITA BISATERIMA KASIH

More Related