1 / 42

Pengelolaan Wakaf

Pengelolaan Wakaf . MUHAMAD ANSORUL HAKIM, S.PdI (GPAI SMKN 1 BOJONEGORO). KOMPETENSI DASAR. 3.9 Memahami pengelolaan wakaf 4.7.1 Menyajikan dalil tentang ketentuan waqaf. 4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf. TUJUAN PEMBELAJARAN. 1) Menyebutkan pengertian wakaf .

zalman
Download Presentation

Pengelolaan Wakaf

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengelolaan Wakaf MUHAMAD ANSORUL HAKIM, S.PdI (GPAI SMKN 1 BOJONEGORO)

  2. KOMPETENSI DASAR 3.9 Memahami pengelolaan wakaf 4.7.1 Menyajikan dalil tentang ketentuan waqaf. 4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf.

  3. TUJUAN PEMBELAJARAN 1) Menyebutkanpengertianwakaf. 2) Menjelaskansyaratdan rukunwakaf . 3) Menunjukkancontohpengelolaanwakaf . 4) Menampilkanhikmahpelaksanaanwakaf

  4. MARI MENGAMATI ........!!! Banyakcara yang dilakukanummat Islamuntukmenyerahkanhartanyakepadaseseorangataubadan hukum(lembaga) denganmotivasipengabdiankepada Allah SWT, diantaranyadenganwakaf. Wakaf termasuk amaliah shadaqah yang belum banyak diamalkan, sebab biasanya wakaf ini berupa harta yang disenangi seperti: tanah, sawah, bangunan, atau mobil yang dikeluarkan dari milik perorangan untuk diambil manfaatnya oleh masyarakat secara umum guna mencari pahala dari Allah SWT. Wakaf merupakan media pemberdayaan ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat dalam rangka mengurangi kemiskinan.

  5. Pengertian Wakaf Secara Bahasa Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang artinya “al-Habs” yang berarti menahan, berhenti, atau diam. Dan “Al-man’u” yang berarti mencegah. Maksudnya menahan (Tidak dijual, dihibahkan dan diwariskan)hartamilikpribadi yang diserahkankepadapihak lain untukdimanfaatkan selamanya oleh masyarakat dengan tujuan mencari ridlo Allah SWT .

  6. Pengertian Wakaf Secara Istilah • Wakaf adalah menahanhartamilikpribadi yang diserahkankepadapihak lain (perorangan atau organisasi)dengan cara menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya (tahan lama) untuk diambil manfaatnya oleh umum (masyarakat) dengantujuanmendapatkanridlo Allah SWT. • Wakaf adalah menahan harta milik pribadi yang diserahkan kepada pihak lain untuk kepentingan umum dengan tujuan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT

  7. Undang-Undang No. 41 tahun 2004 & Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2006 tentang pengelolaan wakaf • Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagianharta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. • Wakif adalah orang yang mewakafkan harta benda miliknya. • Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau tulisan kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. • Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dandikembangkan sesuai dengan peruntukannya. • Harta Benda Wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh Wakif. • Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, selanjutnya disingkat PPAIW, adalah pejabatberwenang yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat akta ikrar wakaf. Ditingkat kecamatan dilakukan oleh kepala KUA. • Badan Wakaf Indonesia, selanjutnya disingkat BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia.

  8. Dalil tentang Wakaf • QS. Ali Imran : 92 • “Kamusekali-kali tidaksampaikepadakebajikan (yang sempurna), sebelumkamumenafkahkansehahagianharta yang kamucintai. danapasaja yang kamunafkahkanMakaSesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS. Ali Imran : 92)

  9. Dalil tentang Wakaf • 2. Hadits Rasulullah SAW • “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang muslim meninggal, maka amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.".(H.R. Abu Dawud )

  10. Keutamaan Wakaf • Wakaf termasuk sedekah jariyah, karena pahalanya terus mengalir kepada orang yang berwakaf selama sesuatu yang diwakafkan masih bermanfaat, walaupun wakif sudah meninggal.

  11. Dasar Hukum Pengelolaan wakaf di Indonesia Perwakafandi Indonesia diaturdalam: • UU RI No.41 Tahun 2004 tentangwakaftanggal 27 Oktober 2004. • PeraturanPemerintah No.42 tahun 2006 tentangpelaksanaan UU No.41 tahun 2004 • Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. • Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. • Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik. • UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, khususnya pasal 5, 14 (1), dan 49, PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. • Intruksi Bersama Menteri Agama RI dan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1990 tentang Sertifikat Tanah Wakaf. • Badan Pertanahan Nasional No. 630.1-2782 tantang Pelaksanaan Penyertifikatan Tanah Wakaf.

  12. Dasar Hukum Pengelolaan wakaf di Indonesia Untukselanjutnyaditingkatmasyararakat yang menanganilangsungperwakafandiserahkankepadaDepartemen Agama danDepartemenDalamNegeri. Di tingkat paling bawah, urusanwakafdilayanioleh Kantor Urusan Agama yang dalamhalinikepala KUA sebagaiPejabatPembuatAktaIkrarWakaf (PPAIW )

  13. Hukum Wakaf Perkataan Rasulullah SAW pada Umar bin Khatab yang menanyakan tentang tanah Khaibar : إِنْ شِئْتَ حَبَسْتَ أَصْلَهَا، وَتَصَدَقْتَ بِهَا “Jika engkau mau, engkau tahan harta tersebut dan engkau sedekahkan hasilnya.” (HR. Bukhari-Muslim) Dari sini dapat disimpulkan bahwa hukum wakaf adalah sunnah, merupakan perbuatan terpuji dan sangat dianjurkan dalam agama Islam.

  14. Dasar Wakaf Menurut UU No. 41 Tahun 2004 • Dalam Pasal 2 disebutkan Wakaf sah apabila dilaksanakan menurut syariah. • Dalam Pasal 3 disebutkan Wakaf yang telah diikrarkan tidak dapat dibatalkan. • Dalam Pasal 4 disebutkan Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. • Dalam Pasal 5 disebutkan Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.

  15. Sejarah Wakaf Dalam sejarah Islam, wakaf dikenal sejak masa Rasulullah saw karena wakaf disyariatkan setelah Nabi saw hijrah ke Madinah pada tahun kedua Hijriah. Ada dua pendapat yang berkembang tentang siapa yang pertama kali melaksanakan syari’at wakaf. Menurut kaum Anshar, bahwa yang pertama kali melaksanakan wakaf adalah Rasulullah saw, ialah wakaf tanah milik Nabi saw untuk dibangun masjid. Pendapat lainnya menurut kaum Muhajirin yang pertama kali melaksanakan syari’at wakaf adalah Umar bin Khattab.

  16. Rukun Wakaf • Orang yang berwakaf (al-waqif). • Benda yang diwakafkan (al-mauquf). • Orang yang menerima manfaat Wakaf/Tujuan wakaf (al-mauquf ‘alaihi/Nazhir). • Lafadz atau ikrar wakaf (sighah).

  17. Unsur Wakaf Menurut UU No. 41 Tahun 2004 Dalam Pasal 6 disebutkan Wakaf dilaksanakan dengan memenuhi unsur wakaf sebagai berikut: • Wakif • Nazhir; • Harta Benda Wakaf; • Ikrar Wakaf; • peruntukan harta benda wakaf; • jangka waktu wakaf.

  18. Syarat al-Waqif / Pewakaf • Pemilik sah harta benda wakaf. Memiliki dan menguasai harta secara penuh (bebas mewakafkan hartanya kepada siapa yang dihekendaki) • Berakal, tidak gila dan lemah akal • Baligh ( dewasa) dan bisa bertransaksi • Mampu bertindak secara hukum (Rosyid) • Ataskehendaksendiri, bukandipaksa.

  19. Syarat Penerima Manfaat (Mauquf Alaih) Dari segi klasifikasinya orang yang menerima wakaf ini ada dua macam: • Tertentu (mu’ayyan) : Jelas penerimanya, apakah perorangan atau kelompok yang semuanya tertentu dan tidak boleh diubah. • Tidak Tertentu (ghairu mu’ayyan) : penerima wakaf tidak disebutkan secara terperinci, diarahkan untuk kemaslahatan masyarakat/sosial kemanusiaan. contoh : tempat ibadah dan lembaga pendidikan, panti asuhan, fakir dan miskin

  20. NAZHIR (Perorangan, Organisasi, Badan Hukum) Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dandikembangkan sesuai dengan peruntukannya. Persyaratan Nazhir Perorangan yaitu : Warga negara Indonesia; Beragama Islam; Dewasa; Amanah/Bertanggungjawab; Mampu secara jasmani dan rohani; dan Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum. Persyaratan Nazhir Organisasi yaitu : organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam. Persyaratan Nazhir Badan Hukum yaitu : badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan badan hukum yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.

  21. KEWAJIBAN & HAK NAZHIR Kewajiban Nazhir (pasal 11) • Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf; • Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya; • Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf; • MelaporkanpelaksanaantugaskepadaBadanWakaf Indonesia (BWI) Hak Nazhir • Dalammelaksanakantugasnyanadzirmenerimaimbalandarihasilbersihataspengelolaandanpengembanganhartabendawakaf yangbesarnyatidakmelebihi 10% (sepuluhpersen). • Menggunakan fasilitas dengan persetujuan Kepala Kantor Kementeria Agama Kabupaten/Kota. • Nazhir memperoleh pembinaan dari Menteri dan Badan Wakaf Indonesia • Nazhir harus terdaftar pada Menteri dan Badan Wakaf Indonesia

  22. PEMBERHENTIAN & PENGGANTIAN NAZHIR • Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir diberhentikan dan diganti dengan Nazhir lain apabila Nazhir yang bersangkutan : • Meninggal dunia bagi Nazhir perseorangan; • Bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk Nazhir organisasi atau Nazhir badan hukum; • Atas permintaan sendiri; • Tidak melaksanakan tugasnya sebagai Nazhir dan/atau melanggar ketentuan larangan dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. • Pemberhentian dan penggantian Nazhir dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia.

  23. Syarat harta Waqaf (Mauquf) • Harus berupa barang yang berharga/bermanfaat (mutaqawwam), • Diketahui kadarnya/ukuran dan jenis (’ainu ma’lum) • Memiliki dayatahan lama. Sehingga barang yang tidak bermanfaat tidak sah untuk diwakafkan. • Memiliki nilai jual • Pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif), dan harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain.

  24. Bentuk Harta Benda Wakaf • Benda / barang yang berupa benda yang diam/tidak bergerak, seperti tanah, rumah, toko, dan bendatidakbergerak lain sesuaidenganketentuansyariahdanperaturanperundangundangan yang berlaku. • Benda / barang yang bisa dipindah/bergerak, seperti hewan ternak, Uang; dari lembaga keuangan syariah yang ditunjuk menteri agama, Logam mulia yang sifatnya tahan lama, Surat berharga,Kendaraan,Hak atas kekayaan intelektual (hak cipta, hak paten, desain produk, merek), Hak sewa; wakaf bangunan dalam bentuk rumah, dan Benda bergerak lain sesuaidenganketentuansyariahdanperaturanperundang-undanganyang berlaku.

  25. Syarat Ikrar (Sighat) • Lafadzyang sharih, yaitulafadz yang denganjelasmenunjukkanwakafdantidakmengandungmaknalain • Lafadzkinayah, yaitulafadz yang mengandungmaknawakafmeskipuntidaksecaralangsungdanmemilikimaknalainnya, namundengantanda - tandayang mengiringinyamenjadibermaknawakaf. • ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu. • ucapan itu Tidakdibatasidenganwaktu tetapi ta’bid (kekalnya waktu) • ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan(Ta’lik)

  26. Tata cara Ikrar (Sighat) • Ikrar wakaf dilaksanakan oleh Wakif kepada Nadzir di hadapan PPAIW dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi. • Ikrar Wakaf dinyatakan secara lisan dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW. • Apabila Wakif tidak dapat menyatakan ikrar wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alasan yang dibenarkan oleh hukum, Wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh 2 (dua) orang saksi. • Untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, wakif atau kuasanya menyerahkan surat dan/atau bukti kepemilikan atas harta benda wakaf kepada PPAIW. • Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi persyaratan: dewasa; beragama Islam; berakal sehat; tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

  27. Akta Ikrar (Sighat) • Ikrar wakaf dituangkan dalam akta ikrar wakaf. • Akta ikrar wakaf paling sedikit memuat : a. nama dan identitas Wakif; b. nama dan identitas Nazhir; c. data dan keterangan harta benda wakaf; d. peruntukan harta benda wakaf; e. jangka waktu wakaf.

  28. BADAN WAKAF INDONESIA (BWI) • Badan Wakaf Indonesia merupakan lembaga independen yang berkedudukan di Ibu Kota Negara dan dapat membentuk perwakilan di Propinsi. • Tugas dan wewenang Badan Wakaf Indonesia adalah • Melakukan pembinaan terhadap nazir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, • Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional, • Memberikan ijin atau perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf, • Memberhentikan dan mengganti nazir, memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf, serta • Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dibidang perwakafan.

  29. Peruntukan/Pemanfaatan Harta Benda Wakaf • Sarana dan kegiatan ibadah; • Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; • Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa; • Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau • Kemajuankesejahteraanumumlainnya yang tidakbertentangandengansyariahdanperaturanperundang-undangan.

  30. Macam-macam Wakaf • Wakaf  Ahli  & Dzurry (khusus) Wakaf ahli disebut juga wakaf keluarga atau wakaf khusus. Maksud wakaf ahli ialah wakaf yang  ditujukan kepada orang-orang tertentu, baik keluarga wakif maupun orang lain.  2. WakafKhairi Wakaf khairiialahwakafyangsejaksemuladitujukanuntukkepentingan-kepentinganumumdantidakditujukan kepada orang-orang tertentu. 

  31. Wakaf Tunai dan Produktif • Wakaf Uang untuk dikumpulkan membeli aset tanah untuk ibadah, sosial, pendidikan • Wakaf uang untuk dikumpulkan membuat aset produktif : hotel, tempat pertemuan, mall , hasilnya untuk maslahat umat/fakir miskin • Wakaf uang diinvestasikan ke Lembaga Keuangan Syariah, hasilnya untuk kepentingan sosial, dakwah .

  32. Perkembangan RagamWakaf di Indonesia • Dulu : Wakaf tempat ibadah dan pemakaman • Sekarang : wakaf sekolah dan rumah sakit • Akan datang : wakaf produktif : pusat perbelanjaan, hotel, dan lain sebagainya

  33. KETENTUAN WAKAF BENDA BERGERAK BERUPA UANG • Wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri. • Wakaf benda bergerak berupa uang dilaksanakan oleh Wakif dengan pernyataan kehendak Wakif yang dilakukan secara tertulis. • Wakaf benda bergerak berupa uang diterbitkan dalam bentuk sertifikat wakaf uang. • Sertifikat wakaf uang diterbitkan dan disampaikan oleh lembaga keuangan syariah kepada Wakif dan Nazhir sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf. • Lembaga keuangan syariah atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf berupa uang kepada Menteri selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterbitkannya Sertifikat Wakaf Uang.

  34. TATA CARA WAKAF TANAH • Calonwakifmelengkapisurat–surat yang diperlukanuntukperwakafantanah (sertifikat, surat keterangan, dll.) • WakifmengucapkanikrarwakafkepadaNazhir yang telahdisahkandihadapan PPAIW yang mewilayahitanahwakafdengandihadiri minimal 2 orangsaksi, kemudiandituangkandalambentuktertulis. • Wakif yang tidakmampuhadirdihadapan PPAIW dapatmembuatikrarwakafsecaratertulisdenganpersetujuanKepala Kantor Urusan Agama Kecamatan yang kemudiandibacakankepadaNadlirdihadapan PPAIW dengandiketahuiolehsaksi-saksi.

  35. TATA CARA WAKAF TANAH • PPAIW membuatAktaIkrarWakafsetelahikrarwakafdilaksanakan. AktaIkrarWakafdibuatrangkap 3, dansalinannyadibuatrangkap 4,dengan rincian: • Lembarpertama ( asli ) disimpan PPAIW. • LembarkeduadilampirkanpadasuratpermohonanpendaftarantanahwakafkepadaBupati/WakikotaKepala Daerah. • LembarketigadikirimkepadaPengadilan Agama setempat. • Sedangkansalinansebanyak 4 lembardibagikankepada : wakif, Nazhir, Kepala Kantor Urusan Agama, danLurah/KepalaDesasetempat.

  36. TATA CARA WAKAF TANAH • PPAIW atasnama NazhirmengajukanpermohonanpendaftarantanahwakafkepadaBupati/Walikotac.q.BadanPertanahanNasionalsetempatuntukdicatatdanditerbitkansertifikattanahwakaf. • Dengantelahdidaftarkandandicatatkannyatanahwakaftersebutdalambentuksertifikat, makatanahwakafitutelahmempunyaikekuatanhukumdanalatpembuktian yang kuat.

  37. LARANGAN TERHADAP HARTA BENDA WAKAF Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang: • dijadikan jaminan; • disita; • dihibahkan; • dijual; • diwariskan; • ditukar; atau • dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.

  38. PERUBAHAN STATUS HARTA BENDA WAKAF • Apabila harta benda wakaf yang telah diwakafkan digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah. • Hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin tertulis dari Menteri atas persetujuan Badan Wakaf Indonesia. • Harta benda wakaf yang sudah diubah statusnya wajib ditukar dengan harta benda yang manfaat dan nilai tukar sekurang-kurangnya sama dengan harta benda wakaf semula.

  39. PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF • Yang mempunyai tugas untuk mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf adalah nazhir sesuai dengan prinsip syariah dan secara produktif nazir tidak boleh melakukan perubahan peruntukan harta benda wakaf kecuali atas ijin tertulis dari Badan Wakaf Indonesia. • Orang yang dengan sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual, mewariskan, dan mengalihkan harta benda wakaf akan dikenai sanksi pidana. • Orang yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil fasilitas atas hasil pengelolaan dan pengembangan harta wakaf melebihi jumlah yang ditentukan juga dapat dikenai dengan hukuman pidana. Selain sanksi pidana, sanksi administratif dapat berupa peringatan tertulis, penghentian sementara, atau penghentian ijin kegiatan dibidang wakaf bagi lembaga keuangan syariah.

  40. PRINSIP PENGELOLAAN WAKAF • Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan status wakaf sesuai dengan syariah; • Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu; • Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan sebagaimana yang diperkenankan oleh syariah; • Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif; • Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah ia tentukan.

  41. HIKMAH WAKAF • Menaati perintah Allah dan RasulNya • Untuk menghilangkan kesenjangan sosial • Mewujudkan jiwa kesetiakawanan sosial • Mendatangkan pahala yang berkelanjutan walaupun sudah meninggal • Lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi • Mendidik sikap amanah

  42. Selamat Berwakaf

More Related